Wanita adalah makhluk paling rumit di dunia. Sangking rumitnya, pikiran, bahkan perkataannya bisa berubah seiring waktu.
Pada ulang tahun pernikahan pertama, Sandra melontarkan candaan ringan, mengatakan bila tak kunjung memiliki anak akan meminta Bastian menikah lagi.
Bastian tak menanggapi candaan Sandra sama sekali, hingga pada akhirnya di tahun ke sepuluh pernikahan. Hal yang tak diinginkan Sandra lantas terjadi. Ternyata, secara diam-diam Bastian menikah siri dengan sekretaris pribadinya bernama Laura dan sekarang tengah berbadan dua.
Apa yang akan dilakukan Sandra? Apa dia akan pergi atau memilih bertahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ocean Na Vinli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. Sah, Jadi Janda!
Bu Halimah terbelalak. Suasana mendadak kacau. Seluruh manusia di ruangan serempak berdiri kecuali Laura, seolah-olah senang kejadian di depan matanya sekarang.
"Pandai kau melawanku ya! Keluar juga sifat aslimu itu! Bisa-bisanya dulu kau menikah dengan wanita ini Bastian!" seru Halimah sambil melirik Bastian.
"Bu, sudahlah Bu." Bastian hendak berdiri di antara Sandra dan ibunya.
"Bastian, kau tidak lihat wanita ini berteriak di depan Ibu! Apa kau tidak pernah mengajari istrimu bersikap sopan santun pada yang lebih tua?!" sembur Bu Halimah kembali.
Bastian tampak kebingungan. Dengan cepat mencondongkan tubuh ke arah Sandra, hendak menggerakkan lidah. Namun, Sandra tiba-tiba melengoskan muka dan melenggang keluar dari ruangan dengan cepat. Meninggalkan Bu Halimah menyumpah serapah Sandra dan sesekali memarahi Bastian.
"Bu, apa mereka kasar sama Ibu?" Sesampainya di luar, Nana tiba-tiba membuka suara. Teriakan Sandra tentu saja membuat Nana mulai mengkhawatirkan atasannya itu.
Sandra mengulas senyum tipis. "Nggak kok, yuk kita pulang, ini terakhir kali aku ke rumah ini, terlihat besar dan mewah tapi menurutku rumah ini seperti neraka."
"Hehe, Ibu benar. Ya udah yuk pulang!"
Sandra dan Nana pun bergegas keluar dari rumah mewah tersebut.
Beberapa minggu kemudian, sidang perceraian Sandra dan Bastian diadakan. Bastian tampak lesu dan pucat, bukti-bukti perselingkuhan semuanya kuat. Dia juga tidak memiliki alasan untuk tidak menahan Sandra, sebab hutang-hutang papa Sandra langsung dibayar lunas oleh Chester. Meskipun Sandra tidak meminta harta gono gini. Akan tetapi secara diam-diam ternyata rumah pemberian almarhum papanya atas nama Sandra. Jadi, rumah tersebut jatuh ke tangan Sandra.
Begitu ketuk palu terdengar, Sandra tersenyum puas dengan hasil keputusan. Perasaannya campur aduk, senang sekaligus sedih. Senang karena statusnya sekarang menjadi janda, sedih karena harus menyandang gelar tersebut.
Di tempat duduk lain, Bastian tertunduk lesu. Laura yang duduk di samping Bastian, tentu saja tak lupa memulai sandiwara dengan ikut sedih dengan keputusan mantan madunya itu.
"Selamat ya Bu, akhirnya bebas juga dari pria plin plan!" seru Nana, sengaja memanasi Bastian yang saat ini tengah berjalan cepat menghampiri mereka.
"Hm, terima kasih Na." Sandra tahu dengan pergerakkan Bastian, tapi dia memilih mengacuhkan Bastian.
"Sandra, apa kau lupa dengan janji pernikahan kita dulu?" Ketika berada di sekitar Sandra, Bastian langsung berbicara. Kini tubuh pria itu sedikit kurus karena beberapa hari ini kurang makan dan tidur, memikirkan cinta pertamanya dulu tidak menjadi miliknya lagi.
"Ckck, apa saya tidak salah dengar? Seharusnya pertanyaan itu ditujukan untuk Bapak!" sembur Nana seketika.
Bastian mengalihkan pandangan ke arah Nana lalu melayangkan tatapan tajam. "Bisa kau diam! Aku bertanya pada Sandra bukan dengan kau!"
Nana malah mendelikkan mata seraya tersenyum sinis.
"Yang dikatakan Nana benar kok, pertanyaan itu seharusnya kau ajukan pada dirimu sendiri, tidak usah menyesal Bastian, seharusnya kau senang, sebentar lagi kau akan memiliki keturunan, ya kan Na?" ucap Sandra, melirik penuh arti pada Nana.
"Iya, senang dong, tapi aku heran itu benar-benar keturunan Bapak atau bukan ya, apalagi istri Bapak yang sekarang dulu kan LC? Ya tahu lah LC suka dijadiin para lelaki tempat buang pipis, ups!" Nana melirik sinis Laura di ujung sana tengah duduk. Wanita itu tak mendekat kemari, hanya menampilkan raut muka menahan sedih dari bangku.
Perkataan Nana, tentu saja membuat wajah Bastian memerah. "Jaga ucapanmu Na. Walaupun Laura dulu LC, dia sudah bertobat! Dan anak dikandungnya adalah anakku!"
Nana enggan menyahut, malah sibuk mengarahkan mata ke sisi lain.
"Iya, terserah kau Bastian. Enyahlah dari hadapanku sekarang,"sahut Sandra kemudian.
Bastian cepat-cepat memandang ke depan, sorot matanya berubah sendu. "Sandra, walaupun kita sudah bercerai, bisakah kita berteman, aku masih mencintaimu San."
"Tutup mulutmu Bastian, cerai ya cerai saja, Sandra tidak akan aku izinkan berteman denganmu." Chester tiba-tiba mendekat. Lelaki itu dari tadi duduk di ujung ruangan dan memperhatikan jalanannya persidangan dari kejauhan.
"Apa hakmu? Aku ini mantan suaminya?!" seru Bastian dengan mengepalkan kedua tangan.
Chester tersenyum smirk. "Tentu saja aku punya hak, Sandra sebentar lagi akan jadi istriku. Ayo Sandra kita keluar, jangan lama-lama berdiri di depan pria ini, aku tidak mau kecantikanmu dinikmati laki-laki tak tahu malu ini!"
Tanpa mendengarkan balasan Bastian, Chester menyambar cepat tangan Sandra dan melangkahkan kaki menuju pintu pengadilan.
Bastian hendak mengejar. Namun, Nana segera menahan tubuh lelaki itu.
"Sandra!" panggil Bastian ketika melihat punggung Sandra mulai menghilang di balik pintu.
"Lepaskan aku Na!" seru Bastian sambil berusaha memberontak.
Nana menyeringai tajam. "Langkahi dulu mayat saya Pak!"
Bastian hanya dapat berdecak kesal, tenaga Nana benar-benar kuat hingga membuat tangannya mulai merah sekarang.
"Chester, kau bisa melepaskan tanganku sekarang, pulanglah ke rumahmu, sidang sudah selesai." Sesampainya di luar, Sandra langsung berkata.
Chester perlahan melepaskan tangan Sandra. "Walaupun kita menikah kontrak, aku berencana mengajakmu ke rumahku, apa kau siap bertemu camer?"
Sandra mendadak terpaku. Mendengar kata camer membuat jantungnya berdebar-debar tak karuan. Padahal dia dan Chester hanya menikah kontrak saja tetapi mengapa dia malah gugup sekarang?
Chester mengulum senyum. Dengan sabar menunggu Sandra memberi jawaban. Dia sangat tak sabar memperkenalkan Sandra pada anggota keluarganya.
Di saat Chester tengah berbahagia, ada sosok lain yang kepalanya hampir pecah. Baru saja pulang dari luar negeri, dia melihat laporan keuangan di ponselnya. Uang berjumlah 500 miliar mendadak keluar dan masuk ke rekening seseorang.
"Anak sialan! Apa dia mau membunuhku!? Chester!!!" teriak sosok itu menggelegar, membuat seisi rumah terlonjak kaget di buatnya.
semangat kak..
sukses selalu yaa Thor 😘😍😍🤗🤗
hebat!!!
mkanya sdh dpt istri baik2.... mlah mungut istri jalang....
haduehjj bastian.... bodoh amat sih km....
untuk bu halimah.... selamat.... mantu kesayanganmu... yg dlu km banggakn... justru mnebar pnyakit mematikan untuk anakmu🤣🤣🤣
di kira sandra itu tak punya hati... dgn seenaknya kalian ingin sandra kmbali....
jgn lupakn pnghinaanmu dlu trhdp sandra y bu halimah.... bhkn km merendahkn sandra... yg justru perempuan baik2...