Dunia Dalam Mimpi

Dunia Dalam Mimpi

BAGIAN 1 KEBENCIAN

Aku tersenyum bahagia melihat penampilan diriku hari ini, impian yang sudah lama ku nanti akhirnya akan terwujud sebentar lagi.

“Wahhh cantiknya calon pengantin baru Pak CEO ini”

Ku melihat di cermin dan kudapati sahabat yang kusayangi sedang berjalan menuju ke arahku.

“Biel, kamu dari tadi disitu?” Tanyaku dengan wajah yang sudah memerah karena ucapannya.

“Enggak, baru aja masuk.” Katanya dan berdiri di samping diriku.

“Biel, aku bahagia banget sebentar lagi aku bakal nikah sama orang yang sangat aku cintai.” Kataku dengan berbinar

“Aku turut senang kalau kamu senang. Itu gunanya sahabat kan? Bakal bahagia dengan pilihan sahabatnya.” Kata Abriela kepadaku.

“Makasih banyak ya Biel karena kamu aku bisa ketemu sama belahan jiwa aku. Aku akan selalu berhutang budi sama kamu.” Kataku dengan mata yang mulai berkaca-kaca

“Jangan keluarin air mata berharga kamu itu. Kasihan make up nya bisa luntur loh. Kita ini sahabatan jadi enggak ada namanya balas budi, apapun yang aku lakuin saat ini karena emang aku emang pengen lihat kamu bahagia.” Jelasnya.

Aku tersenyum bahagia, aku bersyukur karena diliputi orang-orang baik dan sayang kepada aku. Aku merasa hidupku sangat sempurna karena mereka.

Pembicaraan kami terpotong, ketika mendengar suara Ayah.

“Putriku, ayo sekarang kita keluar. Calon suamimu sudah menunggumu.”

Aku menghampiri Ayah dan merangkul lengan ayahku.

“Sebentar lagi, hidupku akan semakin sempurna.” Kataku dalam hati.

WARNING

VIOLENT/BLOOD

Alunan iringan musik terdengar sangat jelas di telingaku. Aku berdiri di depan sebuah pintu yang tertutup, pintu yang akan menjadi jalan kesempurnaan kebahagiannku.

Aku pandangi wajah Ayahku yang begitu tegas, dia adalah sosok yang begitu ku andalkan dan juga superhero bagi diriku.

“Ada apa putriku? Ada sesuatu di wajah ayah?” Tanyanya

“Enggak Ayah, aku hanya bersyukur karena bisa menjadi putri Ayah.” Kataku menahan air mataku

“Ayah lebih bersyukur karena bisa mendapatkan putri secantik dan sesempurna kamu.” Kata Ayah

“Ayo sayang, pintunya sudah terbuka.” Lanjut Ayah

Aku melangkah bersama Ayah dan kulihat di depan sana berdiri laki-laki yang kucintai. Seseorang yang akan menjadi tempatku pulang nantinya. Berdiri dengan tampan dan penuh berkarisma.

Ayah melepaskan tanganku dari lengannya dan menuntunku untuk berdiri dihadapan calon suamiku. Setelah itu kulihati Ayah berjalan menuju wanita yang dicintainya, yaitu Bunda yang ku sayangi. Bunda tersenyum ke arahku.

Ku tatapi kembali lelaki di hadapanku dan tersenyum kepadanya.

“Sebentar lagi, sebentar lagi kami akan menjadi satu ikatan yang sempurna” Kataku dalam hati.

Prosesi pernikahan sudah dimulai dan kami sampai pada pertukaran cincin sebagai tanda kami sah menjadi suami istri. Tetapi belum sempat cincin terpasang di jari manisku, tibia-tiba terdengar suara ledakan

dari arah pintu.

Aku melirik ke arah pintu dan kulihat ada banyak laki-laki bertopeng yang menyerbu masuk dan mulai menyodorkan senjatanya kepada semua orang yang ada di dalam ruangan.  Wajahku pusat pasi dan bingung dengan apa yang terjadi di hadapanku.

Sebelum aku memproses apa yang terjadi di hadapanku. Aku mendengar suara Ayah yang berteriak sambil berlari ke hadapanku dan memeluk diriku. Di belakang Ayah berdiri laki-laki bertopeng dan pisau yang menusuk

pundak ayah dari belakang.

“AYAH” Teriaku saat kusadari apa yang terjadi.

“Putriku, maafkan Ayah karena gagal membuat hidup kamu sempurna. Ini adalah penebusan dosa Ayah yang terakhir untuk kamu.” Kata Ayah lalu menghembuskan nafas terakhirnya. Aku berteriak histeris mengetahui bahwa Ayah sudah tiada di pelukanku.

Belum sempat aku berhasil menguatkan diriku, Aku mendengar suara teriakan Bunda dan kulihat Bunda sudah tiada.

Aku melihat ke arah belakang, suamiku sedang berdiri disana. Berharap dia bisa menguatkan dan menenangkan diriku dengan tatapan teduhnya. Tetapi apa yang kulihat di matanya sangat berbeda, matanya penuh dengan sorot

kebencian. Aku merasa asing dengan tatapannya, seolah-olah dia bukanlah orang yang ku kenal.

“M-mas” panggilku dengan ketakutan berharap dia akan menolongku yang sudah tidak memiliki tenaga lagi.

Dia melirik ke arahku dan matanya semakin berubah. Aku melihat ada dendam di matanya. Dia berjalan ke arahku dan menarik diriku dengan paksa.

“M-mas, apa  yang kamu lakukan?” Tanyaku heran

“Jangan panggil saya dengan sebutan itu. Tidak sudih saya mendengarnya dari mulut busuk kamu.” Katanya penuh dengan amarah

Tatapanku langsung kosong, siapa orang yang berdiri di hadapanku ini. Dia begitu asing bagiku, bahkan tatapannya membuat aku takut.

Dia lalu mencengkeram wajahku dan menyuruhku untuk menykasikan semua yang terjadi di hadapanku.

“Lihat semua yang terjadi di hadapanmu dan rekam itu dalam memorimu. Saya ingin kamu merasakan sakit yang teramat karena keluarga yang kamu cintai pelan-pelan terbunuh. Lalu setelah itu kamu lah yang akan dibunuh

terakhir.” Katanya yang membuatku tercengang

“A-apa semua ini Mas, apa yang kamu lakukan? K-kenapa kamu melakukan ini kepada ku?” Tanyaku dengan suara terisaku

“Kamu mau tau sebuah kebenaran?” Katanya

“Kebenaran? Kebenaran apa yang kamu maksudkan Mas?” Tanyaku

“Sudah kukatakan jangan memanggilku dengan mulut kotormu itu.” Katanya sambil menampar pipiku.

Perih dari tamparannya tidak seberapa dengan perih yang ada di hatiku. Aku tidak menyangka, hari yang kunantikan dalam hidupku menjadi hari tragis yang tidak ingin kuingatkan. Dan penyebab dari semua ini adalah pria yang sudah aku percaya dan kuanggap sebagai rumah untukku.

“Hidupmu tidak akan lama lagi, jadi akan kuceritakan kebenarannya kepadamu. Keluargamu adalah seorang pem**nuh.”

“Apa maksudmu?” Tanyaku dengan tidak percaya

“Tidak mungkin keluargaku adalah seorang pembunuh. Mereka adalah orang-orang yang begitu baik, bahkan semua orang mengakui itu.” Kataku dengan amarah

Tamparan kembali melayang di wajahku.

“Jangan sebut keluargamu itu orang baik. Itu hanyalah topeng untuk menutupi semua kebusukan mereka.” Katanya dengan berteriak.

“Kamu pembohong, aku tidak percaya dengan yang kamu katakan.” Kataku penuh dengan linangan air mata.

“Saya tidak perduli kamu mau percaya atau tidak dengan semua fakta ini. Kamu sebenarnya tidak bersalah, dan adik kecilmu itu juga tidak bersalah. Hanya saja kalian terlahir dari keluarga yang busuk.” Katanya

Mendengar itu aku buru-buru melihat ke sembarang arah dan mendapati adikku menangis histeris sedang dipegang oleh seseorang dengan senjata di tangannya.

“Jangan sentuh adikku” Teriaku kepada penjahat itu.

“Jangan sok berkuasa kamu disini. Kamu bukanlah seorang tuan putri yang seenaknya bisa memerintah kepada orang lain. Disini akulah yang berkuasa dan adikmu itu akan menyusul ayah dan ibumu. Kamu tenang saja, tidak

lama lagi kamu juga akan menyusul keluarga busukmu itu.” Katanya sambil tersenyum licik.

“Hentikan, aku mohon jangan sentuh adikku. Dia tidak bersalah, hukum saja aku. Jangan adikku.” Kataku memohon kepadanya

“Jangan memerintahku, disini semua aku yang tentukan, dan mengakhiri hidup kalian adalah mimpiku dari dulu.” Katanya sambil melepaskan tanganku.

Dia lalu pergi meninggalkan aku dengan seorang pria bertopeng disana. Aku berusaha memohon ampun kepadanya, tetapi semuanya terlambat. Adik yang kusayangi sudah jatuh tak bernyawa di hadapanku. Hancur sudah hidupku, semuanya hancur di hari yang selalu kunantikan.

Ku merasakan sesuatu yang masuk ke dalam tubuhku, lalu tubuhku jatuh terkapar. Samar-samar kulihat laki-laki yang selalu kupuja dan kucintai mengkhianati aku dan menaruh luka yang begitu besar di hatiku sedang berdiri dengan seseorang yang kukenal.

Wajahku tersenyum perih saat ku sadari orang yang berdiri dihadapannya.

“Dua orang yang kusayangi dan kuanggap sebagai tempat ku pulang selain keluargaku ternyata bukanlah rumah tetapi sebuah labirin yang membuatku tersesat di dalamnya.”

“Tuhan, izinkan aku untuk membalas luka yang ada di hatiku.Kumohon, jangan dulu ambil nyawaku. Aku tidak ikhlas dengan pengkhianatan yang ku alami saat ini.”

Pandanganku mulai kabur saat kulihat orang yang selalu ku anggap sahabat berlari ke arahku.

“Aku membencimu.”

Episodes
1 BAGIAN 1 KEBENCIAN
2 BAGIAN 2 KERINDUAN
3 BAGIAN 3 MIMPI?
4 BAGIAN 4 ABRIELA
5 BAGIAN 5 MULAI BERGERAK
6 BAGIAN 6 PRIA PENYELAMAT
7 BAGIAN 7 PERUSAK MOOD
8 BAGIAN 8 FOTO
9 BAGIAN 9 DI MALL
10 BAGIAN 10 MIMPI BARU
11 BAGIAN 11 DI TOKO BUKU
12 BAGIAN 12 SIKAP YANG BERBEDA
13 BAGIAN 13 INFORMASI BARU
14 BAGIAN 14 BERDEBAR
15 BAGIAN 15 KECELAKAAN
16 BAGIAN 16 MITRA AYAH
17 BAGIAN 17 DI RUMAH SAKIT
18 BAGIAN 18 WAKTU YANG SALAH
19 BAGIAN 19 SANDIWARA
20 BAGIAN 20 KEJANGGALAN
21 BAGIAN 21 ORANG ASING
22 BAGIAN 22 PANTI ASUHAN
23 BAGIAN 23 SITUASI CANGGUNG
24 BAGIAN 24 LIBURAN
25 BAGIAN 25 BERTEMU KELUARGA BU SUMI
26 BAGIAN 26 JALAN-JALAN
27 BAGIAN 27 BUKAN SIAPA-SIAPA
28 BAGIAN 28 ANEH
29 BAGIAN 29 PERSYARATAN ANEH
30 BAGIAN 30 RENCANA
31 BAGIAN 31 AKSI
32 BAGIAN 32 KETAHUAN
33 BAGIAN 33 AMNESIA
34 BAGIAN 34 FIRASAT BURUK
35 BAGIAN 35 MIMPI BURUK
36 BAGIAN 36 DELON
37 BAGIAN 37 KRITIS
38 BAGIAN 38 FLASHDISK
39 BAGIAN 39 PAKET MISTERIUS
40 BAGIAN 40 BUNDA
41 BAGIAN 41 PERINGATAN
42 BAGIAN 42 ROLAND
43 BAGIAN 43 SANDRO
44 BAGIAN 44 AKHIR CERITA?
45 BAGIAN 45 KEHIDUPAN BARU
46 BAGIAN 46 MERINDUKAN DELON
47 BAGIAN 47 TRAUMA
48 BAGIAN 48 HARI PERTAMA MAGANG
49 BAGIAN 49 PERJANJIAN KOMITMEN
50 BAGIAN 50 ABRIELA DAN DELON
51 BAGIAN 51 BAD MOOD
52 BAGIAN 52 ADA YANG DISEMBUNYIKAN
53 BAGIAN 53 TELEPON DARI ORANG ANONIM
Episodes

Updated 53 Episodes

1
BAGIAN 1 KEBENCIAN
2
BAGIAN 2 KERINDUAN
3
BAGIAN 3 MIMPI?
4
BAGIAN 4 ABRIELA
5
BAGIAN 5 MULAI BERGERAK
6
BAGIAN 6 PRIA PENYELAMAT
7
BAGIAN 7 PERUSAK MOOD
8
BAGIAN 8 FOTO
9
BAGIAN 9 DI MALL
10
BAGIAN 10 MIMPI BARU
11
BAGIAN 11 DI TOKO BUKU
12
BAGIAN 12 SIKAP YANG BERBEDA
13
BAGIAN 13 INFORMASI BARU
14
BAGIAN 14 BERDEBAR
15
BAGIAN 15 KECELAKAAN
16
BAGIAN 16 MITRA AYAH
17
BAGIAN 17 DI RUMAH SAKIT
18
BAGIAN 18 WAKTU YANG SALAH
19
BAGIAN 19 SANDIWARA
20
BAGIAN 20 KEJANGGALAN
21
BAGIAN 21 ORANG ASING
22
BAGIAN 22 PANTI ASUHAN
23
BAGIAN 23 SITUASI CANGGUNG
24
BAGIAN 24 LIBURAN
25
BAGIAN 25 BERTEMU KELUARGA BU SUMI
26
BAGIAN 26 JALAN-JALAN
27
BAGIAN 27 BUKAN SIAPA-SIAPA
28
BAGIAN 28 ANEH
29
BAGIAN 29 PERSYARATAN ANEH
30
BAGIAN 30 RENCANA
31
BAGIAN 31 AKSI
32
BAGIAN 32 KETAHUAN
33
BAGIAN 33 AMNESIA
34
BAGIAN 34 FIRASAT BURUK
35
BAGIAN 35 MIMPI BURUK
36
BAGIAN 36 DELON
37
BAGIAN 37 KRITIS
38
BAGIAN 38 FLASHDISK
39
BAGIAN 39 PAKET MISTERIUS
40
BAGIAN 40 BUNDA
41
BAGIAN 41 PERINGATAN
42
BAGIAN 42 ROLAND
43
BAGIAN 43 SANDRO
44
BAGIAN 44 AKHIR CERITA?
45
BAGIAN 45 KEHIDUPAN BARU
46
BAGIAN 46 MERINDUKAN DELON
47
BAGIAN 47 TRAUMA
48
BAGIAN 48 HARI PERTAMA MAGANG
49
BAGIAN 49 PERJANJIAN KOMITMEN
50
BAGIAN 50 ABRIELA DAN DELON
51
BAGIAN 51 BAD MOOD
52
BAGIAN 52 ADA YANG DISEMBUNYIKAN
53
BAGIAN 53 TELEPON DARI ORANG ANONIM

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!