NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Tubuh Ibu Kejam

Transmigrasi Ke Tubuh Ibu Kejam

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Time Travel / Anak Genius / Ibu Pengganti / Mengubah Takdir / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: aif04

Melisa, seorang gadis biasa yang sedang mencari pekerjaan, tiba-tiba terjebak dalam tubuh seorang wanita jahat yang telah menelantarkan anaknya.

Saat Melisa mulai menerima keadaan dan bertransformasi menjadi ibu yang baik, dia dihadapkan pada kenyataan bahwa dunia ini penuh dengan bahaya. Monster dan makhluk jahat mengancam keselamatannya dan putranya, membuatnya harus terus berjuang untuk hidup mereka. Tantangan lainnya adalah menghindari ayah kandung putranya, yang merupakan musuh bebuyutan dari tubuh asli Melisa.

Dapatkah Melisa mengungkap misteri yang mengelilinginya dan melindungi dirinya serta putranya dari bahaya?

Temukan jawabannya dalam novel ini, yang penuh dengan misteri, romansa, dan komedi!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aif04, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ruang rapat

Di sebuah ruang rapat yang dipenuhi dengan banyak orang, dengan udara yang terasa hangat dan berat karena banyaknya orang yang berkumpul, tampak satu sosok pria dengan rambut hitam yang terlihat seperti dilapisi dengan kilauan hitam yang dalam, dan mata merah yang mencolok itu tengah berdiri dengan tenang tanpa mengatakan apapun. Ia hanya menatap orang-orang yang berdebat di depannya dengan pandangan yang tajam dan menusuk, membuat beberapa orang merasa tidak nyaman.

Suara-suara debat yang bergemuruh di ruangan itu terdengar seperti ombak yang menghantam pantai, dengan nada-nada yang tinggi dan rendah yang saling bertabrakan. Namun, pria itu tetap berdiri dengan tenang,

"Monster-monster yang semakin menyerang dan meresahkan ini tidak bisa kita biarkan begitu saja," ujar salah seorang di sana dengan rambut hitam dengan mata coklat.

"Ini sepertinya masalah yang tidak bisa kita biarkan begitu saja. Telah begitu banyak korban dari masyarakat," tambah seorang pria yang cukup biasa saja.

"Tapi bagaimana cara kita bisa memusnahkan seluruh monster-monster itu jika jumlah mereka benar-benar terus bertambah dari waktu ke waktu?" tanya yang lain.

"Itu bukanlah hal yang bisa diatasi dengan manusia," jawab yang lainnya.

"Ferdinand, bagaimana menurutmu mengenai hal ini?" tanya salah seorang pada Ferdinand yang sedari tadi hanya diam tanpa mengatakan sepatah katapun.

"Tentu saja kita tidak bisa menganggap remeh dengan serangan monster yang begitu banyak akhir-akhir ini. Tapi kita sepertinya harus pergi ke inti daerah monster ini, yakni hutan terlarang, dan memeriksa sebenarnya apa yang terjadi hingga para monster itu bisa keluar dari pembatas dan menyebar ke hampir seluruh kekaisaran," ujar Ferdinand dengan raut wajah yang serius.

"Hal itu sangat masuk akal dan juga sangat berguna, Duke Ferdinand," puji salah seorang pria dengan rambut yang sudah hampir memutih semua.

"Jika begitu, maka bagaimana menurut Anda, Duke Arnold dari keluarga Rosewood?" tanya pria dengan perawakan berisi yang duduk tepat di sebrang Ferdinand.

Sontak, satu ruangan terdiam, seperti sebuah napas yang terhenti. Suara-suara debat yang bergemuruh sebelumnya sekarang terdengar seperti suara yang jauh dan samar, seperti suara yang tersembunyi di balik dinding tebal. Mereka semua tahu betul jika Duke Arnold sedikit sensitif jika membahas mengenai hutan terlarang, karena putrinya yang diasingkan di sekitar hutan terlarang. Atmosfer di ruangan itu tiba-tiba menjadi tegang, seperti sebuah tali yang ditarik terlalu keras, dan semua orang menunggu dengan hati-hati apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Aku dan juga prajurit dari keluarga Rosewood akan pergi untuk melakukan penyelidikan itu," ujar Duke Arnold setelah diam beberapa saat.

Semua orang hanya mengangguk menyetujui karena mereka tahu benar apa yang menjadi alasan utama dari sang duke untuk pergi menyelidiki hutan terlarang itu. Tentu saja, salah satu alasan untuk melihat putrinya yang sudah begitu lama tidak ia lihat.

"Berarti semuanya sudah setuju jika Duke Arnold yang akan menyelidiki hutan terlarang dan..." pria berambut putih yang tampak sangat tua itu terhenti berbicara saat seorang pria yang sedari tadi diam di dalam ruangan itu, tiba-tiba saja ikut bersuara.

"Tunggu," ujar Andrea yang tiba-tiba saja bersuara. Sebenarnya, selain gelar duke atau bangsawan tingkat tinggi lainnya, tidak diperbolehkan untuk berbicara dan memberi pendapat, tapi berbeda dengan Andrea yang sangat ditakuti oleh semua orang karena kemampuannya.

"Ya, Andrea..." ujar pria paruh baya itu dengan nada yang sedikit berhati-hati.

"Saya, perwakilan dari Duke Ferdinand, juga akan membantu Duke Arnold dalam menyelidiki monster di hutan terlarang," ujarnya dengan nada yang tegas dan percaya diri, membuat semua orang terdiam. Bahkan Duke Ferdinand tampaknya juga sangat terkejut dengan apa yang disampaikan oleh Andrea.

"Setidaknya saya bisa sangat membantu disana, saya jamin hal itu pada Anda semua. Dan juga saya sangat sering menghadapi monster-monster itu, sehingga saya setidaknya tahu sedikit lebih banyak mengenai mereka," lanjut Andrea dengan begitu meyakinkan.

Orang-orang tampak diam, beruntung Duke Ferdinand mulai angkat bicara untuk memecah keheningan akibat ulah dari Andrea.

"Saya rasa apa yang dikatakan oleh Andrea masuk akal," ujar Ferdinand. "Dengan adanya Andrea yang membantu Duke Arnold, akan memperkecil kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan."

Tampaknya orang-orang itu paham dengan apa yang Ferdinand maksud, hingga mereka mengangguk setuju dengan Andrea yang ikut menyelidiki hutan terlarang.

"Baiklah, jika begitu maka sudah diputuskan jika Duke Arnold dan juga Andrea akan pergi menyelidiki hutan terlarang," ujar pria paruh baya itu dengan nada yang tegas.

Setelah itu, tampaknya rapat selesai sampai disana, dan orang-orang mulai pergi meninggalkan ruangan satu persatu. Tapi tidak dengan Duke Arnold, yang justru memperhatikan Andrea yang sedari tadi tampak tenang.

"Apa ada yang ingin Anda sampaikan pada saya, Duke?" tanya Andrea pada sang duke yang langsung mendapatkan tatapan sinis dari Duke Arnold.

"Apa alasanmu ikut menyelidiki hutan terlarang, Andrea?" tanyanya dengan nada dinginnya.

"Bukankah saya telah mengatakannya tadi pada saat rapat? Saya rasa saya mengatakannya dengan cukup jelas sehingga tidak perlu mengulanginya," Andrea sama sekali tidak ingin merespon Duke Arnold dengan baik.

"Andrea, apa kau pikir aku akan percaya dengan apa yang kau katakan? Jangan bilang kau masih menyimpan dendam pada putriku dan ingin membalasnya, maka aku tidak akan membiarkannya. Jika kau berniat untuk menyakiti Alexa, maka pedangku akan melawanmu," peringat Duke Arnold dengan sangat serius, matanya memancarkan kemarahan yang cukup jelas.

"Sungguh semangat yang sangat bagus bagi Duke Arnold, saya pasti akan mengingat hal itu," ujar Andrea yang tampak tidak begitu perduli.

Sedangkan Ferdinand hanya bisa diam dan menyaksikan, toh jika dia disuruh untuk menegur Andrea, maka itu adalah hal yang mustahil.

'Anda benar-benar melakukan sesuatu yang bahkan saya sendiri pun tidak bisa menebak apa niat Anda di balik itu. Apa Anda benar-benar masih sangat curiga dengan Alexa?' pikir Ferdinand.

"Hmm," Duke Arnold langsung saja berjalan meninggalkan ruangan itu, hingga menyisakan Ferdinand dan juga Andrea yang masih tetap berada di ruangan.

"Sebenarnya, apa alasan Anda ingin pergi ke hutan larangan yang mulia?" tanya Ferdinand yang cukup penasaran.

"Tidak ada, aku hanya akan bermain-main sebentar," jawab Andrea dengan begitu santai, lalu meninggalkan tempat itu diikuti oleh Ferdinand.

'Sepertinya kita akan bertemu lagi ya, Alexa,' batin Andrea, lalu tersenyum kecil tanpa seorang pun menyadarinya. Senyum itu tampaknya mengandung makna yang lebih dalam, dan hanya Andrea sendiri yang tahu apa yang sebenarnya terjadi di balik senyum itu.

1
Kardi Kardi
HAHAHAAA. KENA LO DREEEEEEE. HAAAA
Kardi Kardi: haha. gotch youuu
total 1 replies
Kardi Kardi
ALHAMDULILLAHHH. BERTEMU LAGIIIII
Kardi Kardi: be HAPPYYYY
total 1 replies
Kardi Kardi
waduhhh. tinggal bicara baik-baik dengan ANDREA
Kardi Kardi: hmmm. nice storieee
total 1 replies
Kardi Kardi
yahhhh. she is CRAZYYY
Kardi Kardi: dia gilaaaaa
total 1 replies
Kardi Kardi
WADOUCH. BISA GAWATTT. GASWATTT
Kardi Kardi: belum TUA DIAAAA
total 1 replies
Kardi Kardi
BE YOUR SELFFF MELLLL
Kardi Kardi: yuppp. be your selfff
total 1 replies
Kardi Kardi
achhh. SHE IS COMEEEE
Kardi Kardi: hmmm. comeeee
total 1 replies
Kardi Kardi
ADOUCHH. SO MELLOWWWW
Kardi Kardi: hmmmm. hu hu huuuuu
total 1 replies
Kardi Kardi
to andrea. dear my honeyyyyy
Kardi Kardi: ohhh. my godddd
total 1 replies
Kardi Kardi
hang on. PRINCE OF ANDREAAA
Kardi Kardi: yahhh. never give uppp/Cry/
total 1 replies
Kardi Kardi
AKHIRNYA KAU PUN PERGIIIII. SAYANGGGG
Kardi Kardi: ada awal, ada akhirrr
total 1 replies
Kardi Kardi
apakah dia akan pergi LAGIIIII
Kardi Kardi: i dont knowww
total 1 replies
Kardi Kardi
HABISIIIII MEREKAAAA SEMUAAAA
Kardi Kardi: sapu bersihhhh
total 1 replies
Kardi Kardi
oooohhhh. SO SADDDDD
Kardi Kardi: NEVER GIVE UP FOR ALLL/Panic/
total 1 replies
Kardi Kardi
DI LAKUKAN BERSAMA SAJAAA. AYOOOO
Kardi Kardi: yuppp. come onnnn
total 1 replies
Kardi Kardi
AMAZING STORIEEEE
Kardi Kardi: hmmmm. sad but trueee
total 1 replies
Aryanti endah
bawangnya bnyk bngt sih thor
Erlina Ibrik
Luar biasa
Kardi Kardi
hmmm. bersatulah kalian dalam damaiiiii
Kardi Kardi: hmmm. that trueee
total 1 replies
kagome
Thankyou Thor. kamu penulis yg hebat. sukses selalu 😇
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!