Ditengah hutan yg paling misterius, ada sebuah gubuk kecil, di sana Han Ma d besarkan oleh kakeknya.
Setelah tau bahwa orang yg membesarkan nya ternyata bukan kakek kandungnya, Han Ma turun gunung untuk mencari jati dirinya.
Akankah Han Ma mampu mencari jati diri nya, ikuti kisah Han Ma si Dewa Gila.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon macheyroe El sani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Han Baihu
Kemudian Patrick Hua bei, tetua pertama Hua cuan dan tetua kedua Hua Mo, mambahas masalah permintaan Han Ma, dan mereka membagi tugas,
Selama perjalanan menuju ke kamar tamu, antara Han Ma dan Hua Qia tidak ada percakapan, hanya diam membisu,
"ini kamar nya tuan Han" kata Hua Qia,
"terima kasih banyak nona Hua," kata Han Ma, saat Han mulai melangkah masuk ke kamar tiba-tiba ia menghentikan langkahnya dan berkata,
"oh lupa nona Hua, kamu masih ingat kan dengan janjimu," kata Han Ma,
"ma..masih" kata Hua Qia gugup, takut Han ma meminta yang tidak-tidak, meskipun ia sekarang mulai menyukai Han Ma, tapi itu masih membutuhkan waktu bagi nya,
"hhhmmmmmm,,,,,, aku mau,,,,,,,,,mau,,,,,,," kata Han Ma sengaja mengoda Hua Qia, mendengar itu Hua Qia pipinya sudah memerah, takut apa yang di pikirkan nya terjadi,
"istirahat,! Hahahahaha,,,,,, jangan gugup seperti itu nona Hua, eh salah pelayan maksudnya, hahahahahaha" kata Han ma setelah itu Han Ma masuk kamar dan menutup pintu,
Mendengar itu Hua Qia menjadi kesal, kesal karena Han Ma mempermainkan nya,
"dasar pria menyebalkan, menjengkelkan, pria aneh," maki Hua Qia di depan pintu kamar Han Ma
Kemudian Hua Qia pergi dengan wajah kesal, di perjalanan Hua Qia bertemu dengan ibu nya,
"ada apa Qia'er mengapa wajah mu terlihat cemberut begitu," kata ibu Hua Qia, Xiehua
"itu Bu, gara-gara pria menyebalkan itu," kata Hua Qia,
"oh siapa itu pria yang membuat putri ibu cemberut," kata Xiehua, ibu nya
"itu Bu Han Ma, sebenarnya malas aku menyebut nama nya," kata Hua Qia
Mendengar itu Xiehua tersenyum lembut, "anak muda jaman sekarang" kata Xiehua dalam hati,
"ada apa dengan Han Ma, bukankah ia pria pilihan mu" kata Xiehua sambil tersenyum lembut di hadapan putrinya,
"itu,,,,,,,," kata Hua Qia tersendat, dengan wajah yang memerah
Melihat itu Xiehua tersenyum dab berlalu pergi,
"ibu pergi dulu ya," kata Xiehua berlalu pergi, ia tidak mau mencampuri urusan anak muda,
Kembali ke Han ma,
Di dalam kamar Han Ma bukan nya istirahat melainkan berkultivasi,
Saat malam tiba di luar kamar terdengar suara yang memanggil nya,
"tuan muda, tuan di panggil Patrick untuk makan malam bersama," kata pelayan tersebut,
Mendengar suara itu Han Ma berhenti berkultivasi, dan berkata
"katakan sama nona Hua Qia, untuk mengantarkan makanan ke kamar ku," kata Han Ma,
"baik tuan muda," kata pelayan tersebut lalu pergi,
Beberapa saat kemudian datang suara di balik kamar Han Ma,
Tok... tok... tok... tok...
Suara ketokan pintu terdengar,
"masuk saja, pintu nya ngak di kunci" kata Han Ma dari dalam,
Saat pintu di buka terlihat di sana seseorang pemuda dengan santai duduk di kursi,
"taruh di atas meja ya pelayan, hahahahahaha,,,,,," kata Han Ma sambil tertawa,
Melihat itu, Hua Qia hanya mendengus kesal, setelah menata rapi di meja makan, Hua Qia langsung berdiri dan keluar dari kamar Han Ma tanpa sepatah katapun,
"sungguh menyebalkan" kata Hua Qia dan berlalu pergi,
Di dalam kamar Han Ma langsung makan dengan lahap, selesai makan Han Ma langsung berdiri dan berkata,
"Baihu," panggil Han Ma, seketika cahaya merah keluar dari dalam tubuh Han Ma, dan berubah menjadi harimau,
"hamba tuan muda," kata Baihu,
"Baihu, mulai sekarang nama mu akan aku ubah menjadi Han Baihu, dan kamu jangan menggunakan kata hamba atau pun tuan muda, karena kamu sekarang sudah aku anggap seperti saudara ku," kata Han Ma tegas,
Mendengar itu Baihu yang sudah di ganti Han Baihu menjadi terharu, dan ia akan berjanji dalam hati nya tidak akan pernah mengkhianati Han Ma,
"terima kasih tuan muda," kata Han Baihu
"sudah aku bilang jangan panggil aku tuan muda," kata Han Ma,
"izin kan saya tetap memangil tuan muda, karena saya merasa tidak sopan apabila memanggil tuan muda dengan nama, sudah di anggap saudara oleh tuan muda sudah menjadi hal yang tinggi bagi saya," kata Han Baihu,
Han Ma hanya menghela nafas panjang, kemudian berkata,
"jika begitu aku pasrah, asalkan kamu jangan menggunakan kata hamba lagi" kata Han Ma,
"terima kasih tuan muda" kata Han Baihu tersenyum,
"setelah melihat semua yang terjadi, sekarang kamu bisa mengerti kan apa tugas mu," kata Han Ma
"saya mengerti tuan muda," kata Han Baihu,
"oh ya jangan lupa kuras harta nya, gunakan cincin penyimpanan ini" kata Han Ma, kemudian melempar cincin penyimpanan ke arah Han Baihu,
"akan saya kerja kan dengan baik tuan muda," kata Han Baihu dengan senang, akhir nya ia bisa membantu Han Ma,
Kemudian Han Baihu terbang lewat jendela kamar Han Ma, melakukan tugas yang akan ia kerjakan,
Dengan kekuatan Han Baihu, Han Ma tidak terlalu cemas, lantaran kekuatan Han Baihu berada di bintang 🌟 4, di mana kekuatan tersebut setara dengan tingkat grand master,
Setelah itu Han Ma duduk dengan sikap lotus dan berkultivasi kembali,
Malam semakin larut, Han Ma membuka mata nya, setelah merasakan kehadiran orang lain di dekat nya,
"bagaimana Baihu, apakah kamu sudah bersenang-senang nya," tanya Han Ma,
"hehehehe, sudah tuan muda, bahkan mainan aku sudah rata dengan tanah" kata Han Baihu sambil memberi cincin penyimpanan yang sebelumnya di titipkan Han Ma,
"bagus, kamu memang sangat bisa di andalkan," kata Han Ma sambil memasukkan cincin tersebut ke dalam cincin penyimpanannya,
Mendengar itu Han Baihu mendongakkan kepala nya, merasa bangga di puji oleh Han Ma,
"jika tuan muda memerlukan sesuatu katakan saja pada Han Baihu ini" kata Han Baihu dengan bangga,
Mendengar itu Han Ma tertawa
"hahahahahahahaha kamu juga bisa eksis ternyata" kata Han Ma,
"jelas bisa la tuan muda," kata Han Baihu,
"baiklah sekarang kamu bisa kembali" kata Han Ma,
"baik tuan muda" kata Han Baihu, kemudian Han Baihu masuk ke dalam tubuh Han Ma,
Setelah itu Han Ma berkultivasi kembali, meskipun tidak menaikkan ranah, setidak nya Han Ma menambah energi nya,
Sinar matahari mulai menunjukkan cahaya nya, dan menerpa wajah pemuda yang tampan, kulit yang halus dan putih, seketika pemuda tersebut membukakan mata nya, terlihat mata nya yang tajam bagaikan pedang,
"sudah pagi ternyata" kata pemuda tersebut yang tidak lain tidak bukan adalah Han Ma,
Kemudian Han Ma berdiri dan melakukan olahraga sedikit seperti kebiasaan nya tiap pagi, setelah selesai Han Ma mencium bau tak sedap, dan ternyata berasal dari tubuh nya,
"aku lupa membersihkan tubuhku," kata Han ma, setelah bertarung dan berkultivasi Han Ma lupa jika ia belum membersihkan tubuhnya,
Kemudian Han Ma pergi ke kamar mandi, dan membersihkan tubuhnya, beberapa saat kemudian Han Ma selesai mandi dan Han Ma menggunakan baju bewarna putih dengan jubah berwarna biru, menambah kesan wibawanya, dan Han Ma mengikat rambut panjangnya nya seperti ekor kuda,
Merasa penampilan nya sudah rapi, Han Ma berjalan keluar kamar, saat ini Han Ma berjalan-jalan melihat bangunan klan Hua,
Beberapa saat kemudian Han Ma mendengar kabar yang menjadi heboh dari anggota klan hua, lantaran klan penguasa kota nanjing sudah rata dengan tanah, dan itu terjadi hanya dalam waktu semalam,
"kalian tahu tidak, klan sin sudah rata dengan tanah," kata anggota klan Hua 1
"benarkah," kata anggota klan Hua 2
"iya benar, kami baru saja melihat nya, di mana klan sin seperti habis terbakar," kata anggota klan Hua 3
"memang penguasa kota nanjing itu semena-mena, mungkin itu karma nya" kata anggota klan Hua 4
Mendengar itu Han Ma hanya acuh tak acuh, dan terus berjalan melihat bangunan klan Hua, saat di perjalanan Han Ma melihat seseorang gadis berjalan ke arah nya,
"ternyata Gege di sini," kata gadis tersebut Hua Qia, sambil tersenyum manis, dengan memperlihatkan lesung Pipit nya,
Mendengar itu, Han Ma mengerutkan keningnya,
"apakah kamu sehat," kata Han Ma sambil memegang kening Hua Qia,
Merasakan kening nya di pegang Hua Qia langsung menepis tangan Han Ma,
"aku sehat Gege" kata Hua Qia sambil cemberut,
"bukankah kita sudah berjanji jika Gege akan menjadi kekasih pura-pura aku hmmmmm, jadi aku sedang memerankannya," kata Hua Qia,
"ah terserah kamu saja, asalkan kamu tidak melupakan jika kamu sekarang pelayan aku," kata Han Ma,
Mendengar itu Hua Qia tersenyum manis dengan lesung Pipit nya,
"jadi sekarang Gege juga harus memanggil ku Qia'er," kata Hua Qia
"mimpi apa aku semalam, kenapa bisa ketemu wanita aneh ini" guman Han Ma kecil,
"apakah Gege mengatakan sesuatu," tanya Hua Qia,
"tidak, aku tidak mengatakan apa-apa," kata Han Ma,
"sekarang coba Gege panggil Qia'er," desak Hua Qia,
"oh tidak,,,, tidak,,,,, tidak,,,,," kata Han Ma cepat
"jika Gege tidak mau manggil Qia'er, aku juga tidak mau menuruti permintaan Gege" kata Hua Qia, sambil cemberut,
"ooooowwwwwww tidak bisa, itukan sudah jadi kesempatan kita, dan juga itu perkataan kamu sendiri," kata Han Ma
"ini juga termasuk dalam rencana Gege, apakah Gege lupa jika aku meminta Gege manjadi kekasih pura-pura aku" kata Hua Qia,
Mendengar itu Han Ma terdiam seribu bahasa,
"jadi sekarang coba Gege panggil aku Qia'er," kata Hua Qia,
Dengan wajah pasrah dan terpaksa Han Ma berkata,
"baik Qia'er" kata Han Ma dengan pasrah, mendengar itu Hua Qia tersenyum manis,
"bagus,,,,, bagus,,,,,, bagus,,,,,," kata Hua Qia dengan senyum manis nya, membuat Han Ma pasrah akan menghadapi wanita,
"seperti nya nona Hua Qia cocok dengan tuan muda" kata Han Baihu di dalam pikiran Han Ma,
"cocok matamu" jawab Han Ma dalam pikirannya,
"hahahahahaha" tawa Han Baihu dalam pikiran Han Ma,
"oh ya Gege, ayah dan yang lain nya sudah menunggu Gege di meja makan," kata Hua Qia,
"ayo kita ke sana" sambung Hua Qia kembali,
Kemudian mereka pergi ke meja kediaman Patrick Hua bei ayah dari Hua Qia dan penguasa kota pelangi,
Semisal,
bla bla bla si kakek dan ternyata bla bla bla
Misal.
"Ma-er, waktunya untuk makan."
contohnya seperti ini:
Pada suatu hari.... Anniv pergi ke kota Jakarta...
ya ya seperti itu
buat author nya untuk berkarya.
dan jangan lupa mampir di karyaku pertama ku ya./Smile//Smile/