Gandari adalah gadis desa yang menjadi sebatangkara karena ibunya telah meninggal dunia, namun ia dinikahkan dengan Prama~ seorang anak juragan tanah didesa Waringin. padahal keduanya masih sangat muda pada saat itu..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon reni ambar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Titah
"AMBUUUUU!!" Teriak Gandari yang baru saja bangun dari tidurnya, ia terus terbayang dengan kejadian itu. Keringat dingin bercucuran diwajahnya, ia pun langsung mengambil segelas air disamping ranjangnya dan meminumnya sampai habis
"Haaah.. Lagi lagi aku bermimpi tentang kejadian itu!!" gumam Gandari yang masih ketakutan
Tiba tiba *Tok.. Tok* seseorang mengetuk pintunya dengan pelan
"Siapa?" tanya Gandari memastikan
"Saya, Nyi! Bagja.." ujar orang itu yang ternyata Bagja
Gandari pun menghela nafas lega dan langsung turun dari ranjangnya dan bergegas menemui Bagja dengan keadaan yang masih berantakan karena baru bangun tidur
ia pun membuka pintunya dan terlihatlah Bagja sedang berdiri didepan pintu dengan raut wajah yang berbinar
"Nyi, saya sudah berhasil bertemu dengan Prama!!" adu Bagja, sebab ia yakin bahwa berita ini pasti akan membuat Gandari senang
Gandari pun tersenyum manggut manggut, lalu mengisyaratkan agar Bagja masuk kedalam rumahnya agar tidak ada yang mendengarkan obrolan mereka..
"Masuklah, ada yang ingin kubicarakan denganmu, Kang!!" titah Gandari
Bagja pun meng-iya kan perintah Gandari dan langsung masuk kedalam rumah wanita itu, namun dengan pandangan mata yang awas memastikan tak ada yang sedang mengawasi mereka
Kini keduanya berada didalam rumah dengan Gandari yang masih menatap serius pada Bagja
"Lalu bagaimana keadaannya?" tanya Gandari dengan raut wajah yang datar
"Di-dia baik, Nyi.. Bahkan sangat baik!! Dia juga berjanji akan segera pulang. Mungkin hari ini atau besok!!" ujar Bagja yakin
"Syukurlah kalau dia baik-baik saja.. Aku sempat menghawatirkannya!!" ujar Gandari dengan wajah yang biasa saja, tidak senang ataupun tidak sedih
Bagja yang memperhatikan itupun lantas heran dengan raut wajah Gandari yang seperti tidak senang mendengar kabar baik ini
"Kenapa Nyai sepertinya tidak senang? Apa ada sesuatu yang terjadi?" tanya Bagja penasaran
Gandari pun menghela nafas berat dan menatap nanar pada Bagja
"Bisakah aku mempercayaimu, kang? Rasanya tak ada yang bisa kupercayai didesa ini.." lirih Gandari merasa sedih
"Ke-kenapa Nyai berpikir seperti itu? Kalau saya niat, saat Nyai menyuruh saya ke kota.. Saya pasti akan izin dulu pada Juragan. Tapi buktinya saya tidak melakukannya, bukan?" ujar Bagja meyakinkan Gandari
"Kalau begitu.. Apa yang kau lihat disana? Jujurlah padaku, kang!! Aku sudah melihatnya dalam mimpiku, tapi aku ingin meyakinkannya lewat dirimu.. Apa kau bisa mengatakannya dengan jujur?" ujar Gandari yang tau kalau Bagja sedang berbohong
Deg! Bagja berdebar bukan main, ia lupa ia sedang berbohong pada siapa
"Nya-nyai itu.."
"Dia bersama wanita lain, bukan?" tanya Gandari dengan nada yang dingin
"i-itu.." Bagja malah gugup bukan main
Gandari pun tersenyum sinis melihat kegugupan Bagja, lalu bangun dari duduknya dan berdiri
"Lihatlah, bahkan kau pun berbohong padaku! Pulanglah.. Aku takut ada yang curiga kalau kau lama lama disini!!" usir Gandari secara halus, lalu berjalan meninggalkan Bagja yang masih diam mematung
"Dia memang mempunyai wanita lain, Nyi!!" ucap Bagja yang berhasil menghentikan langkah Gandari, hingga akhinya wanita yang masih memakai baju tidur itu menoleh kearah Bagja
"Lalu kenapa kau menyembunyikannya dariku?" tanya Gandari memastikan
"Saya hanya takut Nyai terluka jika mengetahui kebenarannya.. Makanya saya menutupinya! Tapi dia berjanji akan segera pulang besok atau lusa, saya hanya berharap nyai tenang dan bahagia kembali. Bahkan dia berjanji tidak akan bermain dibelakang Nyai lagi, aku sendiri yang akan membvnuhnya jika ia seperti itu lagi!" terang Bagja yang berhasil membuat senyuman terbit di bibir merah Gandari
"Hmm.. Rupanya.. Kau menghawatirkanku?" tanya Gandari penasaran
"I-iya, Nyi! walau begitu.. Itu wajar kan mengingat Nyai adalah istri dari anak tuan saya?" jawab Bagja dengan polosnya dan menundukkan kepalanya
"Baiklah, aku tak peduli dengan kang Prama yang akan pulang atau tidak. Tapi bisakah kau menemaniku ke suatu tempat? Sebab ada tempat yang ingin ku datangi, tapi aku butuh seseorang yang bisa melindungiku!!" ajak Gandari memastikan
Bagja pun tersenyum dan merasa lega karena Gandari mulai mempercayainya
"Baiklah, saya akan ikut kemanapun Nyai pergi!!" jawab Bagja yakin
Gandari pun tersenyum dan membawa sebuah kotak kayu berukuran sedang, lalu menyerahkannya pada Bagja
"Ini.. Pakailah semua barang barang ini nanti. lalu temui aku tengah malam nanti dipuncak gunung yang kita datangi beberapa waktu yang lalu. aku akan menunggumu disana!!" titah Gandari
Bagja pun menerima kota kayu tersebut dan menatap dalam pada kotak itu
"Kemana kita akan pergi, Nyi? Lalu kenapa aku harus memakai barang barang ini?" tanya Bagja bingung
"pakai saja.. Kau akan tau nanti! Ingat, ini hanya rahasia kita berdua. Ketika aku membicarakan rahasia, berarti kau harus menjaga kepercayaanku!! Mengerti?"
"i-iya, Nyi!"
"Sekarang pergilah!! Aku tak mau ada rumor buruk lagi tentangku ataupun tentangmu!!"
"Baik, Nyi!!"