"kalau udah besar nanti, kamu mau kan jadi istri aku?" tanya davian kecil (7thn) menyerahkan cincin yang ia buat dari akar pohon pada dara
"iya, aku mau" dara kecil (6thn) tersenyum memandangi jari manis nya yang sudah tersemat cincin akar buatan davian
******
"Lo sengaja ya, deketin bokap gue, buat morotin harta nya?" davian (18thn)
"kalo om Rama mau, gue sih gabisa nolak. karena secara gak langsung, om Rama itu penolong hidup gue" dara (17thn)
"ajgg!! gue gak Sudi punya nyokap tiri kayak Lo!" davian (18thn)
.......
start : 21 Des 2024
finish : ???????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BabyZee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pasangin dong
..."Nah... Ayo nak, di habiskan yah.. cucu opa harus makan yang banyak, biar sehat kaya opa.." seru Rama begitu semangat saat makan malam dengan dara dan raffi, juga davian tentu nya...
...Dara tersenyum hangat melihat Rama yang begitu antusias memberi semua menu makanan yang ada di resto tersebut kepada Raffi...
...Dulu dara hanya bisa bermimpi akan memberi kan keluarga yang lengkap untuk Raffi, namun ternyata, begitu mudah bagi dara mewujudkan semua nya, hanya cukup menurunkan sedikit ego nya saja...
...Dara tidak henti hentinya tersenyum dan sesekali tertawa karena tingkah putra dan kakek nya...
...Dan semua itu tidak lepas dari pandangan davian sedetik pun, bahkan davian ikut tersenyum kala melihat dara yang tertawa lepas, membuat hati nya terasa hangat...
..."Pa.." Rama menoleh saat davian memotong obrolan nya dengan Raffi...
..."Kenapa dav?" Tanya Rama menatap penuh pada putra nya...
..."Davi..." Davian mengalihkan pandangan nya pada dara yang ternyata juga sedang menatap dirinya...
..."Mau ngelamar dara.." lanjut cowok itu saat pandangan nya sudah bertemu dengan gadis di depan nya...
...Dara melebarkan mata mendengar penuturan davian dengan begitu yakin, dara menoleh pada Rama, menatap nya penuh permohonan agar tidak menyetujui permintaan davian...
..."Ehkm... Papa.... Terserah kalian saja.." bahu dara merosot seketika mendengar jawaban dari Rama...
...Setelah mendengar jawaban Rama, davian merogoh saku jas nya, mengeluarkan satu kotak bludru warna merah berbentuk hati, lalu berjalan mengitari meja sebelum akhirnya berlutut di depan gadis itu...
..."Walaupun dulu yang aku kasih cuma cincin akar, tapi janji aku bener-bener tulus buat kamu. Dan sekarang, dengan kesadaran penuh, aku mau tanya lagi hal yang sama. Kamu mau kan, jadi istri aku?"...
...Dara tertegun mendengar penuturan davian, cincin akar? Jadi, davian sudah mengingat nya? Hal yang sempat ingin dara lupakan, kini lelaki itu malah kembali mengingat nya?...
...Memang terdengar munafik jika dara bilang tidak pernah mencintai lelaki itu, dulu dara memang pernah jatuh cinta pada Davian....
...Namun karna sikap angkuh dan arogan lelaki itu saat pertama kali bertemu, membuat perasaan nya hilang dengan perlahan....
..."Asikkk... Sekarang api punya ayah !" Raffi bersorak senang, membuat dara meneteskan air mata nya....
...Bagaimana ini? Meski dengan berat hati, namun demi sang buah hati, apa dia harus terima saja? Tapi, apa dia akan sanggup hidup dengan lelaki yang tidak dia cintai....
...Melihat keraguan di mata dara, davian hendak menutup kembali kotak cincin yang sempat ia buka di depan gadis itu, namun gerakan nya terhenti saat dara menahan kedua tangan nya...
..."....pasangin dong, masa harus gue yang ambil" dara terkekeh melihat wajah davian yang seperti menahan tangis nya, terlihat dari lelaki itu yang mengusap wajah nya berkali kali....
...Dengan tangan gemetar davian meraih tangan mungil dara, kemudian menyematkan cincin berlian tersebut di jari manis nya...
...Dara tersenyum menatap cincin di jari nya, dan pada akhirnya dia kembali lagi pada davian, cinta masa kecil nya....
..."Ayah, ayo peluk bunda.." sorak Raffi mengurai ketegangan diantara mereka...
...Davian kembali menatap dara seolah meminta persetujuan gadis itu, lalu tangan nya meraih pinggang dara setelah dara berdiri hendak memeluk nya lebih dulu...
..."I love you, so much.." bisik nya di telinga dara, membuat dara tak kuasa menahan senyum di balik punggung davian....
..."Aduh... Api, kita pulang aja yuk ! Kayak nya Bentar lagi ini resto mau di booking sama ayah dan bunda kamu.." Rama dan Raffi terkikik geli melihat davian yang seperti tidak mau melepas pelukan nya dengan dara...
..."M-maaf om..." Dara mencicit pelan setelah melepas paksa pelukan davian...
..."Lohhh.. kok manggil nya masih om? Papa dong !" Seru Rama tidak habis pikir dengan panggilan dara pada nya...
..."Pelan-pelan dong pa... Masih anget ini, belum terbiasa.." sahut davian santai membuat Rama kembali tertawa...
...Davian meraih tangan dara mengecup nya penuh cinta, sungguh jika dirinya sedang bermimpi, dia tidak ingin bangun lagi....
...Tanpa mereka sadari, seseorang di meja belakang mengepal kan tangan setelah menyaksikan semua itu dengan jelas....
...........
..."Sayang..." Dara menoleh saat davian menyentuh lembut pipi nya. Kini mereka sedang dalam perjalanan pulang berdua, karna ayah nya mengajak Raffi untuk naik mobil Rama bersama supir nya...
..."Mikirin apa?" Tanya davian saat dara kembali menatap jalan tanpa menjawab nya...
..."Gimana jadinya, kalo Raffi tau kalo tadi kita cuma pura-pura?" Ucap dara pelan, namun sangat terdengar jelas di telinga davian...
Ciiiitttttt
...Davian menghentikan mobil nya di pinggir jalan, untuk memastikan apakah dia salah dengar atau tidak...
..."Maksud Lo?" Tanya davian menatap dingin wanita di samping nya...
..."Ya gimana jadinya Raffi nanti, kalo dia tau, tadi itu kita ngga beneran mau nikah" Ucapan dara tanpa sadar sudah kembali memancing amarah lelaki itu...
..."Kita apa?" Tekan Davian meraih dagu dara karna gadis itu tidak kunjung menatap dirinya...
..."Kita cuma pura-pura buat nyenengin dia aja kan?" Jawab dara lirih, karna davian mencengkram dagu nya cukup kuat...
..."Ulangin coba.." sebelah alisnya terangkat, tidak menyangka jika dara masih bisa menjawab nya dengan enteng...
"Kit...emmmpptt"
Cup
Ucapan nya terhenti saat davian meraup bibir nya kasar, menghisap nya, bahkan menggigit nya seakan meluapkan semua emosi di hati nya pada gadis itu
...Tidak peduli dara yang meraung histeris davian menurunkan jok mobil nya, dengan sekali gerakan menindih tubuh gadis itu...
...Dara meraup rakus oksigen saat ci*uman davian pindah ke leher nya...
..."D-dav...ahhh...." Dara memekik tertahan saat davian menghisap payudara nya...
Srekkk
...Dengan sekali tarikan davian merobek Sabrina dress yang di kenakan gadis itu, lalu membuka pakaian nya dengan tergesa....
...Tidak peduli dara yang sudah menangis histeris di bawah nya, davian melebarkan kedua kaki gadis itu...
Jleb
..."Ahh....shhh....hahh..." Davian mendesah tak karuan saat sudah berhasil memasukan miliknya pada milik dara...
..."D-davi...an...ahhh..." Dara berjengit saat davian menghentakkan pinggul nya dengan cepat...
..."Ahhh....sayaanghhhhh..." Bak kesetanan lelaki itu menyetubuhi dara dengan brutal...
..."Eeunngghh....." Dara melenguh hebat saat mencapai pelepasan nya, begitu juga dengan davian...
...Dengan nafas tersenggal davian kembali duduk di kursi kemudi, sebelum membantu dara membernarkan posisi duduk nya...
PLAKKKK
..."Brengsekk!!!" Maki dara dengan wajah yang basah dengan air mata....
...Davian meraih tangan dara yang hendak keluar dari mobil setelah menampar nya...
..."Mau kemana?" Tanya davian dengan halus, berusaha menenangkan gadis itu...
..."Lepas!! Gue benci sama Lo!!" Davian merengkuh tubuh dara, Tidak peduli Dara yang meronta dengan kedua tangan yang terus memukuli dirinya...
...Merasa tidak ada lagi perlawanan, davian melepas pelukan nya dengan perlahan, melihat wajah dara yang sudah berantakan karna perbuatan nya...
..."Maafin gue Ra... Gue... Gamau kehilangan Lo.." bisik davian Dengan tangan mengusap wajah dara, mencoba menghilangkan jejak air mata di pipi nya...
...Setelah merasa cukup tenang, davian menutupi tubuh dara dengan jas milik nya, lalu kembali menjalankan mobil nya menuju rumah dara....
...Karna kalau kerumah nya, bisa habis di gorok sang ayah, mengingat penampilan mereka yang sangat berantakan...
..."Lo puas-puasin aja sekarang, sebelum dia jadi milik gua.." seseorang menyeringai setelah menyaksikan dengan jelas aksi di dalam mobil yang berhenti tidak jauh dari mobil nya....
...........
next?