NovelToon NovelToon
Pemilik Hati Eliza

Pemilik Hati Eliza

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: erulia

Eliza yang belum move on dari mantan tunangannya-Aizel- menikah karena dijebak oleh Raiyan yang merupakan ipar tiri Aizel , sedangkan Raiyan yang awalnya memiliki kesepakatan dengan adik tirinya yaitu Ardini, sengaja melanggar kesepakatan itu demi membalas dendam pada Ardini.

"Kesepakatan Kita hanya sebatas kau membuat nya jatuh cinta, lalu meninggalkannya setelah Aku dan Aizel menikah, Kau melanggar kesepakatan Kita Raiyan. " ~Ardini

"Tapi di surat perjanjian itu juga tidak ada larangan kalau Aku mau menikahinya."
~ Raiyan

akankah kisahnya berakhir indah? akankah Eliza kembali pada Aizel setelah mengetahui semua fakta yang selama ini Raiyan sembunyikan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon erulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 Kembali ke Rumah Utama

Pernikahan Eliza dan Raiyan di laksanakan di KUA tak jauh dari rumah paman Udi, atas permintaan Eliza pernikahan mereka di lakukan tanpa resepsi, mereka sempat berdebat tentang perlu atau tidaknya di adakan resepsi, Eliza yang bersikeras menolak karena ia sama sekali tidak menginginkan pernikahan ini, membuat Raiyan harus mengalah.

Sepulangnya dari KUA, mereka mengadakan slametan bersama pekerja Restoran. Beberapa pekerja yang berstatus jomblo merasa Eliza sangat beruntung karena menjadi istri dari pria tampan yang sudah mapan itu, sebagian lagi ada yang merasa iri, kenapa bukan mereka saja yang di nikahi Raiayan.

Eliza masuk ke kamar dan menguncinya, ia tak ingin berbagi kamar dengan suami yang tak diinginkan itu. Raiyan berusaha mengerti dan tak memaksa Eliza untuk menerimanya karena bukan itu tujuan Raiyan menikahi Eliza.

Eliza hanyalah bagian kecil dari rencana besarnya untuk mengacaukan Ardini. Raiyan yang baru akan terpejam, dengan berat hati harus membuka matanya kembali saat paman Udi menyuruhnya pindah ke kamar Eliza.

Berkat paman Udi yang memberikan khotbah tentang cara memperlakukan suami dengan baik, akhirnya Raiyan berhasil menempati kamar Eliza.

Mereka duduk di ranjang bersisian, hanya jarum jam di dinding yang menghiasi suasana hening di antara mereka.

"Aku tidak akan menuntut mu menjadi istri yang baik. Kau boleh melakukan aktivitasmu seperti biasa, tapi Aku akan mengajakmu tinggal di rumah utama mulai besok."

"Jawab Aku Raiyan, sebenarnya Kau meniduri ku atau tidak?" Eliza tak memedulikan kata sambutan dari Raiyan, ia hanya penasaran dan menatap lekat wajah Raiyan, berharap lelaki itu memasang wajah kemenangan karena berhasil membohonginya, tapi Eliza malah menangkap rasa bersalah di wajah tampan Raiyan yang artinya bisa jadi Raiyan benar-benar Menidurinya.

"Maafkan Aku yang sudah merusak masa muda mu Eliza, mungkin Kau belum siap menikah, tapi Aku janji akan mencukupi semua kebutuhan mu. Jika menikah denganku, Kau tak perlu susah payah lagi untuk bekerja, Aku akan berikan fasilitas terbaik untukmu. Jika Kau ingin kursus akan aku Danai, jika Kau ingin lanjut kuliah juga akan Aku biayai, jika Kau..." Raiyan sengaja menggantungkan kalimatnya.

"Apa?" tanya Eliza penasaran.

"Jika Kau ingin nafkah batin Aku juga bersedia memberikannya." Eliza terlihat sedang mencerna ucapan Raiyan barusan. Nafkah batin yang seperti apa? Bukankah nafkah batin itu bentuknya bisa nafkah batin yang 'itu' atau nafkah dalam bentuk menjadi teman curhatnya, atau yang mana?

"Jangan pikirkan yang terakhir, Aku hanya bercanda untuk mencairkan suasana." Raiyan terkekeh sambil menggaruk belakang kepalanya.

"Jika dalam waktu dua bulan ternyata tidak hamil, Aku ingin bercerai karena aku menikah denganmu semata-mata hanya untuk menyelamatkan diri dari kehamilan di luar nikah." ujar Eliza lagi.

"Setelah bercerai apa Kau akan kembali bersusah payah menghidupi dirimu sendiri? Aku sedang memberikan kesempatan untukmu mengambil keuntungan dariku, Eliza. Kalau Kau tidak nyaman denganku, anggap saja Kita hanya teman yang tinggal bersama, paling tidak Kita harus berada di kapal ini selama setahun sebelum memutuskan bercerai, El." Ujar Raiyan membujuk Eliza.

"Tidak bisa ditawar Raiyan. Aku tak tahu pasti apa motif mu menikahi ku, tapi yang pasti Aku hanya akan memberimu waktu tiga bulan." Terang Eliza membuang muka.

"Jangan tiga bulan, setidaknya enam bulan El. Begini saja, kalau selama enam bulan Kau masih tak nyaman denganku dan ingin bercerai, maka kita akan bercerai, tapi jika Kau masih nyaman,kita boleh melanjutkan pernikahan ini sampai kapanpun." pujuk Raiyan

" Setidaknya pikirkan lagi tentang ide pamanmu yang ingin menyiapkan liang kuburku Eliza." rayu Raiyan dengan negosiasi panjangnya.

"Tapi dengan syarat tidak harus ada hubungan 'itu' lagi diantara kita. " Eliza memberi tanda kutip dengan kedua tangannya .

"Baiklah, Aku setuju." Mereka bersalaman sebagai bentuk persetujuan.

...****************...

Eliza yang sudah memakai dress selutut menarik napas panjang sebelum mereka masuk ke rumah utama keluarga Wiradana.

Raiyan menggenggam tangan kanan Eliza, menyalurkan kekuatan agar Eliza bisa berjalan tegap menghadapi orang seisi rumah ini yang mungkin saja akan menentang pernikahan mereka.

Raiyan membuka pintu dengan tetap memegang tangan Eliza, sebelah tangannya lagi memegang koper. Jam 19.30 WIB, Raiyan tahu semua anggota keluarga pasti sedang makan malam.

Mereka langsung menuju ruang makan yang bersebelahan dengan ruang tamu.

"Selamat malam semuanya." sapaan Raiyan mengalihkan perhatian semua orang yang sedang duduk di meja makan.

"Mulai malam ini Aku akan kembali tinggal di rumah utama." Ucap Raiyan memberi pembukaan.

"Bersama Istriku." sambungnya lagi sambil merangkul Eliza. Wajah Ardini nampak tak senang, Oma, papa dan mamanya masih tak percaya dengan apa yang mereka dengar barusan, sedangkan Aizel menampilkan wajah gembira yang bercampur sendu.

"Kau menikah dengan wanita jalang ini?!" tukas Ardini tak suka karena Raiyan membawa musuhnya masuk ke rumah utama.

"Bukankah dia wanita yang dulu membawakan cincin pernikahan Ardini dan Aizel?" Tanya papa menggali ingatannya.

"Aku perlu bicara denganmu Raiyan!" Ardini mengabaikan pertanyaan papanya dan berlalu seraya menyentak tangan Raiyan lalu melempar tatapan benci pada Eliza.

"Kenapa malah membawanya masuk ke rumah utama? Apa benar Kau menikahinya?" Ardini menyerbu pertanyaan pada Raiyan setelah menjauh dari ruang makan.

"Ya.. Mau bagaimana lagi, ternyata Aku sudah jatuh cinta padanya. Tenanglah Ardini, kehadiran kami tak akan mengganggumu ataupun suamimu. Istriku pasti sudah membenci suami mu sampai ke tulang belulangnya." Raiyan tersenyum memberi kepastian pada Ardini.

"Tapi kesepakatan Kita hanya sebatas kau membuat nya jatuh cinta, lalu meninggalkannya setelah Aku dan Aizel menikah, Kau melanggar kesepakatan Kita Raiyan. " Ardini berkacak pinggang murka.

"Tapi di surat perjanjian itu juga tidak ada larangan kalau Aku mau menikahinya. Sudahlah Ardini, Kau tak perlu mengkhawatirkan hal yang tidak perlu,percaya padaku,oke?" Raiyan mencengkram kedua pundak Ardini, mereka tak tahu sepasang telinga baru saja mendengar pembicaraan mereka, rahangnya mengeras karena merasa di permainkan oleh dua saudara itu.

Setelah menjelaskan panjang lebar pada Ardini, mereka kembali ke ruang makan, tampak Eliza masih mematung kikuk, sementara keluarga Wiradana melanjutkan makan malam sambil membicarakan perkembangan perusahaan mereka tanpa menyapa Eliza sedikitpun.

Ardini sengaja menyenggol bahu Eliza dengan keras, sedangkan Raiyan hanya mendengus kesal melihat Eliza di abaikan. Ia meminta kepada seorang ART untuk membawa koper ke kamarnya yang ada di lantai atas, bersebelahan dengan kamar Ardini.

Selesai makan, Raiyan mengajak semua anggota keluarga duduk di ruang tamu untuk mengenalkan Eliza.

"Apa pekerjaan orang tuamu?" tanya Oma sambil membetulkan letak kacamatanya.

"Saya yatim piatu, Oma. Selama ini Saya di besarkan oleh paman Saya. " jawab Eliza segan, ia menyelipkan rambutnya di belakang telinga.

"Tujuanmu menikahi putraku pasti untuk mengeruk hartanya, bukan begitu?" tuding mama yang tak suka berbasa-basi.

"Eliza bukan orang seperti itu Ma." potong Aizel membuat semuanya heran seolah ia sudah betul-betul mengenal istri iparnya ini.

"Mereka dulu sempat berteman Ma." jelas Ardini sebelum Aizel berbicara hal yang tidak perlu, menurutnya.

"Tapi Aku yakin penilaian Aizel tak sepenuhnya benar, Kita tak tahu niatnya menikah dengan Raiyan, bahkan tanpa pesta pernikahan dan tanpa memberitahu pada Kita sebelumnya, begitu pulang ke rumah sudah berstatus suami orang, atau mungkin kalian kecelakaan?" Tebak Ardini membuat Eliza terkesiap.

"Aku terlalu cinta padanya, jadi sebelum di ambil orang, bukankah lebih bagus segera menghalalkannya? Kalau benar-benar cinta memang seperti itu, benar kan Aizel?" Raiyan tersenyum smirk saat Aizel mengeraskan rahangnya tak suka.

"Jadi intinya Dia hanya yatim piatu kan? Tidak memiliki bisnis apapun, itu artinya Raiyan tidak bisa mengembangkan perusahaan Rings karena menikahi orang biasa." ujar papa sedikit kecewa, Eliza hendak menyanggah kalau pamannya juga punya usaha tumah makan lesehan tapi begitu mendengar nama Perusahaan Rings, ia hanya bungkam karena usaha paman tak ada apa-apanya dengan usaha milik keluarga Wiradana. Bahkan sabun cuci piring, detergent, dan pasta gigi yang ada di rumah paman Udi adalah produk dari perusahaan keluarga Wiradana.

"Kamu ini bicara apa sih Pa? Bukankah Kita sudah sepakat kalau Ardini adalah orang yang paling tepat untuk memimpin perusahaan?" ujar Mama Ardini, ia tak senang kalau Raiyan menambil alih perusahaan karena hal itu bisa menggeser posisi putri kesayangannya.

"Tapi Aku tetap menerimamu sebagai menantuku. Selamat datang di keluarga Wiradana, Aku senang akhirnya Raiyan kembali tinggal di rumah utama. Aku harap Kau cepat beradaptasi di keluarga ini." Senyum papa tulus, sepertinya hanya dia satu-satunya orang yang bisa menerima kenyataan bahwa Raiyan sudah menikah diam-diam.

Usai perkenalan singkat yang sangat tidak ramah itu, Raiyan mengajak Eliza masuk ke kamar, begitu pun dengan Ardini dan Aizel, Aizel sengaja memperlambat langkahnya demi melihat punggung Eliza berjalan menjauh dan menghilang di balik pintu.

"Istirahatlah, besok Aku harus menjelaskan beberapa hal tentang keluargaku. Maaf ya kalau tadi ucapan tajam mereka menyakiti hatimu. Aku bukan orang istimewa di rumah ini, tapi Aku tetap harus membawamu tinggal di sini."Raiyan duduk di kursi meja rias menghadap Eliza yang duduk di sisi ranjang.

"Em, baiklah." Eliza tersenyum menurut, sikapnya itu membuat Raiyan heran karena dia tidak seperti Eliza yang biasanya jutek.

"Kau takut ya pada keluargaku?" Tebak Raiyan masih menatap Eliza lekat.

"Sejujurnya, iya. Aku merasa rendah diri dan tak pantas berada di sini, rasanya ingin cepat-cepat menyudahi pernikahan sandiwara ini." Netra Eliza sayu, ia menunduk melihat ujung kakinya. Kemudian ujng jemari Raiyan mengangkat wajah wanita itu agar sama dengan tinggi wajah Raiyan yang dalam posisi berlutut di depan Eliza.

"Tegakkan kepalamu, Eliza. Walaupun pernikahan ini bukan hal yang Kau inginkan, tapi Aku akan berperan sebagai suami yang baik untukmu. Tak perlu takut pada keluargaku, karena bagiku mereka bukan keluargaku, saat ini hanya kau satu-satunya keluarga yang benar-benar kumiliki."

"Mereka bukan keluargamu? Kau anak angkat?" Raiyan tertawa geli melihat wajah polos Eliza dan pertanyaan konyolnya, ia mendorong kepala Eliza dengan ujung jarinya pelan.

"Aww!!" Respon Eliza kesal, padahal Raiyan benar-benar mendorong kepalanya dengan sangat pelan tapi ia malah bereaksi berlebihan.

"Tidurlah sayang. Siapkan mentalmu untuk menghadapi hari esok." Jantung Eliza berdegup kencang karena dipanggil sayang, di tatap lekat oleh pria tampan yang baru saja menjadi suaminya, apa lagi dengan posisi Raiyan sedang berlutut di depannya, pipi Eliza pun tak mau ketinggalan ikut merona.

1
Wayan Sucani
Gebrakan yg mantap
Mưa buồn
Masukin ke list favorite aku deh, seru banget pokoknya.
erulia: terimakasih sudah membaca novel ini,tunggu kelanjutannya ya kak
total 1 replies
Its_PurpleColor
Endingnya puas. 🎉
erulia: halo kak,masih banyak konflik yang seru di novel ini,tunggu kelanjutannya ya kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!