Di awal kecelakaan yang menuntun dia harus pergi ke badan seorang wanita yang sebenarnya yang dia tidak ketahui.Membuat wanita itu mulai membiasakan hidup sebagai pemilik badan ini,sampai semuanya ia ketahui betapa berat penderitaan yang dialami pemilik badan ini.
Disaat itulah wanita itu bertekad merubah jalan kehidupan lebih baik dan tak akan tertindas oleh orang-orang yang membenci dirinya.
" Aku janji padamu,akan memberikan kehidupan yang lebih baik dari ini." batin Misya yang saat itu berjanji akan memberikan kehidupan yang lebih baik dari ini.
Bahkan akan memberikan kebahagiaan untuk dirinya walaupun ini bukan tubuh miliknya tapi milik orang lain
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia lukita 1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di interogasi oleh keluarga **
Misya dan Lily jalan bersama menuju arah pakiran,Misya mengeluarkan kunci dibalik kantong celananya.
Hingga mobil itu berbunyi,Misya masih dengan santainya membuka mobil milik, spontan membuat Lily kaget bukan main.
" Ayo masuk ,keburu sore nanti." Ucap Misya yang langsung keluar dari mobil,reaksi Lily masih terlihat bingung dan tak percaya dengan apa yang dia lihat.
Pada akhirnya mereka berdua masuk kedalam mobil dengan tatapan tak percaya dari Lily"Misya,ini mobil milik siapa.Kenapa kamu bisa membawa mobil ini, setahuku Kamu kan tidak bisa menyetir mobil tapi kenapa kamu bisa bawa mobil ini.dan ini mobil milik siapa mis, kamu tidak mencuri mobil ini kan?" Tanya Lily yang langsung memberikan pertanyaan panjang untuk misya .
" Tidak mungkin juga aku mencuri mobil ini,kalau aku mencuri pasti aku sudah ada di kantor polisi.aneh saja kamu." Jawab Misya yang tertawa mendengar ucapan Lily.
"Lalu ini mobil milik siapa,asal kamu tahu harga mobil ini sangat mahal bahkan nilainya milyaran. Jujur saja kamu mis,ini mobil milik siapa?" Tanya Lily yang dihantui rasa penasaran yang tinggi pada Misya.
" Dengar ya lily,ini mobil milikku sendiri.Bukan Mobil curian ,semuanya ini dari hasil kerja kerasku .Selama ini aku menutupi itu semuanya agar tidak dimanfaatkan oleh orang lain, kamu mengerti kan apa yang aku maksudkan?" Tanya Misya yang mulai memberikan pengertian pada temannya, walaupun dia tak jujur jika dirinya buka Misya yang sebenarnya.
" Kalau begitu kamu diam-diam sudah sukses?" Misya membalas dengan anggukkan sembari memberikan senyuman pada temannya.
" Ya begitulah" Ucap Misya dengan santai.
" Kalau dirimu sudah sukses kenapa kamu tidak keluar saja dirumahmu.Bukannya kamu sudah sukses dan mudah untuk mencari kebahagiaan diluar sana tanpa keluargamu terus menindas mu." Ucap Lily yang tahu kebenaran apa yang sedang Misya alami.
" Itu masalah lain,aku hanya butuh waktu untuk itu.Pasti kamu mengerti posisi saat ini." Jawab Misya yang diam-diam sedang merencanakan sesuatu untuk mereka.
"Baiklah,aku mengerti.Tapi setidaknya kamu harus menggapai kebahagiaan bukan kesengsaraan."
"Kamu tenang saja, masalah itu sudah aku urus." Jawab Misya, setelah sampai didepan rumah Lily misya langsung berpamitan karena ada urusan yang lainnya yang harus Misya selesaikan
Misya lebih memilih untuk pulang,seharian aktivitasnya penuh dengan kegiatan kampus.baru saja sampai di rumah , tiba-tiba saja tangannya ditarik oleh Fendi yang begitu terlihat marah.
"Diam kamu, jangan membantah." Ucap Fendi yang menarik tangan Misya.dan benar saja posisi diruang tengah sudah banyak orang berkumpul dari tuan Mahendra dan nyonya Andini berserta putrinya Tiara.
"Kenapa lagi?" Tanya Misya pada mereka semuanya.
"Apa benar kamu berangkat ke kampus membawa mobil sport?" Tanya tuan Mahendra pada putrinya.
"Itu memang benar , memangnya ada apa?" Tanya Misya terlihat sabar.
"Dan kamu mendapatkan itu dengan cara menggoda om-om?" Seketika Misya mengernyit dahinya seolah dia tak tahu apa yang terjadi.
"Menggoda om-om,apa tidak salah.lebih baik menggoda pria tampan kaya raya daripada menggoda pria yang sudah bau tanah seperti itu." Ucap Misya yang merasa aneh dari ucapan papanya tentang dirinya.
"Misya , jawab dengan jujur.Darimana kamu mendapatkan mobil itu!" Teriak tuan Mahendra yang sudah dikuasai rasa amarah pada putrinya.
"Ya Misya kerja, mendapatkan semua itu dengan hasil keringat Misya sendiri." Jawab Misya dengan Santai yang sebenarnya dia tidak bermasalah.
" Itu tidak mungkin, mobil yang kamu miliki bukan mobil murah.Tidak mungkin kamu memiliki kendaraan seperti itu." Ucap tuan Mahendra yang tak mudah percaya apa kata putrinya.
" Sekarang Misya tanya,Misya tak pernah meminta apa-apa dari papa sekarang papa menuduh jika Misya bohong.Coba papa cek sendiri, untuk apa Misya berbohong. Dan masalah darimana Misya mendapatkan itu ya dari kerja keras Misya sendiri."
Misya langsung pergi meninggalkan tempat itu,dia malas jika terus berseteru dengan mereka, Misya pun yakin dalang semua ini pasti ulah Tiara adik tirinya itu. Setelah kepergian Misya dari tempat itu mereka berempat masih berkumpul dan berdiskusi dari mana Misya mendapatkan itu semuanya.
"Fendi yakin pasti dia bohong, tak mungkin juga dia memiliki mobil seperti itu. Apalagi selama ini Misya tak bisa menyetir." Ucap Fendi yang tahu betul sifat Misya.
" Papa juga berpikir sama, kenapa tiba-tiba saja Misya berubah seperti itu." Ucap tuan Mahendra yang merasa aneh pada putrinya.
Posisi Misya masih sibuk duduk didepan cermin merapikan rambut miliknya yang sedikit berantakan , karena sebentar lagi dia akan pergi Keluar lagi membeli baju dan beberapa keperluan miliknya.Tiba-tiba pintu kamar Misya terbuka,ternyata itu bibi Mia yang datang menghampiri nonanya.
" Tumben nona sudah rapi" Ucap bibi Mia dengan senyuman.
" Iya bibi, Misya mau keluar sebentar,oh iya BI nanti malam Misya mau makan diluar jadi bibi tidak usah repot menyiapkan makan malam untuk Misya" ucap Misya yang sudah siap akan pergi .
" Siap non." Jawab bibi Mia yang terlihat begitu bahagia.
Misya langsung keluar dari kamarnya dan langsung menuju Ke bagasi mobil,dia tak sabar ingin segera keluar.saat hendak akan masuk kedalam mobil langsungnya terhenti.
" Kamu mau pergi kemana lagi?" Tanya tuan Mahendra pada putrinya.
" Biasa mau shopping,ada masalah lagi?"
" Apa begini cara sopan santun kamu dengan papamu." Ucap tuan Mahendra yang merasa marah dengan sikap putrinya.
Misya mengernyit dahinya." Bukannya sedari awal Misya sopan,dan papa membalas balik membenci Misya karena kejadian yang menimpa mama.Sekarang papa minta untuk di hargai, sayang sekali Misya juga bisa membalas seperti papa lakukan pada misya.Lebih baik papa sayang pada kedua anak tiri papa itu,daripada harus putrinya sendiri."Ucap Misya dengan santai,ucapan yang Misya katakan seperti bola api untuk papanya yang sedari awal tak pernah menghargai dan memberikan kasih sayang yang lebih.
Misya langsung pergi meninggalkan papanya sedangkan dibelakang ada nyonya Andini dan Tiara yang terdiam mendengar ucapan Misya .
Tuan Mahendra Langsung pergi meninggalkan tempat itu dengan perasaan kecewanya melihat putrinya yang sudah berani membantah.
" Mama ,Tiara juga ingin punya mobil seperti Misya ma." Tiara merengek meminta mobil seperti Misya.
" Kamu sabar dulu sayang, kamu hari bisa menaklukkan papamu agar mau membelikan mobil seperti Misya.mama yakin Misya itu diam-diam baby sugar om-om, tak mungkin juga dia sampai dapat mobil semewah itu." Ucap nyonya Andini yang terlihat iri dengan apa yang dimiliki anak tirinya itu.
Misya menikmati waktu santainya ,sembari membawa mobil pribadinya.Ternyata Misya pergi di mall membeli sesuatu barang yang dia inginkan.langsung saja dia ke toko yang biasanya dia beli baju maupun tas yang dia inginkan.
Saking asyiknya berbelanja semua keperluan Misya sudah tersedia semuanya,kini tinggal dia menuju restoran yang biasanya kunjungi.Beberapa barang belanjaannya sudah dia masukkan didalam mobil sebelum dia pergi ke restoran.
ditunggu upnya thor