NovelToon NovelToon
Sweet Marriage With You (Season 1)

Sweet Marriage With You (Season 1)

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lentera Sendu

Mesya merasa sedih karena dijodohkan saat ia masih kuliah. Namun berjalannya waktu, perlakuan Sandi yang begitu lembut kepada Mesya berhasil meluluhkan hati Mesya dan membuat Mesya jatuh cinta seiring berjalannya waktu pernikahan mereka... Saat cinta keduanya mulai tumbuh, sosok wanita di masa lalu Sandi yang tiba-tiba datang mencoba menghancurkan kebahagiaan mereka dengan terus membuat kesalah pahaman dan pertikaian diantara hubungan keduanya. Di saat hubungan keduanya mulai renggang, sosok pria yang mencintai Mesya pun ikut muncul dan menambah keruhnya rumah tangga mereka. . . . Dapatkan mereka mempertahankan hubungan rumah tangga mereka? Atau pernikahan mereka akan hancur dengan kemunculan orang yang mereka cinta di masa lalu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lentera Sendu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 12

"Apa masih ada yang mau dibeli?!"

Mesya menggelengkan kepalanya.

"Kamu yakin?! Tapi Sand lihat tidak ada keperluan kamu"

"Oh itu ya, aku emang gak mengambilnya"

"Loh kenapa?"

Mesya hanya terdiam, karena sebelumnya Sandi hanya mengajak ia untuk berbelanja keperluan dapur. Namun Sandi membantu mendorong troli dan membelikan semua bahan keperluan mereka berdua.

Setelah berbelanja, Sandi memesan mobil online karena melihat barang belanjaan mereka yang banyak tak memungkinkan harus membawanya di motor.

"Benar Pak, kirim ke alamat ini ya"

Mesya yang berdiri di parkiran hanya memperhatikan Sandi dari kejauhan. Setelah melihat barang-barang mereka di angkut oleh mobil Sandi pum berlari menghampiri Mesya.

"Ayok kita pergi makan malam" Ajak Sand

"Eh tapi kita baru saja belanja, kenapa tidak masak di rumah saja?" jawab Mesya

"Tidak apa-apa, malam ini Sand pengen ajak kamu makan malam di luar. Masak di rumah kita bisa melakukannya kapan saja kan?!"

"Kita?!...."

"Iya, Sand akan membantu kamu masak"

"Memangnya Kak Sand bisa memasak?!"

"Bisa....masak mie instan"

Mendengar hal itu Mesya tertawa kecil,  melihat Mesya tertawa Sandi pun terlihat senang. Karena setelah bertemu dengan temannya saat berbelanja Mesya terlihat gelisah dan murung, sehingga Sandi mencoba mengibur Mesya dan nampaknya ia pun berhasil.

"Yasudah...malam ini kita makan apa?!"

"Hmm...bagaimana jika nasi padang?!"

"Waahh... Sepertinya Sand mendapatkan wanita yang langka"

"Apa maksud Kak Sand"

"Iya baru kali ini Sand mendengar jawaban selain terserah saat cewek di ajak makan"

Mesya yang mendengar hal itu pun terlihat kesal, namun pada akhirnya Mesya tersenyum dan keduanya pun tertawa bersama.

"Yaudah, ayok kita berangkat" Ajak Sandi

Mesya mengangguk, ia menaiki sepeda motor dan pergi bersama dengan Sandi.

Setibanya di warung nasi padang Mesya dan Sandi memesan makanan, Mesya yang tengah duduk menunggu makanan datang pun memainkan ponselnya dan mendapati pesan dari Ajiz yang menghubunginya.

Mesya seketika terlihat murung, Ajiz bukan tipe yang mudah basa basi apalagi menghubungi duluan selain masalah penting. Tapi kali ini dia menghubungi Mesya hanya untuk menanyakan dirinya pulang dengan siapa.

"Ada apa?!"

Sandi datang dan melihat wajah Mesya begitu masam. Khawatir jika Sandi akan mengetahui pesan tersebut akhirnya Mesya menghapusnya tanpa membalas pesan dari Ajiz terlebih dahulu.

"Tidak ada apa-apa Kak Sand" jawab Mesya

"Yakin?!"

Mesya mengangguk yakin, sampai tibalah makanan mereka dan mereka makan bersama malam itu. Di tengah suapan Mesya mendapati Sandi mengatakan jika dirinya memiliki hadiah untuk Mesya selepas pulang nanti.

"Hadiah?! Hadiah di apa?!" Tanya Mesya yang mengerutkan dahinya.

"Ituuuuuu.... Rahasia dong. Sand akan memberikannya saat kita sudah di rumah nanti" Ucap Sandi

Mesya yang mendengar jawaban itu pun sontak menatap Sandi dengan kesal.

Selama diperjalanan pulang Mesya nampak cemberut, ia terlihat kesal kepada Sandi bahkan ia  duduk di ujung jok dan berjauhan dari Sandi.

"Jangan terlalu belakang duduknya Mesya, nanti kamu jatuh" Ucap Sandi

Namun nampaknya Mesya tak menghiraukan perkataan Sandi, sampai tiba-tiba sebuah mobil yang menyalip dengan cepat membuat Sandi terpaksa rem mendadak sehingga Mesya pun ikut terdorong ke depan dan memeluk Sandi.

"Kak Sand!! Apa yang Kak Sans lakukan sih!?" Ketus Mesya

"Maafin Sand tiba-tiba ada mobil nyalip di depan, Sand pun terkejut"

Mesya terlihat semakin kesal, karena ia mengira jika itu akal-akalan Sand agar dirinya duduk berdekatan dengannya.

Mesya mengangkat alisnya saat gang yang seharusnya menuju rumah Sandi dilewati begitu saja oleh Sandi.

"Eh...."

Meski merasa kebingungan, namun Mesya tak mau berbicara kepada Sandi dan tetap menjauhkan tubuhnya duduk di ujung jok motor.

Mesya terdiam saat Sandi membawanya masuk ke sebuah perumahan yang memang tak jauh dari tempat tinggal Sandi sebelumnya. Bahkan Mesya lebih heran lagi saat Sandi membuka pintu salah satu perumahan tersebut dan mengajak Mesya untuk masuk.

"Kenapa Kak Sand membawa aku kesini?!"  Tanya Mesya

"Ini hadiah yang Sand katakan, rumah kita sendiri"

Mesya yang mendengar hal itu cukup terkejut.

"Sand ingat kamu pernah bilang jika suatu saat kamu menikah, maka kamu ingin rumah yang terpisah baik dari orang tua ataupun mertua....jadi ini rumah yang Sand siapkan untuk kamu"

Mendengar hal itu Mesya terharu, memang benar Mesya pernah mengatakan hal itu. Namun, ia tak menyangka jika Sandi sudah menyiapkan rumah untuk mereka.

"Ayok masuk!!"

Mesya masuk mengikuti Sandi dan melihat seisi rumah tersusun rapi dan bersih. Sebelumnya Sandi yang berniat pindah sudah meminta orang untuk membersihkan rumah mereka, bahkan telah memindahkan semua barang-barang mereka. Sehingga saat mereka pindah, semuanya sudah siap untuk ditinggali.

"Ini kamar utama, tas kamu sudah Sand simpan di dalam. Kamu tinggal istirahat saja, Sand akan mengambil barang belanjaan kita di mobil"

"Aku akan membantu"

Mesya mengikuti Sandi yang berjalan keluar rumah, melihat Mesya mengikutinya Sandi pun hanya tersenyum.

"Terima kasih, Mas" Ucap supir saat menerima uang bonus yang diberikan oleh Sandi

"Ayok kita masukan barang-barang nya ke dalam"

Mesya menenteng kantong belanjaan dan mengecek semua barang belanjaan yang ia bawa.  Dan Sandi mengambil sisa belanjaan yang masih tersisa di luar.

"Simpan dulu saja semuanya disitu, ini sudah larut sebaiknya kamu istirahat. Sand akan lanjut merapihkan sisanya"

"Tapi...."

"Sudah cepat istirahat"

Mesya pun hanya bisa menuruti perintah Sandi dan masuk ke dalam kamar. Melihat rumah baru mereka membuat Mesya terlihat sangat bahagia. Mesya merasa begitu nyaman hingga tanpa sadar Mesya pun tertidur pulas saat merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.

Setelah selesai merapihkan barang-barang, Sandi kembali dari dapur dan melihat pemandangan Mesya yang tengah tertidur pulas. Menyadari jika sebelumnya mereka berdua belum melaksanakan sholat isya membuat Sandi terpaksa membangunkan Mesya meski rasanya Sandi tak tega.

"Mesya!!...bangun hei, apa kamu sudah sholat isya?!"

Sandi perlahan menepuk wajah  Mesya untuk membangunkannya, beberapa kali melakukannya akhirnya Mesya terbangun.

"Hmmm..."

"Bangun dulu, kita sholat isya dulu ya"

Mesya perlahan membuka matanya dan berjalan ke arah kamar mandi. Setelah beberapa menit Mesya telah mengenakan mukena nya dan siap melaksanakan sholat berjamaah bersama dengan Sandi.

Untuk pertama kalinya selepas sholat Mesya mencium tangan Sandi, pria yang telah menjadi suaminya itu. Jantung Mesya berdegup tak karuan saat Sandi mencium kening Mesya untuk pertama kalinya. Mesya tak bisa berkata-kata, ia hanya diam membatu saat Sandi menciumnya.

"Sudah malam, ayok kita istirahat"

Selepas sholat bersama, mereka pun berbaring di tempat tidur. Namun Mesya yang sebelumnya sudah tertidur, menjadi sulit untuk kembali tertidur sedangkan Sandi sudah terlelap disampingnya.

Mesya memiringkan tubuhnya dan menatap wajah Sandi yang tengah tertidur. Setelah waktu yang cukup lama Mesya mulai merasa mengantuk dan perlahan memejamkan matanya.

"Aaahhhh!!!!...."

Sebuah petir yang menggelegar disertai hujan lebat yang tiba-tiba turun mengejutkan Mesya. Hingga tanpa sadar Mesya melompat ke dalam pelukan Sandi dan membuat Sandi ikut terkejut.

"Mesya!! Ada apa?!!"

Sebelum mendapat jawaban Mesya kembali berteriak saat petir menggelegar dan ikut mengejutkan Sandi, sehingga Sandi menyadari jika Mesya takut dengan petir.

Kepanikan yang belum selesai pun membuat Mesya kembali ketakutan saat lampu tiba-tiba padam.

"Aaahhh!!! Kak Sand!!!" Teriak Mesya

Sandi yang tidak bisa melihat apapun malam itu mencoba meraba-raba ponselnya yang sempat ia simpan disamping bantal. Mendapat sedikit penerangan akhirnya Sandi melihat Mesya yang berada di pelukannya itu tengah gemetar ketakutan.

"Mesya!!... Tenang aja semuanya akan baik-baik saja, Sand ada disini"

Mesya yang masih ketakutan tanpa sadar memeluk Sandi dengan erat. Karena pemadaman listrik yang cukup lama membuat Sandi mengajak Mesya untuk tertidur.

"Tapi....tapi aku takut Kak Sand"

"Tidak apa-apa, ada Sandi di sini. Oke"

Malam itu Mesya tertidur sambil memeluk Sandi. Sandi malam itu nampak sangat bahagia karena bisa bersama dengan wanita yang ia cintai. Meski beberapa kali Mesya kembali terbangun karena suara petir, Sandi kembali menenangkan Mesya dengan memeluknya.

"Pemandangan ini....."

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!