Tujuh tahun lalu saat masih duduk di Universitas Viona Natasya menyukai seorang pria.
Dia pria itu Bernard Antonius, pria yang dianggap keluarganya sendiri seperti sampah.
Pria bertato yang tidak dicintai keluarganya. Viona selalu diam-diam memperhatikan dari jauh.
Saat itu usia Viona baru tujuh belas tahun. Dan Bernard berusia dua puluh enam tahun.
Dan sekarang dia bertemu kembali dengan pria itu, dan menjadi suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33. Suamiku sungguh mesum.
Bernard mencium bibir Viona, mengulumnya dengan lembut.
Oh lembutnya! pikirnya, akhirnya kesampaian juga keinginannya merasakan rasa bibir yang membuat dia ingin merasakannya lagi dan lagi.
Sementara Viona terkejut dengan aksi Bernard yang tiba-tiba menciumnya.
Ini didalam mobil dan ada orang lain bersama mereka, Viona mendorong Bernard untuk menjauhkan wajahnya.
"Suamiku ada orang, ini memalukan, hentikan!"
"Jos!" panggil Bernard menghentikan ciumannya.
"Baik Tuan!" Bodyguard Bernard langsung mengerti apa yang diinginkan Bernard.
Perlahan kaca pembatas berwarna hitam turun antara kursi depan dan belakang menutup pemandangan didepan.
Dan Viona tidak bisa melihat lagi pemandangan jalan didepan mobil.
"Sudah tidak ada orang lagi istriku!" gumam Bernard tersenyum mesum.
Dia kembali mencium Viona, mengulum lembut bibir Viona, merasakan kelembutan bibir ranum tersebut dibibirnya.
Viona tidak bisa lagi mengelak, karena tidak ada lagi orang yang dapat melihat mereka saling bercengkrama.
Bernard menarik tengkuk Viona untuk merasakan lebih dalam rasa bibir istrinya tersebut.
Karena Viona tidak menyambut ciumannya, Bernard meraih tangan Viona, meletakkannya ke bahunya agar berpegangan pada dirinya.
Viona merasakan bibir Bernard mencoba untuk membuka mulutnya.
Tangan Viona meremas bahu Bernard yang bertengger dibahu suaminya tersebut, dia membuka mulutnya untuk menyambut ciuman Bernard.
Suara geraman keluar dari mulut Bernard merasa senang karena Viona menyambut ciumannya, tangannya satu mulai masuk kedalam balik baju Viona.
Merasakan kulit lembut Viona ditelapak tangannya, lalu membelai nya dengan lembut.
Viona merasa terbuai dengan belain suaminya itu, tanpa sadar dia mendesah merasakan sensasinya.
Tangan Viona perlahan menjalar ke tengkuk Bernard, membelai tengkuk Bernard dengan lembut untuk memperdalam ciuman mereka.
"Istriku" gumam Bernard serasa melayang, dia benar-benar sangat menyukai cara Viona membelai nya.
Tangan Bernard perlahan mengelus tulang rusuk Viona, membuat Viona meremang.
Tangan itu tidak bisa diam ingin merasakan kelembutan dada Viona, sementara Bernard mengulum bibir Viona semakin dalam.
Merasakan lidah Viona menyentuh lidahnya, memilinnya dengan lembut, dia sangat menyukai rasa yang ada dibibir istrinya tersebut.
Dada Viona terasa lembut ditelapak tangan Bernard, menyibak penghalang di sana untuk merasakan lebih lagi kelembutannya.
Viona kehabisan nafas karena ciuman mereka.
Bernard melepaskan ciumannya karena Viona kehabisan oksigen.
Nafas Viona memburu, wajahnya terlihat sangat merona. Bibirnya terlihat bengkak dan basah dengan air liur Bernard.
Pemandangan itu sangat indah dipandang Bernard, istrinya sangat cantik dan menggairahkan.
Dia merasakan ereksi nya mengeras, dia menginginkan istrinya, keadaan istrinya yang berantakan karena ulahnya tersebut terlihat sangat menggoda.
Gejolak itu terasa sangat kuat, dia ingin merasakan istrinya didalam sana.
Tangan Bernard menjalar turun ke perut rata Viona, membelai perut itu dengan lembut.
Tubuh Viona meremang merasakan belaian tangan suaminya.
Viona merasa kalau suaminya benar-benar sangat mesum, membuat dia tidak bisa berkutik.
"Ah..!!" mata Viona terbelalak menatap Bernard yang tersenyum mesum menatap wajah istrinya yang merona seperti tomat matang.
Viona merasakan tangan Bernard sudah masuk kedalam kain tipis di balik celana jeans nya.
"Istriku..aku menginginkan mu, kamu sungguh menggairahkan" gumam Bernard serak, dia menelan ludahnya merasakan kelembutan daerah sensitif istrinya tersebut di jemarinya.
"Ini sangat lembut, aku ingin merasakan nya" Bernard mengecup leher Viona, "Istriku ini sepertinya juga sudah siap untuk merasakan diriku"
Viona gemetar merasakan belaian suaminya, dia menggigit bibir bawahnya menahan sensasi belaian tangan suaminya.
Bersambung.....