Apa jadinya jika cinta pertama dan cinta yang meninggalkan luka kembali saat usia sudah tak lagi muda, itulah yang di alami Nin Kasih di usianya yang saat ini sudah memasuki lima puluh tahun.
Saat Nin kasih ingin menikmati masa tuanya dengan tenang, kenangan buruk masa lalunya kembali terbuka saat dirinya tak sengaja bertemu dengan laki laki yang tak sengaja iya temui saat dirinya berada di pemakaman suaminya seorang diri.
Apakah semua kenangan buruk itu akan berganti dengan kebahagiaan setelah kesalahpahaman itu di luruskan !
Dan apakah kebahagiaan itu akan mudah mereka raih di usia mereka yang tak lagi muda ?
Ikuti cerita Nin kasih yang hanya ingin bisa hidup tenang dan bahagia di usianya yang sudah tak muda lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesan Pertama
Seolah tuhan sedang ingin mempertemukan Kasih dan Zoya dengan Wirya hingga dengan sangat mudah Wirya menemukan dimana Kasih berada saat ini bahkan Tuhan begitu berbaik hati menunjukan dimana letak ruangan Kasih saat ini.
" terima kasih atas informasinya sus " ucap pak wirya yang bergegas menuju ruang rawat inap dimana Nin Kasih baru saja masuk ke ruangan itu sepuluh menit yang lalu.
" kenapa bunda sampai nekad hujan hujanan seperti tadi ?" tanya Zoya marah, sedih bercampur takut karena hanya Nin Kasih orang tuanya saat ini bahkan dari pihak suami pun Zoya tak memilikinya.
" bunda jangan memarahi Nin seperti itu " ucap Nanda yang tak suka mendengar ibunya memarahi neneknya karena Nanda belum mengerti jika saat ini Zoya bukan marah tapi lebih pada khawatir atas kondisi Nin kasih saat ini.
" bukan... " ucapan Zoya terhenti saat mendengar ketukan di balik pintu, Zoya dan Nin Kasih pun saling tatap karena memang belum ada yang tau jika saat ini Nin Kasih sedang di rawat di rumah sakit.
" siapa ?" tanya Zoya tapi Nin Kasih hanya menggeleng karena tak sampai berpikir jika Wirya yang datang ke menjenguknya.
" biar Zoya lihat " ucap Zoya yang kini sudah berjalan ke arah pintu tapi tak lama pintu ruang rawat Nin Kasih pun di buka yang berhasil membuat Nin Kasih pucat pasi di buatnya.
" maaf jika saya langsung masuk "
" apa benar ini ruang rawat Kasih ?" tanya Wirya tapi tatapannya mengarah ke arah tempat tidur dimana Nin Kasih bahkan sudah mengalihkan pandangannya dari dirinya.
Zoya yang melihat arah tatapan Wirya pun Cukup heran kenapa Nin Kasih harus memalingkan wajahnya jika memang diantara mereka berdua tak ada ikatan apapun.
" benar, tapi maaf anda siapa ?" tanya Zoya yang memang baru kali ini melihat Wirya tapi Zoya merasa ada sesuatu yang membuatnya merasa dekat dengan laki laki ini dah hal itu cukup membuat Zoya bingung karenanya.
" saya Wirya " ucap Wirya singkat.
" oh anda ternyata yang bernama pak Wirya " ucap Zoya yang kini sudah berjalan ke arah ibunya dan tak lupa sebagai sopan santun mempersilahkan Wirya berjalan ke arah ibunya.
" bagaimana keadaan mu Kasih ?" tanya Wirya yang merasa bersalah karena dirinya Kasih sampai sakit seperti saat ini, andai tadi dirinya tak mengejar Kasih mungkin kasih tak akan sampai sakit seperti ini.
" baik " ucap Nin Kasih yang bisa Zoya rasakan jika ada kecanggungan diantara keduanya.
" Bun, Zoya mau pergi ke kantin dulu karena Nanda belum sempat makan malam " ucap Zoya sengaja meninggalkan ibunya dan laki laki yang baru saja Zoya lihat agar mereka bisa berbicara berdua tanpa ada rasa risih jika dirinya hadir diantara keduanya.
" maaf jika saya angkat bicara, tapi sebaiknya kamu pulang saja biar malam ini saya yang menjaga Kasih " ucap Wirya yang berhasil membuat Kasih dan Zoya cukup terkejut mendengar apa yang pak Wirya katakan.
" apa maksudmu ?" ucap Nin Kasih yang jelas jelas tak setuju dengan semua yang Wirya putuskan.
" kamu siapa hingga bisa membuat keputusan seperti itu untuk ku dan putriku ?" bentak Nin Kasih yang hanya ingin menyadarkan Wirya jika dirinya tak berhak memutuskan apapun untuk dirinya dan juga Zoya.
" tenang dulu, dengarkan alasan ku kenapa aku mengatakan hal itu " ucap Wirya yang mencoba memahami kenapa Kasih bersikap seperti itu pada dirinya.
" saya Wirya mantan ..." tak ingin Wirya mengatakan hal yang tidak tidak membuat Nin Kasih memotong ucapan Wirya sebelum berbicara semakin jauh tentang mereka berdua di masa lalu.
" ya dia mantan teman bunda di masa lalu " ucap Nin Kasih yang sejujurnya ingin mengistirahatkan tubuhnya yang baru saja mendapat obat lewat saluran infus.
" sebaiknya kamu pulang karena ada Zoya dan Nanda yang bisa menemaniku di rumah sakit ini " ucap Nin Kasih yang tak ingin Wirya lebih lama lagi ada diantara mereka.
" tapi apa kamu tak kasihan pada cucu mu yang harus menginap di rumah sakit saat usianya yang masih sangat kecil " ucap wirya yang tak akan mudah menyerah membujuk Kasih untuk mau menerima bantunya.
" bunda biar Zoya yang bicara " ucap Zoya yang paham dengan ketidak nyamanan yang sedang ibunya rasakan saat ini.
" maaf kenalkan saya Zoya anak dari Nin kasih " ucap Zoya sambil mengulurkan tangannya yang tak butuh waktu lama di sambut oleh Wirya yang hanya ingin Zoya bisa percaya padanya untuk bisa menemani Kasih malam ini.
" terima kasih atas perhatian yang bapak berikan baik untuk bunda saya, saya dan juga anak saya " ucap Zoya mencoba bersikap bijak dalam menghadapi Wirya saat ini.
" tapi Bunda masih memiliki saya dan juga Nanda yang masih mampu menjaga bunda tanpa bantuan anda dimana saya belum tau siapa anda sebenarnya " ucap Zoya apa adanya.
" jadi demi kenyamanan dan kesehatan bunda saya, saya mohon anda untuk pulang saja dan jika memang anda ingin menemui bunda saya bisa esok hari " ucap Zoya yang membuat Nin Kasih tak mengerti jika Zoya tau dirinya tak nyaman berada di dekat Wirya lalu untuk apa Zoya meminta Wirya untuk kembali datang esok hari.
" baiklah, tapi apa kamu yakin jika saya masih bisa kembali ke sini besok ? " tanya Wirya yang akan menghormati apa yang Zoya putuskan karena Wirya yakin jalan untuk bisa lebih dekat dengan Kasih adalah melalui Zoya.
" tentu saja selama bunda tak merasa keberatan untuk bisa bertemu dengan anda " ucap Zoya yang tetap saja kunci dari semuanya ada di tangan ibunya.
" baiklah, saya akan pulang saat ini tapi saya janji besok saya pasti akan kembali " ucap Wirya yang berharap kondisi Kasih besok sudah jauh lebih baik dari saat ini.
" aku pulang dulu Kasih dan aku doakan agar saat aku kembali besok kondisi mu sudah jauh lebih baik " ucap Wirya yang bukannya mendapat jawaban dari Kasih tapi Kasih malah memalingkan wajahnya dari Wirya.
" om pulang, dan tolong jaga bunda mu baik baik "
" oh ya satu lagi, hubungi om jika terjadi sesuatu sama bunda mu " ucap Wirya sambil memberikan kartu nama miliknya ke tangan Zoya.
Meski berat Wirya tetap meninggalkan ruang rawat Kasih dan berharap Kasih mau menemuinya besok, lain halnya dengan Zoya yang sedang membaca kartu nama yang Wirya berikan dimana ternyata laki laki yang datang menemui ibunya bukan orang sembarangan.
" wow, ternyata teman ibu cukup kaya juga " ucap Zoya sambil duduk di samping ibunya yang kini sedang memejamkan matanya.
" jangan pernah menilai seseorang dari apa yang iya miliki di dunia ini karena nanti kamu pasti akan kecewa jika dia tak seperti yang kamu bayangkan " ucap Nin Kasih yang belum bisa melupakan apa yang dulu Wirya lakukan padanya.
" maksud bunda apa ? "
✍️✍️✍️ siapa yang lebih dulu akan Wirya dekati untuk bisa mendapatkan Kasih kembali ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘
