NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi CEO Lumpuh

Terpaksa Menikahi CEO Lumpuh

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / CEO / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Ibu Mertua Kejam / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:10.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mommy Ghina

Nasib naas menimpa Deandra. Akibat rem mobilnya blong terjadilah kecelakaan yang tak terduga, dia tak sengaja menabrak mobil yang berlawanan arah, di mana mobil itu dikendarai oleh kakak ipar bersama kakak angkatnya. Aidan Trustin mengalami kelumpuhan pada kedua kakinya, sedangkan Poppy kakak angkat Deandra mengalami koma dan juga kehilangan calon anak yang dikandungannya.

Dalam keadaan Poppy masih koma, Deandra dipaksa menikah dengan suami kakak angkatnya daripada harus mendekam di penjara, dan demi menyelamatkan perusahaan papa angkatnya. Sungguh malang nasib Deandra sebagai istri kedua, Aidan benar-benar menghukum wanita itu karena dendam atas kecelakaan yang menimpa dia dan Poppy. Belum lagi rasa benci ibu mertua dan ibu angkat Deandra, semua karena tragedi kecelakaan itu.

"Tidak semudah itu kamu memintaku menceraikanmu, sedangkan aku belum melihatmu sengsara!" kata Aidan

Mampukah Deandra menghadapi masalah yang datang bertubi-tubi? Mungkinkah Aidan akan mencintai Deandra?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ghina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cobalah untuk bertahan, Dea!

Deandra mengusap bagian tubuh yang sempat menindih tubuh Aidan dengan tatapan yang menjijikkan, lalu dia bergegas mencari perawat Aidan atau Pak Benny untuk segera datang ke ruang kerja Aidan.

“Disangkanya aku bisa selalu ditindas terus, dicaci maki terus, semuanya ada batasnya, Kak Aidan!“ geram batin Deandra.

“Dea,” sapa Elena sangat ramah, ketika bertemu dengan Deandra di dapur kering.

“Kak Elena,” balas sapa Deandra.

Wanita itu menyesap kopi yang baru saja dia buat sendiri. “Tangan kamu kenapa?” Diraihnya salah satu tangan Deandra, kedua tangan Deandra memang masih menjadi pusat perhatian siapa pun.

“Kena pecahan beling tadi pagi,” jawab Deandra.

Elena mengernyitkan keningnya, lalu menatap curiga pada Deandra. “Kok bisa sampai kedua telapak kamu begitu kena pecahan beling?” kembali bertanya Elena, kemudian melepaskan tangan wanita berkacamata itu.

“Aku sedikit ceroboh Kak Elena, jadi ya terluka seperti ini,” jawab Deandra, enggan untuk berkata jujur kepada adiknya Aidan.

Elena menarik salah satu kursi tinggi yang ada di sampingnya, dan meminta Deandra untuk duduk di sisinya. “Duduklah dulu Dea, jangan berdiri begitu,” pinta Elena terdengar lembut.

Deandra memilih untuk menuruti permintaan Elena, dan melihat wanita itu menuangkan air segelas dan diberikannya pada Deandra.

“Minumlah dulu,” pinta Elena dengan lembutnya.

Sungguh kebetulan sekali sedari tadi tenggorokan Deandra sudah terasa kering, dan Elena sepertinya paham atas dirinya, diteguklah segelas air putih itu sampai tandas.

“Terima kasih, Kak,” ujar Deandra.

“Sama-sama,” jawab Elena, wanita itu masih menatap Deandra yang tubuhnya sudah mengenakan seragam maid, sedangkan dia tahu jika wanita yang ada di sampingnya adalah istri kedua kakaknya.

“Dea, aku tidak tahu apa yang dipikirkan oleh kakakku, saat memilih menikahimu. Tapi yang jelas aku berharap kamu bisa kuat menghadapi sikap dingin dan arogan kakakku, apalagi semenjak kedua kakinya lumpuh, dia tidak bisa terkendalikan, di luar konteks jika kamu penyebab kakakku menjadi lumpuh,” tutur Elena terdengar lembut suaranya.

Lagi-lagi Elena menyentuh tangan Dea. “Aku memang tidak bisa banyak membantumu di saat kamu tinggal di sini, kakak dan mama sangat membencimu karena hal kecelakaan itu. Aku hanya berharap untuk saat ini cobalah untuk kuat menghadapinya, terutama kakak yang mentalnya sedang terpuruk. Aku sadar pasti kamu merasakan sakit dan sedih tinggal di sini, tapi dengan adanya kamu di sini, kamu harus mampu juga menyadari kakak dan mama jika musibah itu bukan hal yang disengaja, tapi murni sudah suratan takdir dari Allah,” imbuh Elena dengan menatap hangat kakak iparnya

Kedua netra Deandra menatap gelas yang kosong di dalam salah satu genggamannya. “Sampai di mana aku harus bertahan Kak Elena, aku juga tahu diri pernikahan ini hanyalah hukuman semata bagiku dari Kak Aidan. Kini aku mencoba untuk bertahan sampai Kak Poppy tersadar dari komanya, dan berharap keadaan yang aku alami saat ini akan berakhir, walau hatiku amat perih dan sakit dengan sikap kak Aidan dan mama,” jawab Deandra terdengar lirih.

Elena mengulas senyum tipisnya. “Jika kamu ingin mencurahkan isi hatimu, aku bersedia untuk mendengarnya, agar beban hatimu sedikit berkurang, Dea,” kata Elena sembari menyesap kembali kopinya.

Curhat dengan Elena, untuk saat ini belum terpikirkan oleh Deandra, namun hati kecilnya berterima kasih masih ada yang peduli dengan dirinya, walau tidak banyak membantu.

Deandra memaksakan dirinya untuk membalas senyuman hangat Elena. “Terima kasih Kak Elena, sepertinya aku harus kembali ke belakang ada pekerjaan yang harus diselesaikan,” kata Deandra berpamitan sembari bangkit dari duduknya.

“Oh ... silahkan dilanjutkan,” jawab Elena.

Adik Aidan kembali menyesap kopinya seraya menatap kepergian Deandra. “Malang sekali nasibmu, Dea, semoga kamu semakin kuat,” gumam Elena sendiri.

...----------------...

Esok Hari

Semalam Deandra baru selesai menyetrika jam 12 malam, dan pagi ini jam setengah lima dia harus bangun lalu kembali mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Badan yang terasa remuk terpaksa dia abaikan, rasa kantuknya yang masih mendera di pelupuk matanya harus bisa dia tepis.

Baru saja Deandra keluar dari kamarnya, ternyata sudah ada Oty sang maid jutek tersebut terlihat sedang berkacak pinggang. “Pagi ini kamu tugas di dapur sana!” perintah Oty bagaikan bos, padahal hanya maid biasa.

“Ya Mbak,” jawab Deandra singkat, dan bergegas pergi begitu saja menuju dapur basah.

“Ck ... enak sekali dia bisa kerja di luar selain di sini! Memangnya siapa dia sih!” gumam Oty sinis, entah dia lupa kalau Deandra ipar tuan mudanya, atau pura-pura lupa?

Keluar dari paviliun, Deandra pergi menuju dapur basah. Bu Nani sudah ada di sana dan meminta Deandra untuk menyiangi beberapa sayur dan ikan, tanpa banyak bicara wanita berkacamata itu mengerjakan perintah Bu Nani.

“Dea, nanti jangan lupa perban di tangan kamu diganti, kasih obat lagi biar cepat sembuh,” kata Bu Nani mengingatkan, disela-sela Deandra menyiangi sayur.

“Iya Bu, nanti setelah bebersih saya ganti perban, makasih sudah diingatkan,” jawab sopan Deandra.

Hampir dua jam wanita berkacamata itu membantu di dapur, setelah semua masakan rampung Deandra membantu Bu Nani untuk menyajikan di ruang makan.

Deandra baru teringat untuk tidak menyajikan makanan untuk Aidan, yang ada nanti ada piring terbang yang mendarat dilantai.

Beberapa maid mengikuti langkah Bu Nani menuju ruang makan, termasuk Deandra yang mengekori Bu Nani. Setibanya di ruang makan ternyata anggota keluarga Ricardo sudah berkumpul di ruang makan termasuk Aidan yang terlihat sudah rapi dengan setelan jas kerja berwarna abu-abu nya.

Papa Ricardo mengernyitkan keningnya ketika melihat Deandra masuk dengan tampilan mengenakan seragam maidnya, lalu beralih melirik Aidan yang terlihat biasa saja.

 Deandra untuk pagi ini dia berhati-hati untuk tidak mengusik singa jantan dan singa betina bangun dari tidurnya, segala tindakan dia selama di ruang makan dia lakukan dengan hati-hatinya, Mama Amber menatapnya dengan sinis.

“Selamat menikmati hidangannya Tuan Besar, Nyonya Besar,” kata Pak Benny mempersilahkan setelah melihat semua hidangan sudah tertata rapi di meja makan.

Papa Ricardo melirik kepala pelayan. “Semua bisa kembali ke tempat, kecuali Deandra,” kata Papa Ricardo. Sontak saja para maid melirik Deandra sejenak, kemudian mereka semua mematuhi perintah tuan besarnya.

“Mau ada apa lagi ini, aku harus siap-siap ke kantor,” batin Deandra penuh tanda tanya.

Deandra menatap pria tua itu yang masih terlihat tampan walau sudah dimakan usia.

“Kamu duduklah,” pinta Papa Ricardo dengan tatapan seriusnya pada Deandra.

Mama Amber seketika itu juga menatap heran suaminya. “Buat apa dia duduk di sini Pah, cukup dia berdiri di sana, dia itu hanya seorang pelayan!” celetuk Mama Amber.

“Benar apa yang dikatakan Mama, Pah, dia tidak perlu duduk bergabung di sini.” Aidan menimpali ucapan Mama Amber.

Deandra masih diam dalam berdirinya, dan memperhatikan mereka berempat. Papa Ricardo terlihat sangat tenang, belum menanggapi istri dan putra pertamanya, justru dia menyesap kopi hangatnya terlebih dahulu. Setelahnya pria tua itu kembali menatap Deandra.

“Duduklah Deandra, saya ingin berbicara dengan kalian semua di sini!” perintah Papa Ricardo, suaranya kali ini agak keras terdengar.

“Pah—,” ucap Mama Amber, wajahnya terlihat kesal.

“Jangan dilanjutkan dulu Mah!” tegur Papa Ricardo, dia tidak suka dibantah oleh siapapun.

“Deandra, duduklah di sini,” pinta Elena sembari tangannya menarik kursi kosong untuk Deandra yang ada di sebelah kirinya.

Dengan sangat terpaksa serta tatapan yang tidak bersahabat dari Aidan dan Mama Amber, wanita berkacamata itu duduk di kursi yang ditunjukkan oleh Elena.

“Sungguh jijik sekali semeja dengan seorang pelayan!” gerutu Mama Amber dengan lirikan tajamnya ke arah Deandra.

Deandra harus kembali menekan perasaannya sendiri, dan menyiapkan mental apa yang akan terjadi selanjutnya.

Kenapa Papa Ricardo menyuruhnya bergabung di meja makan?

bersambung ...

1
Tukang Halu🤭
good
Be snowman
tapi emang deandra cantik woii/Determined/
Luh Gede Ika Jayanti
Luar biasa
Sahrul Firdaus
dadada
Sahrul Firdaus
jangan sedih
imoe nawar
Luar biasa
andhist82
ceritanya seru 👍
Mariati Jawani
Luar biasa
Osafa
aduh thor..hbs dibuat mewek2..skrng dibuat ngakak2....
keren thor..
Osafa
/Joyful//Joyful/
Osafa
Luar biasa
Osafa
seruuu thorrr.......
aq suka ma novel2 mu.....
sukses selalu thor...../Heart//Heart//Heart//Heart/
Osafa
aq jd ikut mewek nie thorrr
Eity setyowati
misuh dea sdh bangun dari komanya
Eity setyowati
lanjut
Eity setyowati
mulai bucin tuh ,acuhkan aja dea biar dia merasakan gimana sakitnya hati hehe
Eity setyowati
jati diri itu diandra semoga segera terkuak identitasmu
Sapna Anah
lanjut Thor dan buat Aiden SMA deandra selamat y
Sapna Anah
saya ga bisa komen apa"Thor jaln ceritanya bagus dan seru💪💪💪
Sukarsih
cantiiknya anak papa Harland
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!