NovelToon NovelToon
Dunia Dalam Mimpi

Dunia Dalam Mimpi

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lekyusi Dj

Mimpi dan dunia nyata adalah hal yang berbeda. Tetapi bagaimana jika ada dunia di dalam mimpi? Seperti yang dialami oleh Devalina, takdir hidupnya seperti sebuah lelucon. Wanita yang terlahir dengan penuh kesempurnaan, kini harus menemukan letak ketidaksempurnaan dalam hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lekyusi Dj, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAGIAN 7 PERUSAK MOOD

(Hari ke-4)

Keesokan harinya aku berangkat ke kampus, niatnya setelah pulang sekolah aku akan mengikuti Abriela lagi. Saat sampai di kelas, Sandra melambaikan tangannya kepadaku. Aku mengangguk dan berjalan menuju ke tempat kosong di sampingnya.

“Pagi Evalin” Sapa Sandra

“Pagi juga Andra.” Jawabku

“Andra?” Bingungnya

“Iya, nama kamu kan Sandra. Jadi aku panggil Andra aja. Kenapa? Kamu enggak suka di panggil gitu ya?” Tanyaku

“Enggak kok, aku cuman kaget aja kamu manggil kayak gitu. Soalnya yang biasa manggil aku Andra hanya keluargaku” Jawabnya

“Ohh gitu, maaf ya aku enggak tau” Kataku

“Aman, santai aja kok. Lagian aku senang kamu manggil aku kayak gitu.” Kata Sandra sambil tersenyum kepadaku.

Percakapan kami terganggu saat kudengar suara dari sebelahku. Aku menoleh dan kudapati Delon duduk di sampingku.

“Ngapain duduk disini?” Tanyaku sewot

“Memangnya tempat duduk ini milikmu?” Jawabnya tanpa menoleh ke arahku

“Ya enggak juga, tapi enggak ada tempat duduk yang lain apa? Kenapa harus disini. Sana cari tempat duduk yang lain.” Usirku

Kesal juga aku menghadapi Delon. Bukan hanya dingin, tapi mulutnya kalau omong suka bener.

“Carikan” Jawabnya singkat

“Dihh, ngapain saya harus mencarikan tempat duduk untuk kamu. Memangnya kamu siapanya saya?” Kataku dengan kesal.

“Enak aja suruh-suruh kayak gitu, emang aku babunya apa.” Kesalku dalam hati

“Ehmmm Evalin, kayaknya bangku yang lain udah full deh makanya dia duduk di sebelah kamu.” Kata Sandra berbisik padaku

Aku melihat keseluruh ruangan dan memang tidak ada lagi tempat kosong. Aku mendengus, lalu berusaha mengontrol emosiku. Kuabaikan dia yang tersenyum sinis melihatku.

“Dasar kutub” Gumamku

Selang beberapa menit ibu dosen datang dan kami mulai perkuliahan kami. Aku merasa ada yang memperhatikanku dari samping, tapi aku tidak mau kejadian kemarin terulang lagi. Bisa-bisa nanti manusia kutub disampingku ke ge’eran karena aku menoleh ke arahnya. Aku berusaha mengabaikan perasaan ini walaupun sebenarnya sangat tidak nyaman jika ada yang memperhatikanku setiap detik.

“Akhirnya selesai juga matkul pertama” Kataku saat dosen keluar

“Evalin mau ke kantin bareng nggak?” Tanya Sandra

Sebenarnya aku ingin menolak ajakan Sandra, hanya saja aku tidak enak hati menolak ajakan baik darinya.

“Okk, aku juga belum sempat sarapan tadi.” Jawabku

Kami meninggalkan ruang kelas dan menuju ke kantin. Sebelum sempat keluar aku menoleh kebelakang dan kudapati Delon melihatku dengan tatapan yang membuatku merinding. Bukan karena tatapannya seram atau

mengintimidasi, ada tatapan aneh yang tidak bisa aku gambarkan.

“Apa lihat-lihat” gumamku sambil melotot kepadanya

Dia tidak merespon perkataanku tapi dia terus memperhatikanku sampai aku keluar dari kelas.

“Apaan sih tu cowok, tatapannya kok gitu banget.” Gumamku

“Kenapa Lin?” Tanya Sandra

“enggak apa-apa kok An.” Jawabku

Saat memasuki kelas lagi, aku berusaha mencari tempat duduk lain. Syukurnya kelas kali ini tidak diikuti oleh semua mahasiswa. Jadi aku dan Sandra bisa duduk di tempat lain.

Delon memasuki ruang kelas dan duduk di tempat yang sama seperti tadi. Aku melamun memperhatikan dia, mengumpati dia dalam hati karena selalu merusak mood-ku.

“Lin, kamu perhatiin siapa segitunya?” Tanya Sandra membuat aku tersadar

“Ha? E-enggak merhatiin siapa-siapa” Jawabku dengan gagap

“Bohong, buktinya kamu perhatiin deretan bangku yang kita duduk tadi.” Kata Sandra kekeh

“Atau jangan-jangan kamu perhatiin Delon ya?” Godanya

“Enggaklah, ngapain aku merhatiin tu kutub. Enggak ada gunanya.” Jawabku dengan nada sewot

Sandra menggangguk tapi senyum menggodanya belum hilang membuatku semakin kesal.

Aku berusaha mengalihkan pandanganku ke buku agar tidak kembali memperhatikan Delon lagi.

Aku keluar dari ruang kelas dengan terburu-buru.

“Astaga, semoga Abriela belum selesai kelasnya.Bisa-bisa nanti aku batal ngikutin dia.” Kataku sambil berlari menuju ke mobil.

Aku abaikan suara Sandra yang memanggilku, tadi aku meninggalkannya begitu saja di kelas. Aku tidak punya waktu untuk ngobrol dengan dia, karena mengikuti Abriela adalah tugas utamaku.

Aku hampir tiba di gedung fakultas Abriela, saat kulihat mobil yang kemarin menjemput Abriela melewati mobilku. Di dalam mobil aku melihat Abriela yang duduk terdiam. Tanpa pikir panjang aku membalikkan mobilku dan berusaha mengejar mobil itu dengan kecepatan tinggi.

Mataku membulat saat aku melihat sebuah motor di depan. Aku menginjak rem mobil dengan cepat dan hampir saja aku menabrak motor itu. Motor itu juga menarik rem serentak membuatnya tidak seimbang dan jatuh.

“Astaga” Kataku lalu turun dari mobil

“K-kamu enggak apa-apa kan?” Tanyaku panik

Laki-laki itu masih menggunakan helm jadi aku tidak bisa melihat wajahnya. Dari arah depan gerbang satpam kampus datang melihat keadaan kami.

“Apa yang terjadi?” Tanya salah satu penjaga

“Maaf Pak, ini semua salahnya saya. Tadi saya tidak memperhatikan jalan di depan.” Jawabku setengah berbohong. Bisa habis aku kalau jujur soal aku yang membawa mobil dengan kecepatan tinggi di lingkungan kampus.

“Kita bicarakan ini di ruangan satpam saja. Jalanan bisa macet kalau kita berdiri disini.” Kata Satpam

Aku mengangguk setuju dan kembali masuk ke mobil sedangkan laki-laki tadi dibantu oleh dua satpam tadi.

Kami sudah berada di ruangan satpam.

“Kamu boleh lepas dulu helm kamu, biar kami lihat ada yang terluka tidak di wajah kamu.” Kata satpam

Laki-laki itu membukakan helmnya dan kalian tebak itu siapa? Ya betul sekali itu Delon. Mataku sampai melotot melihat dia. Wajahnya masih dingin tanpa ekspresi.

“Sial banget hidupku, harus berurusan dengan si kutub lagi.” Kesalku dalam hati.

“Kenapa kamu lagi sih” Kesalku

“Kamu yang salah” Jawabnya singkat

“I-iya aku tau aku yang salah, tapi kamu juga kenapa tiba-tiba bawa motor di depan aku.” Kataku tak mau kalah walaupun sebenarnya dia tidak bersalah. Hanya saja gengsi kalau harus mengakui kesalahanku di depan

dia.

“Loh, kalian saling kenal?” Tanya Satpam

“Enggak” Jawabku

“iya” Jawab Delon

“Yang benar yang mana?” Kata satpam bingung dengan jawaban kami

“Kami hanya satu kelas, tidak sampai mengenal satu sama lain.” Jawabku dengan sewot

Satpam meenepuk jidatnya melihat kelakuanku.

“Sudah karena kalian dari satu kelas yang sama. Jadi sebaiknya kalian bereskan masalah ini dengan baik-baik." Kata satpam

“Baik Pak, kami permisi” Jawab Delon singkat sambil menarik tanganku keluar.

Aku mencoba melepaskan tanganku dari genggamannya

“Lepas nggak!?” Kataku marah

Dia lalu melepaskan tanganku.

“Udah kan? Kalau gitu saya duluan” Kataku

“Siapa bilang sudah? Kamu belum minta maaf kepada saya.” Katanya

Aku memutar mataku malas mendengar kata-katanya

“Ya udah, maaf” Jawabku singkat

“Tangan saya sakit.” Katanya

“Ya terus kaitannya sama saya apa?” Tanyaku sewot

“Kamu jadi babu saya sampai tangan saya pulih.” Katanya dengan tidak tahu malu

“Enak aja, siapa kamu nyuruh saya jadi babu kamu.”

“Kalau tidak saya akan katakan yang sebenarnya kalau kamu tadi membawa mobil dengan kecepatan tinggi bukan karena kamu tidak memperhatikan jalan.” Ancamnya

Aku melotot mendengar ancamannya.

“Jadi?” Tanyanya

“Baiklah, ingat hanya sampai tangam kamu sembuh.” Kataku tidak ikhlas

Dia mengangguk lalu berjalan menuju mobilku.

“Kamu antarkan saya pulang.” Katanya

“Astaga, ingin sekali aku mengeluarkan jurus bela diriku pada kutub satu ini.” Kataku dalam hati

Aku berjalan ke  arah mobilku lalu membukakan pintu untuknya

“Silahkan masuk tuan” Kataku dengan nada sinis

Dia tersenyum mengejek lalu masuk ke dalam mobil

“Apes banget aku hari ini”

1
Ayang
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!