Alana Safira Mahendra, ialah gadis biasa yang sering di panggil lana. ia berusia 16 tahun tapi dia sangat di benci oleh keluarganya, karna hasutan dari anak angkat yang di temukan oleh orang tuanya.
Awalny keluarga mereka harmonis tapi setelah kedatangan anak yang di temukan oleh orang tuanya semua berubah, ia menghasut dan mefitnah Lana kepada keuarganya mengakibatkan keluarganya membeci Lana.
Karna telah lelah mengemis kasih sayang dan perhatian dri keluarganya Lana pun meyerah, ia akan menunjukan sifat asli yang selalu ia tutupi dari keluarganya.
'Semuanya berubah, akan aku tunjukan siapa Alana safira yang sebenarnya dasar keluarga bangs*t' Ucap Alana Safira.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon laras noviyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch 17
Semua orang yang berada di lantai bawah memandang kepergian Leon yang membawa Lana. Nino pun memutuskan untuk meninggalkan keluarganya menuju kamarnya.
Sedangkan Hana merasa kesal bagaimana bisa kak Leon pulang di saat seperti ini.
"Bagaimana bisa kak Leon pulang saat ini, kalau kak Leon gak pulang bisa di pasti kan si Lana bakalan mati" batin Hana meremas rok sekolahnya.
Mereka semua pun meninggalkan ruangan tersebut untuk kembali ke kamar mereka masing masing. Ratih memanggil bi Surti untuk membersihkan kekacauan ini karna bi Asih sedang di kamar Lana.
"Bi Surti" panggil Ratih dengan suara keras karna bi Surti kerja di paviliun belakang.
Bi surti yang merasa di panggil oleh majikannya segera berlari.
"Iya nyonya ada apa?" jawab bi Surti.
"Tolong kamu bereskan kekacauan ini ya, bi Asih sedang di kamar Lana jadi kamu yang bersihkan ini" ucap Ratih meninggalkan bi Surti.
"Baik nyonya" jawab Surti
Surti melihat darah yang menggenang di lantai merasa kasihan terhadap nona nya karna ia tadi sempat mendengar cerita dari pak joko tentang yang terjadi di dalam.
"Kasian sekali nasibmu non padahal non Lana orangnya baik" gumam Surti.
Ia pun bergegas membersihkan kekacauan tersebut agar cepat kembali ke paviliun.
***
Leon membawa Lana ke dalam kamar dengan sangat hati hati, melihat kondisi adik perempuannya seperti itu ia tak dapat menahan tangisnya.
Leon membaringkan tubuh Lana dengan hati hati. Lana masih tersadar meski telah kehilangan banyak sekali darah hanya saja ia lemas untuk berbicara.
Bi Asih membawakan air hangat dalam baskom yang di minta oleh den Leon.
"Den Leon ini air hangatnya" ucap bi Asih.
Leon menoleh ke sumber suara.
"Bawa kemari bi dan tolong bibi bersih luka Lana, aku akan membersihkan diri terlebih dahulu dan menelpon dokter kenalanku" ucap Leon.
"Baik Den" jawab bi Asih mendekat ke arah ranjang Lana.
"Dik kakak ke kamar dlu buat bersihin diri sekalian mau nelpon dokter kenalan kakak" pamit Leon pada Lana.
"Iya kak, makasih" ucap Lana tersenyum lemah.
Leon pun meninggalkan kamar adiknya ia menuju kamarnya. Sesampainya di kamarnya Leon mengambil handphonenya dan langsung menelpon dokter kenalannya
"Sam loe bisa ke rumah gue sekarang?" Ucap Leon pada Sammy.
"Harus sekarang juga ini udah malem yon?" Jawab Sammy
"Darurat adek gue di pukulin sma bokap gue pake stik golf" jawab Leon.
Sammy yang sedang tiduran di kamarnya langsung berdiri mendengar yang di katakan oleh sahabatnya itu.
"Gila bokap loe sakit apa gimana si yon?" Tanya Sammy.
"Udah loe jangan banyak tanya mending loe cepetan kesini obati adek gue" kesal Leon pada sahabat yang satu ini.
"Oke gue meluncur 15 menit sampe di mansion loe" jawab Sammy memutuskan sambungan telpon.
Setelah sambungan telpon terputus Leon langsung membersihkan dirinya. Agar dapat segera kembali ke kamar adiknya.
***
Di kamar Lana.
Bi Asih menutup dan mengunci pintu kamar Lana, bi Asih mulai membersihkan luka nona mudanya.
"Non apa gak ke rumah sakit aja" ucap bi asih sambil membersihkan luka Lana.
"Gak usah bi, tadi juga kan kak Leon bilang mau nelpon kenalannya" jawab Lana.
"Iya non" ucap bi Asih melanjutkan membersihkan luka Lana.
Tak lama kemudian Leon telah selesai membersihkan diri, ia bergegas memakai pakaiannya dan menuju ke kamar adiknya.
Tok..
Tok..
"Bi apa udah selesai ini Leon" ucap Leon mengetuk pintu.
Bi Asih yang mendengar suara Leon segera berdiri untuk membukakan pintu.
"Sudah den, tapi apa gk sebaiknya di bawa ke rumah sakit aja?" Tanya bi Asih.
"Gak usah bi sahabat Leon udah lagi dijalan" jawab Leon.
Leon pun masuk ke dalam kamar Lana, Sekarang Lana sedang duduk di atas kasurnya. Setelah Leon berada di kamar Lana untuk menjaganya Bi asih pamit untuk ke bawah karna ada pekerjaan sedikit lagi.
"Den,non bi Asih pamit ke bawah dlu ya buat beresin kerjaan dikit terus istirahat" pamit bi Asih.
"Iya bi" ucap Leon
"Iya bi makasih ya udah jagain Lana" ucap Lana.
"Sama sama non udah tugas bibi" jawab bi Asih.
Bi Asih pun meninggalkan kamar Lana.
"Kamu udah ada tenaga lagi dek?" tanya Leon mengelus kepala Lana.
"Udah kak" jawab Lana tersenyum.
"Bentar lagi temen kakak sampe" ucap Leon.
Baru saja Leon selesai bicara telponnya berdering.
"Oke" jawab Leon pada orang di sebrang telpon.
"Sebentar ya kakak jemput temen kaka dlu di luar" ucap Leon.
"Iya kak" jawab Lana.
Leon pun bergegas meninggalkan kamar Lana untuk menjemput sammy yang berada di depan pintu.
Clek..
Suara pintu terbuka.
"Bukannya tinggal ketok atau masuk aja nanti juga ada bi Asih malah mau di jemput lagi" ucap Leon pada sahabatnya itu.
"Hehe gue malem ngetok" cengir sammy.
"Ya udah ayo ke kamar adek gue gak usah banyak cincong" ucap Leon menarik tangan sammy.
Sammy yang di tarik harus menyesuaikan langkah kakinya dengan Leon.
Leon yang memiliki postur tubuh tinggi dada bidang perut sixpack kulit bersih dan kaki panjang membuat langkah yang di ambil leon lebar.
Hal itu membuat sulit Sammy untuk mengimbanginya yang memiliki tubuh lebih pendek dari Leon.
"Yon loe gk usah narik gue, gue bisa jalan sendiri" ucap Sammy.
"Ah loe lama jalannya" jawab Leon.
"Yang ada kalau loe tarik gue gini smpe kamar adek loe gue udah gak nafas setan" ucap Sammy kesal.
Pasalnya saat menaiki anak tangga Leon menaiki 2 anak tangga sekaligus. Leon yang menyadari langkah kakinya terlalu besar pun hanya dapat menggaruk kepalanya.
"Hehehe maaf sam" cengir Leon.
"Hmmm.. Ya udah yu ke kamar adek lue" ucap Sammy.
Akhirnya Leon melepaskan tangannya dari tangan sammy mereka segera menuju kamar Lana.
Saat telah sampai di kamar Lana Sammy kaget melihat kondisi Lana yang di penuhin dengan luka robek dan lebam. Dan reflek Sammy berlari menghampiri Lana.
Sammy langsung mengeluarkan peralatannya. Lalu mengobati luka robek Lana.
"Dek loe gak ngerasain apa apa emang?" Tanya Sammy.
Lana merasa aneh dengan dokter di hadapannya, karna dia memanggil Lana dengan sebutan adek seperti seorang kakak memanggil adiknya. Tapi dia tak keberatan dengan panggilan itu hanya heran saja.
"Aku gak ngerasain apa apa ko dok?" Jawab Lana.
"Panggil aku Sammy atau kakak aja kaya kamu manggil Leon" ucap Sammy.
"Iya kak Sammy" jawab Lana tersenyum.
Sammy mengobati Lana dengan hati hati ia takut akan membuat Lana merasa sakit. Tpi orang yang sedang di obati biasa saja seperti hanya luka kecil.
"Dek loe beneran gak sakit atau ngilu gitu?" Tanya Sammy.
"Beneran ini gak sakit kak Sammy" jawab Lana.
Akhirnya sammy selesai menjahit luka robek Lana dan memberikan salep untuk luka lebam Lana.
"Dah beres, jangan kena air dulu ya dek" ucap Sammy.
"Terus aku gak boleh mandi gitu kak?" Tanya Lana.
"Ya meski kamu hanya mencuci muka kamu akan tetap cantik dek" goda Sammy.
Lana yang mendengar gombalan Sammy hanya memutar matanya malas.
Tak ..
Leon menjitak Sammy karna berani beraninya dia menggoda adiknya.
"Dasar playboy cap kadal, liat yang bening dikit aja langsung keluar buntutnya" ucap Leon menjitak Sammy.
"Gue gak.gombal cuman bilang kenyataan aja" ucap Sammy mengelus kepalanya.
Lana yang melihat pertengkaran antara kakak dan sahabat kakaknya merasa terhibur.
"Kak Leon sama kak Sammy kalau masih mau berantem di luar aja ya aku mau istirahat lelah" ucap Lana.
Mereka yang mendengar ucapan Lang langsung saling membuang muka hal itu membaut lama tertawa terbahak bahak.
"Hahahhaha.. lucu banget si kalian berdua" tawa Lana.
Hal itu membuat dua pria di hadapan Lana langsung menoleh kembali ke arah Lana. Leon senang Lana dapat tertawa ceria kembali.
"Ya udah kakak sama Sammy keluar dulu ya kamu cepetan istirahat ya dek?" Ucap Leon sambil mengusap kepala adiknya.
"Oke kak" jawab Lana tersenyum.
"Kalau ada apa apa hubungi aku aja ya sweety" ucap Sammy sambil menyerahkan sebuah kartu Nama.
Lana pun memandangi kartu nama yang di berikan oleh Sammy, Lana tersenyum karna ternyata Sammy adalah kakaknya Daniel Fenedrick anggota black lion.
***
soalnya kn sikit2 asikk belain si anak pungut. kata nya pengusaha. seharusnya bisa mikir donkk. mana yg salah. mana yg benerrr....
king mafia juga