NovelToon NovelToon
Marry You Mr. Police

Marry You Mr. Police

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.6
Nama Author: Ana Al Qassam

Kisah Cinta Putra Gus Atha dengan Salah satu santri di pesantren Sang Abi. cinta itu datang seusai pernikahan, pernikahan terjadi hanya karena persetujuan kedua mempelai. Perjodohan tanpa penolakan dan tanpa skandal apapun

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Al Qassam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sekamar

Haseena melepas Jilbab dan menghapus riasan tipis di wajahnya. Rambutnya masih menggelung indah dan rapi. Dia menatap diri di cermin dengan mengatakan sesuatu pada dirinya sendiri.

" Apakah aku pantas untuknya? Haseena ... Semua ini karena kebaikan Ummi padamu. Tidak tahu seberapa cinta Ummi padamu sehingga dia mempercayakan putranya dalam hidupmu. Bahkan kamu lebih beruntung daripada gadis - gadis lain," lirihnya sambil menatap cermin di hadapannya. Bersamaan dengan itu Haseena menyadari seseorang yang sudah berdiri di dekat pintu kamar mandi sedang melipat kedua tangannya di dada serta menatapnya.

" Umma-ku menikahkanmu denganku bukan untuk menatap cermin itu dan meratapi nasib. Kamu di nikahkan denganku untuk melayaniku dan menjadi pendamping yang baik. Sana ... Mandi dan bersihkan tubuhmu itu!" perintah Hafla sambil berjalan mendekati Almarinya untuk mengambil baju. Dia menatap gadis itu kembali.

" Mau sampai kapan di sana? Apakah suamimu ini begitu menggoda sehingga membuatmu enggan mandi?" tanya Hafla sambil menatapnya tanpa senyum. Haseena jadi salah tingkah.

" Tidak Gu ... Gus! Per... Mi.. Si... " Haseena berlari dari hadapan Hafla tapi malah menyenggol lengan Hafla. Pemuda itu nampak menghela nafas panjang.

" Neng ..... Kenapa menyenggolku? Aku jadi batal ... Ya Allah! Tunggu di sini sebentar aku ambil wudlu dulu ..." sela Hafla sambil menghentikan langkah Haseena. Haseena mematung di depan kamar mandi.

Bodoh kamu Haseena! Kenapa Gus Hafla kamu tubruk gitu malu-maluin.

Tak berselang lama Hafla keluar dari kamar mandi. Dia menatap istrinya yang sebenarnya menggemaskan. Tapi dia akan bersikap sama agar bisa menikmati kecanggungan ini lebih lama.

" Apa? Jangan senggol - senggol lagi! Awas kalau sampai senggol lagi sekalian kamu akan melayaniku seharian," goda Hafla. Haseena jadi melotot. Dia nampak tambah gugup dia jadi tambah dag dig dug melihat sisi lain Gusnya. Jika dalam keseharian di depan santri dia begitu baik. Eiiitss, bukannya tidak baik pada istri tapi sikapnya aneh jika bersama orang halal.

" Permisi Gus!" Haseena berjalan perlahan agar tidak menyenggolnya lagi. Hafla mengangguk dan tersenyum. Setelah Haseena masuk Hafla menggelengkan kepala.

Ini gadis pilihan Umma kok canggung sekali! Hagla juga mengatakan bahwa dia bukan perempuan baik-baik tapi kenapa saat bersama suaminya dia nampak kikuk bukankah harusnya sudah terbiasa dengan makhluk laki-laki? Sebenarnya siapa Haseena.

Seusai Hafla Sholat Dhuha dan melantunkan ayat suci Al Quran dan menyelesaikannya. Hafla menatap kamar mandi kenapa gadis itu tak kunjung keluar dari sana. Ini sudah 1 jam berlalu.

" Neng ... Kamu baik - baik saja di dalam! Ini sudah 1 jam berlalu!" seru Hafla dengan suara Bass. Tak ada jawaban dalam sepersekian detik. Namun di menit berikutnya suara Haseena ingin membuat Hafla tertawa namun dia tahan.

" Gus ... Bolehkah jenengan keluar sebentar. Haseena tak membawa baju ganti dan mau keluar ada jenengan. Tidak enak .... Kurang sopan," jawabnya terbata - bata.

" Keluarlah! Aku akan mengambilkan baju untukmu," jawab Hafla. Namun haseena tak menjawabnya.

" Ini bajumu! Ambillah ... " seru Hafla. Haseena pun mengulurkan tangannya. Hafla menarik dress itu sehingga Haseena pun keluar dengan menggunakan handuk selutut saja.

" Aaahhhhhh .... " teriaknya sambil memeluk dan mendekap suaminya. Hafla kali ini terkekeh dengan suasana yang dia ciptakan sendiri. Haseena melepaskan pelukannya dan berusaha mengambil dress miliknya namun Hafla memandanginya. Rambutnya kini tergerai karena tersenggol tangan Hafla tadi saat menariknya.

" Gus ... Kembalikan dressnya!" pinta Haseena sambil merengek.

" Neng ... Kenapa harus bingung. Aku suamimu baru saja menggema kata sah di masjid!" serunya menatap Haseena.

" Tapi ... Aku belum terbiasa dengan siapapun sbelumnya. Sini gus!" pintanya lagi. Hafla kini menarik pinggang istrinya itu.

" Maka biasakanlah! Yang halal apapun tetap halal," jawab Hafla. Haseena mengangguk paham. Hafla pun melepasnya.

" Pakailah!" perintah Hafla sambil membiarkan dia pergi dari hadapannya.

Sebenarnya bagaimana cerita Haseena. Kenapa Hagla menolaknya dan mengatakan hal yang tidak-tidak. Umma pun mengatakan dia pernah terjerumus. Dia pun pernah mengatakan pernah hidup di dunia yang amburadul. Tapi sikapnya baru saja tidak mencerminkan hal itu sama sekali. Harusnya dia lebih berani dengan laki-laki sebab hal ini sangat biasa.

Haseena keluar dengan pakaian lengkap serta hijabnya. Hafla menatap istrinya intens. Bukan dia tidak tertarik pada Haseena. Dia ingin mengenalnya dan akan menumbuhkan kasih sayang dalam hati mereka berdua.

" Duduklah! Ada yang ingin aku tanyakan padamu," Ucap Hafla. Haseena pun duduk di sebelahnya.

" Ada apa gus?" tanyanya to the poin.

" Kenapa Hagla mengatakan bahwa kamu perempuan tidak baik???" tanya Hafla tanpa basa basi. Dia juga tak membiarkan gadis itu menjauh darinya saat ini.

" Saya memang bukan perempuan baik-baik gus," jawab Haseena.

" Bukan jawaban itu yang saya inginkan! Kita menikah untuk berbagi satu sama lain dan semua tentangmu adalah tentangku juga di kemudian hari. Katakanlah secara gamblang pada suamimu ini! Biar aku paham alur ceritanya," ucap Hafla. Kini Haseena menatap suaminya dengan mata berkaca - kaca.

" Benarkah ingin tahu semuanya?? Aku bahkan tidak bisa melakukannya gus. Tidak bisakah aku lari dari kenyataan bahwa aku sudah menikah dengan pria baik-baik sepertimu!" seru Haseena pada putra dari orang yang telah menyelamatkan hidupnya serta yang sudah di sakiti oleh Mommy-nya.

" Katakan saja ... Biarkan aku memahami semuanya!" jawab Hafla tak gentar sedikit pun. Nampak Hafla mengusap air mata yang mengalir tanpa izin darinya terlebih dahulu. Haseena kini malah terduduk di depan kaki Hafla sambil menangis.

" Maafkan Mommy-ku gus .... Aku hadir di dunia ini karena ambisi-nya untuk merusak kehidupan Umma dan Abimu," tangisnya sudah tak tertahankan.

Deg.

Hafla tidak tahu bahwa gadis di hadapannya ini adalah putri dari Daniah. Hafla pernah dengar bahwa dia dan saudaranya hampir kehilangan sosok Abi karena seorang Daniah yang terobsesi pada Abinya. Kini Hafla menatap istrinya itu. Ada sedikit rasa kecewa namun dia tepis.

Boleh jadi dia buruk bagiku namun boleh jadi dia adalah yang terbaik dalam kehidupanku. Umma yang memilihkannya maka pasti Umma sudah mempertimbangkan semuanya dengan baik. Tak ada alasan bagiku menolak kehadirannya saat ini.

" Lanjutkan! Aku ingin mendengarnya ... "

Haseena menatap suaminya. Dia tak menemukan kebencian di manik matanya. Namun Haseena takut mengutarakannya. Semua orang sudah menganggapnya demikian.

" Apakah kamu anak haram neng? Atau kamu kamu pernah menjual dirimu pada laki-laki yang bukan mahrammu?" tanya Hafla masih dalam tahap sopan. Namun kata -kata itu membuat Haseena menitikkan air mata. Jemarinya meremas gamis yang dia gunakan. Hafla melihatnya namun dia masih ingin tahu jawaban istrinya. Dengan suara terbata dia mulai menjawab rahasia tentang dirinya yang orang belum tahu.

" A.. Aku bu .. Kan anak haram gus! Ayah Dannis sudah menikah sirri dengan Mommy. Namun sebelum mereka menikah sah dalam negara kecelakaan itu terjadi. Tapi semua orang menganggapku anak haram. Haseena adalah anak kecil yang tak bisa memberikan pernyataan apapun," tangisnya sambil menunduk.

" Menjual diri?" tanya Gus Hafla sekali lagi. Penting baginya untuk mengetahui segala sesuatunya tentang Haseena. Agar dia tak salah melangkah.

" Demi Allah dan Rosul-Nya gus .... Haseena malam itu tidak melakukan apapun. Pemuda itu hanya mengajak Haseena minum bersama dan bercerita tentang keluarganya. Dia tak menyentuh Haseena seujung kuku pun gus. Dia memberikan uang karena berterima kasih sudah menemaninya," tangisnya pecah sehingga Haseena menutup wajahnya sendiri karena malu. Hafla pun menghela nafas.

Hafla kemudian menggendong haseena dan membaringkannya di ranjang miliknya. Hafla usap air mata itu dengam kecupannya untuk yang pertama kali.

" Istirahatlah!" seru Hafla. Namun Haseena menahannya.

" Apakah gus percaya padaku? Tidak ada yang bisa di lakukan untuk membuktikannya gus jika tidak melakukannya secara langsung," ucap Haseena sambil sesenggukan.

" Aku percaya padamu! Tidurlah .... Jangan memikirkan hal - hal lain. Aku bertanya dan tugasmu menjawab. Hal itu sudah kamu lakukan maka cukup bagiku," Hafla tersenyum di hadapan Haseena untuk pertama kalinya. Gadis itu nampak mencium punggung tangam suaminya tanpa mengatakan sepatah kata pun.

Aku kasihhhh up shubuh nih!!!! Likeeee jangan lupa sekalian kasihhhh bintangnya dong ..... Makasihhhhhh ya.

1
Desri Yasmita
Luar biasa
Anonymous
k
syamsul anam
samuel sm mayra itu sm aja,sama" gila
Maulida Hayati
Luar biasa
Samsiah Yuliana
ya Allah,,,😭😭😭
Mumun Munawwaroh
bukannya umma kemaren malam telepon ya ke sena .
Safa Almira
bagus
Irni Yusnita
bagus karyanya Thor
Nurgusnawati Nunung
sedih ya...
Sabrina Azzahra
sutradara yang top bingit 👍👍
Sabrina Azzahra
udah like 👍👍
Sabrina Azzahra
penasaran
Ma Selly
sudah lengkap kebahagian seena
Ma Selly
jangan ngepreng thor jadi degdegan kirain pak hafla yg udang plng
Ma Selly
Alhamdulillah ya Alloh engkau telahenjaga hafla untuk keluarganya
Ma Selly
ya Alloh mudah mudahan pak hafla selamt
Ma Selly
slamat ya mas hagla dan mayra akhirnya kalian berjodoh
Ma Selly
udah mayra sama hagla aja biar dekat lagi sama seena
Ma Selly
jadi kasihan sama mayra
Ma Selly
lagi ngapa sih seena pake pergi ke cafe,klo mau pergi harusnya nungguin hafla pulang kenapa/Angry//Angry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!