6 tahun menjalin kasih dengan pemuda yang menjabat sebagai kepala desa membuat Aruna merasa senang. tapi disisi lain ibu tiri dan juga adiknya memaksa nya untuk mundur di pernikahan nya sendiri.
"Adik mu mencintai Aryo. sebaiknya Ketty saja yang menggantikan mu, sebagai pengantin!" ucap Ibu tirinya yaitu Susi.
"Kalian tega berbuat seperti ini padaku!" teriak nya dengan emosi yang begitu menyakitkan
Tapi tak lama pernikahan yang diharapkan nya sejak lama dengan orang yang dicintai nya, malah berakhir menikah dengan pria yang bahkan dia tak mengenal asal usul nya. apakah Aruna sanggup menjalankan pernikahan tersebut?
Bagaimana kelanjutan kisah nya yuk simak!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.27
Saat ini Aruna tengah berjalan menuju ke sekolahan langit, dia ingin merasakan menjadi ibu untuk langit, dia ingin menunjukkan bahwa kasih sayang nya tak hanya sekedar main main.
Sampai disana masih terlihat sepi, mungkin para siswa belum pulang, apalagi ini masih jam Pelajaran terakhir.
"Mau cari siapa ya Bu?" tanya guru BK yang sedang keliling ruangan.
"Saya sedang menunggu anak saya, Bu." ucap Aruna dengan wajah tersenyum tipis
"Wah nunggu anaknya, kalau boleh tau kelas berapa, dan siapa namanya?"
"Kelas 1 SD. Namanya Langit Angkasa Aditama."
Guru BK itu tertegun mendengar ucapan Aruna, dia sebenarnya tak menyangka Aruna begitu ramah kepadanya, biasanya para orang tua anak anak elit disini itu rata rata sombong, dan tak akan pernah sopan kepada mereka.
"Wah, akhirnya langit mempunyai ibu yang begitu cantik dan baik. Saya senang mendengar nya Bu, langit itu anak yang pendiam dan juga sangat kaku, saya sebagai guru disini, jarang melihat nya bergaul dengan anak anak lainnya." ucap guru itu
"Apa disini langit punya teman Bu?" tanya Aruna yang sedikit khawatir dengan langit
"punya, hanya satu orang, namanya Zain Maher. saya juga melihat beberapa kali mereka sering bersama di kantin
"Oh, begitu. Syukurlah, saya takut langit tak punya teman Bu, kira kira berapa lama lagi waktunya pulang ya Bu?"
"Lima menitan lagi, Bu." ucap guru BK
Tak lama kemudian bel pun berbunyi, pertanda bahwa jam pelajaran telah berakhir.
"Nah, udah bel, seperti nya sebentar lagi langit bakalan keluar dari kelas nya Bu!"
Aruna dan juga guru BK itu terlihat akrab, Aruna senang mengenal banyak orang disini, apalagi guru itu terlihat lebih ramah dan tak sombong.
"Mami!" pekik langit yang melihat keberadaan Aruna di sekitaran pos tunggu.
"Loh, sayang, kenapa lari lari begini?" tanyanya dengan wajah khawatir
"Buru buru tadi, takut mami nunggunya lama." ucap nya dengan polos
Interaksi langit disaksikan oleh guru BK itu yang masih berdiri disana, tak menyangka langit berbicara banyak hal dengan ibu tirinya.
"Sayang, lain kali jangan lari larian lagi ya. Mami ga mau kamu jatuh dan terluka, apalagi lantai nya licin." ucap Aruna yang menasehati dengan penuh kelembutan dan kasih sayang yang tulus.
"Siap mih, maafin langit ya!" ucap nya sambil menundukkan kepala nya merasa bersalah.
"Gpp, ayok kita pulang, pak supir nya udah nungguin."
"Siap mami!" ucap nya sambil hormat
"Bu, kamu permisi dulu ya. terima kasih sudah menemani saya disini, assalamualaikum."
"Sama sama Bu, hati hati ya."
"Ayok sayang, salim guru nya dulu."
"Okey mih."
saat ingin naik ke mobil, langit melihat teman nya Zain yang menundukkan kepala nya di halte.
"Mih, boleh ga kalau teman nya langit ikut kita?"
"Boleh dong, mana orang nya nak?" tanya Aruna sambil tersenyum tipis
"Itu mih, dia kasihan sendirian ga ada yang jemput!" ucap langit sedikit sendu
Aruna tak menyangka, perhatian langit begitu besar kepada orang lain. tanpa sadar membuat nya merasa bangga kepada bocah kecil itu, bener bener luar biasa.
"Ayok kita samperin, mami juga pengen liat teman nya langit."
"Itu disana mih!" ucap nya sambil menunjuk ke arah Zain
"Zain!" ucap langit yang sedikit berlari menuju ke halte itu
"Langit, kamu disini?"
"Kamu kok sendirian disini?"
"Papa ku belum jemput." ucap nya dengan sedikit sendu
"Ayok kami antarkan pulang."
"Aku nunggu pak Joko aja langit, lagi pula pasti Opa kamu nungguin kan?"
"Oh ya aku lupa kenalin kamu sama seseorang, mami sini!" teriak langit kepada Aruna yang dari tadi memperhatikan nya dari jarak yang lumayan jauh.
"Mami?" ucap Zain yang kaget melihat ucapan langit.
Karena setau nya mami nya langit itu sudah pisah seperti kedua orang tua nya. Beda nya ibunya Zain sudah meninggal dunia, dan ayah nya menikah lagi.
"Halo, salam kenal, Zain. Saya Aruna mami nya langit." ucap nya dengan tersenyum tipis
Zain terpaku mendengar nya, tak menyangka ayahnya langit menikah lagi, langit beruntung memiliki ibu tiri yang baik dan begitu ramah
"Halo Tante, saya Zain. teman nya langit." ucap nya sedikit kaku
"Ayok, ikut Tante sama langit, kebetulan supir nya udah nungguin di depan sana." ucap Aruna
"Terima kasih Tan." ucap nya sedikit canggung
Zain tak bisa menolak, apalagi dia begitu segan dengan ibu tiri langit. Mau tak mau dia ikut ke dalam mobil mereka
dan si Aryo kepedean lagi, emang nya Aruna cewek apaan cewek bego gitu.. yg mau buang permata demi kamu yg cuma batu kerikil?
sudah nikmati saja rasa sakit yg seperti Aruna rasakan..
dan buat neng Ketty hati2 neng lambey mu di jaga nanti kena gampar orang aja baru tau rasa/Curse/
tapi gpp kok Thor soalnya Mak juga sering ngetik typo kaya gitu/Determined/