Rayner Morrigan , mantan dosen universitas XX sekaligus CEO perusahaan MORRIGAN GRUP dan ia juga seorang pimpinan mafia yang terkenal dingin dan kejam ,tapi sayang dirinya harus menelan pil pahit lantaran Dokter menyatakan jika dirinya 'Mandul' .
Mariska sang istri pun langsung meminta cerai darinya ,pasalnya ia terus didesak oleh orang tuanya untuk segera memiliki momongan , sedangkan Rayner jelas tak mungkin bisa memberikannya keturunan .
Sakit hati juga kecewa membuat Rayner kalut sampai melampiaskannya dengan pergi keclub dan minum hingga mabuk berat bahkan tanpa sadar dirinya meniduri wanita yang tak lain adalah mantan mahasiswi nya sendiri .
"Bapak harus tanggungjawab , saya gak mau sampai hamil anak bapak ". - Agatha Prameswari
"Kau tak akan hamil , karena aku mandul "- Rayner Morrigan
Bagaimana kisah kedua nya berlanjut ? Simak cerita selanjutnya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 22 .
Brak ...
Rakhes menggebrak meja ruang kerja nya hingga membuat asisten Han berjingkat kaget .
"Bagaimana bisa Agatha masuk rumah sakit ?" sentak Rakhes
"Maaf tuan , saya masih mencari tau penyebab nya ". Sahut Asisten Han seraya menundukkan kepala nya
"Aargghh ..." Rakhes meraup kasar wajah nya dan menyugar rambutnya kebelakang .
"Kita kerumah sakit sekarang!" ucap Rakhes tegas lalu menyambar jas yang tersampir dikursi sofa .
"T-tapi tuan , rumah sakit itu dijaga ketat oleh anak buah Tuan Rayner ". Kata Asisten Han
"Saya tidak peduli ..." tukas Rakhes dengan dingin kemudian ia melangkahkan kakinya keluar dari ruang kerja nya sambil memakai kembali jas nya .
Asisten Han mendesah nafas pelan ,menghadapi Rakhes memang butuh kesabaran ekstra . Karena sifat dan watak Rakhes tak jauh berbeda dengan watak Rayner . Mereka berdua sama-sama keras kepala dan temperamen . Bahkan dulu ketika kedua orang tua nya masih hidup , tak ada yang bisa melerai Rakhes dan Rayner ketika berkelahi sewaktu masih muda . Hingga mendiang papa Segan memasukkan kedua nya disekolah khusus , karena merasa sudah kewalahan menghadapi kedua putra nya .
Rakhes segera masuk kedalam lift dan dibelakang nya diikuti Asisten Han .
"Dirumah sakit mana Agatha dirawat Han ?" tanya Rakhes tanpa menolehkan kepala nya menatap Asisten Han
"Dirumah sakit Nusantara tuan ". Jawab Asisten Han
Rakhes menyunggingkan senyum miring nya , ketika mendengar nama rumah sakit yang disebutkan oleh Asisten Han .
"Ku pikir dia akan membawa Agatha pergi jauh , nyatanya aku masih bisa menjangkaunya ". Lirih Rakhes dan bisa didengar oleh Asisten Han .
Pintu lift terbuka dan langsung mengarah pada basement parkiran perusahaannya . Rakhes bergegas keluar dan segera melangkahkan kakinya menuju mobil .
Blam ...
Rakhes masuk kedalam mobil dan menutup pintu nya dengan kasar. Asisten Han hanya bisa mendesah pelan seraya mengusap dadanya melihat begitu temperamennya sang tuan . Ia pun bergegas menyusul masuk kedalam mobil dan duduk dikursi kemudi.
Perlahan mobil melaju meninggalkan area parkiran basement perusahan CYBERSE TECHNOLOGIES . Perusahaan yang bergerak dibidang IT itu , Rakhes bangun satu tahun sebelum ia lulus kuliah dan diinvestori oleh perusahaan ayah nya yang kini dipegang oleh Rayner .
Jadi bukan hal sulit untuk Rakhes menemukan dimanapun Agatha berada karena dirinya juga ahli dalam dunia hacker .
"Berikan iPad mu Han .." pinta Rakhes pada Asisten Han yang tengah mengemudi
Asisten Han segera meraih iPad nya didalam dasboard lalu memberikannya pada Rakhes ."Ini tuan ".
Rakhes langsung merebut iPad itu , jemari-jemari nya bergerak lincah dilayar berukuran 13 inci tersebut dan seolah mencari-cari sesuatu penting didalam nya .
"damn! this is so easy.." umpat Rakhes pelan ketika dirinya berhasil meretas cctv depan kamar apartemen Rayner .
Mata tajam Rakhes menatap fokus layar iPad itu yang menampilkan waktu kedatangan Agatha sampai kejadian Agatha mengalami pendarahan . Sebelah alis Rakhes terangkat saat menyadari jika ada wanita paruh baya yang mengantarkan makanan untuk Agatha , mata nya terus menajam mengamati gerak-gerik wanita itu .
"Seperti nya aku mengenal wanita itu , postur tubuh nya dan cara nya berjalan sangat aku kenali ", gumam Rakhes
Kemudian ia mencoba meretas cctv yang ada didalam lift tersebut , sontak mata nya membulat ketika wanita paruh baya itu melepas topeng nya . Rahangnya mengeraskan dan juga tangannya terkepal erat hingga urat-urat nya menonjol .
"Wanita jal*ng!" geram Rakhes
"Han.." panggilnya
"Ya tuan ?"
"Cari tahu dimana tempat tinggal Fara , seret wanita itu kehadapan ku !" perintah nya tegas
"Baik tuan ". Sahut Asisten Han seraya menganggukkan kepala nya .
Rakhes kembali mengalihkan pandangannya menatap layar iPad tersebut yang masih menampilkan Fara yang tengah memainkan ponselnya seperti sedang berbalas pesan dengan seseorang .
"Aku akan menghukum mu Fara ! kau telah berani menyakiti wanita yang ku cintai ". Desis Rakhes dengan emosi yang tertahan
//
Rumah Sakit Nusantara ...
Rayner masih setia menunggu Agatha , bahkan tak pernah satu jengkal pun Rayner berpindah tempat duduk kecuali ketika ingin melihat putra diruang inkubator ataupun ketika ingin ke kamar mandi .
"Agatha sayang ... Kamu mendengar ku kan ? Ayo cepat bangunlah , kau tak ingin melihat putra kita hm? Dia tampan seperti ku ..." ucap Rayner sambil terkekeh pelan ketika mengingat putra nya untuk pertama kali nya membuka matanya saat dirinya tengah mengunjunginya diruang inkubator . Mata nya yang berbentuk kenari mirip seperti nya , bahkan hidung mancung nya , alis juga bentuk bibir nya semua menyerupai dirinya . Rayner seperti melihat dirinya sendiri dalam versi bayi .
"Maaf sayang , jika putra kita justru mirip denganku .. Padahal kamu yang mengandung nya .." Rayner menjeda ucapannya menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan ."Agatha , disaat nanti kamu tersadar . Aku hanya berharap kau mau memaafkan ku , meskipun rasa benci mu mungkin sudah mengakar kuat didalam hati mu . Tapi aku berharap masih ada setitik maaf untuk diriku ...."
Tanpa sadar air mata Rayner meluncur bebas dari pelupuk mata tajam nya ketika ia mengucapkan itu, tangan kekar nya terangkat menggenggam erat tangan halus Agatha . Rayner kecupi punggung tangan itu dengan penuh kasih sayang .
"Maaf .. Maaf karena aku telah menjadi pria paling pengecut .. Maaf selama ini aku tak bisa melindungi kalian dan menjaga kalian dengan baik .. Dan terimakasih karena kamu telah sudi mempertahankan darah daging ku hingga ia lahir didunia ini , aku berjanji akan menebus semua nya ... Cepatlah bangun mommy ..."
Untuk pertama kalinya , Rayner menangis terisak-isak disamping wanita yang bahkan belum sah menjadi istri nya .
Rayner mendekatkan wajahnya lalu mencium kening dan pipi Agatha .
Tes ..
Setetes air mengalir dari pelupuk mata Agatha yang terpejam , Rayner mendongak ketika merasakan tetesan air itu di pipinya .
"Agatha sayang .. Kau mendengarkan ku kan ? Cepat sadarlah .."
Rasa haru tak bisa Rayner ungkapkan ketika ibu dari putra itu memberikan respon pada nya , meskipun hanya dengan meneteskan air mata .
Tak berselang lama pintu ruang perawatan Agatha diketuk dari luar .
Tok ...
Tok ..
Tok ..
"Masuk !"
Rayner buru-buru menyeka sisa air mata nya dirahang tegas nya .
"Tuan , bagaimana perkembangan nyonya Agatha ?" tanya Dokter yang tengah melakukan visit mengecek keadaan Agatha .
"Kulihat sudah ada perkembangan , baru saja istri ku memberikan respon dengan cara meneteskan air mata nya ". Jawab Rayner dengan suara parau
"Hmmm, bagus lah . Terus ajak lah berbicara tuan , semoga secepatnya nyonya Agatha segera sadar ". Kata Dokter
Rayner menganggukkan kepala nya .
"Tuan , ada hal yang ingin saya sampaikan . Jika hari ini hari terakhir saya bertugas mengecek perkembangan kondisi nyonya Agatha , untuk selanjutnya akan ada dokter lain yang akan menggantikan tugas saya ". Ujar dokter tersebut
"Siapa pengganti nya ?"
.
.
.
Haii , jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen ... Terimakasih ♥️🌹