Valerie terpaksa menikah dengan Davin karena permintaan terakhir papanya sebelum meninggal. Awalnya, Valerie tidak tahu-menahu tentang rencana pernikahan tersebut. Namun, ia akhirnya menerima perjodohan itu setelah mengetahui bahwa laki laki yang akan dijodohkan dengannya adalah kakak dari Jean, pria yang diam-diam ia kagumi sejak SMA dulu, meskipun Jean pernah menolaknya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xxkntng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4. Misi pertama
20.10
Valerie segera bangkit dari duduknya ketika melihat Davin baru saja tiba. Wanita itu langsung menghampiri suaminya, mengambil tas yang dibawanya, lalu meletakkannya di atas meja.
"Lo pasti capek, kan?" ujar Valerie sambil menarik tangan Davin agar mendekat. Ia kemudian membantu suaminya melepas dasi yang dikenakannya.
Davin menaikkan alisnya bingung. Laki-laki itu menempelkan tangannya di dahi istrinya. "Kamu sakit?"
Valerie menggelengkan kepalanya. "Gak. "
"Udah makan belum?" tanya Valerie.
"Kenapa?"
"Kamu mau minta apa ?" tanya Davin terus terang.
"Gak minta apa-apa."
"Terus kenapa ? " tanya Davin sekali lagi, masih tidak percaya.
"Kenapa apanya? "
Davin mendudukkan badannya di sofa. Laki-laki itu menarik tangan istrinya hingga tubuh wanita itu jatuh duduk tepat di sampingnya.
"Mau izin keluar malam lagi?" Davin menatap wanita itu curiga.
Valerie menggelengkan kepalanya.
"Terus?"
"Vin...." valerie mengantungkan ucapannya.
"Apa? "
"Gue mau dong ikut magang di kantor lo, gimana? Boleh gak?" Tanya valerie ragu.
"Buat apa?"
"Biar gue dapat pengalaman kerja."
"Biar gue bisa ketemu Jena setiap hari. "
"Gue bosen dirumah. Boleh ya?" pinta valerie.
"Pliss."
"Kamu udah pikirin ini baik-baik?" tanya Davin tidak percaya.
"Iya, gue mau magang di sana."
"Tapi gue gak mau kalau sampai karyawan-karyawan lo tahu kalau gue istri lo. Boleh, kan?"
"Lo belum cerita ke semua orang, kan, kalau udah nikah?" tanya valerie serius.
"Saya cuma cerita ke Regan dan Dilan." jawab davin.
"Ishh, kenapa sih harus cerita." valerie berdecak sebal.
"Kamu sendiri ngapain cerita ke jena soal pernikahan kita?" tanya davin balik
"Ya, soalnya dia temen gue. Jena harus tahu lika-liku kehidupan gue yang suram ini."
"Regan dan Dilan juga temen saya," ucap Davin.
"Ah, ngeselin banget jawaban lo."
"Gue mau ke kamar."
"Mulai magangnya hari apa? " tanya Valerie sebelum melangkah pergi.
"Besok," jawab Davin singkat.
"Berangkat sama Jean ya. Besok bilang ke HR kalau kamu temennya Jean," ucap Davin.
"Serius disuruh berangkat sama Jean?" Valerie bertanya, tidak percaya.
"Mau berangkat sama saya?" balas Davin datar.
Valerie dengan cepat menggelengkan kepala.
"Makasih. " ucap Valerie.
"Adik saya jangan di apa apain nanti. "
-
07.10
"Gue berangkat sama lo ya ? " tanya Valerie sambil duduk di samping adik iparnya.
Jean, yang awalnya fokus dengan makanannya, tiba-tiba mengalihkan pandangan. Laki-laki itu menatap Valerie yang kini duduk di sebelahnya.
"Berangkat ke mana?" tanya Jean bingung.
"Ke kantor. Hari ini hari pertama gue magang di sana," jawab Valerie santai.
"Mas Davin ngasih izin?" Jean masih tak percaya.
Valerie mengangguk. "Tadi malam dia ngasih izin."
"Dia juga yang bilang kalau gue disuruh berangkat sama lo. Soalnya, nanti di sana gue diminta konfirmasi ke HR kalau gue temen lo, biar mereka percaya , " ujar Valerie.
"Boleh, kan, gue berangkat sama lo? Sekalian gue bisa tanya-tanya soal job desk magang di sana, " lanjut Valerie.
Jean hanya mengangguk tanpa banyak bicara.
"AAAA, MAKASIHH !" Valerie berseru senang dan hampir memeluk Jean. Namun, Jean dengan cepat berdiri, menghindari pelukan kakak iparnya itu.
...•••••...
"Gue kaget banget pagi-pagi lihat istri lo udah duduk di divisi keuangan," ujar Dilan.
"Ngapain dia?" tanya Regan heran.
"Dia mau cari pengalaman di sini. Semalam dia ngebujuk gue biar dia bisa magang di sini," kata Davin.
"Lo percaya kalau dia cuma cari pengalaman?" tanya Regan tidak percaya.
"Dari pagi sampai istirahat, dia itu cuma ngelihatin Jean terus," lanjut dilan.
"Lo gak takut kalau Valerie lebih naksir sama Jean?" tanya Dilan serius.
"Memang dia lebih suka sama Jean," jawab Davin santai.
"HAH."
"Dan lo diem aja setelah tahu hal itu?! " tanya dilan heboh sendiri.
"Dia itu istri lo, bego."
"Lo cinta gak sih sama dia?" ucap regan kesal.
"Aneh."
"Setelah istirahat, suruh dia ke sini, Re," ucap Davin.
"Hmm," Regan beranjak keluar dari ruangan Davin.
-
"Mau apa?" tanya valerie terus terang.
"Duduk sini dulu, saya mau bicara," Davin menepuk sofa kosong disampingnya.
"Ini lagi di kantor, ngomong waktu dirumah aja kan bisa, " Valerie menatap laki laki itu kesal.
Davin menarik tangan Valerie, hingga tubuh wanita itu jatuh tepat di pangkuannya.
"Lepasin gak!! " valerie menatap suaminya itu sinis.
"Sumpah, Lo mau apa hah?! "
"Lo mau macam macam ya sama gue? "
"Nanti gue bakalan viralin kalau sampai Lo ngelecehin gue. Judulnya, atasan mau ngelecehin anak magang di kantor," ucap valerie dramatis.
"Kalau memang saya mau macam macam ya gapapa, kamu kan istri saya," jawab davin santai.
"Davin," Valerie membulatkan matanya kesal.
"Cepetan bilang mau ngapain, kenapa manggil gue? "
"Siapa yang ngasih izin kamu pakai pakaian seperti ini?" davin menatap penampilan istrinya itu dari bawah sampai atas.
"Kamu tau kan hukuman-nya apa kalau ngelanggar perintah saya? "
"Daritadi saya nahan buat gak marah sama kamu. ternyata gak bisa,"
"Ini itu baju terbaru, baru sempet dipakai sekarang," jawab valerie.
"Baju seperti ini gak pantas dipakai sama anak magang, Agata"
"Biar apa kamu pakai pakaian seperti itu," tanya davin.
"Biar Jean tertarik sama gue," jawab valerie blak blakan.
"Kamu ngincer Jean sampai seperti ini?"
Valerie menganggukkan kepalanya.
"Apa sih yang buat kamu suka sama jean?"
"Jean itu first love gue. Gue suka sama dia dari SMA, jadi wajar kalau gue naksir sama dia sampai sekarang,"
"Lama lama kamu saya pindah posisi jadi asisten pribadi saya saja. Mau ? "
"Biar kamu fokus kerja, gak lihatin Jean terus,"
"Apa apaan,"
"Gue gak mau,"
"Gak usah ganti posisi orang seenaknya kayak gitu,"
"Gue udah nyaman disana, gue udah kenal sama orang disana, Davin,"
"Boleh ya. Jangan dipindah posisinya," rengek Valerie
Davin tersenyum tipis melihat tingkah Valerie yang benar benar berbeda. baru kali ini ia melihat Valerie merengek memohon kepadanya.
"Gue udah nyaman disana."
"Baru hari pertama kerja mereka udah ngajak gue makan bareng di kantin, mereka juga ngajak gue ngobrol biar gue gak canggung disana ," kata Valerie.
"Mau ngasih saya apa? "
valerie menghela nafasnya panjang. "Lo mau apapun gue kasih,"
"Sini cium bibir saya. " ucap Davin.
"Harus banget ciuman? "
"Kalau gak mau ya gapapa. " ucap davin mengantungkan ucapannya.
"Yauda iya, "
Valerie menelan ludah, gugup. Wanita itu perlahan mendekatkan bibirnya ke arah Davin, namun keraguan menghentikannya. Tanpa menunggu lebih lama, Davin meraih tengkuk valerie, melumat bibir istrinya dengan dalam dan menuntut.
"Davin, lipstik gue !! " Valerie berdecak sebal.
Valerie mengeluarkan ponsel miliknya, membuka kamera di dalam sana. Wanita itu menatap lipstik yang ia kenakan terlihat berantakan.
"Lipstik gue berantakan gara gara Lo !! "
Davin meraih tisyu di samping sofa. Laki laki itu mengusap lipstik istrinya yang terlihat berantakan karena ulahnya tadi.
"Lepasin gue. Ngeselin Lo,"
"Anak magang gak boleh marah marah gitu dong sama atasan nya ," ucap Davin sembari mengulur senyum di bibirnya.
"Atasan juga gak boleh nyium anak magang sembarangan," celetuk Valerie.
"Jadi kalau dirumah boleh? " Davin menaikkan alisnya menggoda istrinya itu.
"Davin, Lo mesum banget ya sumpah,"
"Gue gak ekspek kalau cowok kayak Lo se mesum itu. "
"Khusus di depan istri saya,"
"STOP GAK LO !!!" ucap valerie muak
