Bercerita tentang julia gadis yatim piatu yang memiliki kekuatan mata batin semenjak mengalami kecelakaan mobil bersama kedua orang tua nya saat dia berumur 12 tahun.karena kekuatan nya itu banyak para hantu yang mendatanginya untuk meminta pertolongan kepada nya .Tapi karena kekuatan nya itu juga membuat teman temannya di panti asuhan dan disekolah nya menganggap kalai julia adalah gadis gila yang sering berbicara sendiri, sehingga dia dijauhi oleh semua temannya.Setelah lulus SMA julia memutuskan untuk merantau ke kota untuk mencari pekerjaan.Di tempat kerjanya julia dipertemukan dengan sesosok hantu tampan yang merupakan CEO di perusahaan tempat kerjanya itu. CEO yang bernama revan itu lalu meminta bantuan julia untuk membantu nya mencari tahu penyebab kematian nya dan kenapa Roh nya masih bergentayangan selama ini . karena kebersamaan mereka,julia diam diam menaruh hati kepada revan dan begitu pun sebaliknya dengan revan yang menyukai julia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon salsa FF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB.12
Flashback on
Julia merasa jenuh di rumah seharian saat hari libur. Ia pun lalu pergi ke cafe sekalian makan malam.
" kamu mau kemana rapi banget?" tanya Revan yang tengah asyik menonton Film action di televisi.
" aku mau ke cafe ceria nyari makan ,,mau ikut?" ajak julia.
Tanpa pikir panjang revan mengiyakan ajakan julia.
" Ntar di sana jangan ngajakin aku ngomong dulu ya,,, pasti nya di sana bakalan rame ,, Ntar aku malah dikira orang gila ngomong sendiri" Ucap julia mengingat kan Revan pun mengangkat tangan kanan nya lalu membentuk jari telunjuk dan ibu jari nya seperti lingkaran serta ketiga jari lain nya berdiri lurus.
" Oke,,,kamu tenang aja" sahutnya.
Benar saja cafe itu kini tengah rame pengunjung. Maklum akhir pekan pastinya banyak anak muda yang nongkrong bareng teman teman nya dan ada juga yang lagi makan bareng pasangan nya.
Julia celingak-celinguk mencari tempat duduk kosong.
" Disana kosong,,,yuk kita duduk di saja" ajak Revan begitu melihat di ujung ruangan cafe tersebut ada meja dan kursi yang kosong. Julia pun lalu mengangguk sekilas mengiyakan ajakan Revan.
" Mbak minta menunya" ucap julia setelah duduk . Tak lama seorang pelayan pun datang menghampiri nya membawa daftar menu.
" mbak aku pesan seblak nya satu ya,,,sama teller nya satu" ucapnya setelah melihat lihat daftar menu tadi
" Baik mbak" jawab si pelayan.
Pelayan itu terlihat pucat dan kecapean. Tak jauh dari pelayan tersebut aad sesosok hantu perawan memakai gaun merah yang terus saja menatap wajah pelayan tersebut.
Julia memperhatikan seperti ada kesedihan dari raut wajahnya saat menatap pelayan tadi.
Hantu tersebut menyadari kalau dia tengah diperhatikan dan memandang ke arah julia ,,,karena takut ketahuan,,,julia pun lalu mengalihkan pandangan nya ke tempat lain dan berpura pura tidak melihat hantu perawan tadi.
" Duh mudahan aja dia nggak tahu kalau aku bisa ngeliat dia " batin julia.
" kamu kenapa kok seperti orang yang ketahuan mencuri begitu??" tanya Revan . Ia tidak menyadari kalau dirinya kini tengah diperhatikan oleh sesosok hantu perawan. Julia tidak mau menggubris pertanyaan dari Revan ,,dia hanya memberikan kode padanya untuk tidak mengajaknya berbicara.
" oh ya aku lupa,,aku kan udah janji tidak ngajakin kamu ngomong dulu,,heheh" kekeh Revan Dan di dengar oleh hantu tersebut. Hantu itupun akhirnya menyadari kalau julia dapat melihat Revan dan dirinya . Ia pun lalu menghampiri meja julia dan membuat Revan terkejut.
" Argh,,,apa yang kau lakukan disini" ucap revan seketika bangun dari tempat duduknya lalu bersembunyi dibelakang julia.
" kau itu juga hantu bodoh,,,kenapa kamu takut" ucap julia berbisik.
" Aku nggak tahu ,,aku takut aja kalau melihat hantu lain,,"jawabnya.
" dasar hantu aneh" gerutu julia.
" ternyata aku benar,,kamu bisa melihat aku kan" ucap hantu perawan tadi yang bernama Dinda.
Julia berpura pura tidak mendengar kan perkataan dinda. Diambil nya ponsel di saku celananya.
" sambil nunggu pesanan ku datang mending aku main game aja deh" Gumamnya.
" kau tak perlu berpura pura,,,aku melihat mu tadi berbicara dengan dia" dinda menunjuk revan yang masih bersembunyi di belakang julia.
Julia tetap berpura pura hingga pesanan nya diantarkan oleh pelayan tadi.
" akhirnya pesanan ku datang juga" gumamnya dan di dengar oleh pelayan tersebut.
" maaf ya mbak nunggu lama" Ucap mbak pelayan.
" oh nggak apa apa kok mbak ,,santai aja" sahut julia sembari menata ulang makanan dan minuman nya.
Dinda menatap sendu pada pelayan tersebut,,,saat pelayan itu pergi , Dinda Langsung mengikuti nya dari belakang.
" Akhirnya tu hantu pergi juga " Ucap revan yang merasa lega.
Julia hanya menggeleng geleng kan Kapala nya . Ia tak habis pikir dengan sikap aneh revan yang takut dengan sesama hantu,,ia pun lalu menyantap seblak dan es teller yang dipesan nya tadi.
Tak selang lama. Dinda datang kembali mencari julia ,dan lagi lagi Revan pun kembali bersembunyi di belakang julia.
" tolong bantu aku ,,,tolong bantu kakak ku,,kakak ku pingsan di toilet" ucap dinda dengan isak tangis.
Julia yang tak tega melihat nya akhirnya memutuskan untuk membantu dinda . Tapi julia tidak secara langsung mengatakan pada dinda akan membantu nya melainkan ia kembali berpura pura seolah olah tidak mendengar perkataan hantu itu.
" Duh perut ku kok tiba tiba mules begini ya,,,aku harus buru buru ke toilet nih,,tapi toilet nya dimana ya" ucap julia sembari celingak-celinguk mencari toilet .
Dinda lalu menunjuk ke arah lorong yang ada di sebelah pintu masuk.
" toilet nya ada disana" ucapnya.
" Seperti nya toilet nya ada disana" gumamnya seolah olah tidak mendengar ucapan dinda.
Julia pun lalu masuk ke dalam toilet khusus wanita,,,dan benar saja dilihat nya si mbak pelayan yang mengantar kan pesanan nya a tadi telah tergeletak di lantai tak sadarkan diri.
" Mbak...mbak.." julia menggoyang goyangkan tubuh pelayan itu namun tak ada respon dari nya.
Julia lalu menghubungi ambulance,,dan memanggil pelayan lain.
" Lina..!!!" ucap salah seorang pelayan disana.
" tolong bantu aku angkat dia ke tempat lain,,kasihan dia lantai kamar mandi ini terlalu dingin" ucap julia begitu melihat beberapa pelayan datang menghampiri nya.
Mereka pun lalu memindahkan lina ke ruang penyimpanan cafe itu ,sebab diruangan itu terdapat sebuah tempat tidur berukuran mini bila saja ada pegawai cafe itu yang ingin beristirahat.
Tak lama ambulance pun datang ,,,Lina pun lalu di bawa kerumah sakit dan di dampingi oleh salah seorang pelayan di cafe itu. Dinda yang sangat panik langsung ikut naik ke dalam ambulance.
Flashback off
" mau apa lagi dia nyari aku??" tanya julia penasaran.
Revan menaikkan kedua bahunya acuh tak acuh.
" entahlah aku tak tahu,,,karena saat ia datang aku langsung bersembunyi" jawabnya sembari nyengir lebar.
" Dasar hantu aneh" ledek julia.
" Biarin ,,lagian muka nya mereka serem serem sih,,nggak kayak aku yang bersih, tidak pucat dan tanpa noda darah sedikit pun" ucap revan dengan sangat percaya diri.
" Ish,,,itu makanya kamu itu hantu yang aneh,,kamu tu harus belajar jadi hantu pemberani,,apalagi kalau kamu berada didekat aku,,kamu harus siap mental karena pastinya banyak hantu yang ingin meminta pertolongan padaku" terang julia.
" Oke oke mulai sekarang aku akan belajar jadi hantu pemberani deh,,,tapi kalau ada yang rupanya sangat menyeramkan,,jangan salahkan aku kalau aku kabur" ujar Revan.
" Terserah kamu lah,,," julia memutar bola matanya malas,,ia lalu berdiri dan pergi ke kantin untuk makan siang.
Di tempat lain Soni kembali mendatangi rumah bu inah.
" Bu,,,bu tolong kasih tau saya tentang kejadian tujuh tahun yang lalu" Teriak soni dari depan rumah bu inah.
" Saya kan sudah bilang berkali kali kalau saya tidak tahu menahu soal kejadian tujuh tahun yang lalu" Sahut bu inah dari dalam rumahnya.
" Saya tahu kalau ibu mengetahui semuanya,,,plis,,,bantu saja bu,,,saya ingin mencari kebenaran dibalik kematian Sahabat saya,,,lelaki yang ibu lihat di foto waktu itu" ucap soni lagi.
Bu inah seketika terkejut begitu mengetahui bahwa lelaki yang dia temui tujuh tahun yang lalu telah meninggal.
" Apa..!!! Pak Roni telah meninggal,,!!!apa karena itu dia tak pernah datang lagi kesini?? Apa dia dibunuh oleh lelaki itu juga?" batin Bu inah.
bu inah yang merasa iba,,,lalu menuliskan sebuah catatan di secarik kertas. Soni yang merasa putus asa akhirnya memutuskan untuk pergi dari rumah bu inah . Namun saat dia berbalik dan hendak melangkah maju,sebuah batu yang terbungkus secarik kertas tiba tiba mengenai kepalanya.
" Aduh" rintih soni.
" siapa yang melempari aku pake ba_"
" eh tunggu dulu,, bungkusan kertas ini....." soni pun lalu membuka bungkusan kertas tersebut. Ia pun seketika membulatkan matanya begitu melihat tulisan yang tertulis di kertas tersebut.
