Obsession With The Maid

07.30

Ting.

Suara bel kamar berbunyi dengan sangat nyaring,membuat dua manusia yang tengah tertidur di ranjang itu seketika terganggu.

Valerie meregangkan otot otot nya,wanita itu mengerjabkan kedua matanya pelan.suara bel kamar membuat tidurnya terusik.

Sorot matanya membulat,menatap posisi tidurnya yang tengah tidur di atas dada bidang John.

Valerie reflek mendudukan badannya,wanita itu menaikkan selimutnya hingga sebatas dada,menutup bagian dada nya.

"Kenapa terkejud seperti itu?"John mengusap rambut Valerie pelan.

"Kemarin malam hanya mimpi bukan,katakan kepadaku jika itu hanyala mimpi," ucap Valerie serius.

"Itu real,tidak mimpi,jika kau tidak percaya,lihat sendiri,kita sama sama telanjang bukan,itu artinya ...."John menghentikan ucapannya,sorot mata laki laki itu menatap badan Valerie.

"Apa yang kau lihat,jangan mesum,"Valerie memukul bahu John kasar.

Ting.

Suara bel kamar berbunyi untuk kedua kali nya.

"Siapa yang datang ke kamarmu,"

"Jika itu Figo,apakah laki laki itu akan marah jika melihatku melakukan hubungan intim denganmu," Valerie menatap John serius.

"Tentu saja tidak,Tuan figo akan menyerahkanmu kepadaku dengan sangat cuma cuma,"

"Buka la pintu nya," ucap John.

"Keluarla dari kamarku,keluar lewat pintu belakang," pinta Valerie.

"Apa kau mengusirku, hmm? "

"Ya,aku mengusirmu,keluarla,"ucap Valerie terus terang.

"Aku tidak ingin keluar,"

Valerie menghela nafasnya panjang,berdebat dengan laki laki satu itu tidak akan membuahkan hasil.

Valerie merangkak turun dari ranjang,wanita itu meraih kaos hitam miliknya yang tergeletak di lantai dan segera memakai nya.

"Kenapa kau melihatku seperti itu? " tanya Valerie.

"Kau sangat cantik,kenapa Figo membuangmu seperti sampah,"ucap John.

"Berhentilah menyamakan ku dengan sampah,"celetuk Valerie kesal.

Valerie berjalan membuka pintu kamarnya.pandangannya membulat,menatap Mona yang sudah berdiri di depan sana.

"Kenapa kau sangat lama untuk membukakan pintu untukku sayang?"tanya Mona.

"Maafkan aku Mom,aku baru saja bangun,"ucap nya.

"Kau terlihat sangat lelah,apakah semalam kau dan Figo melakukan hal itu?"tanya Mona menggoda menantunya itu.

"Aku tau kau pasti malu mengakui nya,"ucap Mona.

"Aku hanya ingin mengajakmu sarapan pagi bersama,mari kita turun,"ucap Mona mengandeng tangan Valerie.

...•••••••...

"Apa kau sudah bangun?"shearen merasakan pergerakan tubuh laki laki itu.

Figo semakin menduselkan wajahnya di  dada shearen,laki laki itu semakin mempererat pelukannya.

"Aku tidak bisa tidur,"rengek Figo

"Kenapa?"

"Apa kau memikirkan sesuatu,"

Figo menganggukkan kepalanya sembari menatap wajah shearen.

"Apakah manusia Kejam sepertimu bisa menangis?"shearen menatap laki laki yang tengah memeluknya itu.

"Shearen,aku tidak sekejam itu,"ucap Figo kesal.

"Kau menangis?"shearen mendorong bahu Figo, shearen merasakan ada sesuatu yang basah di bagian dada nya.

Sorot mata shearen fokus menatap wajah Figo yang basah.shearen mengusap air mata laki laki itu.

Figo kembali memeluk tubuh shearen,laki laki itu menyembunyikan wajahnya di ceruk leher shearen.

Shearen terkekeh. "Aku baru melihat laki laki sepertimu menangis,"

"Kau memikirkan apa? ceritakan kepadaku,siapa tau aku bisa membantumu,"

"Apa hal yang membuatmu sampai menangis seperti ini,"tanya shearen.

"Shearen,berjanjilah kepadaku,kau tidak akan meninggalkanku kan?"Figo mempererat pelukannya.

"Kenapa tiba tiba menanyakan hal seperti itu?"

"Tetapla bersamaku.apa kau bisa berjanji kepadaku?"

"Berjanjilah kepadaku,"rengek Figo uring uring an.

"Aku tidak bisa berjanji,"

"Kenapa?apa kau tidak ingin tinggal bersama denganku selama nya,apa kau lebih memilih laki laki lain?"tanya Figo.

"Kau harus tetap bersamaku.aku tidak akan membiarkanmu pergi,"

"Kau sudah memiliki seorang istri.derajatmu dengan derajatku juga sangatlah berbeda,aku hanyala pelayan disini,sedangkan kau..."

"Berhentila membahas soal derajat,aku tidak menyukai nya,"

"Aku akan mengangkat derajatmu,kau akan menjadi Ny alexander dirumah ini,apakah kau mau sayang?"

"Aku tidak mau,itu sudah menjadi hak milik Valerie bukan,"

"Valerie tidak pantas memiliki itu,aku tidak mencintai nya,"

"Jika tidak mencintai nya,kenapa kalian bisa menikah,itu hal yang tidak masuk akal,"

"Sayang,berhentilah menanyakan hal itu,"

"Apa kau tidak ada jadwal ke kantor hari ini ?"shearen mengubah alur pembicaraannya dengan Figo.

"Tidak,"

"Bukan kah hari ini hari Senin?kenapa kau tidak ada jadwal,"

"Aku masih ingin tidur disini,"

"Bisakah kau melepaskan ku?punggung ku sakit sekali,aku tidak bisa menahannya lagi,sudah seharian penuh kau memeluk ku,"ucap shearen kesal karena sedari kemarin malam laki laki ini memeluknya.

"Apa aku perlu memanggilkan mu tukang pijat?"Figo menatap shearen intens.

"Atau aku sendiri yang akan memijatmu?"

"Pikiranmu akan menjadi mesum jika kau memijatku,"ucap shearen.

"Apa jiwa ke PD an mu sudah mulai muncul,"Figo mengulur senyum di bibirnya.

"Berbaringlah,aku tidak akan melakukan hal yang aneh aneh,"ucap figo.

"Dan kau pikir,aku akan percaya dengan ucapanmu itu,"

"Aku tidak akan melakukan apapun,kau bisa memegang janjiku,"

Shearen menghela nafasnya panjang,wanita itu membaringkan badannya tengkurap.

"Apa kau tidak ingin melepaskan pakaianmu?"

"Untuk apa?tidak usah,"

"Pijatannya akan lebih terasa jika kau melepaskan semua pakaianmu,"ucap Figo.

Shearen membalikkan badannya,wanita itu menatap Figo sinis."Apa kau ingin menyentuhku?"

"Apa kau ingin kusentuh?"tanya Figo menaikkan alisnya .

"Cepat la berbaring,aku akan memijatmu,tapi lepaskan dulu pakaianmu,"

"Tidak perlu melepas pakaian,"

"Kenapa?apa wanitaku ini masih malu memperlihatkan tubuhnya dihadapanku ?"Figo menaikkan alisnya.

"Tentu saja aku masih malu,aku dan kau tetaplah orang asing,"

"Aku sudah melihat tubuhmu,untuk apa kamu malu,"ucap Figo kesal.

Figo, memegang ujung kaos oversixe hitam yang dikenakan shearen,laki laki itu mengangkatnya dan segera melepaskannya.

"Cepat la berbaring,aku akan memijat punggung mu"

"Apa yang akan kau lakukan?"tanya shearen sedikit ragu.

"Cepatlah berbaring," perintah Figo.

Shearen membaringkan badannya pelan,sedangkan Figo,laki laki itu dengan perlahan memijat punggung shearen.

"Aku ingin memijat bagian depanmu,rubah posisi mu,"

"Sudah kubilang,kau akan mesum Figo,"shearen menatap Figo kesal.

Shearen mendudukan badannya,wanita itu meraih baju miliknya lalu memakai nya.

Senyum di bibir Figo mengembang,laki laki itu menatap wajah shearen mulai memerah.

"Kau mau kemana?"Figo memegang tangan shearen.

"Figo,keluarlah dari kamar ku!!!!!"ucap shearen kesal.

"Tidak akan"

"Figo!!!"shearen berdecak sebal menatap ekspresi Figo yang sedari tadi senyum senyum tidak jelas menatap nya.

Figo menarik tangan shearen,membawa wanita itu untuk tidur di dekapannya. " 30 Menit lagi aku akan keluar. "

"Janji? "

Figo menganggukkan kepalanya.

"Jawab dulu....." geram shearen.

"Promise, sayang. 30 menit lagi aku akan keluar untuk bersiap siap bekerja, ada meeting pagi ini dengan investor luar negeri. "

"Jaga dirimu baik baik, aku akan datang lagi ke kamarmu nanti malam hmm. " ucap Figo.

"Tidak perlu, kau tidak perlu datang ke kamarku setiap hari. "

"Tidak ada penolakan. " ucap Figo.