Follow ig : @dsifaadian_
Tik tok : @dsifaaadian_02
Kebodohan yang dimiliki Violetta Arora adalah menikahi Kiev Arron. Meski telah menikah selama tiga tahun, Kiev tidak pernah mencintainya dan hanya mencintai Wanita dimasa lalunya yaitu Alieca.
Berbagai cara dilakukan Violet untuk mendapatkan hati Kiev, meski dia harus menurunkan harga dirinya sebagai tuan putri Arora. Pada akhirnya, Violet sadar dan berdiri kembali tanpa melihat Kiev kemudian memutuskan bercerai. Mengembalikan nama Nona muda Violetta Arora yang sempat buruk dimata masyarakat karena mengejar Kiev Arron dan mencintainya secara sepihak serta berlebihan.
Violet meraih kembali kesuksesannya sebagai Desainner ternama, bukan hanya itu, ia juga akan merebut kembali posisi sebagai tuan putri Arora yang terhormat.
Lantas, kemanakah hati Violet kembali berlabuh setelah patah hati dan membalas orang-orang yang menyakitinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 8. Menghadiri Acara
Disisi lain, Alieca tengah berada disebuah klinik kecantikan. Dia mempersiapkan diri dengan berdandan sangat cantik karena berfikir Kiev akan membawanya keacara keluarga besar.
Kiev memang sering membawanya keacara keluarga ataupun perusahaan, tapi kali ini acaranya lebih spesial, karena seluruh keluarga besar dari sebelum Arron akan hadir, dan cucu dari Ratuliu Arron, nenek Kiev, akan disorot karena sekarang menduduki posisi pertama sebagai perusahaan terbesar difinshdom.
Alieca tidak sabar untuk diperkenalkan pada semua orang, bahwa dia adalah calon istrinya Kiev. Gaun yang dibeli dari Mutyara boutique rupanya sengaja dia pakai supaya menjadi sorotan semua orang karena harganya yang hampir satu milyar.
"Kenapa Kiev belum menghubungiku?" Gumamnya, biasanya Kiev selalu menghubunginya lebih awal supaya bersiap-siap.
Tapi matahari sudah terbenam, dan Kiev belum menghubunginya akan menjemput. Aliec meraih ponselnya, dia berinisiatif menghubungi Kiev saja.
Satu kali panggilan, teleponnya langsung tersambung, "Ya hallo!" Suara Kiev diujung telepon.
"Kiev, kamu dimana?"
"Aku sedang sibuk. Malam ini acara keluarga besar, aku harus menghadirinya! Aku sedang dijalan!"
Aliec tersenyum dan berfikir Kiev sedang dijalan untuk menjemputnya. "Kiev aku ada diLayya Clinik, kamu mengajakku kan? Tolong jemput kesini, ya..." Dengan percaya dirinya Kiev akan membawanya.
Tidak ada suara, Kiev diam dan membuat Aliec khawatir. Aliev sudah menunggu didepan Layya Clinik, berharap Kiev segera datang.
"Acara ini diadakan tiga tahun sekali. Nenek sudah menyiapkan Violet untuk hadir! Aku sedang bersama Violet!"
Deg!
Kiev membawa Violet? Kenapa? Ini pertama kalinya Kiev tidak membawanya keacara keluarga.
Tapi Aliec tidak boleh terlihat kecewa oleh Kiev. "Oh, bebegitu rupanya... Syukurlah, aku juga capek setelah melakukan perawatan. Untungnya Violet bisa menemanimu."
"Jaga dirimu baik-baik." Sahut Kiev, dia merasa bersalah, tapi mau bagaimana lagi, terlanjur membawa Violet.
Alice baru pertama kalinya kecewa, tapi dia sadar, bahwa Kiev memang memiliki istri. Violet lebih berhak untuk datang keacara apapun bersama Kiev karena dia istrinya.
Tapi, saat Kiev membawanya datang, Violet selalu menyusul dan mengacaukannya. Dia selalu berada diantara Kiev dan dirinya.
Bagaimana kalau sekarang Aliec melakukan hal sama, dia tahu tempat lokasinya dihotel mana. "Maaf Kiev, tapi aku ingin datang."
.....
"Anggap saja ini terakhir kalinya aku datang keacaramu. Aku bersedia ikut, demi nenek." Ucap Violet setelah mempertimbangkan keputusannya.
Kiev tersenyum tipis, dia menyahut "Baiklah. Ayo..." Setidaknya usahanya dari tadi berdebat dengan Violet ada hasilnya.
Saat didalam mobil, Aliec menelpon. Kiev enggan menjawab karena menghargai Violet. Tapi sejak kapan dia menghargai Violet?
Kiev merasa, selama ini dia terlalu mengabaikan Violet yang mencintainya dan terus mengejarnya menggunakan banyak cara. Sebenarnya, siapa yang bodoh? Bahkan saat dirinya tidak ingin mengangkat telepon, Violet melirik nama dilayarnya dan mendesaknya untuk menjawab.
"Angkat saja, siapa tau penting. Berisik tau nggak!"
Pada akhirnya, Kiev menjawabnya. Violet mengerti apa yang mereka bicarakan. Setelah Kiev memutus sambungan teleponnya, dia mengomentari, "Alieca bisa marah, karena kamu nggak mengajaknya!"
"Biarkan saja. Dia juga mengatakan kelelehan, karena seharian melakukan perawatan."
"Mungkin saja Aliec berfikir, kamu akan membawanya. Karena itu dia mencari alasan!" Sahut Violet. Jujur saja, Violet dan Kiev tidak pernah berbicara seperti ini. Berdua dengan intonasi tenang, meski terdengar sama-sama dingin dan acuh.
Kiev merasakan keanehan dalam dirinya. Selama tiga tahun dia mengabaikan Violet, dia tidak pernah memperdulikan Violet dan menganggap berbicara sepatah kata dengan Violet hanya membuang waktu. Tapi, ternyata rasanya berbeda saat bersama Alieca.
Entah kenapa, Kiev tidak suka Violet membawa-bawa orang lain saat bersamanya.
"Tidak perlu memikirkan orang yang tidak penting."
"Orang yang tidak penting?" Violet heran, Alieca sangat penting bagi Kiev Arron. Bagi Kiev, Alieca adalah dunianya." Sepertinya bukan aku yang berubah dan aneh, tapi kamu Kiev." Violet tersenyum sampai geleng-geleng kepala akan kelakuan Kiev yang seperti Casanova sejati.
Kiev merasa ada yang tidak beres dengan hatinya melihat senyum Violet. Dia baru menyadari, kalau Violet ternyata cantik, bukan, bukan sekedar cantik, tapi sangat cantik dilihat dari segi manapun. Dan senyumnya, sangat manis sampai bisa membuat pria meleleh.
"Ada apa denganku? Nggak mungkin aku jatuh cinta kepada Violet?" Gumam Kiev dalam hati.
.....
Kiev dan Violet bagaikan sepasang pangeran dan putri, mereka berjalan dengan anggun dari pintu masuk menuju Ballroom.
Kiev mengenakan tuxedo warna hitam lengkap, sementara Violet mengenakan dress hitam selutut yang pas dibadannya, dengan lengan pendek setengah bahu dan bentuk kotak dibagian leher yang elegan, Kiev sendiri yang memilih di Mutyara boutique.
Tas dari brand ternama yang limited edition dan aksesoris dileher berbentuk V, penampilan keduanya sangat elegan dan memukai.
"Selamat datang, Tuan dan Nyonya muda Arron." Sapa Merlin, dia adalah Nyonya tertua dari anak kakaknya nenek Kiev. Merlin juga jarang datang diacara keluarga, usianya tidak lagi muda, dia tidak suka berkumpul dan menghabiskan banyak waktu dengan hal yang tidak penting, terkecuali acara tiga tahun sekali ini.
Kiev menundukkan kepala sebentar dengan hormat, Merlin terkenal ramah dan baik hati. Violet baru pertama kali datang, jadi dia tidak tahu siapa wanita itu. Violet hanya tersenyum menatapnya.
Merlin yang paham pun tersenyum, "Hallo sayangku. Aku adalah bibimu yang paling tua. Bibir Merlin."
"Aku Violet, salam kenal, Bibi. Maaf tidak mengenalmu." Violet merasa tidak enak. Bibi Merlin mengangguk paham. Dia mencium pipi kanan dan kiri Violet tak lupa memeluknya.
"Kamu sangat cantik, pantas saja, Kiev memilihmu."
Violet terdiam sambil melirik Kiev. Dia lalu tersenyum tipis begitu pula Kiev yang merasa canggung.
Bukan hanya Merlin, Bibi Kiev yang lainnya yang tidak mengenal Violet pun turut menyapanya.
"Kiev, dia siapa? Kamu nggak membawa istrimu?"