NovelToon NovelToon
Suami Penyembuh Luka

Suami Penyembuh Luka

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yunis WM

Kecewa, mungkin itulah yang saat ini di rasakan Donny Adriano Oliver. Bagaimana tidak harapan untuk segera membangun rumah tangga dengan kekasih yang sudah di cintainya selama enam tahun pupus sudah. Bukan karena penghianatan atau hilangnya cinta, tapi karena kekasihnya masih ingin melanjutkan mimpinya.

Mia Anggriani Bachtiar, dia calon istri yang di pilihkan papanya untuknya. Seorang gadis dengan luka masa lalu.

Bagaimanakah perjalanan pernikahan mereka. Akankah Donny yang masih memberi kesempatan kepada kekasihnya bisa jatuh cinta pada istrinya yang awalnya dia perlakukan seperti adik perempuan yang dia sayangi. atau Mia yang sudah lama menutup hati bisa luluh dan jatuh pada perhatian dan kasih sayang yang Donny berikan padanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunis WM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Epis. 24 Mulai mengabaikan kontrak

“Mia, kita udah sampai”, gadis itu membuka kaca mata hitamnya, dia memijit keningnya yang berkerut. “Kamu kenapa?” tanya Donny. “Kepala aku…”, tanpa bicara lagi Donny mengendong Mia dan membawanya ke kamar.

“Bu Mira, tolong bawa obat sakit kepala ke kamar”. Perintahnya saat memasuki rumah. Bu Mira segera menyusul Tuannya ke kamar dengan membawa obat dan air mineral. Donny meletakkan Mia hati-hati di tempat tidur.

“Ini obatnya, Tuan”. Donny dengan telaten membantu Mia meminum obatnya. Bu mira yang melihat Tuannya begitu lembut memperlakukan istrinya menarik kedua sudut bibirnya. Sama seperti Leo, dia pun yakin Nyonya mudanya ini bisa membuat Tuannya melupakan cintanya pada kekasihnya.

Donny melepas sneaker Mia yang sudah terlelap tanpa membersihkan dirinya. Tadi Bu Mira menawarkan diri untuk membantu Mia membersihkan dirinya, tapi Donny menolak karena tidak ingin membuat Mia terbangun.

Malam yang singkat kini berganti dengan pagi yang cerah, sinar matahari pagi menembus masuk melalui celah tirai yang tidak tertutup sempurna. Gadis itu bergeliat pelan sebelum membuka matanya satu per satu. Dia duduk menyilangkan kakinya di atas tempat tidur. Sesaat kemudian diapun bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandi.

“Kamu sudah bangun?”. Gadis itu tersenyum pada laki-laki yang baru saja masuk kedalam kamar.

“Aku ngerepotin Mas Donny lagi kan semalam”. Dia ingat tadi malam Donny menggendongnya ke kamar. Laki-laki itu hanya tersenyum menatapnya. “Sarapan yuk”, ajaknya. Mia meletakkan handuk kecil yang baru selesai dia gunakan mengeringkan rambutnya.

Dia berjalan menuju suaminya lalu tanpa sadar menggandengkan tangannya pada lengan suaminya dengan begitu manja membuat Donny terkesiap.

“Ayo”. Mia menaikkan sebelah alisnya melihat Donny masih diam di tempatnya. Gadis itu lalu menarik tangannya yang masih melingkar di lengan Donny membuat laki-laki itu tertarik dan mau tidak mau mengikuti langkah Mia.

 Mia melepaskan tangannya lalu duduk di kursi yang sudah di tarik salah satu pelayan. Dia tidak sengaja melihat pelayan yang beberapa kali dia dapati mengejeknya kembali melakukannya lagi, walau tanpa suara hanya dengan gerakan mata dan bibir. Matanya lalu mengikuti arah pandang pelayan itu, dan benar saja itu mereka.

Mia menghela nafas  dan seketika moodnya menjadi buruk. Dia tidak mau ada orang di sekitanya yang membencinya, itu membuatnya merasa sangat tidak nyaman. Tapi melaporkannya pada Donny juga tidak mungkin, mereka mungkin akan kehilangan pekerjaannya. Mia yang awalnya tidak perdulipun mulai merasa terganggu.

“Mau makan yang lain”, Mia menggeleng, gadis itu kemudian memakan sarapannya dalam diam. Donny memperhatikan perubahan sikapnya yang tiba-tiba. “Ada yang mengganggu pikiran kamu”, tanya Donny pada akhirnya. Gadis itu hanya menggeleng dan tersenyum padanya.

“Mas, aku mau main sama Fiona yah”. Rencananya hari ini Mia akan rebahan saja seharian, tapi karena moodnya tiba-tiba di rusak oleh dua pelayan itu jadi dia ingin menghibur diri dengan menghabiskan waktu bersama Fiona. Dan Alex tentunya.

Donny memberi izin tentu saja, dia tidak pernah melarang Mia melakukan apapun yang ingin dia lakukan. “Leo akan mengantar kamu”. Seketika Mia mengibas-ngibaskan tangannya, “Aku naik taksi aja”, tolaknya.

“Lagi pula Leo kan masih capek, habis antar kita ke Bandung kemarin”, kilahnya. “Itu memang sudah tugasnya, Mia”. Donny berdiri dari duduknya setelah menyelesaikan sarapannya. Mia menyesap jeruk hangatnya sampai tandas lalu berlari kecil mengikuti Donny.

“Mas, aku naik taksi aja”, tidak menyerah. “Kalau begitu biar Al yang menemani kamu”, kelopak matanya seketika membesar mendengar Donny menyebut Al. Gadis itu memegang tangan Donny menghentikannya yang akan menghubungi Al.

“Al, kebetulan kamu datang”, Mia langsung berbalik dan melihat Al sedang berjalan ke arah mereka. Donny memnag memanggilnya semalam, ada pekerjaan yang harus di selesaikan sebelum rapat besok pagi.

“Pagi Tuan, Nyonya”. Sapanya membungkukkan kepalanya. Pandangan laki-laki itu tertuja pada tangan Mia yang mencengkram ponsel Donny yang masih berada di tangan Donny. Mia melepaskan tangannya melihat arah pandang sekertaris Al.

“Ada yang bisa saya bantu, Tuan?”.

“Tolong antar Mia hari ini, kemanapun?” Perintahnya.

“Aku sama Leo aja”. Donny mengernyit, tadi gadis itu menolak mati-matian di antar Leo. Dan sekarang malah menolak di temani Al dan memilih pergi bersama Leo.

“Apa aku nggak bisa pergi sendiri aja”, masih mencoba membujuk Donny dengan memasang wajah memelasnya. Donny terkekeh dan mencubit pipinya. “Kamu siap-siap aja, Leo akan mengantar kamu”. Donny lalu berlalu di ikuti Alfandy.

Saat melewati Mia, Al menundukkan kepalanya menunjukkan rasa hormatnya pada istri Tuannya. Gadis itu hanya memutar bola matanya dan berlalu menuju kamarnya.

Alfandy belum sempat meminta maaf atas kejadian tempo hari yang berbicara sangat tidak sopan padanya bahkan sampai harus mengancamnya dengan menggunakan pekerjaan Fiona. Dia akan melakukannya secepatnya. 

 Mia mengoceh tidak jelas selama berjalan menuju kamarnya. Sejak kapan Donny jadi begitu protektif padanya, bahkan dalam perjanjian yang dia buat sendiri jelas-jelas mengatakan tidak ada yang mencampuri urusan masing-masing. Tapi sepertinya suaminya itu sudah mulai mengabaikan kontrak yang dia buat sendiri.

“Kita manu kemana, Nyonya?”.

“Aku kan sudah bilang kalau cuma kita, jangan panggil Nyonya. Panggil Mia aja”. Gadis itu menaik turunkan alisnya membuat Leo terkekeh.

“Saya tidak berani”. Tentu saja, gadis di sampingnya ini adalah istri dari Tuan Donny Adriano, tidak mungkin memanggil namanya. Leo tadi juga membuka pintu belakang untuknya, tapi dengan cepat Mia membuka pintu depan dan langsung duduk.

Mia hanya berdecak. Kenapa semua orang takut padanya, bahkan Alfandy yang arrogan menurutnya juga terlihat sangat menghormati suaminya itu. Mia jadi teringat yang di katakan Fiona, kalau suaminya itu selain kaya raya juga sangat berkuasa. Beruntung sekali wanita yang di cintainya.

Wanita yang di cintainya. Muncul niat dalam hati untuk mencari informasi dari Leo, tapi segera di urungkan, toh bukan urusannya.

“Kita mau kemana, Nyonya?”, tanya Leo sekali lagi. Gadis itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Fiona tadi mengatakan kalau dia sedang ada acara di luar kota bersama Alex dan teman kantornya yang lain.

Gadis itu menghela nafas, “Balik aja deh”. Mereka pun kembali ke rumah Donny, karena Mia tidak punya tempat lain untuk di tuju. Dia akan kembali pada rencana awalnya untuk rebahan seharian. Moodnya juga sudah membaik, asalkan tidak melihat ke dua pelayan itu lagi hari ini.

“Bagaimana kalau keliling kota saja, nanggung sudah di jalan juga”, usul Leo. Mia tampak berfikir sejenak, tidak ada salahnya juga mengikuti ide Leo. Dan akhirnya mereka berdua hanya berkeliling kota jakarta yang selalu ramai dengan kendaraan sebelum akhirnya kembali ke rumah Donny.

“Terima kasih”. Ucap Mia saat turun dari mobil.

“Sudah tugas saya, Nyonya”. Gadis itu memutar bola mata malas mendengar Leo terus memanggilnya Nyonya. Leo tersenyum, baru kali ini hatinya berdetak melihat seorang gadis. Apalagi gadis itu sangat cantik. Tapi sayang gadis itu sudah menikah, dan suaminya adalah Tuan Donny Adriaono, sang Bos besar.

1
Sumini Ningsih
terus berkarya thor,terima kasih sudah membuat karya yg bagus,sehingga kita tidak bosan untuk membacanya,seoga selalu sehat
Yunis WM: makasih dukungannya kk 🙏💜
baca karya ku yg lain yah kk 😊🥰
total 1 replies
Sumini Ningsih
ceritanya sangat bagus saya suka,critanya tidak membosankan
Sumini Ningsih
anak yg ke 2 cowo x ya
Sumini Ningsih
wah masih kecil masa mau jadi kakak
Sumini Ningsih
beby angel laper apa kaget denger suara bapaknya
Sumini Ningsih
kok pada curiga sama siska,td dokter rafael juga sama
Sumini Ningsih
masa bebynya masih 4 bulan udah hamdun lagi tokcer amat
Sumini Ningsih
medana kau alex bertepuk sebelah tangan,sungguh menyakit kan,tp kita kembali lagi berati bukan jodoh kita
Sumini Ningsih
udah ada hasilnya di perut,melakukan mlm pertama yg kelewat biar kecebongnya nambah lagi jadinya kembar deh
Sumini Ningsih
natasya sebenarnya orangnya baik cuman kakanya yg jahat dan tamak
Sumini Ningsih
pasti cocoklah mama kan yg memeilih putra mama sendiri
Sumini Ningsih
posesifnya si calon bapak
Sumini Ningsih
siapa lagi sih banyak banget yg ingin celakain mia
Sumini Ningsih
aduh ini ibu mertua ga tau apa mantunya lagi hamil muda ga boleh kecapean
Sumini Ningsih
gasken al ga pake lama
Sumini Ningsih
bener kan patesan seneng banget pake kemeja donny yg bekas pake
Sumini Ningsih
alhamdulilah ahinya mia hamil,tambah di sayang sama bapak mertuanya
Sumini Ningsih
mudah mudahan ga terjadi apa apa
Sumini Ningsih
jangan jangan mia lg hamil x ya kok seneng banget pake baju beksa suaminya pake kerja
Sumini Ningsih
ya coba mia blm sama donny,pasti mia mau kynya balikan sama donny
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!