Hubungan yang dijalin oleh Yuana dan Farhan selama tujuh tahun harus kandas begitu saja
Yuana melihat Farhan yang berselingkuh dengan sahabat karibnya yang bernama Intan
Dan akhirnya Yuana langsung memutuskan untuk pergi
Disaat sedang menata hatinya, ia tidak sengaja bertemu dengan seorang yang tak lain adalah suami dari mendiang kakaknya yang bernama Haris
Apakah Yuana akan menikah dengan Haris atau ia akan kembali lagi dengan Farhan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Haris dan Yuana telah sampai di perusahaan dan mereka berdua kembali bekerja seperti biasa.
"Yuana, apakah kamu bisa membuatkan aku kopi?" pinta Haris
"I-iya Pak" jawab Yuana yang langsung bangkit dari duduknya dan menuju ke pantry untuk membuat kopi.
Yuana berjalan ke pantry dan ia lekas membuat kopi untuk suaminya
Disaat sedang membuat kopi, ada seseorang lelaki yang juga ikut masuk kedalam sana.
"Mbak, asisten pribadi Pak Haris yang baru?" tanya lelaki yang mempunyai hidung yang sangat mancung dan badan yang atletis. Ia pun menyodorkan tangannya ke arah tangan Yuana dan menyebutkan kalau dirinya bernama Fairus.
Yuana pun juga memperkenalkan dirinya dan ia langsung kembali ke ruangan suaminya.
"Ini Pak kopinya" Yuana menaruh cangkir kopi di meja Haris yang sedang fokus dengan pekerjaannya.
Haris mengangguk dan mengucapkan terima kasih kepada Yuana.
Yuana juga kembali duduk dan melanjutkan pekerjaannya.
Detik demi detik berganti dan jam menunjukkan pukul 4 sore dimana jam kerja sudah usai.
Haris mengambil tasnya dan meminta Yuana untuk langsung ke parkiran mobil. Demi permintaan istrinya, ia harus kucing-kucingan dengan Istrinya yang tidak mau dipublikasikan hubungannya.
Haris keluar terlebih dahulu dan langsung masuk kedalam lift.
Disaat Yuana sedang bersiap-siap menyusul suaminya ke parkiran, ia dikejutkan dengan kedatangan Fairus yang sedang berdiri di depan pintu.
"Yuana, bagaimana kalau aku antar pulang? Dimana rumah kamu?" tanya Fairus
Yuana yang kebingungan langsung menjawab kalau ia sudah memesan taksi.
Fairus harus menelan kekecewaannya dan ia pun langsung pergi meninggalkan Yuana.
Yuana pun segera mengambil tasnya dan setelah itu ia masuk kedalam lift.
Sesampainya di parkiran mobil dan melihat situasi yang aman. Yuana langsung masuk kedalam mobil dimana suaminya sudah lama menunggu.
"Sayang, kenapa lama sekali? Apa ada masalah?" tanya Haris sambil mencium kening istrinya.
"Tidak ada Mas, tadi aku mampir ke kamar mandi dulu" jawab Yuana yang tidak ingin membuat suaminya marah karena Fairuz yang mengajaknya pulang bersama.
Haris menggenggam tangan istrinya dan ia pun langsung melajukan motornya menuju ke rumah orang tuanya. Ia ingin memberitahukan kepada kedua orang tuanya tentang pernikahannya.
"Mas Haris, aku takut jika bertemu dengan Papa dan Mama" ucap Yuana yang takut jika mereka akan menentang pernikahannya dengan Haris.
Haris meminta istrinya untuk tidak khawatir karena ia yakin kalau kedua orang tuanya sangat setuju.
Sebelum ke rumah orang tua Haris, Yuana mengajak suaminya untuk membeli beberapa buah dan makanan kesukaan Papa dan Mama Haris.
Haris pun langsung melajukan mobilnya menuju ke Mall yang letaknya tidak jauh dari perusahaannya.
Sesampainya di Mall, mereka berdua langsung turun dan segera ke supermarket untuk membeli buah.
Haris mendorong troli belanja sementara itu Yuana mengambil beberapa buah Anggur, Apel dan Melon kesukaan Mama Haris.
"Mas, aku boleh beli ini?" tanya Yuana sambil menunjuk ke arah buah durian monthong.
"Iya sayang, ambillah dua" Yuana mengambil dua buah durian yang langsung ia taruh ke dalam troli belanja.
Haris juga meminta istrinya untuk belanja kebutuhan rumah yang tidak ada di rumah.
Setelah semuanya sudah terbeli, Haris lekas membayar semuanya. Ia meminta salah satu karyawan untuk membawakan belanja sampai ke parkiran mobil.
"Sayang, kamu sedang melamun apa?" tanya Haris yang melihat istrinya diam mematung.
"M-mas, maaf udah menghabiskan uang untuk membayar belanjaan ini" jawab Yuana yang merasa bersalah kepada suaminya.
Yuana sangat takut jika suaminya akan marah seperti apa yang dilakukan oleh Farhan yang pernah memukulnya karena membeli dua burger.
Haris menggenggam tangan istrinya dan mengatakan kalau sudah kewajibannya untuk membelanjakan uangnya untuk keperluan istrinya.
"Ini black card untuk kamu dan jangan menolaknya" Haris memasukkannya black card itu ke dalam dompet istrinya.
Haris kembali menggandeng tangan istrinya dan mengajaknya ke parkiran. Mereka pun lekas berangkat ke rumah orang tua Haris.
Dua puluh menit kemudian mereka telah sampai di rumah orang tua Haris
Haris mengajak istrinya untuk segera turun dan menyapa mereka berdua yang sedang menanam bunga anggrek.
"Assalamualaikum Pak, Ma" sapa Haris sambil mencium kedua tangan orang tuanya.
"Wa'alaikumsalam, tumben anak mama kesini" ledek Mama Haris
Haris tertawa kecil mendengar perkataan Mama yang menyindir dirinya. Sejak Feby meninggal dunia, Haris memang karang pulang dan ia memilih untuk menyibukkan dirinya.
"Bukankah ini Yuana adik Feby? Apa kabar sayang?" tanya Mama
Yuana langsung mencium tangan Mama dan Papa Haris.
"Pa, Ma,.ada sesuatu yang ingin Haris katakan dan sebaiknya kita mengobrol di dalam rumah saja" ucap Haris.
Kedua orang tuanya langsung mengajaknya untuk masuk kedalam rumah. Mereka tahu jika Haris berkata seperti itu pasti ada sesuatu yang penting"
Mereka telah berada di ruang tamu, Papa dan Mama memandang Haris dan Yuana yang duduk bersampingan.
"Pa, Ma, Haris minta maaf kalau baru sekarang Haris mengatakannya. Haris dan Yuana sudah menikah" ucap Haris.
Papa dan Mama langsung terkejut mendengar perkataan dari putranya yang telah menjadi suami Yuana.
Haris menceritakan alasannya kenapa dia menikahi mantan adik iparnya itu.
Mama Haris langsung memeluk tubuh Yuana dan ia merestui pernikahan mereka berdua.
"Papa juga merestui hubungan kalian dan lekas berikan kami cucu yang sangat cantik" ucap Papa yang sudah tidak sabar menimang cucu.
Mereka berdua yang mendengar perkataan Papa, langsung malu dan menundukkan kepalanya.
Kemudian Mama mengajak Yuana untuk ke dapur membantu menyiapkan makan malam.
Mama Haris dari dulu sudah menginginkan Yuana sebagai calon menantunya.
"Mama, ingin masak apa?" tanya Yuana.
"Mama ingin masak ikan bumbu kuning sama tahu goreng kesukaan Haris dan Papa" jawab Mama Haris
Mama meminta Yuana untuk membersihkan ikan yang ada di dalam kulkas.
Disaat Mama dan Yuana berada di dapur tiba-tiba mereka dikejutkan dengan kedatangan adik Haris yang bernama Divan.
"Mama, sedang masak apa?" tanya Divan yang baru saja sampai di rumah.
"Divan kenapa tidak memberitahukan Mama kalau mau pulang ?" Mama Haris mencium kening putranya.
Divan yang baru saja datang dari luar negeri langsung menuju ke rumah untuk mengunjungi kedua orang tuanya.
"Bukankah kamu Yuana adik dari Feby?" tanya Divan yang langsung menghampiri Yuana yang sedang membersihkan ikan.
"Iya, dia Yuana dan apakah kamu tahu kalau dia sekarang sudah menjadi kakak ipar kamu" ucap Mama sambil memotong tahu.
Mama mengatakan kepada Divan kalau kakaknya sudah menikah lagi dengan Yuana.
"A-apa Ma? M-menikah?" tanya Divan sambil menunjukkan raut wajahnya yang kecewa.
"Iya Divan, lekas beri selamat kepada kakakmu" pinta Mama.
Divan menganggukkan kepalanya dan ia lekas menuju ke ruang keluarga.
"Apakah sudah bertemu dengan Mama?" tanya Haris.
Divan menganggukkan kepalanya dan ia meminta ijin untuk masuk kedalam kamarnya. Ia mengatakan kalau ingin tidur sebentar.
Setelah sampai di dalam kamarnya, Divan membuka dompetnya dan ia menangis karena Yuana telah menikah dengan kakaknya sendiri.
"Dulu aku kalah dengan Farhan dan sekarang aku kalah dengan kakakku sendiri" gumam Divan yang sudah lama mencintai Yuana. Ia tidak memiliki keberanian untuk menyatakan cintanya kepada Yuana.
Terus semangat berkarya
Jangan lupa mampir ya 💜
Terus semangat berkarya
Jangan lupa mampir ya 💜