NovelToon NovelToon
Wanita Lain Di Hati, Suamiku!

Wanita Lain Di Hati, Suamiku!

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Romansa
Popularitas:15.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ocean Na Vinli

Wanita adalah makhluk paling rumit di dunia. Sangking rumitnya, pikiran, bahkan perkataannya bisa berubah seiring waktu.

Pada ulang tahun pernikahan pertama, Sandra melontarkan candaan ringan, mengatakan bila tak kunjung memiliki anak akan meminta Bastian menikah lagi.

Bastian tak menanggapi candaan Sandra sama sekali, hingga pada akhirnya di tahun ke sepuluh pernikahan. Hal yang tak diinginkan Sandra lantas terjadi. Ternyata, secara diam-diam Bastian menikah siri dengan sekretaris pribadinya bernama Laura dan sekarang tengah berbadan dua.

Apa yang akan dilakukan Sandra? Apa dia akan pergi atau memilih bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ocean Na Vinli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Keputusan

Melihat Laura tiba-tiba terpeleset dan memegang tangan Chester. Chester reflek menahan tubuh Laura sejenak lalu memundurkan langkah kaki dengan raut wajah menahan kesal.

Secepat kilat Sandra melangkah ke depan. Nana pun bergerak cepat, mengekori dari belakang.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Bastian, yang sejak tadi berjalan di belakang Laura dan tidak mengira Laura akan tergelincir barusan.

Laura mengangguk lemah. "Tidak apa-apa Bastian, aku kurang fokus karena pusing kepala, panas di sini beda banget ya," ucapnya seraya melirik Chester sekilas.

"Tidak usah berakting Laura, kau tadi sengaja kan?" ujar Sandra begitu sudah berada di dekat mereka.

Mendengar perkataan Sandra, tentu saja Bastian mendadak kesal.

"Sandra kau kenapa? Laura tidak berakting, panasnya memang beda, apalagi Laura dalam keadaan hamil sekarang–"

"Apa? Jadi kalau hamil dimaklumi begitu, ya sudah pulang sana kau ke Jakarta, ngapain kalian di sini?"sembur Sandra cepat-cepat, makin jengkel dengan sikap Bastian.

Bastian tergugu. Kedatangannya kemari juga karena tak mau Sandra berhasil mendapatkan calon suami. Selama berminggu-minggu dia mengagalkan rencana pencarian suami Sandra, dari menyewa wanita yang berpura-pura menjadi mantan calon, mengedit foto calon suami Sandra tengah berciuman dengan laki-laki dan sebagainya. Bastian hendak mengagalkan rencana Sandra. Meskipun harus melintasi pulau.

"Sandra benar, sebaiknya kalian pulang Bas, lihatlah istrimu itu sedang pusing kepala, kasihan dia nanti bisa-bisa keguguran," timpal Chester melirik sinis Laura.

"Ya Pak, pulang gih sana! Lagian Bu Sandra nggak bisa langsung pulang juga hari ini, Bu Sandra mau jalan-jalan ke Sintang sebentar, kasihan tuh istri Bapak nanti stres, di sini sinyal juga kurang tahu," celetuk Nana juga, sambil melipat tangan di dada.

Nana cukup tahu daerah yang mereka datangi sekarang. Karena dia berasal dari Kalimantan Barat. Tanah-tanah kuning yang mereka injak saat ini adalah rute perjalanan ke kampungnya ke desa tembak. Di sepanjang jalan hanya ada pohon-pohon sawit berjejer dan jarak rumah-rumah warga pun lumayan jauh.

'Astaga Chester kok perhatian banget ya sama aku.' Seharusnya Laura kesal dengan tatapan tersebut. Tapi dia malah merasa diperhatikan.

"Laura, kau tidak apa-apa kan bermalam di sini?" Bastian tak menanggapi, malah menoleh ke samping dan menyentuh pundak Laura.

"Nggak apa-apa, Bas. Aku akan tetap di sini menemani maduku itu kasihan loh dia," ujar Laura dengan tatapan memelas.

Sandra dan Nana serempak berdecih kesal. Nana tiba-tiba mengalihkan pandangan ke sisi lain, melihat ada seorang pria berwajah khas dayak, memakai kaos partai merah banteng, menghentikan sepeda motor tepat di tepi jalan tiba-tiba. Nana menyenggol sedikit lengan Sandra memberitahu bila itu anak buah Pak Sugeng.

"Chester berhati-hatilah dengan sekitarmu, takutnya ada ular," ujar Sandra, melengoskan muka dan menghampiri pria tersebut. Tak lupa Sandra layangkan tatapan sinis ke arah Laura barusan. Laura mengabaikan Sandra karena tak mau memperlihat wujudnya di hadapan Chester.

Chester pun bergegas mengekori Sandra. Sedangkan Bastian dan Laura bergeming di tempat, menundukkan kepala karena cuaca di sekitar benar-benar panas, kulit pun terasa terbakar. Wajar saja, garis khatulistiwa terletak di Kalimantan Barat. Jadi, jangan heran panas di sini, sangatlah berbeda dengan di Jakarta.

"Kau cemburu ya?" Chester merasa Sandra cemburu padanya barusan. Lelaki itu tilik dengan seksama wajah cantik Sandra.

Sandra enggan menanggapi. Karena anak buah Pak Sugeng menyapa mereka sekarang.

"Eh Na, sudah lama nggak ketemu, kalian mau ketemu Pak Sugeng ya?" tanya Pak Simon, anak buah sekaligus mandor di area perkebunan sawit tersebut.

"Hehe ya Pak Simon, di mana Pak Sugeng? Kami mau ketemu nih, dari tadi nelepon Pak Sugeng, malah nggak masuk karena susah sinyal."

Pak Simon menghela napas panjang sejenak. "Kayaknya kau belum tahu ya, anak Pak Sugeng, tadi pagi meninggal dunia karena kecelakaan, aku baru saja dapat info dari warga desa Gurung Mali."

Sandra dan Nana mendadak lesu. Sebab kandidat terakhir ternyata berpulang. Di saat Sandra tengah pusing tujuh keliling, awan di sekitar tiba-tiba menggelap dan hujan pun mendadak turun lebat.

"Astaga hujan, hei masuk yuk ke dalam!" Pak Simon lantas mengajak keempat manusia itu masuk ke dalam rumah kayu yang terletak di tepi jalan.

Berukuran sedang, di sebelah juga ada rumah seperti warung kecil bila ada para pekerja sawit beristirahat warung akan buka, tapi keadaan sekarang sudah sore dan pemilik warung sudah pulang ke rumah yang tak jauh dari sini.

Sandra, Nana, Chester dan kedua manusia pengekor itu berjalan mengikuti langkah kaki Pak Simon.

"Kalian nggak bisa langsung pulang ke Sintang Na, jalanan susah kalau lewat, apalagi kalian pakai mobil pendek tuh, mobil besar lewat palingan besok pagi,"ujar Pak Sugeng begitu sudah ada di dalam rumah. Teringat bila kendaraan yang digunakan Sandra dan Nana berjenis ayla merah.

|Keadaan jalanan ketika hujan deras|

"Ya nggak apa-apa deh Pak, mau gimana lagi. Bu Sandra nggak apa-apa kan nginap di sini? Jalanan kalau hujan rusak parah Bu." Nana menoleh ke samping seketika.

"Nggak apa-apa kok, tapi di sini nggak ada hantu leak kan Na?" tanya Sandra dengan raut wajah menahan takut. Dia pernah mendengar tentang makhluk tak kasat mata yang berasal dari Kalimantan ini.

"Astaga Bu, saya tinggal lama di Kalimantan nggak pernah lihat hantu leak! Jangan kan hantu leak, kuntil sama poci nggak pernah, kalau pun pernah lewat, orang-orang di sini mah nggak takut, malah diajak ngerokok sama minum tuak, kami di sini cuma takut nggak punya uang Bu!" celetuk Nana sambil menahan senyum karena Laura terlihat ketakutan saat mendengar hantu leak. Bastian pun juga terlihat takut. Berbeda dengan Chester tampak biasa saja.

"Ya deh ya."

Pada akhirnya Sandra mau tak mau menginap di area perkebunan sawit itu, karena hujan makin turun dengan lebat dan tak ada tanda-tanda akan berhenti.

Pak Simon menyuruh mereka masuk ke kamar masing-masing. Beruntung sekali ada tiga kamar, berukuran kecil tapi cukup untuk ditiduri.

Semakin malam, hujan semakin turun sangat deras, membuat hawa dingin semakin melingkupi tubuh manusia di rumah tersebut. Termasuk Nana yang sekarang berdiri di warung kecil sambil membuat kopi sachet.

"Bu, kalau sudah agak berhenti saya mau ke kampung sebelah ya. Mau main sama Paman, sudah lama nggak ketemu, mumpung ada Pak Simon di sini sambilan mau cari sinyal upload cerita di platform, pembaca udah minta update nih," kata Nana seraya melirik ke samping, di mana Sandra sejak tadi mengekorinya.

Sandra tahu ada hobi lain Nana selain berbisnis, yaitu menulis cerita novel di berbagai aplikasi dari yang gratis sampai berbayar sekali pun. Sandra acapkali mendengar Nana terlihat antusias dan semangat jika ada satu atau dua pembaca orang meminta update.

"Ini udah malam loh Na, apa nggak besok saja, lagian masih hujan." Sandra terlihat sedikit ketakutan.

"Kan ada mantel, mau malam, subuh, pagi, terobos saja. Saya kangen loh sama Paman dan Bibi saya, ya Bu? Ibu di sini saja sekaligus mandi tuh dan kalau mau makan masak mie sama telur ada di kulkas."

Sandra terlihat kurang setuju. Ingin ikut tapi ada satu kebiasaan yang dilakukan orang dayak jika bertandang harus minum tuak. Sandra tak mau meneguk minuman itu. "Oke deh, hati-hati ya Na. Jangan lama-lama, bawa makanan kalau ada."

"Hm pasti Bu. Nih minuman untuk Ibu." Nana pun memberikan cangkir berisi air kopi kepada Sandra.

Beberapa menit kemudian, Nana pun dari pergi dari rumah ke desa sebelah bersama Pak Simon. Tertinggallah Sandra, Chester, Bastian dan Laura. Bastian dan Laura di dalam kamar tengah mengobrol sementara Sandra hendak membersihkan diri karena badannya terasa sedikit lengket.

Sandra ingin meminta ditemani Chester tapi karena rasa gengsinya tinggi, Sandra hanya dapat menarik napas panjang karena harus pergi keluar. Maklum ruang mandi terletak di belakang rumah, jadi otomatis Sandra harus memberanikan diri melewati beberapa pohon sawit.

Dengan pelan Sandra pun keluar dari rumah. Tanpa pikir panjang berlari gesit menuju ruang kecil itu, sambil menenteng peralatan mandi dan menaruh handuk serta pakaian tidur di pundak. Sambil berlari di tengah kegelapan malam, bulu kuduk Sandra lantas berdiri. Sandra berusaha mengabaikan perasaan takutnya.

Tak sampai lima menit, Sandra sudah selesai mandi, bergegas memakai pakaian. Namun, baru juga selesai mengenakan piyama. Sandra membelalakkan mata karena lupa membawa kutang.

"Aduh, bagaimana ini? Ah sudahlah, nanti saja di dalam kamar." Sandra pun bergegas keluar. Namun, baru saja dua langkah, dia tiba-tiba terpeleset. Membuat seluruh tubuhnya jadi kotor lagi.

"Argh!" pekik Sandra membuat Chester bergegas keluar dari rumah kemudian menghampiri Sandra.

"Sandra, astaga!" Tanpa pikir panjang Chester menggendong Sandra seperti pengantin baru. Sandra reflek mengalungkan tangan di leher Chester.

"Kenapa tidak bilang kalau mau keluar? Kalau tidak kan aku temani." Chester mulai kesal dengan Sandra. Karena betis Sandra terlihat lecet dan mengeluarkan darah sedikit.

"Kita bukan muhrim tahu! Sudah bawa aku—argh kuntilanak!" Belum sempat Sandra meneruskan kalimat, di ujung sana tiba-tiba ada makhluk tak kasat mata melayang-layang di atas pohon. Sandra langsung memejamkan mata lalu memeluk Chester dengan sangat erat sekarang. "Chester cepat masuk!"

Chester tak langsung menuruti malah tersenyum lebar karena Sandra memeluknya dengan sangat erat sekarang. Lalu menoleh ke belakang sebentar.

"Terima kasih Na, hehe."

Ya benar itu adalah Nana. Chester tadi meminta Nana untuk membantunya meluluhkan hati Sandra. Nana sebagai fanbase Sandra dan Chester, tentu saja langsung menyanggupi. Nana tak langsung ke kampung sebelah hendak menjalan tugas terlebih dahulu, sekaligus cari sinyal di atas pohon.

Setelah itu, Chester pun bergegas masuk ke rumah dan langsung membawa Sandra ke dalam kamar. Lelaki itu mengambil lagi air keluar, hendak membersihkan tubuh dan luka Sandra. Chester pun kembali ke rumah lalu mulai melakukan tugasnya. Bastian dan Laura sudah tertidur pulas, tak mendengar teriakan Sandra barusan.

Di sepanjang pembersihan luka Sandra hanya diam saja, wajahnya masih penuh ketakutan.

"Dingin?" Chester tiba-tiba bertanya kala melihat Sandra sedikit mengigil.

Sandra reflek mendongak. Belum sempat menanggapi, Chester tiba-tiba memeluk tubuhnya.

"Aku tahu kau dingin, sudah, jangan takut ada aku di sini, lihatlah kakimu lecet, Babyku tubuhnya lecet nanti kalau sudah di Jakarta kita obati lagi ya," ucap Chester kali ini suara lelaki itu penuh kelembutan.

Anehnya, Sandra tak mendorong Chester atau pun membuka suara. Sandra membeku di tempat. Benar luka yang dia dapati lumayan besar, tadi terpeleset karena bebatuan.

"Sandra, kandidat calon suamimu sudah tidak ada lagi kan, aku bisa membantumu, pikirkan dengan matang-matang, kita sudah saling mengenal dan tidak salahnya kau menerimaku, ayo terimalah aku jadi calon suamimu, aku akan membayar semua hutang-hutang Papamu," ujar Chester sambil mengelus pelan punggung Sandra.

Sandra kembali terdiam dengan kening berkerut kuat, tengah mengambil keputusan.

"Sandra, aku tidak menuntutmu, kalau kau mau menikah kontrak, ya sudah kita menikah kontrak saja,"ujar Chester kembali dengan tersenyum lebar, yang di mana senyum itu mengandung arti lain.

1
Nour Abd
up yg banyakk dongg thorr
Ma Em
Sandra sdh pasrah saja terima Chester sebagai calon suamimu dia itu kandidat yg terbaik jgn mencari yg belum ada siapa tau nanti malah dapat yg seperti Indro lagi yg muncrat2 dari mulutnya yg kata Chester bau jigong emang Sandra mau punya suami seperti si Indro yg bau jigong
Ma Em
pasti Chester itu yg datang nolongin Sandra sudahlah Sandra terima saja Chester daripada Si Indro yg suka nyembur kaya ular kobra lebih baik sama Chester
Ma Em
Chester kalau kamu suka sama Sandra jgn sesekali menyakiti perasaan Sandra jgn seperti si Bastian semoga Chester lelaki yg baik untuk Sandra sebagai pengganti Bastian
cinta semu
Bastian macam orang kesurupan ,,sudah tau diri ny selingkuh masih aja belum nyadar ...
cinta semu: Ok.. makasih infonya 🙏
Nikma: Permisi kak Author ..

Halo kak reader, kalau berkenan mampir juga karya aku 'Kesayangan Tuan Sempurna' yaa
Terima kasih😊🙏
total 2 replies
cinta semu
ayolah Sandra ... hempaskan Bastian
Su Hartini
walaupun saya baru pertama baca karya othor ini tapi cerita nya bagus. ceritanya tidak bertele² pun susunan bahasanya oke...tetap semangat kak....
Nana: Terima kasih ulasannya Ka, saya masih harus banyak belajar lagi Kak 🙏🥰
total 1 replies
Ma Em
Sandra beri Chester kesempatan untuk bicara dgn mu agar kamu tau akal licik Bastian yg telah menjeratmu Sandra dgn mengatakan ayahmu punya hutang banyak padahal ayahmu sengaja dijebak agar Bastian bisa menikah dgn kamu Sandra
Ma Em
Sandra cepatlah bercerai dari Bastian semoga Sandra segera dapat gantinya agar ada orang yg melindungi Sandra dari Bastian.
Su Hartini
pokoknya GK mau Sandra harus dapat pria yg lebih segala³nya dari si BangSaTian
Ma Em
Siapa lelaki yg baru bertemu dgn Sandra semoga lelaki baik yg mau membantu Sandra lepas dari kekuasaan Bastian
sutiasih kasih
bakal kepanasan nich si bastian.... salah sndiri punya istri cantik g ktulungan mlah selingkuh dgn perempuan lain...
Putri Chaniago
moga anak Laura bkn darah dagingnya Bastian biar hancur Bastian nya dlm penyesalan
sutiasih kasih
ngapain km nangisi sandra.... toh udah ada laura istri hasil selingkuh....
madu yg km hadirkn itu pilihanmu bastian....
terima aja klo sandra mundur dri pda brtahan dgnmu.... laki2 g ada otak... hobi selingkuh...
Ma Em
Bagus Sandra lebih baik kamu mengalah tapi untuk menang pasti Bastian akan menyesal karena sdh menyakiti kamu Sandra sdh jangan ditangisi lagi Bastian yg tukang selingkuh lebih baik benar kata Nana Sandra cepat2 cari pengganti Bastian semoga Sandra dapat gantinya lelaki yg lebih segalanya dari Bastian baik setia dan tentunya cinta dan sayang sama Sandra
Aghitsna Agis: udah terima aja cheester
total 1 replies
sullycungliiie
syukurin.......
sutiasih kasih
ingat bastian.... jgn mngendalikn sandra dgn alasan hutang papah biadapnya....
wlopun kau kaya raya..... tpi bukan segalanya....
jgan nyesel y bastian dgn kpergian sandra dri hidupmu.... krna ketidaksetianmu dan jga keegoisanmu.....
mna ada km cinta dgn sandra tpi mmpu mnyakitinya trlalu dlm.... yg ada km itu suami kejam sprti pph sandra.... sama biadabnya sperti binatang.....
selamat bastian sbntar lgi yg km katakn mncintai laura akn trbukti.... mmpukah laura yg km cintai mngisi posisi sandra saat sandra mnjadi mantanmu...
Julia Manalu
lanjut thor
Ma Em
Ada ya orang tua yg jahat sama anaknya gara2 istri keduanya semoga Sandra segera bisa lepas dari Bastian dan ada orang yg baik mau menolong Sandra dan bisa mengalahkan kekuasaan Bastian
sutiasih kasih
pnderitaan dri papanya sdh dia rasakn pukuhan tahun lamanya.... skrg punya suamipun sama mnderitanya....
haruskah mnunggu puluhan tahun lgi sandra untuk lepas dri smua pndritaannya??
Nana: Tenang, nanti ada kebahagiaan untuk Sandra, ikuti trs ceritanya ya Kak 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!