NovelToon NovelToon
AKU YANG KALIAN CAMPAKKAN

AKU YANG KALIAN CAMPAKKAN

Status: tamat
Genre:Tamat / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Konflik etika / Selingkuh / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Angst / Chicklit
Popularitas:7.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Cublik

“Tega kau Mas! Ternyata pengorbanan ku selama ini, kau balas dengan pengkhianatan! Lima tahun penantianku tak berarti apa-apa bagimu!”

Nur Amala meremat potret tunangannya yang sedang mengecup pucuk kepala wanita lain, hatinya hancur lebur bagaikan serpihan kaca.

Sang tunangan tega mendua, padahal hari pernikahan mereka sudah didepan mata.

Dia tak ubahnya seperti 'Habis manis sepah di buang'.

Lima tahun lamanya, dirinya setia menemani, dan menanti sang tunangan menyelesaikan studinya sampai menjadi seorang PNS. Begitu berhasil, dia yang dicampakkan.

Bukan hanya itu saja, Nur Amala kembali dihantam kenyataan pahit. Ternyata yang menjadi selingkuhan tunangannya tidak lain ...?
_______

Bila tak suka, cukup tinggalkan!
Kalau memang terlalu buruk, harap berikan ulasan masuk akalnya!

Kita memang tidak saling mengenal, tetapi ada Malaikat yang selalu mencatat Amal. Ayo ... jaga jemari agar hati tetap bersih. Salam damai selalu 🙏😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cublik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 31

Spesial Agam Siddiq.

......................

Agam: “Nur, kau kah ini?” tanyanya, tetapi bukan jawaban yang didapatkan melainkan suara isakan lirih.

“Nur … kau baik-baik saja ‘kan?” kelembutan tadi berubah menjadi kepanikan, suaranya sarat akan kecemasan.

“Tolong jawab, setidaknya satu kata saja! Agar saya tahu kau aman, tak dalam bahaya,” lanjut nya lagi, ingin memastikan.

Amala: “I_ya.” Amala meremas dadanya yang terasa sesak. Sangat sulit mengeluarkan suara seperti ada sebongkah batu menyumbat kerongkongan nya.

Agam: “Alhamdulillah,” ia begitu senang mendengarnya.

Beberapa detik berlalu tanpa ada kata-kata yang terlontar. Dua insan itu saling diam, meresapi serta menyelami perasaannya masing-masing.

Amala mencoba mengontrol diri, berulang kali menghela napas panjang.

Amala: “Bang ….” panggilnya lirih pada sosok di seberang sana.

Agam: “Saya … ada apa, hem?”

Amala: “Boleh, Nur meminta tolong?”

Ritme jantung Agama seperti bunyi tabuh gendang. Matanya memejam dengan bibirnya tersenyum lebar. Rasa hangat menghiasi pipi menjalar sampai ke daun telinganya. Pertama kali mendengar sang idaman hati menyebut namanya sendiri, sungguh membuat pria hampir genap 28 tahun itu nyaris lupa diri.

Kening Amala berkerut kala tidak mendapatkan respon, ia menjauhkan gagang telepon. “Apa mati ya sambungan teleponnya?”

Agam: “Tidak! Saya mendengar mu Nur!” spontan ia menjawab cepat, takut kalau Amala mengakhiri panggilannya.

Sebelah tangan Amala menepuk-nepuk pipinya sendiri agar rona merah yang menghiasi segera sirna.

Agam: “Nur … masih di sana ‘kan?”

Amala: “Hem.”

‘Ya Rabbi, inikah jawaban-Mu? Atas doa yang hamba langit kan di setiap sepertiga malam?’ Agam menghapus sudut matanya yang basah, hatinya menggemakan puji syukur.

Setelahnya Amala menyampaikan maksudnya, meminta bantuan bang Agam. Tidak sampai 15 menit sambung telepon itu pun berakhir.

Amala mengembalikan gagang telepon ke tempat nya. Matanya terpejam erat dengan tangan meremas tas selempang. Sebelah tangannya lagi membekap mulut guna meredam isak tangisnya.

Tubuh Amala luruh, ia berjongkok dengan rok lebar menjuntai ke lantai. Bahunya bergetar hebat. Pada akhirnya ia kalah! Cinta lah pemenangnya setelah bertarung melawan logika, perbedaan kasta, suku serta restu.

“Ya Rabbi … hamba menyerah. Ternyata diri ini tak sekokoh batu karang! Maafkan hamba yang membutuhkan sandaran berwujud nyata, ya Allah.” Menggunakan sapu tangan, Amala menghapus wajahnya yang bersimbah air mata. Kemudian mulai berjalan ke rumah sakit.

Sementara di tempat lain nan jauh di perumahan elit pusat ibu kota provinsi.

Senyum itu belum luntur, padahal sudah sedari 5 menit tidak lagi terhubung dengan gadis pujaannya. Agam meremas ponselnya, sungguh ia tidak menyangka kalau Nur menghubunginya.

Agam bergegas mencari nomor kontak Zikri. Setelah tersambung ia langsung berbicara bagian pentingnya saja, tidak lama kemudian panggilan berakhir. Beruntung teman sekaligus bawahannya itu sedang berada di kota kecamatan, sehingga dapat sinyal.

“Ikram. Boleh saya meminta tolong?” pintanya pada sang adik ipar yang sedang duduk sambil menonton acara berita TVRI.

Ikram langsung mematikan saluran televisi, ia mengangguk.

Setengah jam kemudian, Agam dan Ikram sudah berada di showroom mobil mewah. Mereka disambut hangat oleh manager pemasaran yang tidak lain abang kandungnya Ikram. Setelahnya mulai melihat-melihat koleksi mobil mewah yang ada di gudang luas.

Dari kejauhan Ikram bersedekap tangan mengamati sosok Agam. Beberapa hari yang lalu, abang iparnya selalu murung. Namun, lihatlah sekarang! Dia yang paling semangat.

“Apa memang begini fase seseorang yang patah hati?” gumamnya pelan.

“Saya pilih Toyota Hardtop warna biru tadi. Untuk pembayarannya ... tunai saja,” ucap Agam.

Cublik: Dulu sewaktu saya kecil, kalau ketemu mobil macam ini ... Pasti lari kencang! dikiranya mobil penculik 😁

Semakin berkerut lah kening Ikram, ada apa gerangan? abang iparnya yang selama ini tampil sederhana, kini mulai menunjukkan kelasnya.

“Kalau mobil sedan Mercedes Benz nya kapan datangnya?”

“Dua - tiga bulan lagi sudah ada di showroom kami, Pak. Begitu tersedia, nanti saya sendiri yang mengabari,” senyum pak manager begitu hangat, dalam hati terkagum-kagum menilai sosok Agam Siddiq. Terlihat sederhana secara penampilan, tetapi tebal isi tabungan.

Tubuh Ikram mundur sampai bersandar pada kap mobil. Kalau tadi keningnya berkerut kini telinganya ikut berdenging, ia langsung ingin menghubungi sang istri. Namun urung kala teringat di kampung halaman ibu mertuanya tidak ada sinyal.

Tidak lama kemudian, urusan pembelian mobil pun selesai. Agam membawa pulang si gagah berwarna biru.

“Kalau boleh tahu, mengapa Abang membeli mobil baru dua sekaligus? Bukankah mobil yang sudah Abang miliki masih bagus-bagus?” daripada mati penasaran, Ikram bertanya langsung.

Agam meletakkan kunci mobilnya di wadah atas meja. Ia mengedikkan kedua bahunya.

“Hanya ingin saja,” jawabnya sekenanya, lalu berjalan ke dapur sambil bersiul riang.

“Anak-anaknya Nyak Zainab ... memang luar biasa, selalu penuh kejutan. Kak Wahyuni yang bar-bar, Meutia si periang nan licik, dan Bang Agam Siddiq … entahlah, sakit kepalaku jadinya.” Ikram menghempaskan bokongnya pada busa sofa tebal.

***

Amala sudah sampai pada ruangan di mana ibunya Dhien di rawat, tetapi urung membuka pintu.

Ternyata di kamar ibunya Dhien sedang ada keluarganya bang Agam.

Sebenarnya ingin sekali ia menyapa dan ikut bercengkrama. Namun, takut merusak suasana. Kasihan juga kalau sampai Siron menangis seperti kemarin, ia pun memilih pergi dari sana.

Begitu netranya melihat iringan langkah Nyak Zainab dan lainnya, Amala bergegas melesakkan tubuhnya ke samping sela dinding agar tak terlihat, ia bersembunyi layaknya seorang penjahat.

Setelahnya, Amala membuka pintu ruang rawat ibunya Dhien.

“Sini …!” Dhien merentangkan kedua tangannya.

Amala menaruh rantang di atas lemari kecil, melangkah lebar dan masuk dalam dekapan hangat itu.

“Aku tadi melihat bayanganmu dibalik kaca jendela. Sabar ya! Wahyuni hanya kesal bukan marah apalagi kecewa, dia pun menyesal dan serba-salah!” Dhien mengelus punggung Amala yang tertutup hijab hitam.

“Bukan salahnya, akulah yang membuat hubungan kita renggang. Tak mengapa, masih bisa ku tahan,” ucapannya tidak sejalan dengan laju air mata yang langsung merebak.

.

.

“Kau itu bagaimana sih?!” bi Rahma sedang memarahi anak sulungnya, perutnya sangat perih menahan lapar.

“Jangan nyalahin aku lah, Buk! Biasanya juga kalau pulang dari kebun, kalian bawa sayur masakan Amala. Jadi, untuk apa lagi aku masak! Pemborosan itu namanya.”

“Sepertinya Amala sudah mulai mencium niat terselubung kita. Lihat saja tadi! Gesture Mak Syam sangat gugup sewaktu mengatakan tidak membawa bekal lebih.” Hendi melepaskan kaos kerjanya, perutnya pun sedari tadi telah berbunyi.

Isma yang sedang merebus mie instan menyeletuk. “Kau lecehkan saja dia! Biar tak payah kita mencari biaya buat pesta pernikahan. Contoh keluarganya Yasir tu! Mana ada mereka menjalani prosesi lamaran resmi. Tau-tau sudah mengadakan resepsi!”

Mata lelah Hendi sontak berbinar. "Kira-kira kapan waktu yang pas untuk melakukan hal itu, Mbak?”

“Kapan kalian mau cetak undangan pernikahan …?”

.

.

Bersambung.

1
FisyanaLica
Ceritanya bagus, ngambil kisah keseharian yang g halu, kocak banyak senyum & ngakaknya jd g ngebosenin
𓆉︎ᵐᵈˡMurni𝐀⃝🥀
hedeh sang tunangan berselingkuh dengan calon adik ipar🤭😜🏃🏻🏃🏻🏃🏻
Zazkia Alzahra
Luar biasa
Zazkia Alzahra
Lumayan
🌷💚SITI.R💚🌷
di bayar tunai ya
Fatma Juniansyah
membaca novel ini mengingatkan waktu saya pergi ke daerah mandah tempat orang yang berbahasa Melayu.
Wirda Wati
🤣🤣🤣🤣🤣
Dwii
Luar biasa
@urora
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/ aq baca tengah malam, ngakak banter kak, mulai ayek ngompol td
fitria linda
untung teman nya gk ikut sekalian, bauk bauk dah
Wirda Wati
lebih cepat lebih baik bang Agam 🤣🤣🤣🤣
Arie
jadi kangen gulai pakis
limil
aku bacanya maraton...baca cerita nya teringat waktu tinggal di Sumatra.. cerita nya ringan, di selingi humor yg bikin senyum sendiri..👍👍👍
Cublik: Terima kasih banyak ya Kak 🙏

🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
🌷💚SITI.R💚🌷
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Endah Ing
anak sekecil ayek dah bisa lawan orang" julid /Good/
Cublik: Muridnya Dhien dia Kak 😁
total 1 replies
Lili Handayani
Luar biasa
Cublik: Terima kasih banyak ya Kak 🙏


❤️❤️❤️❤️❤️
total 1 replies
Ranny
syukur alhamdulilah... Allah tdk buta dan langsung membalas perbuatan kalian secara tunai
Cublik: Langsung lewat jalur ekspres ya Kak 😁
total 1 replies
Endah Ing
yg paling bisa bikin ngakak, meutia ma dhien. bikinin grup aja mereka nih/Sneer/
Cublik: Sayangnya belum ada ponsel da wa pada masa itu Kak 😁
total 1 replies
Endah Ing
saking songongnya sampe gak py pikiran. ups /Chuckle/
Cublik: 😁😁😁😁😁
total 1 replies
Ainun Lutfiana
Biasa
Cublik: Bisa sebutkan di mana biasanya?

Tolong lah jadi pembaca yang bijak! Kalau tak suka bisa tinggalkan, bila memang terlalu jelek, kasih kejelasan di mana letak biasanya itu!
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!