NovelToon NovelToon
True Story_ Apakah IBLIS Memilihku??!

True Story_ Apakah IBLIS Memilihku??!

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Mata Batin / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nda

Kejadian diluar nalar, Ilmu supranatural, penindasan, bahkan percintaan bergolak secara bersamaan.

Apa yang harus aku pilih disaat hatiku sendiri begitu mendidih ingin membunuh seseorang?? Cinta? Atau Pembalasan??

Pengalaman yang bahkan tidak pernah terpikirkan untuk hadir dalam pikiran dan jiwa ku. Apakah kau ingin masuk ke dalam nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 17. Perubahan ini Benar"..... Terlalu Tiba"

"Elly...... ". kudengar suara samar" didekatku saat itu

"Elly... Sebenarnya apa salahku.." . ujarnya lagi

"Aku tau selama ini aku memang mengabaikan mu.. Bahkan ada perasaan aneh dalam hatiku, seakan menyuruhku untuk berbuat buruk padamu. Tapi.. Bukankah aku tidak melakukan itu...? ".

Akupun benar" yakin kalau benar" ada orang di samping ku. Dan bukan mimpi.!

Aku terbangun dan mengangkat kepalaku.. Kulihat ada seseorang yang berdiri disampingku saat itu. Ternyata... Lagi" itu Glen?!

Apa lagi yang dia inginkan?!.

Srettt...

Kulihat dia menarik kursi dari meja lain dan menempatkanya didekatku.

Set.

Lalu dia duduk di kursi itu.

"Hey. Apa yang kau lakukan!.". ujarku

"Elly, apakah kau sangat membenci ku? ". tanya nya tiba" dengan mata yang sedikit sayu

"Bukankah itu sudah jelas?!". ujarku lagi dengan sedikit membentak

Saat itu sepertinya olahraga belum selesai. Karna kulihat kelas masih kosong dan tidak ada siapa". Hanya ada pria yang ada di depanku ini saja. Sepertinya dia sengaja datang kesini dan tidak mengikuti olahraga bersama yang lainya.

"Aku tidak tau kenapa kau sangat membenci ku.. Padahal aku tidak pernah berbuat kasar padamu kan..". ujarnya seraya menundukan kepala

"Dasar bodoh!". ujarku

"Lebih baik kau kembali saja dan ikut olahraga dengan yang lain nya. Kenapa kau malah mencariku". ujarku lagi

"Aku.. Sudah tidak mau". ujarnya masih tertunduk

"Yasudah terserah kau saja. Kalau kau tidak ingin pergi, biar aku saja yang pergi". sahutku sambil berdiri dan hendak pergi

"Elly, tunggu. Kau kau kemana??". ujarnya menahan dan menatap ke arahku.

"Apa kau mempunyai kebiasaan memegang tangan orang lain sembarangan?!! Lepaskan!". sahut ku

"Aku... Ingin ikut dengan mu...". ujarnya dengan suara yang sedikit sayu

"Apa kau sudah gila?! Untuk apa kau ikut denganku?! . Dan kenapa juga aku harus membawamu pergi.!". bentaku

"Aku tidak tau, aku hanya ingin ikut denganmu saat ini". ujarnya lagi

Tch, benar" merepotkan!.

"Selovia... Selovia....". panggilku lewat pikiran

Tak lama kemudian terdengar suara.

*Hosh.... Hosh... Ada.. Apa.. Elly.. Hosh...*.

Dia benar" datang. Benar" seseorang yang bisa diandalkan. gumamku dalam hati.

"Bantu aku menahan orang menyebalkan ini. Tapi jangan membuatnya pingsan". ujarku

*Hosh.. Hi.. Hi.. Baiklah.. Sesuai.. Keinginan.. Mu.. Hosh.. *

Akupun beranjak pergi dari kursi untuk meninggalkan kelas.

"Sebaiknya kau diam saja disini". ujarku dingin

"Elly, aku.... eh? Kenapa badan ku tidak bisa bergerak??!. Elly. Elly.. Tunggu dulu. Aku masih ingin menjalaskan sesuatu. Jangan pergi!. Elly.." teriaknya

Aku tidak mempedulikan nya dan belalu pergi. Ahh aku ingin cepat pulang...

Kali ini aku pergi ke kursi yang ada di bawah pohon lagi. Aku duduk disana sambil menunggu kegiatan olahraga selesai. Karna kebetulan setelah itu adalah istirahat kedua.

Selovia... Kemarilah. gumamku

Aku tidak mengerti kenapa makhluk yang satu ini begitu mendengarkan omonganku. Apakah dia tidak mempunyai harga diri? pikirku.

Tapi aku tidak terlalu memikirkan nya. Selagi dia bisa ku manfaatkan itu sudah cukup bagus.

*Hosh.... Hosh...*

"Apa yang terjadi dengan orang itu?". tanyaku datar

*Hosh... Aku.. Sudah.. Melepaskan... Tekanan.. Nya.. Hosh.. Sekarang.. Dia.. Sudah.. Bisa.. Bergerak.. Kembali.. Hosh..*

Baikhlah. Bagus. Aku ingin membuat mereka merasakan sesuatu yang lebih berat oleh tanganku sendiri. Bukan hal ringan seperti ini.

"Oh ya aku juga ingin bertanya sesuatu padamu. Semua makhluk" yang berkeliaran ini.. Apakah mereka memang sedari dulu ada disini? Ataukah berasal dari tempat lain sama sepertimu?. Lalu.. Kau juga belum menjelaskan omongan mu terakhir kali". ujarku menekan

*Hosh... Semua.. Makhluk.. Ini.. Memang.. Tinggal.. Disini.. Hosh.. Sedangkan.. Dunia.. Asalku.. Dan.. Clark.. Aku.. Belum.. Bisa.. Memberitahu.. Mu.. Hosh..*

*Hosh.. Kau.. Akan.. Tau.. Saat.. Waktunya.. Tiba.. Hosh.. Aku.. Harus.. Pergi..* ujarnya tiba", lalu menghilang begitu saja dari hadapanku

Sial, kenapa rasanya... aku tiba" takut mendengar itu... Jangan".. Memang ada sesuatu yang begitu besar dibalik ini semua??

\=\=\=\=\=\=\=

Saat itu tak terasa sudah 1 setengah jam berlalu. Istirahat kedua sudah lewat. Dan kini saatnya masuk ke kelas lagi. Hal yang paling tidak ingin kulakukan saat ini.

Belum sampai aku di pintu kelas tiba" kulihat Seena berlari kearahku seraya berkata.

"hufh.. hufh.. ugh cape sekali.." ucapnya terengah engah

"Elly, tadi Glen mencarimu. Dia bahkan meninggalkan pelajaran olahraga untuk mengikuti mu kembali. Apa kau sudah bertemu dengan nya?" ujarnya lagi

"Apa urusannya denganmu". jawabku dingin

"A-aku hanya ingin memberitahu mu saja. Dia bahkan masih menunggu mu di dalam kelas sekarang". ujarnya

Aku mengabaikan nya dan berjalan pergi.

"Elly, menurutku dia cukup tampan. Dia bahkan idola di kelas kita. Bukankah ini situasi yang bagus". ujarnya bersemangat

"Hey, bocah. Kenapa kau yang heboh disini??. Kalau menurutmu dia tampan, kenapa tidak kau saja yang mengejarnya". jawabku sedikit membentak

"Elly.... Apakah kita tidak bisa berteman...?". ujarnya lagi. Kudengar kali ini nada nya seperti gemetar ingin menangis

Akupun menghentikan langkah ku dan berbalik.

"Bukankah kau sudah mempunyai banyak teman??. Untuk apa kau mengejar dan mengemis untuk menjadi teman dari orang yang selalu kalian kucilkan setiap hari??". sahutku

"Aku sudah cukup bahkan tanpa ditemani oleh orang" munafik seperti kalian". tambahku lagi.

"..................."

Eh? Apa aku tidak salah lihat??. Dia menangis?!. ujarku dalan hati. Harusnya aku yang menangis. Aku yang terpuruk. Karna akulah yang kalian tindas selama ini.

Aku bahkan tidak pernah meneteskan air mata di depan mereka. Tak ku sangka, orang" yang dulu mengucilkan ku sekarang sedang menangis didepanku. Heh.

"Hiks.. E-Elly.. Sebenarnya kami tidak pernah membenci mu... Kami benar" melakukan semua itu tanpa tau alasan nya mengapa.... Hiks.. Bahkan disaat kami ingin mulai berteman dan mendekatimu.. Perasaan itu selalu tiba" muncul... Seakan kami benar" tidak bisa dekat denganmu.... Hiks.. ". ujarnya sambil menangis dan terbata bata

"Lalu sekarang? Bukankah kau sedang mengobrol denganku? Bukankah sedang mendekati ku?. Mana perasaan yang kau sebutkan itu? Hilang?!. sahutku membentak menahan kesal

"Aku juga tidak tau Elly.. Sejak tadi pagi, saat kami melihatmu, semua hawa itu tiba" hilang.. Kini kau terlihat seperti siswa lainnya, tidak ada perasaan benci atau ingin menghindar seperti sebelumnya". ujarnya

Tunggu, apa maksudnya? Kenapa tiba" berubah seperti ini?? Sebenarnya apa yang terjadi? Apa yang membuat hasutan aura itu tiba" hilang??. gumamku dalam hati

"Sebenarnya Elly, kalau sejak awal kami tidak terpengaruh hal itu, kami semua sudah tertarik padamu. Aku mengatakan ini karna aku merasakan nya sekarang". ujarnya

"Aku baru menyadari kalau kau orang yang unik. Benar" menarik untuk dijadikan teman. Selain itu kau juga sangat cantik". ujarnya lagi. kali ini tangisan nya sudah berhenti dan berubah menjadi tatapan sayu dari matanya

"Ini semua salah hal itu. Kalau saja itu tidak pernah ada maka kita semua akan berteman baik dan tidak akan ada hal seperti ini". ujarnya sambil tertunduk

"Maukah kau memaafkan kami, Elly..? kumohon.. Jadilah temanku dan kami semua. Kami benar" ingin menebus semuanya". ujarnya lagi.

Kulihat air matanya sudah akan keluar lagi. Tapi ntah kenapa saat aku menatap mereka hanya kebencian yang ku dapat.

Mungkin karna ini terjadi disaat semuanya sudah rusak. Di hati ku benar" sudah tidak ada kelembutan apapun lagi untuk masa laluku.

"Berhenti berbicara. Aku ingin masuk ke kelas". ujarku tidak menghiraukan nya

Kudengar dia menangis dibelakangku. Dia hanya terpaku disana tanpa bergerak sedikitpun.

Saat aku masuk ke dalam kelas........

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

1
Siffa^^
wahh terimakasih.. tak sangke abang Khai ni baik sangat ^^ ❤
Khai
awak ada karya rupanya, selamat berkarya ya,
kami sentiasa menantikan karyanya,
semangat berkarya dan banyakkan berehat,
kami sentiasa mendukung anda
☯THAILY YANIRETH✿
Awas aja kalo gak segera update, bakal ada shuriken yang menunggu ya thor.
Siffa^^: Siap. tugas sudah dilaksanakan >< ✨
total 1 replies
run away.┲﹊
Gemes banget sih!
Siffa^^: terimakasih~ semoga menikmati ceritanya yaa ><
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!