NovelToon NovelToon
Jangan Sakiti Ibuku! (Anak Genius)

Jangan Sakiti Ibuku! (Anak Genius)

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah
Popularitas:116.9k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

" Meskipun Anda adalah ayah biologis saya, tapi Anda bukanlah ayah dalam kehidupan saya!" ucap Haneul Ahmad Syafi.

Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun berkata tajam kepada pria dewasa yang mengenakan jas putih. Dia tahu bahwa pria itu adalah orang yang membuatnya dirinya ada di dunia ini sekaligus membuat sang ibu menderita selama bertahun-tahun.

Bagiamana pria itu meluluhkan hati putra dan wanita yang pernah ia buat menderita karena perbuatan jahatnya di masa lampau?

Akankan Haneul dan ibunya bisa menerima pria itu di kehidupan mereka, mengingat trauma yang dibuat pria itu cukup membuat sang ibu merasa menderita?

Yuuk baca, yang tidak suka di skip tidak apa-apa.
Terima kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JSI 23: Mengapa Harus Disini?

Selama bekerja Sai tidak fokus dengan apa yang ia lakukan. Beruntung hari ini dia tidak ada jadwal operasi. Pada akhirnya dia meletakkan beberapa rekam medis pasien dan mengambil lembaran-lembaran kertas foto yang diberikan oleh Linggar.

" Wajahnya tidak jelas, tapi sosok tubuhnya aku benar-benar bisa mengenalinya. Dia memang wanita 8 tahun lalu. Tapi tidak ada yang tahu siapa dia."

Sai membolak-balik foto itu, setidaknya ada sekitar 10 lembar dan dia tidak juga berhenti melihat satu per satu. Ia mengusap leher belakanganya. Rasanya begitu sakit dan tegang.

" Aku butuh berjalan-jalan sebentar untuk meregangkan otot ku yang kaku ini."

Semuanya tidak semudah yang ia pikirkan. Bukannya tenang setelah melihat wajah wanita itu, dirinya malah semakin kalut.

Sai berjalan keluar dari ruangannya, ia berjalan sambil membawa pikirannya yang kalut. Bahkan ketika sampai di taman rumah sakit pun ia tidak sadar sudah berada di sana.

" Haah, di sini lebih segar ternyata. Baiklah aku akan duduk di sini sebentar."

Pukul 9 pagi, taman rumah sakit yang terdapat banyak tanaman dan pohon yang lumayan tinggi membuat udara menjadi lebih segar. Ditambah sinar matahari yang menembus, membuat suasana semakin nyaman. Tidak panas tapi terasa hangat.

Sudah lama Sai tidak merasakan rasa seperti ini. Dia jadi merindukan tanah kelahirannya, di kota Bandung udara jauh lebih dingin dari pada di sini. Dan saat pagi seperti ini, embun-embun terkadang masih belum kering.

Merasa cukup, Sai memilih kembali masuk. Ia ada jadwal untuk kontrol pasien rawat jalan jam 10 nanti. Meskipun sepertinya rasanya sudah mulai tenang, tapi tidak bisa ia pungkiri bahwa pikirannya masih kalut. Namun setidaknya sat ini kepalanya kembali jernih, lehernya tidak kaku lagi, dan ia siapa untuk memikirkan hal itu dengan lebih baik.

Bruk!

" Maaf, maaf saya sedikit melamun. Apakah Anda baik-baik saja?"

Sai terkejut ketika saat hendak masuk, tanpa sengaja tubuhnya menabrak tubuh seseorang sehingga orang itu jatuh terduduk di lantai. Sai dengan sigap membantu untuk berdiri.

" Sekali lagi maaf Nona, saya sungguh tidak sengaja"

" Ti-tidak apa-apa, saya yang sa~"

Deg deg deg deg

Suara degup jantung begitu sangat keras. Bahkan orang lain bisa merasakan. Mata mereka bertemu dan membuat seakan waktu berhenti. Semua bayangan masa lalu seketika itu bermunculan.

Hosh hosh hosh

Hyejin kesusahan untuk bernafas. Matanya menatap tajam ke arah Sai, tapi dadanya berasa sangat sakit. Ya, orang yang ditabrak oleh Sai adalah Hyejin.

" Kau, apakah kau~"

Shaaaah

Tap! Tap! Tap!

" Tunggu!"

Sai hendak mengejar tapi ponselnya berdering, sebuah panggilan berasal dari residennya. Hendar yang menelponnya mengatakan bahwa ada pasien yang mengalami keadaan darurat. Mau tidak mau ia pun berbalik arah dan berlari menuju ruang intensif dimana pasiennya berada.

Sedangkan Hyejin, dia masih belum bisa menetralkan degup jantung dan rasa sesak yang ia rasakan. " Mengapa, mengapa harus di rumah sakit ini. Mengapa harus bertemu dengan dia. Mengapa harus bertemu di sini?"

Semalam, Hwan dan Brigita meminta Hyejin untuk memeriksakan kesehatannya ke rumah sakit. Hyejin setuju saja, karena dia tahu bahwa tubuhnya mulai tidak baik-baik saja dan butuh pemeriksaan menyeluruh. Brigitta juga menambahkan agar Hyejin mau mendatangi psikolog. Dan di RSMH ada yang bernama dr. Faizal, dia merupakan psikolog sekaligus psikiater yang hebat di dalam bidangnya.

Jadi kedatangan Hyejin ke RSMH bukannya tanpa alasan sama sekali. Dan ia yang ingin berjalan- jalan juga bukan tanpa sebab, merasa bosan menunggu akhirnya Hyejin memilih untuk berkeliling rumah sakit. Namun siapa sangka hal itu membuatnya bertemu dengan Sai.

" Hyejin, kamu kenapa nak?" pekik Brigita. Ia terkejut melihat putrinya yang meringis kesakitan. Hyejin duduk di kursi sambil terus memukul dadanya.

Brigita sedikit panik, ia lalu memanggil perawat yang melintas. Sebuah brankar didorong dan Hyejin dibaringkan di sana. Hyejin langsung di bawa ke ruang gawat darurat untuk mendapatkan perawatan.

Sedangkan Brigita yang kebingungan hanya bisa menangis. Ini kali pertama ia melihat Hyejin seperti itu. Rasanya sungguh menyakitkan, semua terasa tiba-tiba. Yang Brigita tahu, Hyejin adalah anak paling sehat. Dari ia kecil hingga remaja Hyejin tidak pernah mencium aroma rumah sakit. Mentok-mentoknya Hyejin hanya terserang flu, batuk dan demam ringan saja. Belum pernah ia melihat Hyejin seperti itu.

Bayangan Brigita langsung menerawang, pertanyaan besar muncul dari benak ibu dua anak itu. Bagaimana Hyejin melewati fase mengandung dan melahirkan seorang diri? Bagaimana dia menjalani fase pemulihan pasca melahirkan? Dimana semua dilakukanya seorang diri.

Air mata Brigita tidak terbendung membuat Hwan terkejut saat menemukan istrinya tergugu. " Dimana Hyejin, dan mengapa kamu menangis begitu sayang?"

" Pasti dia sangat kesakitan selama ini, pasti dia sangat menderita selama ini. Dan Haneul, cucu kita pasti juga kesulitan kan? Ya Allah, mengapa harus anakku?"

Hwan masih belum mengerti apa maksud dari ucapan istrinya hingga seorang dokter keluar dan menghampiri mereka. " Pasien di dalam sudah kembali stabil, pernafasannya sudah kembali normal. Dia sepertinya sangat terkejut sehingga meninggalkan sebuah syok yang lumayan berat. Ehhmm, tapi sepertinya kamu harus menjalankan beberapa tes. Sepertinya jantungnya sedikit ada masalah. Ada indikasi pembengkakan pada jantung. Kami harus melakukan tes untuk memastikannya."

Doeengg

Hwan dan Brigita tentun sangat terkejut, sungguh mereka tidak menyangka bahwa Hyejin akan mengalami hal tersebut. Mereka yakin Hyejin terlihat baik-baik saja saat mereka membawanya pulang kembali.

" A-apakah harus sampai operasi dokter?"

" Itu belum bisa kami putuskan. Maka dari itu kami harus melakukan tes MRI, karena dari tes irama jantung jelas sekali ada masalah."

" Baik dokter lakukan, kami setuju."

Sepasang suami istri yang sudah tidak muda itu saling pandang. Mereka sungguh tidak menyangka akan berakhir begini. Niat awal hanya ingin sekedar mengecek kesehatan, tapi malah berakhir dengan rawat inap.

" Sayang pulanglah dulu. Pasti Han khawatir jika kita terlalu lama pergi, anak itu adalah anak yang cerdas jadi sebaiknya bicara jujur saja," ucap Brigita sambil mengusap air matanya. Saat ini bukan waktunya menangis, banyak hal yang harus diperhatikan dari pada hanya sekedar tangisan.

" Baiklah kalau begitu, aku akan pulang sebentar dan kembali lagi. Semoga Hyejin sungguh tidak apa-apa sehingga tidak perlu dioperasi."

TBC

1
neni maharani
Alur cerita yang menarik❤️❤️
Tia H.
cerita ringan dan enak di baca tidak membosankan per part nya selalu ada penyelesaian dari part sebelumnya.
cerita ini sangat bagus bagus banget menurut ku. dan mengenai haneul yang dewasa padahal usia nya masih kecil itu di real juga ada jadi g heran kalau haneul punya pikiran sedewasa itu.
semangat berkarya kk othor 💪💪💪.
Tia H.
MasyaAllah kata2 abilla dan joon aku takjub sekali.
sangat2 bijak sekali.
Tia H.
Alhamdulillah eomma nya haneul menerima appa sai.
Tia H.
uuhhh gemes baperrr dah ah 🤩🤩.
Tia H.
duh aku jadi sedih ini.
Royhan
Luar biasa
Bunda Aish
Alhamdulillah akhirnya happy untuk semua
Bunda Aish
kesabaran mu berbuah manis ya Sai
Friska Tiara Utami
Yasa dari cerita yang mana ya? Aku lupa
Damar Pawitra IG@anns_indri: Halo Kak, Yasa di ceritq " Jangan Menangis Bunda" ya. bisa dicek disana.
terimakasih sudah membaca 🤗
total 1 replies
Tiwik
Luar biasa
Bunda Aish
ada aja yang jadi omongan tetangga julid sok tahu dan kepo dengan kehidupan orang lain, atau ada "kompornya nih?
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒎𝒂𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒕𝒉𝒐𝒓 𝒚𝒈 𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒕𝒂𝒎𝒂𝒕𝒊𝒏 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒊𝒏𝒊 𝒘𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒎𝒆𝒓𝒖𝒈𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒖𝒕𝒉𝒐𝒓𝒏𝒚𝒂 🙏🙏🙏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 💪💪 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒂𝒓𝒚𝒂 𝒕𝒉𝒐𝒓
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓𝒏𝒚𝒂 𝑺𝒂𝒊 𝒖𝒏𝒃𝒐𝒙𝒊𝒏𝒈 𝒋𝒈 😅😅😅
Sugiharti Rusli
Alhamdulillah akhirnya Sai, Hyejin dan Haneul bisa membentuk keluarga yang lengkap,,,
Sugiharti Rusli
semoga lha pernikahan mereka samawa yah💝💝💝
Anne Rukpaida
Alhamdulillah... happy ending 😊 mksh Kaka author 🙏
Lukman Lukman
,💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻🤧😘
Ika Surya Ningsih
alhamdulillah y k..
sukses slalu k
Cini Kudo
seru ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!