apa jadi nya , jika kamu bekerja dengan seorang bos cantik ,masih muda dan sedikit genit , itulah yang di alami oleh Raka , ia bekerja sebagai supir serta asisten pribadi nya seorang CEO muda dan cantik , yang diam diam menaruh hati pada nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bryan Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tercebur
Kedatangan Cindy yang tiba tiba membuat ku kaget , Bu Dewi langsung menoleh kearah nya dengan tatapan bingung , sama juga dengan ku yang juga bingung , tapi aku mengikuti apa yang sedang di rencana kan Cindy., siapa tahu bisa menyelamatkan kan Ku dari situasi ini.
" Itu Bu tadi Raka bantuin aku benerin komputer , kalau nunggu teknisi lama Bu " jelas Cindy , ia melihat kearah ku " Thanks ya ka , nanti gue traktir buat ucapan terimakasih " ucap nya lagi .
Masih dengan ekspresi Heran nya , " emang dia bisa ?" tanya Bu Dewi.
" bisa Bu , sedikit sedikit , yang penting gak parah " kata ku sedikit sombong. Bu Dewi mengangkat alis nya menatap ku dengan tatapan curiga nya .
Tanpa mengucap kan kata kata apa pun Bu Dewi akhir nya kembali keruangan nya dengan wajah kesal . Setelah di lihat nya Bu Dewi menutup pintu ruangan nya , Cindy langsung masuk ke ruangan ku .
" huh , untung aja lu Dateng , kalau enggak ampun dah " ucap ku sambil menghela nafas lega .
" hahahaha, gila ! Suara bu Dewi sampai kedengaran ke bawah , " kata Cindy sambil menertawakan ku , padahal ini kan gara dia .
Hari ini aku melakukan pekerjaan ku seperti biasa nya , Bu Dewi menghampiri ku saat jam sudah menunjuk kan jam setengah sebelas siang. Kami akan pergi untuk bertemu klien di sebuah restoran.
kami tiba tepat waktu di sebuah restoran bergaya klasik , yang di dalam nya ada kolam ikan besar , ada jalan yang yang terbuat dari bambu yang semua nya mengarah pada gazebo gazebo yang berdiri tegak di tengah kolam .
kami menuju salah satu gazebo itu , telah ada dua orang laki laki dan satu wanita cantik , setelah kamu menyapa dan menyalami mereka kamu pun duduk bersama sama dengan. Mereka.
Seperti biasa saat percakapan di mulai , aku hanya menyimak dan mencatat apa pun yang di perlukan.
Seperti nya pertemuan kali ini berhasil , sesekali Bu Dewi meminta pendapat ku, walaupun aku tidak beberapa mengerti , Bu Dewi sangat menghargai setiap pendapat ku walaupun aku belum pengalaman .
Setelah bernegosiasi selama kurang lebih satu jam , akhir nya percakapan pun selesai, kulihat ekspresi wajah Bu Dewi sangat ceria , tampak nya pertemuan kali ini berjalan sukses , setelah saling bersalaman para klien Bu Dewi lebih dulu berpamitan dan meninggal kan restoran .
Namun saat aku dan bu dewi akan pergi dan keluar dari dalam restoran, tiba tiba hujan turun sangat deras , alhasil aku dan Bu Dwi terjebak di dalam restoran.
" Bu , mau saya pinjam kan payung ?"ku coba menawar kan pada Bu Dewi , takut nya ia mau buru buru kembali ke kantor nya .
Bu Dewi tersenyum " tidak usah. Nanti malah kamu yang kebasahan duluan , udah tunggu saja sebentar" ucap Bu Dewi lembut .
Hati ku sangat damai mendengar suara lembut Bu Dewi, namun belum juga merasa lama damai di hati .karena udara terasa semakin dingin bu Dewi berubah pikiran.
" Boleh deh , kalau kamu mau coba pinjam payung " ucap Bu Dewi malu . Aku pun langsung berlari menerobos hujan, beberapa kali aku hampir terpeleset karena jalan di atas kolam itu sangat licin .
Tak lama kemudian aku datang dengan membawa dua buah payung , yang tentu aku juga sudah basah kuyup, pikir ku tidak apa lah ,karena di mobil masih ada jaket ku . Bu Dewi pun jalan melewati hujan dengan menggunakan payung yang ku berikan pada nya " hati hati Bu , jalanan nya licin !" ingat ku pada Bu Dewi , aku berjalan di belakangnya.
Baru saja aku memberi tahu nya
" Byurr"
seorang wanita cantik masuk kedalam kolam ikan yang keruh , yang tak lain adalah Bu Dewi , ku lihat Bu Dewi sangat panik , tanpa berpikir lama aku pun ikut masuk kedalam. Kolam yang ternyata cukup dalam .
Aku langsung membawa Bu Dewi ke pinggiran kolam , tapi Bu Dewi sempat mencakar wajah ku karena panik .di pinggiran kolam sudah ada beberapa karyawan restoran yang ingin membantu kami , setelah kami naik kembali dengan di bantu oleh karyawan restoran, kami pun di saran kan nya untuk Mandi , namun dengan cepat Bu Dewi menarik ku ke parkiran , Bu Dewi berjalan lebih dulu dengan cepat nya , mungkin ia merasa malu, dan langsung masuk kedalam mobil ,
" Hei , cepat buruan lari !" teriak Bu Dewi , kulihat wajah nya merah karena malu .
segera ku berlari, ingin rasa nya aku tertawa, namun takut Bu Dewi marah .
Di dalam mobil aku melihat Bu Dewi seperti nya kedinginan , " nih Bu , pakai aja !" ucap ku ,ku sodorkan jaket ku yang sudah sedikit lusuh .
Bu Dewi melihat jaket itu , Lalu kujalan kan mobil .
" pakai aja Bu , biar udah jelek tapi bersih kok , baru saja aku cuci " ucap ku , ku lirik Bu Dewi lewat spion
" jaket kayak gini masih di pakai , bukan beli yang baru aja " ucap nya judes .
" bukan nya gak mau beli Bu , tapi jaket itu banyak kenangan, lagian kalau memang masih bisa di pakai kenapa harus di buang ?" jelas ku .
Bu Dewi tersenyum, di letak kan nya jaket ku itu di samping nya , wajar lah jika ia gak mau memakai nya , Bu Dewi kan orang kaya , mana pernah dia pakai pakaian lusuh kayak gitu , bisa bisa turun derajat nya hihihi.
Namun , alangkah terkejutnya aku , Bu Dewi membuka pakaian basah nya di dalam mobil, ku lirik dari spion Bu Dewi Hanya mengenakan dalaman saja , lagi lagi aku melihat pemandangan yang indah ,
" jangan lirik lirik ! Awas aja kalau nabrak !" bentak Bu Dewi, yang tahu kalau aku melihat nya .
Dengan cepat ia mengenakan jaket lusuh ku , lalu melipat tangan nya seperti sedang memeluk sesuatu.
" kalau mau nanti di rumah aja , sekarang kamu fokus di jalan " ucap nya lagi .
" mau apa an Bu ?" aku pura pura tidak mengerti.
" alah , sok polos kamu!" jawab nya sambil membuang muka nya kesamping
selama perjalanan Bu Dewi mulai bersin bersin , aku menawar kan nya untuk ke apotek, tapi Bu Dewi menolak nya , setelah sampai di rumah Bu Dewi langsung menuju kamar nya , sedang kan aku menuju kamar mandi yang berada di lantai bawah ,
lagi asik membersihkan diri tiba tiba pintu kamar mandi terbuka , bukan karena aku lupa menguncinya, tapi emang kunci nya sudah tidak berfungsi .
"nih baju nya , buruan ganti " ucap Bu Dewi , ia menyodorkan baju ganti .
" eh eh , kenapa Bu Dewi masuk juga " teriak ku , langsung ku dorong ia keluar , benar benar bos ku yang satu ini , dia mengembalikan jaket ku dan sebuah celana panjang casual , saat ia keluar ku dengar Bu Dewi masih bersin bersin , karena aku juga merasa kurang enak badan jadi aku pun memutuskan untuk pulang. Ya tentu nya setelah berpamitan dengan Bu Dewi dulu ..