Melisa tiba-tiba harus mengalami insiden buruk membuat dirinya kehilangan nyawa. Ia pikir hidupnya akan berakhir di sana tapi siapa sangka ia justru bangun dalam sebuah ruangan yang sangat kumuh.
"Ibu...ibu hiks bangun Bu hiks aku janji tidak akan menggangu ibu lagi hiks ibu..." Tangis anak kecil yang ada di sisi ranjang.
"Siapa ibumu ?" Tanya Melisa dengan bingung.
"Ibu hiks anda sudah sadar hiks..."
"Ha ? siapa yang kamu panggil ibu ?" Bingungnya.
"Ma-maaf hiks aku benar-benar minta maaf jika ibu maksudnya nyonya tidak ingin di panggil seperti itu lagi." Ujar Anak laki-laki lalu bersujud di atas lantai kayu.
"Apa yang sebenarnya terjadi ?" Bingungnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aif04, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ruang Rapat
Pria itu benar-benar sempurna tapi Alexa saja yang begitu bodoh dan tidak memanfaatkan keadaan jika aku jadi dia maka aku akan mengejar pria itu dari pada berharap pada duke Ferdinand itu.
...****************...
Di sebuah ruang rapat yang begitu di penuhi dengan begitu banyak orang tampak satu sosok pria dengan rambut hitam dan mata merah yang begitu mencolok itu tengah duduk dengan tenang tanpa mengatakan apapun. Ia hanya menatap orang-orang yang berdebat di depannya.
“Monster-monster yang semakin menyerang dan meresahkan ini tidak bisa kita biarkan begitu saja.” Ujar salah seorang di sana.
“Ini sepertinya masalah yang tidak bisa kita biarkan begitu saja. Telah begitu banyak korban dari masyarakat.”
“Tapi bagaimana cara kita bisa memusnahkan seluruh monster-monster itu jika jumlah mereka benar-benar terus bertambah dari waktu ke waktu.”
“Itu bukanlah hal yang bisa diatasi dengan manusia.”
“Ferdinand bagaimana menurutmu mengenai hal ini ?” Tanya salah seorang pada Ferdinand yang sedari tadi hanya diam tanpa mengatakan sepatah katapun.
“Tentu saja kita tidak bisa menganggap remeh dengan serangan monster yang begitu banyak akhir-akhir ini. Tapi kita sepertinya harus pergi ke inti daerah monster ini yakni hutan terlarang dan memeriksa sebenarnya apa yang terjadi hingga para monster itu bisa keluar dari pembatas dan menyebar ke hampir seluruh kekaisaran.” Ujar Ferdinand dengan raut wajah yang begitu serius.
“Hal itu sangat masuk akal dan juga sangat berguna Duke Ferdinand.” Puji salah seorang pria dengan rambut yang sudah hampir memutih semua.
“Jika begitu maka bagaimana menurut anda Duke Arnold dari keluarga Rosewood ?” Tanya pria dengan perawakan berisi itu.
Sontak satu ruangan terdiam karena mereka tau betul jika Duke Arnold sedikit sensitive jika membahas mengenai hutan terlarang karena putrinya yang di asingkan di sekitar hutan terlarang.
“Aku dan juga prajurit dari keluarga Rosewood akan pergi untuk melakukan penyelidikan itu.” Ujar Duke Arnold setelah diam beberapa saat.
Semua orang hanya mengangguk menyetujui karena mereka tau benar apa yang menjadi alasan utama dari sang duke untuk pergi menyelidiki hutan terlarang itu. Tentu saja salah satu alasan untuk melihat putrinya yang sudah begitu lama sudah tidak ia lihat.
“Berarti semuanya sudah setuju jika Duke Arnold yang akan menyelidiki hutan terlarang dan…” Pria berambut putih yang tampak sangat tua itu terhenti berbicara saat seorang pria di dalam ruangan itu yang tiba-tiba saja ikut bersuara.
“Tunggu.” Ujar Andrea yang tiba-tiba saja bersuara. Sebenarnya selain gelar duke atau bangsawan tingkat tinggi lainnya tidak di perbolehkan untuk berbicara dan memberi pendapat tapi berbeda dengan Andrea yang sangat di takuti oleh semua orang karena kemampuannya.
“Ya Andrea..” Ujar pria paru baya itu.
“Saya perwakilan dari Duke Ferdinand juga akan membantu Duke Arnold dalam menyelidiki monster di hutan terlarang.” Ujarnya yang membuat semua orang terdiam bahkan Duke Ferdinand tampaknya juga sangat terkejut dengan apa yang di sampaikan dengan Andrea.
“Setidaknya saya bisa sangat membantu disana saya jamin hal itu pada anda semua. Dan juga saya sangat sering menghadapi monster-monster itu sehingga saya setidaknya tau sedikit lebih banyak mengenai mereka.” Lanjut Andrea.
Orang-orang tampak diam lalu Duke Ferdinand mulai angkat bicara untuk memecah keheningan akibat ulah dari Andrea.
“Saya rasa apa yang di katakana oleh Andrea masuk akal, dengan adanya Andrea yang membantu Duke Arnold akan memperkecil kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan.” Jelas Ferdinand.
Tampaknya orang-orang itu paham dengan apa yang Ferdinand maksud hingga mereka mengangguk setuju dengan Andrea yang ikut menyelidiki hutan terlarang.
“Baiklah jika begitu maka sudah di putuskan jika Duke Arnold dan juga Andrea akan pergi menyelidiki hutan terlarang.” Ujar pria paru baya itu.
Setelah itu tampaknya rapat selesai sampai disana dan orang-orang mulai pergi meninggalkan ruangan satu persatu. Tapi tidak dengan Duke Arnold yang justru memperhatikan Andrea yang sedari tadi tampak tenang.
“Apa ada yang ingin anda sampaikan pada saya duke ?”Tanya Andrea pada sang duke yang langsung mendapatkan tatapan sinis dari Duke Andrea.
“Apa alasanmu ikut menyelidiki hutan terlarang Andrea ?” Tanya sang duke dengan nada dinginnya.
“Bukankah saya telah mengatakannya tadi pada saat rapat, saya rasa saya mengatakannya dengan cukup jelas sehingga tidak perlu mengulanginya.” Ujar Andrea dengan senyuman.
“Andrea apa kau pikir aku akan percaya dengan apa yang kau katakan. Jangan bilang kau masih menyimpan dendam pada putriku dan ingin membalasnya maka aku tidak akan membiarkan hal itu. Jika kau berniat untuk menyakiti Alexa maka pedangku akan melawan mu.” Ujar duke Arnold dengan sangat serius.
“Sungguh semangat yang sangat bagus bagi duke Arnold saya pasti akan mengingat hal itu.” Ujar Andrea. Sedangkan Ferdinand hanya bisa diam dan menyaksikan, toh jika dia di suruh untuk menegur Andrea maka itu adalah hal yang mustahil.
'Anda benar-benar melakukan sesuatu yang bahkan saya sendiripun tidak bisa menebak apa niat anda di balik itu. Apa anda benar-benar masih sangat curiga dengan Alexa ?' Pikir Ferdinand.
“Hmm.” Duke Arnold langsung saja berjalan meninggalkan ruangan itu hingga menyisakan Ferdinand dan juga Andrea yang masih tetap berada di ruangan.
“Sebenarnya apa alasan anda ingin pergi ke hutan larangan yang mulia ?” Tanya Ferdinan.
“Tidak ada, aku hanya akan bermain-main sebentar.” Jawabnya lalu meninggalkan tempat itu di susul dengan Ferdinand.
'Sepertinya kita akan bertemu lagi ya Alexa.'Batin Andrea lalu tersenyum kecil tanpa seorang pun menyadarinya.
please author update yg banyak 🙏🙏🙏
ayo dong author di up yg banyak episode nyaaa
sampe gereget aku nungguin update mu thor...
makin seru ini👍🏻