NovelToon NovelToon
I Love You, I Am Happy

I Love You, I Am Happy

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: mom fien

"Biarkan aku mencoba membuatnya menjadi Ella yang dulu, Ella yang memiliki semangat hidup, aku hanya ingin meminta waktu sampai Ella mandiri lagi....".
"Aku mencintai Ella, aku bahagia hanya dengan mencintainya tanpa perlu Ella membalasnya, saat Ella bahagia akupun akan merasa bahagia, berikan aku sedikit kesempatan untuk membuatnya tersenyum kembali".

Kedua tanganku memegang wajah Ella, kami berciuman sampai kami mulai kehabisan nafas.
"Aku mencintaimu Ella", aku mengatakannya sambil masih memegang wajahnya.
Ia hanya tersenyum padaku.
Ya bagiku senyuman sudah cukup saat ini, aku tau suatu saat aku akan mendengar kalau ia juga mencintaiku.

"You."
And just like that, the greatest poem was written, in one word.
-Clinton-

Full of love from me,
Author

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom fien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengakuan

Ella saat ini sudah duduk dikelas 1 SMU.

Sudah lama aku menantikan ini, aku bertekad sekarang adalah waktu yang tepat untuk aku menyatakan perasaanku.

Suatu hari aku memberanikan diriku untuk mengatakannya. Aku mengajaknya pergi ke supermarket dengan alasan mengisi isi kulkas, lalu aku mengajaknya makan es krim di salah satu cafe.

Saat aku duduk di kursi cafe, aku merasa gugup, kugetarkan kakiku dibawah meja untuk mengurangi rasa gugupku.

Setelah semua pesanan kami datang, akupun memulai pembicaraan.

"La, bagaimana dengan kehidupan SMU apa ada yang menarik akhir-akhir ini?".

"Biasa aja tuh kak", jawab Ella sambil sibuk memakan es krimnya.

Ella terlihat menggemaskan saat makan es krim seperti itu.

"Bagaimana dengan cowok, apa ada yang menarik perhatianmu?", tanyaku gugup.

"Ada kak", jawab Ella singkat.

Kakiku langsung berhenti bergoyang, aku tidak menyangka Ella akan memberikan jawaban seperti itu.

"Apa dia juga menyukaimu?", tanyaku lebih lanjut.

"Mungkin kak, aku menyukainya karena dia duluan yang memberikan perhatian padaku, dia tidak terlalu tampan, tapi aku senang saat dia melakukan sesuatu untukku, saat mengobrol pun obrolan kami nyambung kak", jawab Ella.

Kakiku merasa lemas. Jika aku memberikan pertanyaan lagi pada Ella aku bahkan bisa menebak jawabannya.

"Kalau dia nembak kamu, apa kamu akan menerimanya?".

"Mungkin iya kak Dev".

Aku bimbang apa harus mengutarakan perasaanku pada Ella atau tidak. Aku sudah menunggu waktu seperti ini dari dulu, tapi kalau aku tetap mengutarakannya aku takut Ella akan bersikap canggung padaku. Saat aku berbicara sendiri dalam hatiku, kudengar Ella bertanya padaku.

"Kak Dev sendiri bagaimana? Apa masih suka sama orang yang dulu pernah kak Dev cerita itu, yang kak Dev bilang kalau kakak belum bilang pada cewek itu kakak suka dia. Atau kakak sudah punya gebetan baru?".

Saat Ella bertanya tentang hal itu, aku pikir sekarang saatnya atau selamanya aku akan diam memendam perasaanku.

"Ya kak Dev masih suka sama orang yang sama, tapi dia bilang dia suka orang lain. Menurut Ella, kak Dev harus bagaimana?", tanyaku pada Ella.

"Hmmmmm.... kakak harus bilang padanya, kakak suka sudah lama bukan, meski kakak mungkin ditolak tapi setidaknya kakak sudah berani dan jujur, kakak berhutang itu pada diri kakak sendiri".

Ya Ella benar, aku harus mengatakannya meski mungkin nanti hubungan kami akan menjadi canggung.

"Ella, kakak suka kamu, orang itu adalah kamu Ella".

Ella sangat terkejut, ia langsung berhenti memakan es krimnya lagi, lalu aku lanjut berbicara pada Ella.

"Kakak tau, Ella hanya menganggap kak Dev, kakak bukan. Apalagi saat ini dihatimu ada orang lain. Kak Dev tidak mengharapkan apapun dari Ella. Seperti yang Ella bilang barusan, setidaknya kak Dev lega dan tidak berhutang pada diri kakak sendiri".

"Sejak kapan kakak suka aku?", tanya Ella.

"Sejak kita serumah, dari kak Dev kelas 1 SMU. Kakak akan sangat bahagia jika kamu menganggap kakak sebagai lawan jenis dan bukan hubungan persaudaraan. Tapi saat ini kakak tau, Ella tidak memiliki perasaan yang sama seperti kakak bukan?".

"Kak Dev, maafkan Ella", jawab Ella sambil menunduk.

"Kamu tidak salah apapun Ella, kakak harap kamu tidak berubah, masih bersikap sama seperti sekarang terhadap kakak, biarkan kakak tetap menjadi kakakmu Ella".

"Ya kak", jawab Ella singkat dan masih menunduk, tidak berani melihat wajahku.

Apa yang kutakutkan terjadi. Ella agak berubah sikap menjadi canggung didepanku, beberapa kali juga ia terlihat menghindariku.

Kurasa tidak ada yg sadar dengan perubahan sikap Ella padaku, kecuali Amy.

Malam itu Amy mengetuk kamarku.

"Dev, apa kamu sudah tidur?".

Kubuka pintu kamar mempersilahkan Amy masuk. Amy masuk dan menutup pintu kamarku.

"Dev, kamu sudah menyatakan perasaanmu pada Ella ya?".

"Apa kamu menebaknya karena Ella menghindariku?", tanyaku.

"Ya, akhir-akhir Ella bersikap canggung padamu Dev. Jadi apakah kamu baik-baik saja?".

"Trims My, aku baik-baik saja, sepertinya sebagian diriku sudah menebaknya bahwa Ella akan bersikap seperti itu kalau aku mengutarakan perasaanku. Mungkin hal itu pula yang menyebabkan aku menyimpannya selama ini".

"Lalu apa rencanamu selanjutnya?", tanya Amy.

"Pengontrak apartemen orangtuaku akan habis bulan depan, kurasa aku akan pindah kesana bulan depan, aku akan mengatakan hal ini pada papa mamamu dalam waktu dekat".

"Dev orangtuaku menyayangimu seperti anak sendiri, akupun begitu, menganggapmu seperti saudara sendiri Dev", kata Amy sambil memegang bahuku.

"Aku tau My, aku sangat berterimakasih untuk itu. Aku akan selalu menganggapmu saudaraku juga, jika Marvin macam-macam akan kubuat dia babak belur, meski dia sahabatku", kataku sambil tersenyum pada Amy.

Amy tertawa mendengarnya.

Aku melanjutkan pembicaraanku.

"Tapi aku juga tidak sanggup saat ini jika harus melihat Ella membawa pacarnya ke rumah. Aku juga menginginkan hubunganku dengan Ella dekat seperti dulu, kurasa saat ini, keluar rumah adalah pilihan terbaik", jawabku.

"Baik Dev, kalau kamu butuh bantuan atau hanya teman cerita pun aku selalu siap Dev, bilang saja ya Dev".

"Terima kasih Amy".

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!