NovelToon NovelToon
Aku Menjadi Nenek

Aku Menjadi Nenek

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem
Popularitas:18.6k
Nilai: 5
Nama Author: samsuryati

Dinda tidak sadar sudah meninggal sampai dia berubah menjadi wanita tua dengan empat anak dan dua menantu perempuan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon samsuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6

Segera dua pemuda dan Adinda , sebagai ibu tua,menuruni pegunungan dengan begitu banyak beban. Beberapa warga desa yang melihat kepulangan mereka, tapi tidak begitu memperhatikan.

Sudah umum ketika beberapa orang pergi ke pegunungan mengambil kayu bakar. Hal yang di dalam keranjang adalah tunas bambu, namun di mata semua orang, itu hanyalah kumpulan kayu bakar yang sama seperti yang dipikul oleh dua anak Adinda.

Adinda juga tidak begitu memperdulikan apa yang dipikirkan oleh orang lain. Dia hanya terasa begitu lelah melakukan pekerjaan yang dirasa tidak mungkin dia lakukan ketika hidup di era modern. Untung saja tubuh ini sudah terbiasa melakukan pekerjaan berat.

Jadi selain merasa lelah dia tidak merasakan kekurangan apapun.

Gedebug...

Kayu besar yang dipikul oleh dua anak segera diturunkan di halaman yang menimbulkan bunyi gedebuk yang keras. Ami dan Ayu langsung keluar melihat hal itu.

Aneh saja melihat Dua saudara ini membawa langsung pohon besar utuh tanpa memotongnya terlebih dulu di gunung.

Aan juga keluar dari dapur ,dia sudah mengerjakan beberapa hal untuk membantu saudarinya membuat acar lobak dan kubis.

Melihat dua saudaranya pulang dengan memikul beban kayu yang sebegitu berat , tanpa banyak bertanya dia langsung meninggalkan pekerjaan dan membantu mengambil kampak.

Meski baru sembilan tahun dia sudah tahu apa yang harus dilakukan.

"Arui , pergilah istirahat dulu pekerjaan bisa dilanjutkan nanti ,"kata Adinda dengan tegas sementara dia juga tidak ingin melanjutkan pekerjaan karena begitu kelelahan.

Adinda langsung menarik nafas panjang "betapa lelah menjadi menjadi orang tua.

Arui menurut,dia dan Along pergi ke belakang untuk istirahat dan makan siang.Makan siang hari ini agak istimewa,ada nasi putih dengan acar lobak.

Jika ini Adinda, dia akan membencinya. Tapi inilah adalah anak-anak yang bahkan tidak pernah melihat bentuk nasi putih itu. Hal ini sangat langka di dalam keluarga mereka.

Oh tidak, kebanyakan warga desa Dingzhau juga langka.

Jadi meskipun cuman nasi putih hangat dengan acar lobak, itu sudah cukup mewah bagi mereka semua.

Adinda kembali setelah mencuci diri dan duduk di meja makan. Anak-anak tidak akan makan sebelum dia memulainya terlebih dahulu.

Sungguh anak-anak yang baik.

Adinda berdiri mengambil centong nasi dan membaginya ke mangkok masing-masing anak. Nyonya Ding yang asli dengan selalu melakukan pekerjaan ini . Orang desa menganggap pekerjaan ini melambangkan kekuasaan seorang wanita di dalam rumah.

Meskipun ini hanyalah tugas yang sepele .Namun nyatanya ini adalah sesuatu yang diidam-idamkan oleh seorang menantu perempuan.

Setelah dia selesai membagikan nasi putih dia lalu duduk dan mengangkat sumpitnya demi mengambil sepotong acar lobak sebagai bentuk simbolis.

"Makan"katanya.

 Setelah itu baru anak-anak berani mengangkat sumpit mereka dan mengambil lobak di piring yang sama.

Ada aturan makan yang dipakai di sini yaitu setiap kali makan orang tidak bisa bersuara. Kebiasaan ini berbeda dengan kebiasaan yang ada di antara penduduk desa lainnya.

Menurut memori asli, warga desa adalah orang kasar yang tidak peduli dengan aturan makan.

Adinda tidak tahu kenapa pemilik asli memiliki kebiasaan yang berbeda berbanding dengan penduduk desa. Tapi dia cukup nyaman dengan kebiasaan ini.

Anak-anak makan dengan lahap bahkan tidak melupakan setetes air acar di piring saji.

Sementara Adinda hanya menghabiskan semangkok kecil nasi putih dan tidak lebih.

Dia tidak begitu lapar karena dia roti kukus tadi.

Dia tidak sadar jika Arui mengangkat kepalanya dan berpikir ibunya begitu kelelahan sampai dia tidak nyaman untuk makan. Hanya sepiring kecil saja, apakah cukup untuk ibu.

Atau ibu enggan makan demi mereka semua.Seharusnya tidak seperti itu, Ibu sudah tua ,dia sudah bisa menikmati hari tua nya . Tapi punya tiga anak laki laki juga tidak bisa memberikan kehormatan ini.

Bukan salah ibu tapi para putra lah yang tidak berguna.Arui ingin mengatakan sesuatu namun dia menutup mulutnya kembali.

Baginya Ibu adalah sosok yang tidak bisa dia lawan.Dia akan bicara pelan pelan dengan ibu nya nanti.

"Ibu pergilah istirahat, tapi apa yang harus dilakukan dengan tunas bambu?"tanya Ayu yang merasa ibunya semakin aneh.

Kemarin jamur hari ini tunas bambu.

Apa yang sebenarnya ibu lakukan.

Kenapa dia mengambil sesuatu yang tidak pernah diambil oleh orang lain?

"Arui,bantu ibu membersihkan tunas bambu itu kemudian merebusnya. Setelah direbus potong tipis-tipis lalu direbus lagi dengan sedikit garam. Jika selesai pergi menjemurnya di bawah atap"

Adinda berkata seperti itu.

Kemarin dia juga meminta jamur yang dipetik dicuci dan dijemur kembali.Ini bisa mengawetkan jamur dan juga menghilang kan sebagian racun pada jamur jika ada.

Ini pekerjaan simpel tapi Adinda merasa tubuh tua nya sudah hampir patah.Dia perlu istirahat lagi.

Ada anak sebagai pekerja gratis jadi kenapa dia tidak menggunakan potensi pekerja keras ini semaksimal mungkin.

Lagi pula mereka tidak akan mengeluh.

Arui yang diperintahkan oleh ibunya langsung mengangguk. Setelah makan dia tidak lantas beristirahat tapi langsung mengerjakan tunas bambu.

Ini hanya sekeranjang tunas bambu yang lunak. Jadi dia melakukannya kurang dari 5 menit. Lima menit kemudian tunas bambu direbus untuk kali terakhir dan itu adalah tugas ami ,istri nya.

Ami juga tidak bertanya apapun kepada ibu mertua dia menganjurkan pekerjaan yang diberikan oleh suaminya tadi dengan dibantu oleh ayu.

Ada tunas bambu dan air nira dari pohon aren yang perlu di rebus dalam waktu lama.

Sementara itu adinda,sang ibu tua memilih tidur siang setelah mandi.

Kau tau dia tidak bisa istirahat dengan tubuh yang lengket.

Di luar halaman, gelondongan kayu sagu segera di serut.Ibu bilang ini di serut bukan di potong.Tiga Pria muda melakukan nya di halaman dan mereka selesai pada sore hari.Air perasan sudah di selamat kan.Sesuai instruksi, air ini akan di endap kan semalaman.

Pemuda tanggung ini sekarang memiliki banyak keringat di tubuh nya.Pakaian yang dia pakai juga sudah basah.Tapi dia tidak mengeluh sama sekali.Padahal tidak bisa sejengkal tubuh pun yang tidak pegal.

Ini lah kehidupan orang miskin.

Sementara itu kejutan lain ada di dapur.Air nira yang di masak sekarang menjadi kental dengan warna keemasan.

Aroma yang wangi dan manis segera membuat Ami berteriak.

"Tuan..ini manis,enak" katanya dari dapur, padahal dia hanya mencium aroma manis di udara.

Along yang baru akan masuk ke rumah, segera berpaling ke dapur.

Benar saja,ada aroma manis di udara.Dia tidak perlu makan gula untuk tau tentang rasanya manis.Along buru buru datang untuk mencicipi ujung panci dengan ujung jari dan benar,ini memang manis.

Intinya manis ,ibu tua itu benar sekali.

"Manis hahaha,ibu benar pohon itu bisa menjadi gula, hebat... hahaha" tawa Along segera bergema di dapur.

Awalnya dia tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh ibunya. Bagaimana mungkin pepohonan liar yang tidak memiliki buah yang enak itu sebenarnya bisa membuat gula.

Tapi sekarang, dia sendiri melihat benda lengket yang sekarang diletakkan di atas baskom. Kata ibu benda itu perlu didiamkan dan akan mengeras dengan sendirinya.

Arui juga masuk dan melihat hasil gula merah yang disebutkan oleh ibunya. Dengan hati-hati dia mengambil sedikit dan menggigitnya seperti along tadi.

Arui sangat terkejut dengan hasil yang didapatkan.Meski rasanya tidak seperti gula putih tapi ini benar-benar manis.

Ibu tidak bohong sama sekali.

Alih-alih memikirkan gula merah dia langsung berkata kepada Along dan istrinya,"jika ini memang bisa membuat gula maka pohon di luar bisa dibuat...

Kata-kata yang terputus langsung mengingatkan along tentang apa yang disebutkan oleh ibunya tadi di gunung.

Pohon itu benar-benar bisa menghasilkan milet.

Ami dan Ayu tidak tahu apa yang dipikirkan oleh dua saudara ini tapi mereka berdua terkejut melihat begitu antusiasnya Along dan Arui

Air remasan kayu yang mereka kerjakan dengan susah payah ditarik langsung ke dalam rumah. Mereka tidak mengkhawatirkan barang yang tidak dikenal ini dicuri oleh orang lain.

Tapi mereka sedikit khawatir jika air ini akan di masuki oleh debu.

Oh makanan sangat berharga sekarang.

Bukan saja airnya tapi sisa serutan kayu yang sudah diperah juga diambil kembali ke dalam rumah. Bagaimana jika memang menghasilkan tepung.

Lalu mereka bisa meremas serutan kayu itu sekali lagi agar tidak menyia-nyiakan bahan.Air remasan kayu sangat keruh tapi ini tidak mengurangi ketertarikan semuanya tentang hasil akhir.

Hal ini memakan waktu dan juga tenaga.Tapi Arui dan Along melakukan dengan senang hati.Ketika semua nya selesai, hari sudah hampir gelap.

Meskipun lelah , tapi melihat segala sesuatu yang mereka kerjakan teronggok di dapur yang sempit. Along dan Arui sama-sama tertawa seperti orang bodoh.

Akhir ada makanan juga.

Adinda tidak tahu itu, begitu dia bangun, seharusnya sudah jam makan malam lagi.

Khawatir dengan makan malam yang tidak bergizi,dia membeli dua telur rebus.Telur rebus sengaja di beli yang tanpa cangkang.Harga sedikit mahal karena ada rasa di dalam nya.Tapi adinda menariknya tanpa berpikir dan mengigit nya dengan semangat.

Meskipun tidak kenyang tapi masih lebih baik.Dengan perut setengah kenyang, Adinda keluar untuk makan malam.

Makan malam di sini di lakukan ketika senja.Ini memungkinkan mereka untuk hemat minyak lampu.

Minyak lampu di produksi dari lemak hewan.Jadi harganya sangat mahal.Warga desa cuma membeli sedikit dan mereka perlu menghemat nya sepanjang tahun.

Karena itu,makan malam sering di lakukan sebelum gelap.

Segera makan malam di hidangkan seperti biasa.Adinda makan sedikit dan anak anak memiliki jatah makan yang memuaskan.Tapi untuk pertama kalinya, Arui berbicara pada saat makan malam.

Dia berkata,"Ibu gula merah nya sudah jadi,apa pendapatmu"

Sekeping gula merah yang familiar tergeletak di atas meja.Adinda segera tersenyum, mereka cukup bisa di andalkan.Dia tidur siang tapi pekerjaan sudah selesai.

Adinda segera berkata"Ami setelah makan, masak gula merah dengan air panas, air gula. Gula merah bagus untuk kehamilan mu"

Ami bahagia sekali mendengar nya.Dia hamil tapi tidak pernah merasakan makanan enak.Makan malam dengan nasi hangat sudah mewah untuk nya tapi sekarang,dia kan mendapatkan air gula.

Betapa senangnya.

"Makasih bu"kata Ami.

Meskipun hanya Ami yang bisa menikmati gula merah tapi ada senyum kepuasan di wajah semua orang.Hanya saja tidak semua nya berpuas diri.

"Bu aku juga punya bagian?"kata Ayu terbata bata.

Seumur hidup Ayu belum pernah makan gula.Dulu tidak apa apa tapi sekarang ada gula di rumah.Dia ingin mencicipi apa rasanya manis.Ayu bicara sambil menjilat bibirnya sendiri, seolah olah dia bisa melihat seperti apa rasanya.

Adinda segera mengeluh lagi,dia benar-benar sia sia.Sangking miskinnya, keluarga ini bahkan tidak pernah berpikir untuk membeli gula.

Kasihan.

"Ami buat untuk semua orang.Jika enak, kita bisa buat lagi di masa depan"

Along ingin berkata, mereka bisa menjual ini dan menukar dengan biji bijian di kota.Tapi ibu juga benar, mereka bisa membuat lagi besok.Dia ingin tempat pohon itu berada.

Sekali lagi, Ibu benar.

1
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Yurniati
pesta daging keluarga Ding, semangat terus update nya thorr
Keyrul Bee
lanjutkan petualangan mu nyonya Ding 🤗🤗
Fauziah Daud
hahaha..
anna
maaf y thor,aku bingung hrs ngetik apa pokoknya 👍👍👍 deh and lanjut, sukses dan sehat selalu 😘😘😘
Lala Kusumah
semangat adinda 💪💪
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
makin semangat Dinda cari rampasan,,,,,
terus lanjut update nya thorr
Fauziah Daud
keren..
Yurniati
tetap semangat terus thorr
Yurniati
Adinda semangat terus berjuang buat keluarga,,,,,,
terus lanjut update nya thorr
Lala Kusumah
kereeeeeennn adinda....
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Yurniati
selamat juga Zhang Hai tetap semangat terus
Hema Line Aritonang Ajha
lanjut banyak
Fauziah Daud
lanjuuut
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Lala Kusumah
semoga mereka bertemu dgn klg yg lain ya ... lanjutkan
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
semoga ketemu mereka, jangan sampai kena tangkap lagi sama orang yang kelaparan itu,,,,,👍👍💪💪🙉🙉
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!