NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Ibu Tiri Kejam

Suami Pilihan Ibu Tiri Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: eilha rahmah

Novel ini berkisah tentang kehidupan seorang gadis jelita bernama Alea, yang kehilangan kebahagiaan semenjak kepergian ibundanya

Hingga ayahnya memutuskan untuk menikahi seorang janda dengan harapan mengembalikan semangat hidup putri tersayangnya

Namun alih-alih mendapat kebahagiaan dan kasih sayang seorang ibu, hidup Alea semakin rumit karena dia dipaksa oleh ibu tirinya menikahi seorang pria dingin di umurnya yang masih belia

Akankah Alea bisa menemukan kebahagiaannya bersama suami pilihan ibu tirinya yang kejam?

Yuk... Simak terus cerita hidup Alea...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eilha rahmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6

Usai insiden kaburnya Alea dari rumah Mahesa, membuat Mahesa memperketat penjagaan di luar rumahnya tanpa sepengetahuan Alea. Dia menempatkan beberapa penjaga untuk berjaga di luar batas pagar beton rumahnya. Dan menugaskan beberapa orang untuk berjaga di hutan belakang rumahnya.

Karena jika dipikir-pikir lagi, insiden itu bukan salah para pembantu yang ada di rumah. Mahesa lah yang salah karena terlalu menganggap remeh keberanian seorang gadis ringkih seperti Alea.

Malam itu, usai ditemukannya Alea, Mahesa memilih untuk membiarkan Alea beristirahat di kamar utama, sedangkan Mahesa lebih memilih untuk mengalah dan tidur di kamar tamu bawah.

"Tidurlah yang cukup, besok jika kakimu masih sakit tidak perlu turun, akan ku perintahkan Bik Jum 24 jam menjagamu disini" Mahesa berkata sembari tangannya sibuk menata piring bekas makanan di atas nampan. Dan memberi isyarat pada Bik Jum untuk membawanya turun.

Alea hanya mengangguk perlahan tanpa mengatakan apa-apa.

Mahesa mendekatkan wajahnya pada telinga Alea, "Jangan pernah melakukan hal yang sama. Jika kau berani melakukannya sekali lagi, lihat saja apa yang akan kulakukan pada Bik Jum dan juga Ayahmu" Mahesa menatap mata Alea lekat-lekat, tatapan matanya sangat dingin dan seringainya sangat menakutkan bagi Alea.

Alea tidak mampu mengatakan hal apapun. Dia sedikit gemetar melihat kemarahan yang meluap pada diri Mahesa. Ada kekecewaan yang jelas tersirat dari kedua belah matanya.

Mahesa beranjak keluar, setelah melihat kedatangan Bik Jum. Malam ini dia akan tidur di kamar tamu depan dan membiarkan Alea tidur sendiri dengan penjagaan Bik Jum.

"Mbak, kenapa Mbak Lea nekat melakukan hal ini? Kami semua merasa sangat khawatir Mbak Lea" Bik Jum mulai membuka obrolan dengan Alea.

"Maaf ya, sudah membuat Bik Jum khawatir. Apa Pak Hesa menyakiti Bibik?" Tanya Alea cemas.

"Tidak Mbak, Aden memang marah, namun dia tidak menyalahkan kami" Jawab Bik Jum.

"Sepulang Aden dari kantor, Aden langsung pergi mencari Mbak Lea sejak siang sampai petang. Yang menemukan Mbak Lea pingsan dipinggir jalan juga Aden" Bik Jum menambahkan.

Alea terdiam merunduk, menyesali perbuatannya. Kenapa dia begitu egois, main kabur begitu saja tanpa memikirkan akibat yang bisa saja terjadi. Bisa saja nyawa Bik Jum terancam, atau hal yang lebih buruk Ayahnya juga bisa saja terkena imbasnya.

"Sepertinya Den Hesa benar-benar menyukai Mbak Lea" Bik Jum berkata dengan hati-hati, takut menyakiti hati Alea.

Alea mengangkat wajahnya, mulai memperhatikan .

"Soalnya sejak Mbak Lea hilang, sampai Mbak Lea ditemukan Den Hesa tidak henti-hentinya berusaha mencari. Dari raut wajahnya sepertinya Den Hesa merasa sangat khawatir pada Mbak Lea" Bik Jum bercerita antusias.

"Soalnya dari cerita pembantu yang lain, Den Hesa tidak pernah terlihat sepanik itu Mbak." Bik Jum melanjutkan ceritanya. "Bahkan saat Mbak Lea ditemukan Den Hesa lah yang terus menerus menjaga Mbak Lea disini, menyeka badan Mbak Lea dan mengganti baju Mbak Lea"

Seketika Alea terbelalak kaget.

"Apa Bik!!!" Alea menelan salivanya "Pak Hesa yang mengganti bajuku?" Alea bertanya untuk meyakinkan bahwa dirinya tak salah dengar.

"Kenapa memangnya Mbak?" Bik Jum bertanya dengan polosnya.

"Aku malu Bik....!!!" Alea merengek seperti anak kecil sambil menutupi mukanya dengan kedua tangannya.

"Ah... Mbak Lea, kenapa malu sama suami sendiri Mbak?" Bik Jum tertawa geli, namun seketika menghentikan tawanya dan menyadari sesuatu. "Jangan-jangan Mbak Lea belum pernah disentuh sama Den Hesa ya??” Bik Jum bertanya memastikan.

Alea hanya tertunduk diam, wajahnya berubah merah menahan malu menandakan jika pernyataan Bik Jum barusan benar adanya.

Astaga... Bik Jum hanya bisa melongo melihat kelakuan majikannya itu, bagaimana bisa Den Hesa sesabar itu menunggu sampai Alea benar-benas siap. Pikirnya.

.

Ke esokan harinya, Alea terbangun tepat jam 07.00 pagi, Dilihatnya Bik Jum sudah meringis menyambut Alea yang baru saja tersadar dari tidurnya semalam.

Kakinya masih terasa perih, tubuhnya sakit semua. Ada beberapa lebam di lengan dan pahanya, sepertinya tak sengaja terkena batu kerikil saat Alea pingsan kemarin.

Bik Jum cekatan membantu Alea untuk bangun dan memapahnya ke kamar mandi, Bik Jum juga membantu Alea untuk melepaskan pakaiannya, kemudian membiarkan Alea untuk membasuh tubuhnya sendiri.

Alea membasuh tubuhnya perlahan sambil duduk di kloset. Saat melihat lekuk tubuhnya di depan cermin membuat Alea merasa geli dan malu. Berarti kemarin Mahesa sudah melihat semuanya. Wajahnya kembali memerah, rasanya dia tidak punya muka untuk bertemu dengan Mahesa lagi.

Usai Alea mandi, dia memanggil Bik Jum untuk membantunya memakaikan baju dan mengganti perban di kakinya, kemudian memapah Alea untuk keluar. Terlihat nampan-nampan berisikan makanan sudah terhidang rapi di atas meja kamarnya. Alea mulai makan dengan lahap, seperti sedang balas dendam karena kemarin dia hanya makan sedikit saja.

"Pak Hesa sudah berangkat Bik?" Tanya Alea,

"Sudah Mbak, pagi-pagi sekali. Bahkan Aden melewatkan sarapan paginya" Jawab Bik Jum.

Alea mengernyitkan dahinya keheranan, karena biasanya Mahesa selalu menyempatkan untuk sarapan sebelum dia berangkat ke kantor.

"Oh..." hanya itu yang keluar dari mulut Alea, entah kenapa ada sedikit kekecewaan yang terasa di dalam dadanya.

'Kenapa Pak Hesa tidak menanyakan keadaanku?' Alea bertanya-tanya dalam hati.

Seharian Alea hanya diam di dalam kamar. Dia membaca novel kesukaannya sambil sesekali berbincang ringan dengan Bik Jum yang menjaganya 24 jam di ruangan itu.

Jam menunjukkan pukul 5 sore, Alea sedikit merasa gelisah seperti ada yang sedang dia tunggu seharian ini.

"Pak Hesa belum pulang Bik?" tanya Alea pada Bik Jum.

"Sepertinya belum Mbak"

"Biasanya jam segini sudah dirumah"

"Mungkin kerjaannya belum selesai, atau mungkin Den Hesa sedang ada urusan lain Mbak" Jawab Bik Jum.

Hingga jam menunjukkan pukul 7 malam. Hidangan makan malam sudah tersaji rapi di atas meja di dalam kamar, menunggu Alea untuk segera menyantapnya. Namun Mahesa belum juga kelihatan batang hidungnya.

'Kemana sih, kok gak pulang-pulang' Alea bergumam sendiri. Dia mengambil layar pintarnya kemudian matanya jeli mencari-cari sebuah nama di dalam kontaknya.

(panggilan telfon)

"Ya, Lea ada apa?" tanya Mahesa dari seberang sana.

"Ah... Tidak ada apa-apa, maaf kepencet" Jawab Alea, buru-buru dia mematikan panggilan telfonnya.

Alea merasa sedikit kesal, tak biasanya Mahesa pulang telat dan tidak memberi kabar sama sekali.

"Mbak... Kenapa makanannya tidak di makan? Tidak enak ya?" tanya Bik Jum pada Alea yang sejak tadi hanya diam melihat hidangan yang ada didepannya.

"Kenapa Pak Hesa belum juga pulang Bik?" Tanya Alea.

"Den Hesa hari ini tidak bisa pulang Mbak, katanya sedang ada keperluan mendadak. Barusan Pak Muji di kabari sendiri sama Den Hesa" jawab Bik Jum.

Alea menghela nafas, kenapa sekarang dia mulai merasa kesepian saat tidak ada Mahesa di dekatnya? Kenapa dia merasa kesal saat Mahesa lebih memilih menelfon Pak Muji untuk memberi kabar, dan mengabaikan dirinya.

.

.

1
Aini~
lanjuut thoorrr, update banyakan dikit dong 🤭
eilha rahmah
bagus
Ikramina Taufik
Luar biasa
Aini~
Gak nyangka Dimas masih setia berharap sama Alea, gak kebayang gimana sakitnya di tinggal pacar kawin...
Aini~
wadaw... CLBK
Aini~
akhirnya ira pergi juga, jangan pernah ada tempat untuk orang ke 3 😅😅
Aini~
akhirnya up lagi setelah sekian purnama 🤭🤭
Gracia Grace
Luar biasa
Aini~
Mahesaa kereen bangettt... awalnya sempet kecewa, tapi syukurlah dia tetap setia pada Alea...
Jihan Hwang
hai aku mampir thor... mampir juga dinovelku yuk/Smile//Good/
eilha rahmah: siaap kak😘
total 1 replies
Aini~
bener bener nih si Hesa
Aini~
eh...eh... sapee nih??
Aini~
Ya ampun... parah nih si Hesa /Facepalm//Facepalm/
eilha rahmah
jangan syok ya kak
Aini~
buju busyeeetttt /Gosh//Gosh//Gosh/
Aini~
ya ampun... dibungkus om om berduit🤣🤣
tapi gapapalah, kan suami sendiri 🤭🤭
Musha
ceritanya jadi to the point, gak bertele2 seperti kemarin...
joss banget ceritanya /Drool//Drool/
Aini~
kalau kamu cinta kenapa Alea sampe kamu jambak2 segala? cintamu terlalu memaksa Hesa
Aini~
cemburu sma pak muji...Astagahhhhhh
eilha rahmah: /Facepalm/ dari dulu kemana aja si Lea ini
total 1 replies
Aini~
ah alesaannn... bilang aja kangen
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!