NovelToon NovelToon
Pengobat Cinta Sang Letnan Angkuh Yang Patah Hati

Pengobat Cinta Sang Letnan Angkuh Yang Patah Hati

Status: tamat
Genre:Tamat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:383.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Hasna_Ramarta

Letnan satu Bisma Dwipangga patah hati setelah diputuskan oleh tunangannya. Hubungannya yang sudah terjalin cukup lama itu, kandas karena sebuah alasan. Demi sebuah jenjang karier yang masih ingin digapai, dr. Jelita Permata terpaksa mengambil keputusan yang cukup berat baginya.

"Aku ingin melanjutkan studiku untuk mengejar dokter spesialis. Kalau kamu tidak sabar menunggu, lebih baik kita sudahi hubungan ini. Aku kembalikan cincin tunangan ini." Dr. Lita.

"Kita masih bisa menikah walaupun kamu melanjutkan studi menjadi Dokter spesialis, aku tidak akan mengganggu studi kamu, Lita." Lettu Bisma.

Di tengah hati yang terluka dan patah hati, Bu Sindi sang mama justru datang dan memperkenalkan seorang gadis muda yang tidak asing bagi Letnan Bisma.

"Menikahlah dengan Haura, dia gadis baik dan penurut. Tidak seperti mantan tunanganmu yang lebih mementingkan egonya sendiri." Bu Sindi.

"Apa? Haura anak angkat mama dan papa yang ayahnya dirawat karena ODGJ?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 Bagai Dihantam Gada

    "Kenapa Mama dan Papa mau menjodohkan Bisma disaat Bisma baru saja menerima kekecewaan dari Jelita? Yang benar saja, Ma, Pa? Jangan jodoh-jodohkan Bisma disaat hati Bisma sedang kecewa berat seperti ini. Mama dan Papa harusnya mengerti perasaan Bisma, membesarkan hati Bisma, bukan malah menjodohkan dengan gadis yang sama sekali tidak sejajar dengan Jelita," ujar Bisma menolak mentah-mentah permintaan mama dan papanya.

    "Jangan begitu Bisma, jangan merasa sombong karena pernah memiliki hubungan dengan seseorang yang status sosialnya lebih tinggi, sehingga kamu membandingkan atau kesannya malah menganggap rendah Haura yang tidak sepadan dengan Jelita. Kalau memang Jelita menurutmu jauh lebih bagus dibandingkan Haura dari segi pendidikan dan karier, tapi buktinya yang dia berikan padamu hanyalah kecewa. Jadi, jangan bicara status sosial di sini, terbukti status sosial yang tinggi justru membuat orang lupa diri dan sombong. Papa ingatkan, supaya kamu tetap rendah hati dan tidak merendahkan status seseorang hanya karena dia bukan siapa-siapa," peringat Pak Saka panjang lebar merasa tidak suka dengan kalimat yang dilontarkan Bisma mengenai Haura yang tidak sepadan dengan Jelita.

    "Maksud Bisma bukan seperti itu, Pa. Papa jangan salah paham dulu, Bisma hanya tidak suka Mama dan Papa tiba-tiba menjodoh-jodohkan Bisma dengan gadis lain, padahal Bisma baru saja patah hati. Lukanya saja masih belum kering," sergah Bisma meralat ucapannya tadi.

    "Ya sudah, kalau kamu tidak mau dijodohkan dengan Haura, tidak apa-apa. Tapi, sebaiknya kamu pikirkan kembali permintaan mama dan papa. Feeling seorang ibu tidak akan salah, kalau Haura merupakan gadis yang cocok dan baik untuk kamu," timpal Bu Sindi masih berusaha memberikan provokasi untuk Bisma.

    "Menjodohkan dengan Haura, seperti Bisma ini tidak laku dengan perempuan lain," cebiknya masih tidak terima.

    "Tapi, mama lebih tenang melihatmu bersanding dengan Haura daripada perempuan lain. Mama sudah tahu dalamnya hati Haura. Haura meskipun dia hanya anak angkat, tapi dia gadis yang baik dan tulus. Dia gadis yang tahu diri dan tidak pernah memanfaatkan kebaikan mama dan papa. Selain baik, dia juga rajin ibadah. Jadi mau mencari perempuan seperti apa lagi, Bisma? Di luaran sana sepertinya memang banyak yang menginginkan kamu, tapi mama rasa mereka hanya melihat kamu dari seragam dan pangkat saja," tutur Bu Sindi belum menyerah lalu mengungkapkan seperti apa Haura.

    "Kalau rajin ibadah, Jelita juga sama rajin ibadah, Ma. Jadi, rajinnya ibadah seseorang bukan tolok ukur bahwa orang itu benar-benar suci dan tidak pernah menyakiti orang lain. Sekarang Bisma belum mau memikirkan lagi masalah perempuan, masalah Jelita saja belum kelar, sekarang malah ditambah hal baru. Hanya bikin pusing kepala saja," gerutu Bisma terdengar suntuk dan malas.

    "Masalah Jelita, mulai detik ini kamu harus lupakan. Buat apa disesali, toh dia tidak baik buat kamu. Mama dan papa sebenarnya tadi sudah ke rumah orang tuanya Jelita. Kebetulan di sana sudah ada tamu yang papa yakini dia merupakan kekasih baru Jelita," ungkap Pak Saka menahan Bisma yang tadinya akan berdiri dan pergi.

    "Apa, Mama dan Papa pergi ke rumah orang tua Jelita? Kenapa kalian tidak ajak Bisma? Kalau saja Bisma tahu kalian akan pergi ke sana, Bisma pasti ikut dan menghabisi kekasih baru Jelita," desis Bisma penuh amarah.

    "Buat apa kami mengajak kamu, hanya akan mempermalukan kamu di hadapan mereka? Sekarang tidak perlu lagi ingat-ingat Jelita, mama dan papa juga kecewa berat dengan dia." Bu Sindi menimpali sehingga perdebatan tentang Jelita masih saja belum selesai.

    "Nah, mama menyimpan bukti atas kecurigaan mama terhadap tamu pria di rumah orang tua Jelita. Mama tadi berhasil mengambil foto mobil milik pria itu," ujar Bu Sindi seraya memperlihatkan foto mobil yang berhasil dibidiknya tadi sebelum meninggalkan pagar rumah orang tua Jelita.

    Bisma menajamkan penglihatannya, dia tahu persis mobil itu milik siapa. Nomer polisinya juga sangat ia kenal.

    "Mayor Erwan," gumam Bisma dengan wajah yang sangat kecewa. Benar apa yang dikabarkan Rudy tempo hari, kalau dia pernah melihat kebersamaan Jelita dan Mayor Erwan. Dan keberadaan mobil Mayor Erwan di rumah orang tua Jelita, itu artinya mereka memang benar-benar ada hubungan.

    "Siapa Mayor Erwan, kamu kenal?" Pak Saka penasaran, dia menatap sang putra dengan iba.

    "Dia Danki di kantor Bisma, Pa," jawab Bisma dengan suara yang lemah, begitu dalam kekecewaan yang Bisma rasakan sekarang. Dia benar-benar tidak percaya, tapi faktanya ia betul-betul ditusuk dari belakang oleh dua orang yang sama-sama dekat dengannya.

    Bisma bangkit dari sofa, dan berlalu dari ruang keluarga. Sesak di dadanya yang kini dirasakan, bagai hantaman gada yang bertubi-tubi menghujam tiada henti.

    Bisma berjalan dengan kaki dihentak dan sesekali menendang permukaan, sebagai pertanda dia sangat kecewa.

    Di samping tembok ruang tamu, Bisma menemukan Haura yang hendak melangkahkan kaki dari tempat itu. Bisma menduga kalau Haura sudah sejak tadi berada di sana dan menguping pembicaraannya dengan kedua orang tuanya.

    Sejenak Bisma menatap Haura penuh amarah, Haura sepertinya kena imbas atas amarah Bisma terhadap Jelita dan Danki. Bisma mendilak benci, kemudian berlalu dari tempat itu menuju kamarnya.

    Haura menatap kepergian Bisma dengan sedih. Dia mendengar semua perdebatan Bisma dan kedua orang tua angkatnya. Haura segera berlalu dari tempat itu, karena mata dan hatinya begitu sedih dengan apa yang didengarnya tadi dari bibir Bisma.

    Haura tahu diri, dia hanya anak angkat dan bukan perempuan berpendidikan tinggi seperti mantan kekasih Bisma. Dan ucapan Bisma tadi sungguh sangat menyakiti hatinya.

    Haura memasuki kamarnya, dia menangis karena tidak bisa lagi membendung air mata yang sejak tadi dia tahan.

    Sementara Bisma yang kini sudah memasuki kamar dan mengunci kamar itu. Membanting tubuhnya di atas ranjang, sesekali ia menumpahkan rasa kecewanya di sana. Kecewa karena seorang wanita. Bisma belum pernah sesakit ini dan mendapat perlakuan seperti ini. Dan hari inilah dia menangis dan merasa sangat cengeng.

    "Kenapa tidak pria lain saja Jelita? Kenapa harus Danki, kenapa Mayor Erwan? Tahukah kamu, aku sangat sakit dan kecewa atas perlakuanmu? Perlakuanmu sungguh tidak termaafkan," desaunya menumpahkan segala kekecewaannya terhadap Jelita. Hantaman gada itu kini kian menyakiti dadanya, sehingga Bisma tanpa segan menumpahkan tangisannya di atas bantalnya.

    "Kalian pengkhianat," dengusnya lagi sembari membanting barang-barang yang berada di atas meja kerjanya.

***

    Malam harinya setelah Bisma mulai tenang dan menguasai diri. Bisma membuka Hp nya lalu mencari kontak WA Jelita. Tanpa basa-basi, Bisma mengirimkan foto mobil milik Danki yang terparkir di halaman rumah orang tua Jelita.

    "Tidak akan mendapatkan kebahagiaan bagi pengkhianat seperti kalian." Pesan itu terkirim dan sudah dibaca oleh Jelita. Tanpa menunggu lama, Jelita membalas.

    "Mas ...."

    Bisma segera memblokir nomer Hp Jelita, sebelum Jelita mengirimkan pesan kembali.

1
wulansari
Luar biasa, critanya cip ibu suka...
selamat berkarya yg lain sehat selalu 💪🙏
Nasir: Mksh Bunda...
total 1 replies
wulansari
wah kayaknya critanya menarik ibu mampir baca nih
elly fitriyatun
Haura Hamidun /Grin/
Nasir: Hehehe begitulah Kak...
total 1 replies
Dewi Sabriani
Luar biasa
Nasir: Mksh byk Kak.
total 1 replies
Sulisbilavano
jangan perselingkuhn stlh nikah thor..
Nasir: Tidak ada Kak. Lanjutkan ya...
total 1 replies
mommy lala
terimakasih thoor ditunggu kisah selanjutnya....🙏🙏
Nasir: Sama2 Kak... mampir ya ke karya baru.
total 1 replies
Lita Pujiastuti
Terima kasih Thor, kisahnya berakhir damai. Jadi adem ..😊
Kadek Bella: trima kasih thoor,, tetap smangat
Nasir: Alhamdulillah...
total 2 replies
Haikal syahputra haykal
blm ap2 cerita ny udah nyesek thor.. kasian vania ny.. aplgi klu di buat suaminya balik ke mantan ny.. mewek bener dech
Nasir: Kita lihat nanti ya...
total 1 replies
Lita Pujiastuti
Baru awal saja, sudah nyeseg..😭
Khanza Via
hamil ini Haura
Nasir: 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
elly fitriyatun
Suka SM alurnya...cr menulisnya dibikin paragrap JD gak suntuk bacanya
Nasir: Wahhhh.... mksh Kak... lanjut ya....
total 1 replies
Lita Pujiastuti
Tamat deh, sementar Jelita blm ada ending yang bahagia jg. Cerita Jelita hanya sebatas nyesel telah ninggalin Bisma, bikin dong Jelita sadar dg cintanya Mayor Erwan, dan akhirnya bisa nurunin ambisi karirnya dan bisa terima mayor erwan dan anaknya ...biar semua happy ...🤗🥰
Nasir: Trmksh sudah mendukung karya saya...
Lita Pujiastuti: ok....sip...😊👍
total 3 replies
Nurwana
haura jaga hatimu, biarkan Bisma duluan yang jatuh hati.
Nurwana
ya iyalah... dimana mana itu kalau sudah komitmen menikah harus saling mencintai... kalau cuman main main buat nikah...
Murni Zain
Terlalu cepat end.. pengen lbh banyak lg ☺
NURHIDA MUJUR
ku tunggu serial baja versi dewasa
Nasir: Insya Allah Kak...
total 1 replies
Rina meryati
ceritanya bagus q suka...sayang udah tamat aja...ga ada sekuelnya Thor...
Nasir: Trmksh Kak.... sekuelnya mungkin nanti dipikirkan. Tapi idenya masih bingung.
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
Tante reader nunggu novel Baja launching ya Nak...😆
berharap kk 😆🙏🏻
Mrs.Riozelino Fernandez: semoga idenya mengalir lancar kk Thor
Nasir: Sedang dipikirkan Kak... hehe diain ya...
total 2 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
selamat ya Haura Bisma...💕💕💕
Mrs.Riozelino Fernandez
euleh...euleh...itu sih mau mu Bisma 😆😆😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!