Arsyila Maharani harus terpaksa melalui hari- hari yang sulit, hanya karena sebuah kesalahan satu malam yang di luar kendalinya.
Arsyila menjadi korban dari bos tempat Ia bekerja yang pada saat itu sedang terpuruk, kehilangan mahkota yang sangat berarti dua hari sebelum pernikahan mereka.
Mampukah Arsyila melalui hari- harinya ke depan, bukan hanya masalah dari keluarga nya dan juga masyarakat yang memandang dirinya hina.
Bagaimana Ia menghilangkan rasa trauma berat dalam hidupnya, apakah ada cinta tulus yang akhirnya menghampiri nya. Yuk simak kelanjutan nya disini....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💘 Nayla Ais 💘, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di kembalikan kerumah orang tua
Arsy meringis menyentuh kepalanya yang terasa berdenyut, membuka kelopak matanya perlahan, mengerjabkan mata indahnya itu beberapa saat. Jam di dinding sudah menujukan pukul tujuh lebih tiga puluh menit, perlahan ingatan nya mulai kembali, bayangan kejadian beberapa jam lalu mulai berkelabat di pikiran nya.
" Mas Rangga. " Gumam Arsy pelan.
Arsy menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya, ternyata Ia sudah berpakaian lengkap. Arsy mulai mencari keberadaan suaminya karena Pria itu tidak ada di kamar tidur bersama nya.
Teringat Rangga meninggalkan nya semalam dalam keadaan marah, selesai menyentuhnya. Di ralat, penyatuan mereka bahkan tidak usai. Rangga tiba-tiba menghentikan aktivitas nya beberapa detik setelah mereka memulai nya.
" Dimana Mas Rangga. "
Arsy mencari sampai keluar rumah dan tidak mendapati kendaraan suaminya itu.
" *Apa Mas Rangga pergi tadi malam dan belum kembali*. "
Arsy kembali ke dalam rumah, karena bingung apa yang harus Ia kerjaan akhirnya dapur menjadi tujuan nya. Ia ingin membuat menu spesial untuk suaminya.
" Lebih baik aku masak saja, makanan kesukaan Mas Rangga. Dia pasti senang nanti kalau kembali. "
Arsy begitu bersemangat menyiapkan semua bahan yang memang sudah ada d kulkas. Tepat pukul sembilan terdengar deru motor suaminya, Arsy menyunggingkan senyum, memperhatikan penampilan nya dan memastikan kalau penampilan nya saat ini sudah rapi.
Rangga masuk kedalam rumah dengan kondisi berantakan, Arsy menyapa suaminya itu namun Rangga seolah acuh padanya.
" Mas, Mas darimana saja. Mas sudah sarapan, yuk kita sarapan. Aku sudah buatkan menu kesukaan mu. "
Rangga masih membisu, sepertinya suaminya itu sedang tidak baik- baik saja. Raganya disini namun nyawanya seperti berada di tempat lain.
Arsy menatap wajah Pria yang di cintai nya itu dan Ia menemukan sesuatu yang aneh, kedua alisnya bertaut. Seingatnya Ia tidak sempat melakukan apapun semalam pada suami nya, penyatuan mereka bahkan hanya beberapa detik dan Ia tidak mungkin melakukan itu.
" Mas, Mas kenapa. "
Arsy memberikan diri menyentuh lengan suaminya yang masih setia berdiri di hadapan nya. Usahanya berhasil, Rangga seperti mendapatkan ingatan nya kembali.
Ia menatap Arsy dengan reaksi yang berubah-ubah, awalnya terlihat raut wajahnya senang namun tiba-tiba berubah. Rangga langsung meninggalkan Arsy sendiri menuju ke kamar mereka, Arsy menyusul suaminya itu.
Ia mematung di depan pintu ketika melihat apa yang di lakukan suaminya itu. Rangga nampak seperti berkemas, namun yang membuat bingung adalah yang di masukan ke dalam tas adalah pakaian Arsy.
" Mas lagi apa, kenapa pakaian ku di masukkan ke dalam tas seperti itu. Apa kita akan pergi. " Tanya Arsy sembari melangkah perlahan menghampiri Rangga.
Rangga sibuk dengan kegiatan nya, Ia memasukkan semua milik Arsy tanpa terkecuali. Arsy hanya menonton saja karena bingung apa yang harus Ia lakukan.
" Biar aku bantu mengemas keperluan Mas ya, setelah itu kita sarapan. "
" Berhenti.....!! "
Arsy serta- merta menghentikan langkah nya. "Kenapa Mas, aku ingin meringankan pekerjaan mu.. Bukankah kita harus cepat pergi. Mas harus sarapan dulu biar ada tenaga nanti, apalagi Mas punya penyakit magh dan aku tidak mau Mas sakit. "
Arsy meringis karena tiba-tiba Rangga mencekik nya dengan cukup kuat, Ia sampai menahan tangan kekar suaminya itu.
" Kenapa ha, kenapa kau lakukan ini Arsy. Kenapa kau menghianati aku, menghancurkan aku, semua ini gara- gara kamu. Kamu sudah buat hidup ku bagai di neraka. "
Arsy mulai kehabisan nafas, Ia sudah pasrah kalau hari ini nyawanya akan hilang di tangan suaminya. Mata Rangga yang memerah menandakan kalau Pria itu benar-benar sedang di kuasai amarah yang membara.
Arsy terbatuk- batuk ketika Rangga melepaskan cengkeraman tangannya.
" Cepat pergi dari sini sebelum aku berbuat khilaf. "
Rangga menghempaskan koper milik Arsy dan lagi- lagi wanita malang itu hanya meringis ketika koper miliknya itu mengenai kakinya.
" Pergi, apa maksudnya Mas. Kita akan pergi bersama- sama kan. "
Arsy masih belum menyadari situasi saat itu, Rangga menatapnya sinis.
" Pergi bersama. Ya, kita akan pergi bersama, keneraka. "
Rangga menarik tangan Arsy di bagian tangan kanan, sedangkan tangan kiri untuk menyeret tas wanita itu.
Banyak pasang mata yang melihat mereka namun Rangga tidak peduli, melihat kondisi tetangga baru itu beberapa dari mereka mulai bergosip terutama emak- emak komplek. Mereka mulai mengeluarkan asumsi masing-masing.
Arsy hanya diam pasrah, bertanya pun percuma tidak akan menemukan jawabannya. Setelah berkendara selama beberapa menit akhirnya motor mereka parkir di halaman luas rumah orang tua Arsy.
Rangga kembali melanjutkan aksinya, Ia menyeret tangan dan juga tas Arsy memasuki halaman rumah yang nampak asri itu. Halaman yang luas dan kanan kiri di tanami pohon mangga yang kebetulan sedang berbuah lebat.
Ternyata kedatangan mereka di sadari seseorang yang tadi sempat mendengar bunyi motor Rangga dan kemudian mengintip melalui hordeng.
" Bu, Bu. Kayanya akan ada drama sebentar lagi. " Bisik seorang wanita muda pada seseorang wanita paruh baya yang merupakan Ibunya.
Benar saja, tidak berselang lama terdengar keributan di ruang tengah. Itu adalah suara Rangga yang memanggil semua penghuni rumah.
Wanita muda itu menarik Ibunya pelan agar keluar melihat drama yang sebentar lagi akan di mulai.
" Nak Rangga, kenapa datang- datang langsung teriak - teriak begitu, nggak sopan tau. "
Rita menegur menantu nya yang tiba-tiba datang dan langsung membuat keributan. Sementara Arsy berdiri tidak jauh dari Pria itu sambil menundukkan wajahnya.
Rita dan putri kesayangan nya alias Ibu dan adik tiri Arsy itu saling pandang dan sikut- sikutan.
" Dimana Pak Lukman. " Tanya Rangga dengan suara lantang.
Rita meminta putri kesayangan nya itu memanggil Ayah mereka namun belum juga kakinya melangkah orang yang di cari pun muncul, kedua alisnya bertaut melihat siapa yang sudah membuat suara gaduh di rumahnya.
" Ada apa ini Nak Rangga, kenapa ribut-ribut seperti ini dan itu, kenapa bawa- bawa tas segala. " Tanya Pak Lukman.
Ia menatap anak istrinya seolah meminta penjelasan, baik Gita maupun Rita sama mengedikkan pundak mereka pertanda kala mereka juga tidak tau menahu.
" Ayah, Ibu, aku kemari untuk mengembalikan anak kalian. "
Ucapan Rangga membuat Pak Lukman semakin di landa kebingungan, namun melihat Arsy yang menunduk dengan raut wajah sedih, Pak Lukman menyadari kalau kondisi saat ini benar-benar serius.
" Hm kalau begitu duduklah, kita akan bicarakan ini baik- baik. " Suara Lukman penuh wibawa.
" Tidak perlu, aku kemari tidak akan lama, hanya ingin mengembalikan Putri kalian. Aku tidak bisa melanjutkan pernikahan ini. "
Degh !!
Semua yang ada disana terkejut, termasuk Arsy yang mulai menyadari akan ada masalah besar yang terjadi. Ia mulai ketakutan dan matanya sudah mulai berkaca- kaca menahan tangis.
" Apa maksud mu, kalian baru saja menikah dan baru saja pindah rumah. Kenapa tiba-tiba berbicara seperti ini. Apa itu tadi, tidak ingin melanjutkan pernikahan. Apa kamu sudah gila Nak Rangga. "
" Sudah- sudah. Duduklah dulu Nak Rangga, sebaiknya ceritakan dulu masalahnya apa, kita akan ambil keputusan setelah semuanya jelas. " Ucap Pak Lukman menengahi.
Rangga pun memilih duduk di kursi karena mereka tidak memiliki sofa seperti rumah- rumah mewah lainnya.
Suasana menjadi sangat mencekam setelah Rangga dengan keras hati teguh pada pendiriannya, Ia hanya ingin berpisah karena baginya itu yang terbaik.
lope lope dah pokoknya ini mah cantik habis othor. next visual yang lain ya jangan lupa wiliam juga oke