Ditengah hutan yg paling misterius, ada sebuah gubuk kecil, di sana Han Ma d besarkan oleh kakeknya.
Setelah tau bahwa orang yg membesarkan nya ternyata bukan kakek kandungnya, Han Ma turun gunung untuk mencari jati dirinya.
Akankah Han Ma mampu mencari jati diri nya, ikuti kisah Han Ma si Dewa Gila.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon macheyroe El sani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kakek an meninggal
pagi hari
Sinar matahari sudah masuk ke celah-celah jendela gubuk kecil, seseorang pemuda tampan yang masih tidur dengan kondisi ranjang yang ambruk, perlahan membuka mata nya
"wwhhooooaaaaammmmmm, sudah pagi ternyata" kata pemuda tersebut sambil mengerjakan otot-otot nya, dan membiasakan diri dengan gelang nya,
Ya pemuda tersebut Han ma.
Setelah 5 menit kemudian, Han ma selesai mengerjakan otot-otot nya dan membiasakan diri dengan beban berat nya,
Han ma mulai berdiri melihat ranjang nya yang ambruk, dengan helaan nafas panjang
"huufff, mulai sekarang aku tidur tidak mengunakan ranjang," kata Han ma sambil membersihkan ranjang nya yang sudah ambruk,
Dan membawanya keluar untuk dijadikan kayu bakar, pikir Han ma dari pada di buang,
Setelah selesai Han ma ke dapur untuk memasak makanan hari ini untuk dia dan kakek nya,
Keahlian Han ma dalam memasak diajarkan oleh nenek nya dahulu,
Beberapa saat kemudian makanan pun sudah siap santap, melihat itu Han ma memanggil kakek nya.
"kek, kakek, "
"kakek" panggil Han ma, sekian lama tak ada jawaban dari kakek nya, Han ma pun menuju kamar kakek nya, dan mengetuk pintu kamar nya,
"kek, kakek, hari sudah pagi kek, makanan pun sudah siap kek," panggil Han ma kepada kakek nya, tak ada jawaban Han ma pun penasaran, tidak bisa nya kakek nya telat bangun pagi,
Dengan sedikit panik Han ma pun membuka pintu kamar kakek nya, melihat kakek nya masih terbaring diatas ranjang, seketika Han ma pun menghela nafas lega,
"ya ampun kek, ayo bangun kek, masih aja tidur, hari sudah mau malam pula kek," kata Han ma
Dan kakek nya masih belum bangun, Han ma pun mulai mendekati kakek an dan membangun kan nya dengan menggoyangkan badan nya,
"kek, kakek"
"kek,kakek"
"kek, kakek"
"kakek" kata Han ma, kakek an pun masih belum bangun, berulangkali kalu Han ma membangun kan kakek nya belum juga ada tanda-tanda mau bangun,
"ayo la kek, Jangan bercanda, masih pagi ini kek udah bercanda aja" kata Han ma
masih tidak ada pergerakan, karena rasa penasaran han ma pun mengecek nadi kakek nya, setelah beberapa saat mata Han ma melotot seakan akan tak percaya, di rasa kurang yakin Han ma mengecek lagi, dan mengecek nafas kakek nya sudah tak bernafas lagi, atau bisa di katakan kakek nya sudah tak bernyawa lagi,
Masih tak percaya dengan linangan air mata Han ma masih membangunkan kakek nya,
"ba... N...gun keeeeeekkk, ma ma'er su su dah masak un untuk kita sarapan kek, " kata Han ma gemetar dengan air mata yang mengalir di pipi nya,
" aaayyooo baaanggguunnn keeeeeekkk," kata Han ma lagi,
""ha nya, kakek yang ma'er punya kek, kalu kakek ninggalin ma'er untuk apa lagi ma'er hidup, kek," kata Han ma sambil bergemetar, setelah itu Han ma menangis sejadi-jadinya,
"huuuaaaaaa 😭😭😭😭😭😭😭😭😭" tangis Han ma keras,
Sampai siang Han ma menangis dengan tak berdaya Han ma mulai bangkit dan melihat kakek nya,
Setelah itu Han ma keluar dari gubuk dan mengali tanah d samping kuburan nenek nya, setelah 1 setengah jam mengali Han ma duduk d atas tumpukan tanah galian nya, dan melihat ke dalam lubang yang di gali nya,
Han ma masuk ke kamar kakek nya, dan membawa kakek nya ke tempat lobang galian nya di dekat kuburan nenek nya,
dengan tangan bergetar Han ma memasukan kakek nya di dalam kuburan dan memposisikan kakek nya dengan baik,
Han ma mencium wajah kakek nya untuk terakhir kalinya, setelah itu Han ma naik k atas dengan memegang alat gali,
Dengan menghirup udara dan menghembuskan nafas dengan perlahan, setelah merasa tenang Han ma mulai mengubur jasad kakek nya,
Setelah setengah jam Han ma selesai memakamkan kakek nya, Han ma duduk di antara kuburan nenek dan kakek nya, melihat batu Nisan dengan tulisan "Lin yu nenek Han ma" dan " an kakek Han ma" tanpa terasa mengalir lagi air mata Han ma untuk kesekian kalinya,
Semisal,
bla bla bla si kakek dan ternyata bla bla bla
Misal.
"Ma-er, waktunya untuk makan."
contohnya seperti ini:
Pada suatu hari.... Anniv pergi ke kota Jakarta...
ya ya seperti itu
buat author nya untuk berkarya.
dan jangan lupa mampir di karyaku pertama ku ya./Smile//Smile/