MAFIA KEJAM DAN GADIS POLOS

Willy dan Jack telah bersiap untuk menjemput adiknya Wilshen.

Sejumlah anak buah sudah disiapkan willy kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkannya.

Lima kendaraan anak buah dan satu unit mobil Roll Royce telah berhenti tepat di depan klub malam itu.

Sejumlah orang melihat ke arah datangnya 6 kendaraan yang berhenti secara bersamaan.

Willy turun dari mobilnya setelah Jack membukakan pintu.

Penjaga klub menghalangi mereka untuk masuk.

Jack yang berada di depan Willy langsung menempelkan tubuhnya dan bertatapan dengan penjaga klub.

"Mau mati atau membiarkan kami masuk?"

Ancaman Jack kepada penjaga klub berhasil membuatnya mundur dan memberikan jalan.

Siapa yang tidak takut kalau kepalanya di todongkan senjata.

Willy beserta rombongannya masuk dan melihat kekacauan disana.

Willy melihat adiknya di hajar oleh adiknya Oscar Oskaido bernama Guardo Oskaido.

Saat keberadaan Willy dan rombongannya diketahui mereka semua menghentikan pemukulan kepada Willy.

"Wah... wah... akhirnya Tuan Willy Sandros jauh-jauh datang kesini.

Apa Tuan mau menjemput adik tersayangmu?".

"Hahahahahahah, Tuan muda Guardo Oskaido.

Aku tidak menyangka kamu memiliki nyali yang besar karena menyentuh keluarga Sandros.

Kamu saat ini berada di Wilayah Black Devil. Itu artinya kamu berada di bawah kepemimpinanku."

Willy berjalan maju dan menarik sebuah kursi dan duduk tepat di hadapan adiknya.

Semua orang melihat pergerakan dari Willy yang terlihat santai menembut anak buat Guardo.

Tidak ada ketakutan dan merasa dia berani mati.

"Apa yang dilakukan oleh adikku sehingga Tuan Muda Oskaido memukulnya hingga babak belur seperti ini?"

Guardo tak mau kalah dari Willy yang santai menarik kursi dan duduk di dekat Wilshen sambil memegang kerah baju Wilshen.

Willy yang melihatnya mulai geram karena sudah membuat wajah adiknya tidak berbentuk lagi.

"Tuan Sandros tidak tahu atau tidak mendapatkan informasi?

Adikmu ini kalah taruhan denganku dengan sebuah mobil sport miliknya.

Dia tidak terima mobilnya di ambil dan datang kesini bersama anak buahnya merusak dan membuat keributan.

Jadi disini siapa yang salah Ketua Black Devil?",

Guardo mengejek Willy untuk mendapatkan pendapat pria yang menjadi Ketua Mafia Black Devil itu.

Tapi Willy berusaha menahan emosinya karena dia tahu adiknya melakukan kesalahan.

"Baik, aku akui adikku memang salah.

Aku akan mengganti semua kerusakan dan perawatan untuk yang terluka.

Soal mobil silahkan kamu ambil.

Tapi satu hal yang sudah kamu langgar dan itu sangat fatal."

Semua orang yang ada disana mengerutkan dahinya karena tidak mengetahui hal apa yang dilanggar oleh Guardo sehingga Willy tidak menerimanya.

"Apa yang aku langgar?", tanya Guardo yang menyandarkan punggungnya dan mengangkat laki kiri ke atas kaki kanannya.

"Yang kamu langgar itu adalah..... Bugh...!

Willy menendang kursi Guardo sehingga pria itu tersungkur ke belakang.

Semua anak buah Guardo mengeluarkan senjata begitu juga dengan anak buah Willy yang jauh lebih banyak juga menodongkan senjatanya tepat di kepala anak buah Guardo.

"Yang kamu langgar karena menyentuh keluarga Sandros."

Willy berdiri tepat di hadapan Guardo yang masih ada di lantai dan menunjuk pria itu dengan tangan kirinya.

"Aku masih berbaik hati tidak menembak kepalamu karena aku berteman baik dengan Oscar.

Tapi sekali lagi kamu berani menyentuh keluarga Sandros maka kamu akan tinggal nama dan aku pastikan keluarga Oskaido juga tinggal kenangan."

Willy meninggalkan Guardo yang masih tersungkur dilantai.

Pria itu kesal karena Willy memang cerdik dan berhasil menjatuhkannya.

Guardo tahu kalau Willy dan Oscar kakaknya berteman baik.

Tapi Guardo dari dulu tidak menyukai Willy yang selalu merasa berkuasa.

"Bawa dia kerumah sakit dan awasi dia."

Willy memberikan perintah kepada Jack agar membawa Wilshen kerumah sakit.

Sementara Willy masuk ke dalam mobil dan menghubungi Oscar sahabatnya.

"Hai Oscar, kamu mungkin sudah mendapatkan informasi mengenai Guardo.

Sorry kawan, adikku merusak klub milikmu.

Tapi tenang saja aku akan menggantinya."

"Baik Willy, lakukan yang terbaik saja...aaaahhh"'.

Willy mendengarnya mengerutkan kening mendengat sahabatnya itu mendesah.

"Fuck! Sial kau Oscar!

Sedang bercinta masih bisa mengangkat teleponku.

Sial!.

Willy mematikan ponselnya dan melemparkannya ke samping kursi yang kosong.

Sementara Oscar masih terus melanjutkan pergulatan panasnya dengan dua orang wanita yang sengaja di sewanya untuk memuaskan nafsunya.

"Aaaaaghhhhhh..... aku akan keluar.

" Ucap Oscar..saat dirinya ingin melepaskan pelepasan kepada wanita yang ada di bawahnya.

Oscar jatuh lemas di tengah-tengah wanita yang memuaskannya malam ini.

Pria itu suka berganti-ganti wanita untuk menemaninya setiap malam.

Hal ini membuatnya selalu di tertawakan oleh sahabatnya Willy, Santos, dan Ronald.

Mereka berempat bersahabat sudah cukup lama.

Mereka sama-sama satu sekolah di sekolah internasional.

Willy dikenal sebagai ketua geng mafia Saandros dan ketua mafia Blak Devil,

Santos merupakan seorang CEO rumah sakit yang bekerja sama dengan Willy dalam menjual obat-obatan terlarang.

Sementara Ronald merupakan pengusah di bidang senjata.

Oscar sendiri merupakan pria keturuan Meksiko dan Jepang.

Maka nama Oskaido melekat di belakang namanya yang merupakan nama ayahnya sendiri.

Pria ini juga dikenal sebagai playboy dengan segudang wanita yang bisa takluk hanya dengan satu lirikan matanya.

Setelah mendapatkan informasi dari anak buahnya mengenai tingkah Guardo yang memukul adik sahabatnya membuat Oscar harus memberikan pelajaran kepada Guardo.

"Bawa Guardo menghadap kepadaku setengah jam lagi.

" Perintah Oscar kepada kaki tangannya.

Oscar bangun dari pelukan ke dua wanita itu dan menepuk bagian belakang wanita yang tertidur tengkurap.

"AwWw...", teriak seorang wanita yang mendapatkan pukulan kecil dari pria yang telah menggunakan jasanya.

"Apa kamu akan pergi? Apa tidak ingin melanjutkan ronde selanjutnya?".

Oscar turun dari ranjang dan mengambil pakaiannya yang telah berserakan.

"Tidak sayang, aku ada urusan yang penting.

Bayaranmu kali ini akan diurus oleh anak buahku."

Oscar sudah selesai mengenakan pakaiannya dan mengambil senjata dari dalam laci dan meninggalkan ke dua wanita yang kembali tertidur akibat tenaganya yang terkuras karena melayani bos besar sebuah klub malam yang terkenal.

Guardo di minta menghadap kepada kakaknya kini duduk berhadapan dengan saudaranya Oscar.

Keduanya saling meneguk segelas vodka sebelum membuka pembicaraan.

"Apa yang terjadi sampai melukai Wilshen? "tanya Oscar santai.

"Dia kalah taruhan denganku dengan jaminan sebuah mobil sport miliknya

. Tapi tidak rela mobilnya aku ambil dan menyerangku di klub kita."

"Lalu kenapa harus memukulnya hingga babak belur?

Apa kamu tidak tahu atau memang kamu bodoh kalau kakaknya adalah Willy Sandros?".

"Aku tahu, tapi aku tidak takut kepadanya.

"Goardo mengeraskan rahangnya karena merasa harus di minta tunduk dengan kekuasaan keluarga Sandros.

"CUKUP Guardo!

Untung Willy tidak melubangkan kepalamu dengan senjatanya karena masih memandangku sebagai kakakmu.

Aku tahu tindakan Wilshen tidak di benarkan tapi kamu harus bisa menahan emosimu karena dia keluarga Sandros.

Kita butuh perlindungan dari keluarga itu karena kita di bawah kepemimpinan Black Devil."

"Tapi Kak, kita tidak harus tunduk dan.....

"BRENGSEK! Apa kamu mau berdebat dengaku soal ini? Hah! JAWAB!

Aku sudah katakan jangan pernah menyentuh keluarga Sandros kalau bukan untuk urusan bisnis.

Aku berteman baik dengan Willy dan dia juga sudah meminta maaf secara langsung kepadaku.

Lupakan masalah ini dan jangan terlibat dengan Wilshen lagi."

Guardo merasa kesal karena disalahkan, dia bangun dari kursinya dan meninggalkan ruangan dimana dia dan kakaknya berbicara.

Oscar yang melihat adiknya pergi dia hanya diam dan duduk santai.

"Awasi dia, kalau dia kembali membuat masalah dengan Wilshen atau keluarga Sandros kabari aku secepatnya "'

"Baik Bos". Peter mengambil ponselnya dan menghubungi willy kembali.

"Willy, maafkan kelakukan Guardo adikku.

Kamu tahu mereka sama-sama darah muda dan penuh emosi."

"Lupakan Oscar, aku tidak masalah.

Tapi aku tidak akan mengampuninya kalau dia kembali menyentuh keluarga Sandros apalagi Wilshen."

"Baiklah, aku akan pastikan itu."

"Apa kamu sudah selesai bermain dengan wanita-wanitamu?".

Willy menggoda Oscar yang suka bermain dengan wanita berbeda.

“Sial! Bisa-bisa kamu menggodaku.

Bagaimana dengan Beggi disana.

Apa berjalan lancar?".

Huffff

Willy menghembuskan nafasnya dengan kasar karena mengingat bagaimana pengkhianatan tunangannya itu.

"Kenapa Willy? Apa dia bermain dengan pria lain?".

"Seperti itulah, aku melihat sendiri dia sedang menikmati junior pria itu sambil mendesah.

Aku bodoh mempercayainya begitu saja saat ingin kembali ke Queretaro hampir tiap bulan.

Kalau bukan dari ide mu untuk melihatnya kesana mungkin aku akan terus menjadi pria bodoh."

"Hahahahahahaha,

Willy...Willy... Kamu boleh mafia kejam dan dingin tapi soal wanita kamu memang sangat kasihan.

Tinggalkan dan cari wanita lain yang bisa memuaskanmu."

"Sialan kau Oscar.

Aku juga mengalami hal sulit setelah kejadian itu."

"Ada apa? Katakan kepadaku?".

"Aku hampir saja tewas Oscar.

Ada seseorang yang mengikutiku dan menabrak mobilku hingga rusak parah.

Aku di tembak oleh sejumlah orang yang tidak aku kenal.

Aku mendapatkan luka tembak di perut.

Tapi aku beruntung ada seseorang yang menolong dan merawatku hingga kembali ke Meksiko."

"Siapa yang melakukannya kepadamu?

Itu artinya dia berani melukai keluarga Sandros dan Ketua Black Devil dan siap mati."

"Aku tidak tahu siapa yang melakukannya tapi Jack sedang menyelidikinya."

"Apa ini ada hubungannya dengan Mark Lewis?" Kecurigaan Oscar.