NovelToon NovelToon
Kesayangan Sang CASANOVA

Kesayangan Sang CASANOVA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Romansa
Popularitas:22.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rifani

Apa jadinya ketika seorang mantan Casanova jatuh cinta pada seorang gadis yang polosnya tingkat dewa?

"Kau tahu tidak apa artinya cinta?"

"Tahu,"

"Apa?"

"Kasih sayang dari orangtua pada anak mereka."

Jleebb

Akan bagaimanakah kisah mereka selanjutnya? Mampukah seorang CIO MORIGAN STOLLER menaklukkan hati sang pujaan hati yang terlalu lambat menyadari perasaannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

~ 10

"Kapan kau tahu?"

Andreas mengendikkan bahu. Namun, bibirnya tak henti berkedut. Senang karena bisa melihat kefrustasian Cio.

"Jangan berlagak seperti orang gagu. Cepat jawab kapan kau tahu soal aku dan Elil?"

"Menurutmu?"

"Dia yang memberitahumu?"

"Maybe yes, maybe no."

"Come on, Yas. Jangan membuatku panik. Please," rengek Cio sambil mengusap wajah. Sikap Andreas membuatnya stress. "Apa yang sudah Elil katakan padamu?"

"Katanya dia kemasukan batang kayu," Andreas akhirnya menjawab, tapi tak keseluruhannya.

"Ke-kemasukan kayu?"

Cio tertawa, tapi sumbang. Dia berani bertaruh bukan hanya itu saja yang Elil katakan pada Cio. Terlalu sederhana untuk menggambarkan perbuatan mereka, ditambah gaya bicara Elil yang suka diluar nalar manusia normal. Cio yakin ada hal nyeleneh lain yang disampaikan.

"Pernah kau bayangkan tidak akan seperti apa reaksi Ilona jika tahu kalau kau telah .... "

"Itu kecelakaan yang tak disengaja, Yas. Aku tidak benar-benar berniat ingin merusaknya," ucap Cio cepat menyela ucapan Andreas. Ketar-ketir sendiri begitu nama Ilona disebut.

"Hei, apa yang kau katakan? Apanya yang kecelakaan?" tanya Andreas dengan mudahnya mempermainkan ketakutan di diri Cio. Umpannya tersambar dengan tepat. Padahal, dia tak bermaksud membahas soal perbuatan Cio yang telah merenggut kesucian Elil. Andreas hanya ingin mempermainkannya saja. Siapa sangka penjahat k*lamin ini akan langsung mengaku.

(Elil membuat Cio tak bisa berkutik. Mungkinkah mereka jodoh? Kalau iya, maka aku akan sangat prihatin karena keluarga Stoller akan mendapatkan menantu yang sangat-sangat menguras emosi. Dengan seribu kepolosannya, aku yakin hidup mereka tidak akan tenang. Ya ampun, kenapa aku jadi menantikan sekali bisa melihat mereka kalang kabut menghadapi sikap Elil. Pasti seru,)

"Bukannya kau sedang membahas soal .... "

Sedetik

Dua detik

Tiga detik

Cio terperangah kaget begitu tersadar kalau Andreas belum tahu soal dia dan Elil. Untung saja. Untung saja lidahnya tidak kelepasan bicara tadi. Kalau iya, maka habislah sudah semuanya.

"Apanya yang kecelakaan sih. Dan kenapa juga wajahmu terlihat begitu tegang saat mengatakan tak berniat ingin merusaknya. Memangnya apa yang sudah kau rusak?" tanya Andreas dengan lihainya bersikap pura-pura tak tahu apapun.

"Oh itu ... em, apa ya? Hahaha, aku lupa," jawab Cio sambil menggaruk kepala. Rasanya canggung sekali.

"Aneh sekali. Aku jadi penasaran. Jangan-jangan kau dan Elil .... "

"Tidak seperti yang kau bayangkan. Antara aku dan Elil tidak pernah terjadi sesuatu. Jangan berpikir yang tidak-tidak!"

"Benarkah?"

Andreas memicingkan mata. "Jangan anggap aku sebagai sepupumu kalau tak bisa membedakan mana dirimu yang sedang panik dan mana dirimu yang sedang berusaha menutupi sesuatu. Pasti terjadi sesuatu diantara kalian. Iyakan? Mengaku saja sebelum aku membayar seseorang untuk mencari tahu."

Glukk

Jakun Cio bergerak naik turun dengan cepat begitu diancam oleh Andreas. Ya, semua sepupunya saling memahami satu sama lain. Sepertinya memang tak ada guna terus menyembunyikan kebejatannya. Lebih baik dia mengaku sendiri daripada Andreas mengetahuinya dari orang lain. Dengan begitu dia masih punya kesempatan untuk membela diri.

"Aku dan Elil ... saat Karl dan Ilona menikah, kami tak sengaja tidur bersama." Cio menelan ludah. Dia memasang ekspresi memelas saat menatap Andreas. "Elil mabuk setelah meminum habis alkohol yang ku bawa. Karena khawatir membiarkannya sendirian di rumah kontrak, aku memutuskan untuk membawanya pulang ke apartemen. Tapi sungguh, sama sekali tak ada niat ingin melecehkannya. Kau harus percaya padaku!"

"Lalu apa yang terjadi setelah itu?"

"Apalagi. Tentu saja kami bercinta. Dan ternyata Elil masih perawan. Aku yang pertama,"

"Apa kau merasa bangga karena meniduri seorang gadis yang masih perawan?"

"Omong kosong macam apa itu. Bahkan sebelum melakukannya dengan Elil, aku sudah sering mendapatkan wanita yang masih perawan. Jangan meremehkan kemampuanku!"

"Untuk yang satu itu aku percaya. Diantara kita semua, memang hanya kau yang sering celap-celup di sana sini. Tak mengherankan kau pernah merasakan perawan sebelum bertemu dengan Elil. Tetapi Cio, dilihat dari gelagatnya yang begitu polos, Elil sepertinya tidak sadar kalau telah kehilangan sesuatu yang berharga. Tak terlihat ada tekanan di wajahnya. Apa mungkin kalian melakukannya atas dasar suka sama suka?" tanya Andreas mulai heran akan sikap tenang yang Elil tunjukkan. Normalnya seorang gadis, pasti akan takut dan panik jika kesuciannya direnggut paksa oleh orang yang bukan suaminya. Tetapi Elil? Sebegitu bodohkah gadis itu?

Suasana mendadak jadi hening saat membahas soal reaksi Elil yang begitu tenang. Baik Cio maupun Andreas, mereka sama-sama dibuat bingung oleh sikap gadis tersebut.

(Benar juga. Kenapa aku baru sadar soal ini ya? Masa iya sih Elil benar-benar tak menyadari kondisinya sendiri yang sudah tak perawan lagi? Bodoh ya bodoh, tapi apakah harus seidiot ini?)

"Ayah dan ibumu tahu soal ini?"

"Mereka menangkap basah kami berdua di apartemen."

"Lalu?"

"Aku diminta bertanggung jawab atas hidupnya Elil. Ibu memaksaku agar menikahinya."

"Dan kau menolak?"

"Menurutmu apakah mungkin seorang Casanova sepertiku menikahi gadis polos bin bodoh seperti dia?"

"Polos polos begitu dia pernah membuatku kecanduannya," ejek Andreas. "Jangan mengelak. Elil itu tak sama dengan wanita yang sering tidur denganmu. Mobil sport keluaran terbaru. Aku yakin kau pasti terngiang-ngiang dengan tubuhnya. Mengaku saja!"

"Sialan kau!"

Sambil menggerutu, Cio mentransfer sejumlah uang ke rekening Andreas. Meski kesal dipalak, dia tak memungkiri benar telah kecanduan dengan tubuhnya Elil. Entah sihir apa yang ada di tubuh jelek gadis itu. Yang jelas, sekarang Cio seperti kehilangan selera saat bertemu wanita cantik dan berdada besar. Di matanya mereka tak lebih baik dari ondel-ondel.

"Thanks. Tak sia-sia aku merahasiakan hal ini dari yang lain," ucap Andreas puas sekali akan jamuan yang Cio berikan. Sambil tersenyum lebar, dia menggoyangkan ponsel yang memperlihatkan pesan berisi angka transferan.

"Tetap rahasiakan sampai aku punya keputusan. Mereka terlalu jahil. Aku malas meladeni,"

"Nikahi saja. Toh Elil cukup layak bersanding denganmu,"

"Jangan jadi seperti ayah dan ibuku, Yas. Menikah itu terikat, dan aku belum siap hanya terfokus pada satu wanita saja. Petualangan hidup masih panjang. Gelar Casanova milikku bisa terbuang percuma jika penjelajahanku harus berakhir pada wanita berdada rata seperti Elil. Aku tak sanggup,"

"Kau sudah terlanjur menyemai benih. Apa yang akan terjadi jika salah satu dari benih itu tumbuh subur di rahimnya? Yakin masih ingin melanjutkan karirmu sebagai Casanova? Tidak takut dicincang oleh Ilona?"

"Hanya sekali coblos. Mustahil akan langsung tumbuh," Cio mulai gelisah. Bayangan Ilona yang mengamuk sambil membawa samurai seketika memenuhi pikiran.

"Sekali coblos? Maaf, tapi aku tak percaya. B*jingan sepertimu mana Mungkin hanya melakukannya satu kali? Mengaku, kau pasti mengerjai Elil sampai pagi 'kan?"

Cengiran lebar muncul di bibir Cio saat dia ditodong pertanyaan yang sulit untuk tidak dijawab. Memang benar malam itu dia seperti orang kesetanan saat bercinta dengan Elil. Cio tak seperti dirinya yang biasanya. Seolah ada monster yang baru terbebas setelah sekian ratus tahun terpenjara di suatu tempat.

"Segera nikahi Elil atau aku akan memberitahu semua orang kalau kau telah memperk*sanya. Aku jamin kau tidak akan selamat dari amukan Ilona!" ancam Andreas berusaha menguatkan diri agar tidak tertawa.

(Berbuat jahat sedikit harusnya tak masalah. Anggap ini sebagai petikan karma atas apa yang sering Cio lakukan pada wanita-wanita malang itu. Haha)

***

1
Riyasih
bikin Juwita kecelakaan aja Thor biar tahu rasa ,bikin kaki nya lumpuh/patah
Fahmi Ardiansyah
ya Alloh ellil org polosnya kok kebangetan.
Ilfa Yarni
aduh elii km itu ya bikin aku gregetan pengen getok Palamu itu loadingnya lama banget huh
Aldirasyid Mputra
lanjut Thor
Aldirasyid Mputra
sudah percaya rupanya elil
cio bukan pengangguran 😀
Riski Inden
ko cuma satu kak...tambah lagi dong buat isi hri libur yg stay di rmh sja
hl
kadang otak elil omes juga
Aminah
karya nya selalu bagi, dan tidak membosankan
tapi sayang banyak cerita yg belum selesai
Namun meski begitu aku selalu setia dgn karya2 nya....
Fahmi Ardiansyah
dasar Juwita gitu kok menginginkan cio bisa bisa kmu mati di bikin manekin
Fahmi Ardiansyah
jgn yg ini terus yg up Mak lanjutannya karl n Ilona mana kok lama gak up.
Ilfa Yarni
dasar Juwita jalang
Diana
Lanjut thor
Fahmi Ardiansyah
yaaa lanjut Mak tpi jgn lupa yg ovel karl n Ilona Mak ya.
Fahmi Ardiansyah
pasti org suruhannya papanya Juwita tu org
Eko Purnomo
lah kan mudah kecolangan si cio ....barus nya ...lemah si cio
Eko Purnomo
masak cio gak ada penjaga khusus buat gadisnya ....terlalu lemah kalau kayak gini ...
Ilfa Yarni
aduh eliiKu tuh ketawa sekaligus kesal liat kebodohanmu tp syukurnya cio suka bangat sama km
Aldirasyid Mputra
kejam sekali
Aldirasyid Mputra
Elil terluka 😭
muhammad ibnuarfan
lanjuuuuttt....Thor...makin hobbaaahhh...seru...keren....yang lain nya tolong di lanjut dong...kenapa berhenti di tengah jalan semuanya....
Riska sari azzahra: lanjut thor
Riska sari azzahra: wah, aku juga sampai blank melihat kelakuan elil😂😂😂😂
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!