NovelToon NovelToon
Dendam Berbalas Madu

Dendam Berbalas Madu

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Bullying dan Balas Dendam / Balas dendam pengganti
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Minami Itsuki

Sinopsis

Caca, adik ipar Dina, merasa sangat benci terhadap kakak iparnya dan berusaha menghancurkan rumah tangga Dina dengan memperkenalkan temannya, Laras.

Hanya karena Caca tidak bisa meminta uang lagi kepada kakaknya sendiri bernama Bayu.


Caca berharap hubungan Bayu dan Laras bisa menggoyahkan pernikahan Dina. Namun, Dina mengetahui niat jahat Caca dan memutuskan untuk balas dendam. Dengan kecerdikan dan keberanian, Dina mengungkap rahasia gelap Caca, menunjukkan bahwa kebencian dan pengkhianatan hanya membawa kehancuran. Dia juga tak segan memberikan madu untuk Caca agar bisa merasakan apa yang dirasakan Dina.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minami Itsuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 21 KEDATANGAN WANITA BARU

Aku mulai sadar, mungkin aku telah mengabaikan satu hal yang sangat penting: Mbak Dina bukanlah wanita yang mudah ditaklukkan.

Aku merasa hidupku semakin tidak terkendali. Setelah rencana-rencanaku dengan Mas Bayu dan Laras berhasil tercapai, aku kira semuanya akan kembali seperti dulu—mengendalikan hidupku dan mendapatkan apa yang aku inginkan. Tapi ternyata, masalah baru muncul, jauh lebih besar dan lebih menakutkan dari yang aku kira.

Mbak Dina hampir setiap hari datang ke rumah mertuaku, dan setiap kali ia datang, selalu ada perempuan yang ikut bersamanya. Aku tidak tahu siapa dia, tetapi ada sesuatu yang sangat mengganggu perasaan ku. Perempuan itu tampak begitu misterius, dan wajahnya selalu tampak dingin dan penuh perhitungan. Aku tidak bisa membayangkan apa yang ada di balik semua ini, tapi aku tahu satu hal—Mbak Dina pasti punya rencana besar.

Hari itu, Mbak Dina datang lagi, membawa perempuan itu. Aku sedang duduk di ruang tamu, melihat mereka berdua berjalan masuk, dan aku merasa jantungku berdegup kencang.

Dalam hatiku berkata, "Apa yang mereka rencanakan kali ini?"

Mbak Dina duduk di sofa dengan perempuan itu, matanya tajam memandangku. Aku merasa perasaan tidak enak menyelubungi diri, dan sebelum aku bisa membuka mulut, Dina sudah memulai.

Mbak Dina dengan suara tenang tapi penuh ancaman “Caca, aku rasa kamu sudah cukup tahu apa yang sedang terjadi di sini. Kamu harus mulai berhenti bertindak ceroboh, atau semuanya bisa berbalik menimpamu.”

Aku merasa darahku berdesir. Dia tidak pernah bisa tenang, selalu ada ancaman terselubung dalam setiap kata-katanya.

Aku mencoba tetap tenang. “Aku tidak mengerti apa yang kamu maksud, Mbak Dina. Semua yang aku lakukan hanya untuk diriku sendiri.”

Mbak Dina tersenyum dingin “Oh, aku tahu. Kamu merasa begitu cerdas, kan? Mengendalikan semua orang di sekitarmu, termasuk Mas Bayu. Tapi percayalah, kamu tidak akan bisa menghindari konsekuensinya selamanya.”

Aku merasakan ada sesuatu yang sangat berbahaya di balik kata-katanya. Perempuan yang dibawa Dina itu hanya diam, matanya tetap memandangiku, menunggu reaksiku. Aku merasa seperti dikepung, tak ada jalan keluar.

 Aku berusaha menjaga ketenangan. "Kamu pikir aku takut dengan ancamanmu? Aku tidak peduli dengan rencanamu, Mbak Dina. Kamu tidak bisa mengendalikan hidupku.”

“Oh, kamu pasti berpikir begitu, Caca. Tapi aku tidak takut dengan permainanmu. Kamu pikir aku tidak tahu segalanya? Aku sudah tahu tentang masa lalumu, Caca. Semua yang kamu sembunyikan.”

Aku merasa wajahku memucat, jantungku berdegup lebih kencang. Bagaimana bisa dia tahu?

 “Apa... apa yang kamu maksud? Bagaimana kamu tahu?”

“Jangan berpikir kamu bisa terus melangkah tanpa konsekuensi. Setiap langkah yang kamu buat, aku bisa mengendusnya, Caca. Jadi, berhati-hatilah. Jika kamu terus-menerus mencoba mengganggu rumah tanggaku, aku tidak akan segan-segan menghancurkan segalanya.”

Perempuan yang duduk di samping Dina itu tiba-tiba mengeluarkan suara, “Mbak Dina benar, Caca. Jangan coba-coba menantang mereka. Ada banyak hal yang bisa dihancurkan dalam hidupmu.”

Aku bisa merasakan ketegangan yang begitu tebal di udara. Aku tidak bisa bernapas dengan lega. Sejak awal, aku tahu bahwa Mbak Dina bukan orang yang mudah ditaklukkan, tapi kini aku benar-benar merasa terjebak.

“Apa yang kamu inginkan? Kenapa kamu terus mengancamku seperti ini, Mbak?"

Mbak Dina pun berdiri dan berjalan mendekat “Aku hanya ingin kamu tahu, Caca. Dunia ini berputar, dan siapa pun bisa jatuh. Kalau kamu masih ingin bermain dengan api, maka kamu akan merasakan panasnya. Aku punya kekuatan, dan aku tahu persis apa yang harus dilakukan untuk menghabiskan semua permainanmu.”

Dia menatapku dengan tatapan penuh amarah, dan aku merasa tubuhku lemas. Aku tahu, ini bukan ancaman kosong. Mbak Dina punya cara untuk menghancurkanku, dan aku tidak tahu bagaimana bisa menghadapinya.

“Kamu tidak bisa... kamu tidak bisa begitu saja merusak hidupku. Aku... aku akan melawan.”

“Caca, kamu sudah terlalu jauh. Sekarang pilih: berhenti sekarang dan mundur, atau aku pastikan kamu tidak akan bisa berbuat apa-apa lagi.”

Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi. Semua yang keluar dari mulutnya hanya menambah rasa takutku. Aku merasa hidupku benar-benar berada di ujung tanduk.

Mbak Dina berpaling, menarik perempuan itu untuk pergi, meninggalkan aku dalam ketakutan yang mendalam. Aku tahu ini belum berakhir. Ini baru awal dari apa yang bisa saja terjadi padaku.

Semuanya terasa semakin sulit. Dan entah bagaimana, aku tahu bahwa tak ada tempat aman lagi untukku.

Semenjak kedatangan Mbak Dina dan temannya Belinda ke rumah, aku merasakan suasana yang semakin tidak nyaman. Mereka tidak hanya datang untuk membahas bisnis, tetapi kehadiran Belinda sepertinya sangat menarik perhatian mertuaku. Setiap kali Belinda ada di rumah, aku bisa melihat bagaimana mertuaku begitu antusias dan ramah kepadanya, bahkan tak segan-segan untuk membiarkan Belinda ikut membantu memasak di dapur.

Aku yang sedang duduk di ruang tamu hanya bisa mengamati dari kejauhan. Perasaan tak enak terus mengganggu pikiranku. Rasanya ada sesuatu yang tidak beres, dan aku tahu aku harus waspada.

"Kenapa mertuaku begitu menyukai Belinda? Dia bahkan lebih sering mengajaknya ngobrol, berlama-lama di dapur, dan tertawa bersama. Ada apa sebenarnya di balik ini semua?

Aku mencoba untuk tetap tenang, tetapi semakin aku melihat interaksi mereka, semakin aku merasa cemas. Belinda tampaknya begitu pintar meraih perhatian. Terkadang dia akan berbicara tentang berbagai hal dengan mertuaku, tentang masakan, atau bahkan soal keluarga, dan mertuaku mendengarkannya dengan penuh perhatian.

Saat aku sedang duduk di ruang tamu sambil membaca majalah, Belinda keluar dari dapur dengan membawa nampan berisi makanan.

Belinda tersenyum dengan ramah "Caca, mau coba hidangan baru ini? Mertuamu tadi bilang dia suka resep ini."

Aku hanya tersenyum tipis, mencoba untuk tidak menunjukkan kekesalanku. Meski begitu, aku tahu ada yang tidak beres. Aku merasa seolah-olah Belinda sedang mencoba menggantikan posisiku di mata mertuaku.

 "Terima kasih, Belinda."

Aku tidak bisa menghindari perasaan cemas yang merayapi diriku. Mertuaku selalu terlihat lebih bahagia dan lebih santai saat Belinda ada di sekitar. Bahkan, ketika mereka selesai makan, mertuaku akan memuji Belinda atas kemampuannya memasak.

"Belinda, kamu memang luar biasa. Tidak hanya pandai berbisnis, tapi juga memasak. Caca harus belajar darimu."

Kata-kata itu menyakitkan. Aku merasa seolah-olah mertuaku mulai melihat Belinda sebagai sosok yang lebih berguna daripada aku. Itu sangat mengganggu pikiranku. Aku bukan hanya merasa terancam oleh hubungan Mas Bayu dan Laras, tapi kini ada ancaman lain yang lebih halus, datang dari Belinda.

"Kenapa Belinda begitu mudah menarik perhatian mereka? Apa yang dia cari di sini?" batinku bergejolak

Aku berusaha mengabaikan perasaan itu, tetapi semakin hari aku merasa terpinggirkan. Tak hanya itu, kadang-kadang Belinda dan Mbak Dina akan bicara tentang bisnis mereka dengan begitu asyik, sementara aku hanya diam, merasa tidak dibutuhkan.

Di satu sisi, aku tahu bahwa kehadiran Belinda di rumahku bukanlah hal yang kebetulan. Aku yakin, seperti Mbak Dina, Belinda pasti memiliki agenda tertentu. Dan aku harus berhati-hati.

Aku mulai merencanakan untuk menyelidiki lebih lanjut tentang Belinda. Kalau aku tidak berhati-hati, mungkin aku akan kehilangan kontrol atas segalanya.

Aku tidak bisa membiarkan mereka merebut semuanya dariku. Aku harus melakukan sesuatu.

Meskipun aku merasa terancam, aku tahu aku harus bertindak dengan lebih cerdas kali ini. Mungkin sudah waktunya untuk memperbaiki strategi, untuk mendapatkan kembali kontrol atas kehidupan ini.

1
gaby
Gantian dong Pov nya, jgn pov nya Caca mulu Smua tokoh dbuat Pov nya, atau utk meminimalisir babnya Pake Pov othornya. Gimana nasib rmh tangga Laras, Dina , & Bayu. Apakah Bayu ga dpt karma??? Aq sih berharap smua tokoh jahatnya dpt karma. Di mulai dr Laras, Bayu, Caca, Danu, & terakhir Belinda. Danu & Belinda jg salah dah slingkuh sblm nikah. Seburuk apapun istri, kalo ga bisa di nasihatin mending di cerai drpd d slingkuhin. Intinya apapun masalah dlm rmh tangga, selingkuh adalah kesalahan fatal yg ga bisa d maafkan
Erni Nofiyanti
adakah campur tangan Dina.
kadang kasian Ama Caca, tp kenapa dia ngga mikir y gimana perasaan Dina. yg skg dia alami.
Erni Nofiyanti
disini kenapa kesan nya si Caca Ama Laras yg di zolim y.
apa Caca ngga sadar ini ulahnya.
Yana Phung
ternyata makin dibaca makin seru
makin merasa terzolimi padahal dia sendiri pelakunya
Sinni AhmaDi
lah kocak x kalian....org licik menghancurkn RT org lain.....malah macak jadi korban🤣🤣
stela aza
si Caca bisanya cuma ngadu domba doank ,, Thor sudahin j rumah tangga si Dina biar dia lepas dari keluarga suaminya ,,
Sinni AhmaDi
Thor q ko penasaran.....kira2 suami Dina dapet karma gak ya
gaby: Ga bakalan dpt karma, berkaca dr novel sblmnya yg judulnya kembalinya mantan. Sang pria yg slingkuh sama mantan, endingnya bahagia dpt istri baru yg nerima dia apa adanya. Kalo feelingku endingnya jg sama, cm pelakor yg hancur, tp suami pengkhianat malah dpt istri baru
total 1 replies
stela aza
kapok kamu Caca,, bilang g merusak rumah tangga orang lain padahal rumah tangga kakanya sendiri di rusak sama dia ,,, Thor nunggu kelanjutan cerita si Dina sama suaminya ,, semoga Dina tau kalau suaminya udh nikah lagi Ama laras
Sinni AhmaDi
mengapa ya Dina mempertahankan mati2an lakinya...padahal lakinya pria plin plan
stela aza
keluarin j kartu AS di Caca biar kapok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!