NovelToon NovelToon
Benih Pak Dokter

Benih Pak Dokter

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: santi.santi

Naya yang tak pernah mendapatkan kasih sayang dari keluarganya harus mengalami malam kelam bersama dokter Mahesa, dokter bedah syaraf sekaligus direktur rumah sakit tempatnya bekerja sebagai seorang perawat.

Naya yang sadar akan dirinya yang hanya orang dari kelas bawah selalu berusaha menolak ajakan dokter Hesa untuk menikah.

Namun apa jadinya jika benih dari dokter tampan itu tumbuh di rahimnya, apakah Naya akan tetap menolak?

Tapi kalau mereka menikah, Naya takut jika pernikahan hanya akan membawa derita karena pernikahan mereka tanpa di landasi dengan cinta.

Namun bagaimana jadinya jika dokter yang terlihat dingin di luar sana justru selalu memperlakukan Naya dengan manis setelah pernikahan mereka?

Apakah Naya akhirnya akan jatuh cinta pada suaminya itu?

Follow ig otor @ekaadhamasanti_santi.santi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keras kepala

Naya tampak ragu untuk mengetuk pintu ruangan Direktur rumah sakit itu. Dia benar-benar ketakutan saat ini karena Naya tentu saja tau apa alasan dokter Hesa memanggilnya. Pasti itu tak jauh-jauh dari peristiwa tadi malam.

Naya terus meremas jari-jarinya. Dia ingin berlari pergi dari sana dan mengurungkan niatnya untuk memenuhi panggilan dokter Hesa. Tapi bagaimana jika nanti dokter Hesa memecatnya.

Tok..tok..

Wanita berparas ayu itu mengetuk pintu ruangan bertuliskan Direktur RS. dr. Catra Natawirya itu.

"Masuk!"

Naya sudah merinding seluruh badan ketika mendengar suaranya saja. Kakinya terasa begitu berta untuk melangkah masuk.

Telah berselang beberapa detik dari Naya yang mengetuk pintu, tapi wanita itu masih diam berdiri di depan pintu.

Cklek...

Naya tersentak saat pintu itu justru terbuka lebih dulu dari dalam.

"S-selamat pagi dokter" Naya menunduk tak berani menatap pria yang tinggi menjulang di hadapannya.

"Masuk!!" Titah Hesa pada Naya seolah tak ingin di bantah. Dia pun segera menggeser tubuhnya untuk memberi jalan pada Naya.

"Permisi dokter" Naya masih menunduk saat melewati Hesa yang masi berdiri di pintu.

"Duduklah!" Pinta Hesa pada Naya yang masih berdiri sambil menundukkan kepalanya terus-menerus.

"M-maaf Pak dokter. Tapi ada perlu apa ya Pak dokter memanggil saya?" Naya yang merasa was-was tentu saja tak mau berlama-lama di dalam ruangan itu, apalagi untuk sekedar duduk.

Hesa tampak membuang nafasnya dengan kasar. Dia pun menatap Naya yang berdiri agak jauh darinya.

"Nama kamu Kanaya Nafisa?"

"B-benar dokter" Jawab Naya terbata.

Tak heran jika Direktur rumah sakit itu begitu mudah menemukannya bahkan mengetahui namanya.

"Berhenti berpura-pura nggak terjadi apa-apa di antara kita. Saya yakin kamu pasti ingat dengan apa yang terjadi tadi malam"

Sudah Naya duga kalau Hesa memanggilnya pasti karena masalah tadi malam.

"Saya akan menepati janji saya tadi malam. Ayo kita menikah!"

Deg....

Naya merasa udara di sekitarnya telah habis tak tersisa hingga dia kesusahan mengambil nafas. Naya tak menyangka jika Hesa benar-benar akan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Maaf sebelumnya dokter. Tadi malam dokter melakukan itu karena ada yang sengaja menjebak dokter. Bukan niat dokter sendiri yang merenggut kesucian saya. Jadi lebih baik lupakan saja kejadian tadi malam dokter. Anggap saja itu hanyalah sebuah kecelakaan. Saya tidak akan menuntut tanggungjawab dari dokter. Sa..."

"Segampang itu kamu merelakan kesucian kamu?" Potong Hesa menatap Naya dengan heran.

"B-bukan begitu dokter. Saya cuma tidak mau menuntut tanggungjawab dari dokter untuk menikahi saya karena saya tau menikah karena tanggungjawab semata itu hanya akan membebani dokter saja. Saya sendiri juga belum siap menikah dok"

Bohong jika Naya tak butuh tanggungjawab itu. Dia sudah kehilangan kesuciannya dan masa depannya. Tapi dia tidak mau menikah dengan konglomerat itu hanya karena sebatas tanggungjawab. Naya tidak akan tau akan di bawa kemana rumah tangganya nanti jika itu yang menjadi alsan mereka menikah.

Naya juga yakin kalau Hesa pasti punya wanita yang di idam-idamkan. Dia juga tak akan bisa masuk ke dalam lingkungan orang-orang kaya itu dengan jalur tanggungjawab.

Naya tentu saja malu dan tak pantas, keadaan dirinya dan keluarganya menjadi beban tersendiri. Dia tidak mau keberadaannya di sisi Hesa justru akan mempermalukan Hesa suatu saat nanti.

"Lalu bagaimana jika kamu hamil?"

Naya di buat terkesiap karena Hesa mengingatkannya tentang satu hal itu.

"Dokter tenang saja. Saya tidak akan hamil karena seingat saya sekarang bukan masa subur saya" Jawab Naya dengan yakin.

"Masih ada kemungkinan nol sampai lima persen untuk kamu hamil walau kita melakukannya tidak di masa subur mu suster Kanaya!"

Naya melupakan kemungkinan kecil itu. Meski presentasenya sangat amat kecil, namun kemungkinan itu masih ada. Naya hanya berharap jika Naya tidak akan berada di kemungkinan kecil itu.

"Saya yakin tidak akan hamil dokter!" Naya masih mencoba meyakinkan Hesa. Di benar-benar terlihat tidak mau terikat dengan pria itu.

Padahal di luaran sana banyak sekali wanita yang ingin di ajak ke pelaminan oleh Hesa. Tapi seorang Kanaya Nafisa. Wanita berusia dua puluh satu tahun itu justru menolak.

"Yang saya tanyakan, gimana kalau kamu hamil!!" Tegas Hesa ingin sekali mematahkan keyakinan Naya itu.

Biar bagaimana pun dia bersalah, dia yang memaksa wanita di hadapannya itu untuk melayani naf su bejatnya.

Tapi niatnya untuk bertanggungjawab justru di tolak mentah-mentah oleh Naya. Jadi sekarang dia semakin bingung ketika niat baiknya di tampik begitu saja.

"Kalau kamu sampai hamil, saya tidak menerima penolakan dari kamu lagi!"

"Sekali lagi maaf dokter, kalaupun saya hamil, saya janji saya tidak akan meminta tanggungjawab dokter dengan ikatan pernikahan. Saya akan membesarkan anak itu sendiri tanpa bantuan dokter. Saya yakin saya mampu dok"

Hesa meraup wajahnya dengan kasar. Baru kali ini dia menghadapi orang yang begitu keras kepala seperti Naya.

"Kamu pikir saya akan diam saja saat melihat wanita di luar sana hamil anak saya? Kamu seperti menganggap saya ini pria yang tidak punya tanggungjawab"

"B-bukan begitu maksud saya dokter. Saya cu.."

"Jadi apa yang membuat kamu tidak mau menerima pertanggungjawaban saya?" Potong Hesa.

Tapi Naya hanya bisa bungkam, tak mungkin dia mengatakan alasan yang sebenarnya. Yaitu karena status sosial mereka yang berbeda, juga karena cinta yang tak ada di hati mereka berdua.

"Saya akan tetap menikahi kamu baik hamil atau tidak hamil!!" Tegas Hesa.

"Kalau kamu khawatir soal rumah tangga kita yang tidak di dasari dengan cinta, kamu tenang saja, cinta itu bisa datang seiring dengan berjalannya waktu. Saya serius mau menikahi kamu. Jadi tolong terima niat baik saya"

Naya terkejut karena Hesa bisa tau salah satu alasan yang ada di dalam pikirannya. Tapi itu saja menurutnya tidak cukup. Naya akan tetap pada pendiriannya. Dia yakin kalau dia tidak akan hamil dan tidak perlu menikah dengan pria yang amat sangat jauh untuk ia gapai itu.

"Tapi dok, sa..."

"Ini ID card kamu. Kembalilah bekerja karena pembicaraan kita sudah selesai" Hesa menyerahkan ID card milik Naya yang ia simpan di kantung jasnya.

Naya pun mengambilnya dengan tangan gemetar, memang itulah reaksi tubuhnya saat ini jika berhadapan dengan Hesa.

"Terimakasih Pak"

"Kenapa kamu gemetar seperti ini? Kamu sakit hmm?" Tanya Hesa dengan lembut, dia menahan tangan Naya yang masih menggantung di udara namun Naya buru-buru melepasnya.

"Maaf dokter sa..."

"Kakak??!!" Suara perempuan yang tiba-tiba masuk ke ruangan Hesa membuat Naya begitu terkejut.

1
Lala Kusumah
wah pa dokter sudah bikin Naya salah faham tuh, cepat jelaskan pada bumil ya....
Yani
Jangan salah paham dulu Nay!
Yani
Lobak impor Author bisa aja bikin istilah 🤭
Yani
Hesa keren aku suka dengan sikapmu
Yani
Ga jodoh Far
Elmi Varida
ya udahlah Nesa nurut aja sama dokter Hesa. klu menikah itu jln terbaik.
Yani
Wah... ternta Pak dr ketemu mantan ni
Yani
Siapa ya seketaris itu ?
Yani
Sabar tahan rindu tiga hari
Yani
Pak dr bikin gerah aja ni 🤭
Yani
Pak dr ketagihan 🤭
Melia Safitri
Luar biasa
Lilis Yuliati
ceritanya mengemaskan
Heny Susanti
Luar biasa
Widya
maybe naya berani cuma kehalang gengsi
Santimehasari Nst
Luar biasa
Berno Saja
bagus juga ya?
karmila
banyak. bgtkata itu nya otor, hehhe.. maaf ya
Nur Maliah
huhh overthinking naya in
n4th4n14e4
smoga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!