NovelToon NovelToon
Obsesi Tuan Pemaksa

Obsesi Tuan Pemaksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Pengantin Pengganti Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Panda Merah

"Anda yakin Mrs. Aquielo?"

"Jangan asal mengubah nama ku seenakmu, aku masih seorang Rainer asal kau tahu saja."

"Ya untuk sekarang kau mang masih seorang Rainer, tapi sebentar lagi kau akan segera mengganti nama belakangmu itu dengan nama keluargaku."

"Seperti aku mau saja dengan dirimu."

"Oh apa kau lupa yang aku katakan dipesawat kemarin Ms. Rainer."

Viona hanya dapat terdiam tentu ia tidak lupa dengan ancaman pria gila ini kemarin. Dan sialnya kalau semua yang dikatakan nya benar adanya maka tidak ada jalan lain lagi bagi Viona untuk menolak semua keinginan pria itu.

Itu buruk....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Panda Merah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

06

"Jangan kurang ajar Andreas. Apa Kamu lupa kalau Kamu sudah bertunangan. Aku tidak akan membiarkan Buaya darat sepertimu mendekati Saudariku!" Seru Audrey tampak kesal yang langsung membuat Viona terkejut.

Pria ini sudah bertunangan dan Dia bersikap layaknya Pria lajang yang sedang mencari pasangan.

Sungguh... Ada berapa banyak pria Bajingan yang berada disekitar Kakaknya sebenarnya, karena sedari tadi pria yang mereka temui tidak ada yang benar.

"Ayolah Audrey... Kau tahu persis kalau pertunangan itu seratus persen bukan karena kemauan ku sendiri." Ucap pria yang bernama Andreas itu tampak kesal saat Audrey mengungkit masalah pertunangannya.

"Hm... Bagaimana kalau Aku menikah dengan Adik mu ini saja. Aku yakin Daddy pasti akan langsung setuju dan tidak memaksa ku untuk berhubungan dengan wanita yang tidak kucintai itu lagi!" Serunya dengan mata berbinar yang langsung mendapat pukulan lumayan keras dibelakang kepalanya dari Audrey.

"Lalu apa Kau juga mencintai Adik ku huh! Kalian bahkan baru pertama kali bertemu!" Seru Audrey tampak kesal. "Lagi pula meski Daddy mu itu setuju Aku yakin Papaku tidak akan mau menyerahkan putrinya pada orang tidak bertanggung jawab seperti dirimu." Tukas Audrey.

"Kau kejam sekali Ms. Rainer... Aku yakin sekali kalau selain Nick si bajingan itu, tidak ada lagi satu pun Pria dimuka bumi ini yang tertarik dengan wanita pemarah seperti dirimu." Kata-kata yang keluar dari mulut Pria itu sukses membuat Dia mendapat satu pukulan lagi dari Audrey kali ini lumayan keras karena Audrey benar-benar marah.

"Jangan memancing emosi ku Andreas! Aku sudah cukup kesal dengan kata-kata yang keluar dari mulut Mommy barumu tadi!" Seru Audrey sambil kembali menormalkan emosinya, tidak baik kalau dia meledak sekarang.

"Jadi Pak Tua itu membawa Jalangnya itu kemari. Lalu apa yang bicth itu katakan sampai kau semarah ini?" Tanya Andreas penasaran sekaligus kesal saat tahu Daddy_nya mengajak selingkuhan barunya itu kepesta besar seperti ini sekarang.

"Aku malas mengingatnya yang pasti Dia melontarkan hinaan secara halus pada Adik ku." Jawab Audrey dengan wajah ditekuk.

"Dan tumben sekali Kamu mau menghadiri pesta seperti ini sedangkan Daddymu juga ikut hadir?" Tanya Audrey bingung soalnya Pria didepannya ini memang jarang mau menghadiri acara semacam ini kalau tidak terpaksa. Apalagi sekarang orang tuanya juga turut hadir.

"Feeling ku mengatakan kalau akan ada Perempuan cantik yang akan hadir disini jadi ya Aku datang saja." Jawab Ares sekenanya sambil kembali mengerlingkan sebelah mata nya pada Viona.

"Andreas kuperingatkan Kau_" Audrey tampak mengambil ancang-ancang ingin kembali memukulinya lagi namun Andreas segera kabur dengan tawa gelinya menghindari amukan Audrey.

"Apa Dia juga teman kakak?" tanya Viona yang sedari tadi hanya diam saja melihat interaksi kakak nya. Lalu Audrey mengangguk malas sebelum kembali menatap Viona.

"Jangan mudah jatuh hati pada setiap Pria yang ada disini, kebanyakan dari mereka adalah Bajingan yang bersembunyi dibalik wajah Tampannya!."

***

Viona tampak kebingungan mencari Audrey disekitar ballroom hotel. Malam sudah semakin larut dan tamu undangan sudah banyak yang pulang, hanya tersisa beberapa kerabat dekat keluarga Thomson saja.

Dan dari beberapa orang itu, tidak satupun yang Viona kenali. Jadi suasanya menjadi sangat canggung. Ingin rasanya Ia berlari keluar lalu segera pulang meninggalkan Audrey sendiri disini.

Saat sedang menimbang-nimbang niatnya tersebut Viona tiba-tiba dikejutkan dengan tepukan lembut dibahunya, sontak hal tersebut membuat Viona menoleh dan mendapati seorang Wanita dengan mata berwarna biru cerah yang tampak familiar.

"Viona benarkah ini kau?" Tanya Wanita itu dengan senyuman manis yang terukir diwajahnya.

"Ya..." Jawab Viona ragu sambil mengingat siapa Orang didepannya ini. Viona merasa kalau mereka belum pernah bertemu sebelumnya.

Perempuan itu langsung memekik riang, lalu memeluk Viona dengan erat membuat Viona terkejut. Apa mungkin wanita ini salah orang?

"Maaf apa Kita saling mengenal sebelumnya?" Tanya Viona bingung. Sesaat setelah Perempuan itu melepaskan pelukannya.

"Bisa-bisanya Kamu melupakan diriku. Aku ini Laura Carter temanmu dahulu. Ya, meski kita tidak pernah bersekolah disekolah yang sama, tapi dulu kita sangat dekat dan sering bermain bersama. Kau bahkan pernah menginap beberapa kali dirumahku, karena bertengkar dengan Kakak mu Audrey." Jelas Wanita itu penuh semangat yang langsung dipotong oleh Viona.

"Wait... Jadi kau Laura, kenapa sekarang wajahmu berbeda sekali?" Tanya Viona sambil memeluk erat tubuh Laura.

Wanita bernama Lauran itupun lantas tertawa kecil sambil membalas pelukan Viona tak kalah erat.

"Aku benci wajah lama ku... Jadi Aku melakukan sedikit Operasi diwajahku." Jelas Laura yang membuat Viona sedikit terkejut, dan setelah itu Viona tersenyum kearahnya.

"Pantas Aku tidak mengenali Dirimu tadi, tapi hasil Operasimu boleh juga. Kamu tampak sangat cantik dengan wajah ini." Puji Viona jujur. Karena Operasi yang dilakukan Laura ini tidak terlalu berlebihan, dan tampak natural.

"Tentu saja Aku menghabiskan Ratusan Ribu Dolar untuk wajah ini, rugi sekali kalau hasilnya kurang memuaskan." Jawab Laura bangga.

Setelah berbincang dan bertukar kontak Laura pun mengajak Viona menghampiri teman-temannya, karena memang belum menemukan Kakaknya Viona tak punya pilihan, selain mengikuti Laura daripada Dia sendirian dan kebingungan seperti Anak Ayam yang ditinggal induknya.

Laura tampak sangat mengenal orang-orang disini, dan setelah mendengar perbincangan mereka Viona pun akhirnya tahu kalau Laura merupakan calon menantu keluarga Thomson.

Laura merupakan tunangan dari Richardo Robert Thomson putra semata wayang Richard Thomson, seorang Pengusaha yang cukup Kaya diNegara ini.

'Dia Wanita yang benar-benar beruntung.' Batin Viona.

Sementara itu Laura tampak sedang mengobrol bersama dengan William Miller kembaran Rihana Thomson, Istri Richard. Nyonya pemilik gedung ini.

"Awalnya kukira kalian berdua tidak akan menghadiri pesta ini, karena sampai pertengahan acara Aku tidak melihat tanda-tanda kalian akan datang!" Seru pria setengah baya itu.

Melihat senyum manisnya, Viona yakin kalau semasa mudanya William Miller pasti jadi rebutan para Wanita sebayanya.

"Ah... Salahkan saja keponakan Uncle yang banyak tingkah itu. Sebenarnya Kami tidak akan terlambat jika saja Dia tidak banyak Drama. Bayangkan saja, Aku bahkan harus menunggu Dia keluar dari dalam kamar selama beberapa jam. Hanya karena Dia marah, karena  Aku yang tanpa sengaja menumpahkan kopi pada dasi kesayangannya." Jelas Laura tampak kesal.

"Dasi yang berwarna Biru itu ya?" Tebak William sambil tersenyum geli.

"Ya... Yang mana lagi kalau bukan dasi Biru itu," jawab Laura sambil mendengus kesal.

"Aku tidak tahu dari mana Dia mendapat dasi itu, dan kenapa Dia begitu menyayanginya. Namun yang pasti benda itu sangat berharga bagi Richardo, Dia hanya akan memakai dasi itu untuk acara-acara penting saja." Jelas William.

"Aku juga heran. Aku juga sempat bertanya pada Mommy Rihana apakah dasi itu sejenis warisan keluarga mereka atau merupakan hadiah dari meraka? Tapi ternyata Mommy Rihana juga tidak tahu asal muasal dasi keramat itu." Ucap Laura bingung.

William hanya tertawa melihat ekspresi kesal Laura saat mengatakan dasi keramat itu. Sudah menjadi rahasia umum dikeluarga mereka kalau tidak ada yang boleh menyentuh dasi keramat milik Richardo dengan sembarangan apalagi sampai merusaknya, hal itu tentu akan membuat sang pangeran mengamuk.

"Berhenti bergosip dengan para Wanita Uncle kau seperti bukan Pria saja!" Seru Richardo yang sudah berdiri disamping pamannya itu. Kehadirannya begitu kentara diantara kerumunan. Ya wajar saja karena dia memiliki tinggi badan diatas rata-rata.

"Aku tidak sedang bergosip," sangkal William.

"Membicarakan orang lain dibelakangnya bukankah itu disebut bergosip." Ucap Richardo.

Sementara itu Viona sudah tidak fokus lagi mendengar pembicaraan orang-orang disekitarnya, karena tiba-tiba saja dia merasa perutnya mulas, mungkin karena ia terlalu banyak makan tadi. Dan sekarang dia harus ketoilet.

1
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!