Brielle dibuang keluarganya saat masih bayi dan ditemukan kembali setelah bertahun-tahun, namun diperlakukan sangat buruk. Hingga akhirnya dia menemukan sebuah rahasia besar dibalik alasan dia dibuang sejak bayi. Dia bahkan dibenci oleh orang tua dan saudara-saudaranya. Mereka lebih menyayangi anak angkat yang licik dan manipulatif.
Untuk meluapkan kebencian mereka, saudara laki-lakinya sengaja menyertakan Brielle dalam sebuah program televisi untuk menyingkirkannya. Dalam variety show yang disiarkan secara langsung, para tamu kehilangan kontak dengan tim program. Perla yang terkenal sebagai selebriti yang baik hati dan lemah lembut mencoba untuk mengisolasi Brielle Camelia.
Saat menghadapi pengganggu, Brielle menyerang semua orang tanpa pandang bulu. Ia melepaskan diri di dalam hutan, mengaum bak singa, mengguncang akar pohon yang merambat, merangkak, mencuri pisang dari monyet, memukuli setiap hewan yang ditemuinya. Namun dia tidak tahu bahwa hutan itu penuh dengan kamera tersembunyi. Segala sesuatu yang terjadi di hutan direkam oleh kamera dan disiarkan secara langsung.
Brielle membalas semua perlakuan buruk keluarganya dan bahkan menghancurkan mereka dengan cara yang luar biasa. Seorang pria tampan dan kaya, ternyata selalu mendukungnya di balik layar. Bagaimanakah kisah akhir Brielle? Rahasia apa yang ditemukannya? Akankah dia memiliki akhir yang indah dan menemukan cinta sejati setelah dendamnya terbalaskan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meta Janush, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6.
Ketika Brielle hendak meninggalkan mall, dia malah bertemu dengan keluarga Galasti di pintu masuk mall. Mereka datang kesana untuk mencari Brielle, akhirnya mereka menemukannya setelah melacak lokasi ponselnya.
“Brielle! Kau keterlaluan! Kau menjual saham milikmu dan membodohi kami semua. Kau menipu kami 50 miliar. Pergi dan ambil kembali saham itu!” teriak Jordan penuh amarah sambil menunjuk ke wajah Brielle.
Dengan wajah polos Brielle berkata, “Kau sudah menandatangani surat serah terima saham. Kalian bahkan tidak pernah bertanya padaku apakah saham itu masih ditanganku atau tidak. Kenapa kalian bilang aku menipu?”
“Uang yang kalian berikan padaku itu adalah imbalan kompensasi dan biaya ganti rugi selama dua puluh tahun. Aku tidak berbohong pada kalian, kan?” tambahnya lagi.
Bramasta semakin marah dan berkata, “Setan kau! Kau iblis, Brielle! Beraninya kau mempermainkan kami? Aku akan memukulimu sampai mati hari ini! Kau tidak akan bisa lolos sampai kau ambil kembali saham itu dan berikan pada kami!”
Perla bergegas menarik lengan ayahnya dan berbisik dengan suara rendah, “Ayah, jangan melakukan apapun disini. Banyak orang yang melihat, mereka pasti mengenali kita dan itu bisa merusak nama baik dan reputasi keluarga kita. Bawa saja dia kerumah dan beri dia pelajaran.”
Bramasta pun menahan kemarahannya dan berkata kepada ketiga putranya, “Ikat iblis betina ini! Masukkan dia ke mobil dan bawa kerumah.” Ketiga pria itupun langsung mengelilingi Brielle dengan wajah marah, mereka bersiap untuk menangkapnya.
Ketika mereka akan bergerak menangkapnya, tiba-tiba saja muncul dua orang pengawal. Kedua pengawal itu entah muncul darimana dan langsung berdiri dihadapan Brielle, melindunginya. Semua orang terkejut, begitu juga dengan Brielle. Namun dia langsung tersadar dari keterkejutannya dan tersenyum puas.
“Siapa kau? Menyingkir! Kalian tidak ada urusannya dengan kami. Aku peringatkan kalian jangan ikut campur urusan orang lain!” ujar Jordan. Dia merasa tidak senang dengan kehadiran kedua pengawal itu.
“Kami dikirim oleh Tuan Faruch untuk melindungi Nona Brielle. Tuan Faruch mengatakan jika ada seseorang yang ingin menyakiti Nona Brielle maka kami harus melindunginya dengan nyawa kami. Meskipun kami harus membunuh orang untuk melindunginya, tidak masalah.” ujar pengawal itu.
Ekspresi wajah Jordan sontak berubah. Tuan Faruch? Hanya ada satu orang yang dipanggil dengan Tuan Faruch yaitu Kaiden! Ternyata Kaiden lagi! Mendengar nama itu membuat keluarga Galasti semakin marah namun mereka tidak berani bertindak gegabah. Bagaimanapun mereka harus lebih berhati-hati sekarang.
“Brielle, kita semua adalah keluarga. Pulanglah bersama kami,” ucap Jordan merendahkan suara.
PLAK! Brielle menamparnya. “Semalam sudah kukatakan bahwa di masa akan datang, jika kalian melihatku diluar jangan pernah berbicara padaku! Jangan bersikap seolah mengenalku karena kalian membawa sial saja!”
“Kau……” telunjuk Jordan bergetar menunjuk wajah Brielle.
“Masih berani memukulku?” Brielle menatap tajam Jordan.
Jordan langsung terdiam. Melihat sikap pengecut pria itu, Brielle mendengus sinis lalu berjalan melewatinya. Ketika yang lainnya melihat Brielle berjalan, secara spontan mereka menyingkir memberikan jalan padanya. Mereka takut jika gadis itu kembali menggila dan memukuli mereka lagi dihadapan umum.
Pengawal mengantarkan Brielle pulang ke villa yang diberikan Kaiden. Disaat bersamaan, petugas butik juga sudah sampai disana dengan semua barang belanjaannya. Brielle meminta pengawal dan pegawai butik untuk membawa semua barang kedalam vila. Brielle melihat villa berukuran luas dan mewah didepannya.
Bahkan pegawai butik pun terpana melihat kemewahan vila itu. Mereka belum pernah melihat vila semewah ini sebelumnya. Pegawai butik hanya bisa berdecak kagum dan merasa bangga bisa mengantarkan barang belanjaan Brielle. Kalau tidak, mana mungkin dia bisa melihat vila semewah ini dengan matanya sendiri.
Brielle tidak kaget sama sekali, dia hanya tidak menyangka kalau Kaiden akan bermurah hati mengijinkannya menempati vila mewah ini. Dia pikir Kaiden akan memilihkan rumah yang berada di tempat terpencil untuknya. Namun, pria itu malah memilih vila mewah yang berada dilingkungan elit ini.
Selama ini keluarga ini keluarga Galasti mengira kalau Brielle hidup susah dan berkeliaran dijalanan. Memang benar jika awalnya hidup Brielle sangat sulit, namun setelah itu kehidupannya jauh lebih baik daripada keluarga Galasti.
Keluarga angkatnya adalah keluarga terkaya diluar negeri. Dan Brielle adalah putri satu-satunya yang dimanjakan kedua orangtua angkat dan saudara laki-lakinya. Bahkan dia berhasil membangun kerajaan bisnisnya sendiri dan memiliki kekayaan melebihi keluarga kandungnya.
Brielle berjalan kearah kamar tidur utama yang berada di lantai tiga dan bersiap untuk menyusun pakaiannya. Ponselnya berdering, dia melirik nama penelepon yang ternyata adalah ayahnya. Dia lupa untuk memblokir nomor itu. Brielle mengacuhkan dan melanjutkan menyusun pakaian namun ponselnya berdering lagi.
Kali ini ibunya yang menelepon. Brielle memasukkan nomor telepon ibunya ke daftar hitam. Tak lama, Perla meneleponnya. Langsung masuk ke daftar hitam, kakak pertama dan keduanya menelepon dan dimasukkan ke daftar hitam. Terakhir Jordan yang meneleponnya, kali ini Brielle menjawab telepon.
Brielle langsung memaki, “Hei bodoh! Kalau kau berani mengangguku lagi, aku akan menghancurkan kepalamu!” Lalu dia langsung mematikan telepon dan memasukkan nomor telepon Jordan ke daftar hitam.
Diseberang sana, Jordan berteriak marah sampai menangis. “Kenapa dia memblokir nomor teleponku setelah puas memakiku? Dia keterlaluan sekali! Aku ingin menghajarnya dan memakinya seperti dia memakiku!”
Ekspresi wajah seluruh anggota keluarga Galasti pun menggelap. “Keluarga kita sial sekali? Kesalahan apa yang telah kita lakukan makanya Brielle memaki kita?” ujar Devan.
“Ayah, ibu….Brielle menjual 30% saham miliknya kepada pesaing kita. Kita tidak boleh membiarkan hal ini berlalu begitu saja. Kita harus mendapatkan saham itu!” ujar Robin.
“Brielle bahkan tidak mau pulang bersama kita dan Kaiden mengirimkan pengawalnya untuk melindungi Brielle. Dia juga menolak semua panggilan telepon dari kita. Apa yang harus kita lakukan sekarang? Kita tidak bisa menghubungi sama sekali.” ujar Robin lagi.
Perla menggigit bibir bawahnya lalu menoleh kearah Robin, “Bang Robin, bukankah Brielle adalah artis dibawah naungan perusahaanmu? Kau bisa memintanya untuk melakukan apapun untukmu sebagai bosnya.”
“Kalau begitu aku akan mengatur pekerjaan untuknya,” ucap Robin.
Tiba-tiba sebuah ide muncul dibenak Jordan, lalu dia berkata dengan bersemangat, “Kita bisa mengatur sebuah pekerjaan untuknya!”
“Sekarang kita tidak bisa mendapatkan kembali saham itu, Brielle mendapatkan perlindungan dari Kayden. Kita tidak bisa membalas dendam padanya tapi kita masih punya cara lain untuk membalasnya! Dia tidak akan bisa menolak!” ujar Jordan lagi.
Semua orang sontak menatap Jordan yang tampak bersemangat. Lalu Jordan berkata lagi, “Bukankah Perla akan ikut berpartisipasi dala program acara ‘Bertahan hidup di alam liar’. Bang Devan, kau harus bisa membuat Brielle ikut serta.”
“Pastikan Brielle menandatangani kontrak dan gunakan kebodohannya itu agar dia terlihat sengaja menjebak Perla. Dia harus terlihat sebagai gadis bodoh dan jahat, dengan begitu reputasinya akan hancur!” ujar Jordan menambahkan. “Semua orang akan semakin membencinya, dia tidak akan bisa bertahan!”
“Dengan cara ini, kita bisa menggunakan opini publik untuk menaikkan popularitas Perla. Kita bisa membuat semua penonton melihat betapa jahatnya Brielle. Begitu dia terjebak dalam semua kekacauan itu, kita bisa melampiaskan kemarahan padanya!”
Robin mengangguk setuju dengan ide Jordan, lalu dia berkata, “Ide bagus! Kebetulan sekali salah satu peserta wanita di program acara itu adalah karyawan di perusahaanku. Aku bisa menggantikan wanita itu dengan Brielle.”
Keluarga itu berdiskusi untuk beberapa saat dan akhirnya menyusun rencana. Robin meminta ponsel dari salah satu pelayan dan menghubungi Brielle. Tak menunggu lama, panggilan tersambung dan terdengar suara dingin Brielle dari seberang, “Halo?”
