NovelToon NovelToon
Allesya

Allesya

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Selingkuh / Romansa
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rodelima

"Gue Mau Putus"
Tiga kata itu Nyaris membuat Alle tak bernafas beberapa detik, sebelum akhirnya menghela nafas.
"Sayang, jangan bercanda deh. ini benar hari anniversary kita tapi kejutannya jangan gini dong, aku ngak suka. *rujuknya dengan suara manja, berfikir ini hanya prank, Ares hanya mengerjainya saja*
Ares tak membalas ucapan Alle namun dia dengan tegas menggenggam tangan gadis disampingnya dan menatap Alle dengan tatapan dingin dan muak.
"Gue udah selingkuh sama Kara, dua bulan yang lalu dan....".
"Dia sekarang hamil anak gue"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rodelima, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERTEMUAN YANG TAK TERDUGA

Hari ini Ares menemani Kara periksa kandungan, karena cukup telat antrian yang ada cukup panjang membuat mereka harus menunggu cukup lama.

"Kamu kalau capek istirahat di mobil aja dulu." suruh Ares saat melihat Kara sejak tadi menarik nafas dan juga seperti tak nyaman saat duduk.

"Iyah, ini salah aku juga sih, Karena tadi aku lama jadi malah ngantri sebesar ini."

Ares menggenggam tangan Kara membuat Kara yang tadinya awalnya letih dan malas menjadi semangat dan menatap Ares tak percaya.

"Maafin ya, gara-gara kejadian ini kamu jadi menderita."

Ares menatap Kara merasa bersalah, sedangkan Kara memasang wajah berusaha tegar.

"Aku juga bersyukur, jika nggak ada kamu aku nggak tahu gimana menghadapi ini semua."

Diam-diam banyak para ibu hamil yang menatap iri kepada mereka, melihat harmonisan yang mereka pamerkan.

"Lihat deh bu, mereka terlihat romantis yah, apalagi cowoknya, kayak nggak tega melihat ceweknya kecapean." bisik salah satu ibu hamil kepada ibu hamil di sampingnya.

Kara yang mendengar desa-desus itu tersenyum miring, dia merasa menang dan bangga bisa mendapatkan Ares meskipun dengan cara yang yah cukup licik.

Dengan sengaja Kara menyandarkan kepalanya di bahu Ares dan Ares pun nampak tak keberatan sama sekali.

Hingga cukup lama menunggu, kini giliran Kara yang dipanggil Dia segera menggandeng tangan Ares ikut masuk.

Kara melakukan prosedur pengecekan, hingga saat di USG, mereka bisa melihat gambar bergumpal kecil menyerupai darah yang mengental dan dokter itu menjelaskan jika itu janin yang berusia 3 bulan.

Dokter itu pun mengatakan jika janin mereka baik-baik saja, bisa dibilang sangat baik dan kara disarankan memakan makanan yang bergizi juga menjaga kondisi tubuhnya agar tetap stabil.

"Kalau boleh tahu apa jenis kelaminnya dok?" tanya Ares pada dokter yang masih menggerakkan sebuah alat pada perut Kara.

"Saat ini belum kelihatan ya pak, bisa jadi nanti 4 atau 5 bulanan bahkan biasanya bayi sering malu-malu dan meringkuk hingga kita sulit untuk melihat jenis kelaminnya, tapi tenang saja, Nanti kalau sudah waktunya kelihatan sendiri kok." jelas dokter panjang lebar.

Setelah pengecekan selesai, mereka pun mendapatkan obat dan segera pulang.

"Kamu mau mampir atau makan dulu atau membeli sesuatu?" tanya Ares yang baru saja akan keluar di area rumah sakit.

"Kalau kamu nggak keberatan, kita makan dulu yuk?"

"Ayoh, mau makan apa?"

"Sebenarnya aku pengen makan makanan seafood, tapi apa orang hamil boleh memakan itu atau ngak yah."

Ares menyetir dengan satu tangan, sedangkan tangan yang lain mengotak-atik ponselnya, sebelum akhirnya menoleh ke arah Kara.

"Kata temanku yang jurusan kedokteran boleh, asal nggak berlebihan." katanya setelah mendapatkan balasan dari temannya, tadi ternyata dia bertanya pada temannya yang kuliah jurusan kedokteran dan kebetulan.

"Yaudah, kita beli di sana aja ya Res." Kara menunjuk restoran seafood yang cukup terkenal dan makanannya enak-enak.

"Oke."

Ares pun membelokkan mobilnya menuju restoran yang ditunjukKara barusan.

Baru saja akan memarkirkan mobilnya,

dia melihat wanita yang amat dikenalnya, Alle datang bersama dengan Sus Riri?

Aras terdiam sejenak, tadi dia kurang fokus saat pelajaran kuliah karena memikirkan Alle tak masuk kuliah. namun dia malah terlihat bahagia denganku Sus Riri? sampai saat ini dia masih heran, sejak kapan mereka dekat.

Tiin! Tiiiinn!!

Aris tersentak saat tiba-tiba dari belakang ada mobil yang mengkliksan mobilnya dia baru sadar saat dia ternyata melintang menghalangi mobil yang hendak ke dalam untuk parkir.

"Ayoh, Res masuk parkir, kenapa malah melamun" peringat Kara, membuat Ares makin bimbang terlebih di belakang ada mobil yang tak sabaran dengan terus mengolekson.

"Gimana kalau kita nggak jadi makan disini Ra, kayaknya antre banyak deh."

Kara merasa curiga langsung menatap ke arah restoran, namun baru saja dia akan menoleh, dia malah mendapati Alle yang berjalan entah dengan siapa Karena wanita itu sudah membelakanginya.

"Apa karena Alle kamu nggak jadi ke sini Res? kamu masih menyimpan cinta sama dia?" tuding Kara dengan wajah sendu, dia menatap Ares dengan mata berkaca-kaca, namun dengan cepat dia menatap ke arah lain.

Kara yang salah Faham pun segera di tenangkan oleh Ares, Dia segera menggenggam tangan Kara.

"Kara bukan begitu Aku memikirkan kamu, bukan kamu takut sama Alle, kamu trauma kan ketemu dia, makanya aku khawatir nantinya kamu malah nggak nyaman." jelas Ares membuat Kara terpaku, sebelum akhirnya memikirkan cara agar rencananya berjalan mulus.

"Nggak Res, aku yakin sebenarnya Alle baik kok, apa mungkin kemarin dia lagi khilaf aja, dia terlalu takut kehilangan kamu."

"Beneran?"

"Iyah, ayo cepat parkir di belakang kayaknya tanduknya udah kelihatan tuh." canda Kara membuat Ares tertawa dan mengusap rambut Kara di depan.

Ares pun segera memajukan mobilnya dan sekarang memarkirkan, disusul mobil yang ada di belakangnya yang ternyata juga pasangan muda-mudi.

"Ouh, ternyata pacaran, makanya lama." sini si wanita membuat Kara meringis dan minta maaf.

Setelah memarkirkan mobilnya, Ares dan Kara masuk ke dalam restoran. Kara sengaja mencari di mana Alle berada. setelah melihat dari sudut matanya, Kara pun langsung menumpuk bahu Ares.

"Kita gabung sama Alle juga yuk?" ajak Kara pada Ares yang masih melihat buku menu bersama teman di sisinya.

Ares pun melihat arah yang ditunjukkan Kara, dan di situ dia bisa melihat Alle dan Sus Riri yang terlihat asik bercanda, dia kembali melihat Kara yang tersenyum meyakinkan.

"Kamu beneran?"

"Iya Res kamu jangan khawatir Lagi pula kalau emang Ali mau menyakiti aku kan ada kamu" janda Kara kembali tersenyum menggoda membuat alis ikut tersenyum menipis.

"Yaudah,kalau gitu."

Mereka pun berjalan ke arah sana.

"Hai Al, kamu juga makan di sini?" sapa Kara dengan senyum ramah.

Alle dan Sus Riri langsung menoleh, dan kara bisa melihat jelas wanita yang memang tadi bersama Alle ternyata suster rumah sakit jiwa yang pernah ditemuinya itu, seketika moodnya turun dia merasa tak enak hati namun dia berusaha tetap tersenyum.

"Ares, Kara kalian di sini?" Sus Riri yang melihat Aley terpaku berusaha mencairkan suasana dengan bertanya pada mereka balik.

"Eh Iyah Sus." Kara menggantungkan kalimatnya karena lupa dengan suster yang di depannya itu.

"Sus Riri." sambung sendiri dan kembali tersenyum tipis.

"Oh Iyah Sus boleh kita gabung di sini."

"Ngak."

1
Anonymous
Up yang banyak ya thor 😊
Graciiellah_: siiap kak 😊
total 1 replies
Graciiellah_
Haha iya kan kak, kaiak cuma dia aja cowok didunia ini. saya aja sedikit palak liat modelan cewek kayak gini.
Aretha Shanum
ga suka nih peran cwenya terlalu menye2 jadi bosan alurnya
Graciiellah_: Hahaha iya kan kak, kyk cowok cuma dia aja, saya aja sedikit emosi sih liat modelan cewek kayak gini.
total 1 replies
Graciiellah_
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!