NovelToon NovelToon
Alter Ego

Alter Ego

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Teman lama bertemu kembali / Slice of Life
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: soisoo

FIKSI karya author Soi. Hanya di Noveltoon.
Novel perdana author.

Berawal dari gadis biasa yang menghadapi diskriminasi dan hinaan orang banyak di sekitarnya, Clara membuktikan kemampuannya dengan bekerja sebagai ahli keuangan yang mengesankan bagi seorang bos konglomerat. Di satu sisi, Clara menjadi salah seorang kepercayaan bagi atasannya. Namun, di sisi lain ia menyadari bahwa pekerjaannya berkaitan dengan hal-hal berbahaya yang tidak manusiawi. Pertemuan kembali dengan Kent, sahabat pada masa remajanya, memberikan Clara keberanian untuk menguak kejahatan orang-orang kelas atas yang berkaitan dengan berbagai kasus misterius. Akankah Kent tergerak untuk menolong Clara seperti sedia kala?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon soisoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Strata Sosial & Uang

Hari ini sudah terhitung lima hari Clara menjadi asisten pribadi Presdir Linardi. Kabarnya, masalah keuangan CV Stefan Harianto diselesaikan secara terpisah dari L-Group. Seorang saksi menyatakan bahwa transaksi terkini CV Harianto itu bermodus penipuan, apalagi klien yang dimaksud melarikan diri. Pembangunan proyek semenjak awal didanai dengan pinjaman dari L-Group, alih-alih bank. Berbagai bentuk investasi, nilai saham, serta pinjaman berbunga memang disediakan oleh L-Group untuk membina pengusaha pemula. Clara juga senang karena tidak perlu mengurusi persoalan itu lagi.

Akhir-akhir ini, tugas baru Clara mirip kurir. Dalam sehari Presdir bisa menyuruhnya datang dan pergi mengantar atau diantar, mondar-mandir ke beberapa tempat, mengambil atau mengirim barang, dan lain sebagainya. Hanya gajinya yang rata-rata melebihi karyawan lain dan kepercayaan dari Presdir yang membuat semangat Clara tidak goyah.

Menurut Clara, Presdir Linardi bukan orang yang picik. Meski sangat dihormati dan kaya raya, dia juga memperhatikan para anak buahnya. Sebagai contoh, Presdir memberikan hadiah dan pesangon kepada karyawan yang baru menikah, pensiun, atau naik pangkat. Jika Clara termasuk salah satunya, maka dia sangat beruntung.

Debry Linardi adalah wanita yang pandai membawakan diri, namun tidak segigih dan seahli ayahnya. Bisa dibilang Clara tidak menyukai akting Debry.

"Clara."

Baru terbayang sejenak oleh Clara, suara Debry memanggilnya.

"Ya, Bu?" balasnya.

Memang seperti inilah dunia nyata. Umur Clara dan Debry sama, bahkan mereka pernah satu sekolah saat SMP. Namun, perbedaan status mereka mengharuskan Clara untuk menjaga sikap.

"Sepertinya kau sukses menjilat Bosmu. Apa kau puas dan merasa berkuasa sekarang?" sindir Debry.

"Maksud Ibu?" tanya Clara balik.

"Jangan berpura-pura polos. Aku tahu kau wanita miskin yang licik. Dari dulu kau memang murahan," ejek Debry.

Dan kau juga sama. Dari dulu omongan sinis dan kasarlah yang menjadi bahasamu!

Clara hanya dapat membatin kesal, namun tidak menunjukkan perubahan emosinya. Dengan satu tarikan nafas, Clara sudah menatap Debry dengan tenang.

"Mohon maaf, Bu Debry. Saya izin ke belakang. Baru saja Pak Presdir meminta dibuatkan teh," alih Clara.

Walau teh sudah dikirim satu jam lalu dan Clara tidak ada urusan menuju ruangan Presdir, sungguh penting baginya untuk mengabaikan Debry.

Dengan cekatan Clara berjalan menuju pantry dan menyeduhkan teh. Debry pun tidak mengikutinya lagi. Clara tidak suka kopi maupun teh, karena dirinya lemah terhadap kafein. Setelah memastikan Debry menghilang dari kantor utama, Clara memberikan teh buatannya kepada Bu Maya.

"Kerjamu bagus. Kudengar Presdir memujimu," kata Bu Maya kepada Clara.

"Benarkah?" respon Clara senang.

"Apa kau mengenal gadis itu?" tanya Bu Maya, tanpa melihat ke arah Clara dan sibuk mengerjakan sesuatu pada komputernya.

"Gadis?" ucap Clara bingung.

"Debry Linardi."

"Oh," jawab Clara singkat, lalu menambahkan; "Kami memang pernah mengenal satu sama lain saat remaja, tapi hubungan kami sangat buruk."

"Tenang saja. Presdir Linardi adalah orang yang bekerja secara profesional. Rumornya, beliau sanggup memberikan segalanya kepada putri tunggalnya. Namun, gadis itu takkan bisa berbuat seenaknya terhadap karyawan kepercayaan ayahnya," jelas Bu Maya.

Mendengar itu, Clara merasa lega. Dia semakin ingin membuktikan bahwa usaha keras tidak kalah dari kepandaian atau latar belakang seseorang.

Sementara itu, di sebuah tempat gelap dan lembap, suara keras seorang pria yang dibungkam mulutnya terdengar memilukan. Tubuhnya yang diikat dengan tali meronta-ronta meminta tolong.

"Aku tak tahu apa masalahmu, tapi kau harus mati hari ini. Makanya, untuk apa kau kabur? Bukankah lebih enak mati daripada mengatasi hutangmu yang bertambah besar?" ucap penyandera yang tak lain adalah Rendra Rosario.

Dan benar, target di hadapan Rendra adalah Stefan Harianto yang dikabarkan telah menghilang semenjak 3 hari lalu di televisi. Banyak orang berasumsi Stefan sedang berlibur atau tidak bekerja sementara waktu.

"Ampuni aku!" seru Stefan, walau tidak jelas.

Sebelum memulai tugasnya, Rendra mengeluarkan HP untuk merekam segala proses mengerikan yang akan terjadi. Stefan terlihat sangat malang dengan air mata berlinang membasahi seluruh wajah lebarnya. Dunia mafia sudah jelas bukan dunia yang ditinggali oleh orang biasa. Mereka tidak merasakan belas kasihan layaknya manusia, terobsesi dengan harta, wanita, dan kekuasaan, serta gemar menciptakan peraturan sendiri.

Rendra Rosario mempunyai rekor keberhasilan tertinggi dalam geng mafia di seluruh Indonesia. Intinya, banyak orang berduit memperkerjakan Rendra dan anggota Rosario jika perlu melenyapkan seseorang tanpa jejak.

Setiap kali Rendra bepergian melebihi sehari tanpa kembali ke markas, Kent akan mencaritahu tentangnya. Walau sebagian besar bawahan Rendra takluk kepada Kent, ada juga golongan yang tidak mempercayai Kent sepenuhnya.

"Dimana pemimpin kalian?" tanya Kent.

"Jika Tuan Muda mengumpulkan kami untuk mencari informasi yang dilarang Bos, maka kami tidak bisa menjawab," ujar Satria, bawahan Rendra.

"Kalian memang selalu taat dan berani berkorban untuk orang itu. Apa karena dia membesarkan kalian yang masih muda dan memberi kelimpahan bagi kalian yang tidak becus menghidupi diri sendiri?" kata Kent blak-blakan.

"Hahaha. Tuan Muda memang seru saat berbicara. Sayangnya, kami tidak bisa membeberkan apapun," sela Satria.

Kent berdiam diri sejenak dan membuang muka. Apakah posisinya terlalu terjepit hingga tidak bisa melarikan diri atau melakukan apa yang diinginkannya? Sejak kapan hidup Kent hanya berpacu pada balas dendam? Dia benar-benar harus bersabar dan mengatasi setiap kondisi dengan keunggulannya.

"Bagaimana jika aku memberi kalian uang?"

Pertanyaan Kent yang terdengar seperti negosiasi membuat beberapa bawahan Rendra tertawa kecil.

"Apa maksud Tuan Muda?" tanya salah seorang dari mereka yang bernama Topan.

"Kalian pasti tidak tahu ayah--- Rendra memberiku banyak uang," kata Kent.

Para bawahan Rendra itu sepertinya tertarik dan mulai berdiskusi singkat.

"Apa yang ingin Tuan Muda ketahui?" ulang Topan.

"Dimana Rendra saat ini? Dia bersama dengan siapa?" tanya Kent serius.

"Sebenarnya kami dilarang memberitahu, tapi sebagai hadiah yang ditukar dengan uang kami bisa membocorkannya sedikit kepada Tuan Muda. Asalkan Tuan Muda berjanji untuk merahasiakan hal ini dari Bos kami," pinta Topan, ditanggapi dengan setuju oleh gengnya.

"Baiklah. Aku akan langsung memberi kalian uang. Cepat katakan!" desak Kent.

"Bos sedang berada di luar bersama dengan beberapa penjaga seperti kami. Beliau pergi berburu," jawab Topan.

"Berburu manusia?" sindir Kent, dengan senyuman sinis.

"Bingo! Seperti biasa, Tuan Muda memang cerdas. Target Bos kali ini adalah orang yang cukup penting. Tak heran jika pihak kita merampok orang itu sebelum membunuhnya. Bos memang hebat dan tidak pernah melewatkan detail sekecil apapun saat menjalankan misi bernilai ratusan juta! Kurasa kita semua akan kaya raya, asalkan kita mendengarkan seluruh perintah Bos."

Ucapan Topan dan yang lain benar-benar terdengar sinting bagi Kent. Namun, Kent juga tidak akan melewatkan informasi semacam ini.

"Siapa orang yang menjadi target Rendra kali ini?" tanya Kent, seraya merogoh kantung celana dan mengeluarkan dompetnya.

"Pria tua bernama Stefan Harianto. Kami dengar dia pemilik CV konstruksi termaju di Jakarta," balas Topan, siap menerima bagiannya dari Kent.

Apa gerangan tujuan Bos Besar yang memperkerjakan Rendra kali ini? Siapapun itu, dia pasti penjahat yang ahli berakting dan mempermainkan orang lain.

- Bersambung -

1
Itadango 🍡
Wah uda up keren thor. Semangat, sukses selaluu ❤
tsuki
Semangat author. Next
tsuki
Bales dendam pun ga mungkin sendiri, pasti ntar ada bantuan..
BlueG
sdh up niee 👍🏻🥰
SSS
Gw jg ga apal kata sandi guw
Suisa POcolOco
Weh org kya bs ke luar negri sebanyak gt cuma dlm 22 hari?? Iri gw/Proud/
Coconut Lime 💛
Oah benernya kent ama debry blom terlalu cocok kerja sama ny ya? penasaran gmn ke dpnnya
Tsugoii
Penasaran.nn
MRs Paik
alter ego karya thor ini bagus banget
kutunggu up next nyaaa
semangatt thor SOI 🔥💜
Chase
Perang?,
Momochan
Ud ketemu malah dicuekin huehuhe
Yuyu
/Drool/
Honey~
Pertemuan dramatiss
Yuyu: Kan ini drakor mba
total 1 replies
Itadango 🍡
rindu membawa temu /Doge/
MRs Paik
Inilah bedanya cwe rindu & cwo kesumet dendam wkwk
Chase
Luar biasaaa
Golden Age
Kerenn ini yg gw tunggu up
Hot Buns
Karakter Adi emang diperlukan dlm hdp.✌🏻
Itadango 🍡
Wah uda upp. Suka banget dgn jalan critanya. semangat thor, salam sehat selalu 🤗
Docodoco
Ini yg gue tunggu-tunggu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!