NovelToon NovelToon
The Fatalis : Kembalinya Era Kegelapan

The Fatalis : Kembalinya Era Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Epik Petualangan / Akademi Sihir / Romansa
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Jack The Writer

Judul: The Fatalis

Nazzares, pemuda dengan mata merah yang dilahirkan untuk memburu raksha, memegang pedang abhiseka sebagai simbol takdirnya. Bersama istrinya, Kandita, yang telah bersamanya sejak usia 15 tahun, mereka menghadapi dunia yang penuh perang, pengkhianatan, dan rahasia yang tak terungkap. Setiap langkah membawa mereka lebih dekat pada takdir yang penuh kejutan dan plot twist yang mengubah segalanya.

The Fatalis adalah kisah aksi, intrik, dan pengorbanan yang tak terduga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jack The Writer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

hewan mistis

Hewan Mistis sejatinya, adalah warisan dari kehendak langit. yang, menjaga kestabilan dimensi bhumi, beserta kestabilan energi mistis yang ada didalamnya. Serta sebagai penopang keberlanjutannya kehidupan di alam bhumi. Disetiap bagian wilayah bhumi ini, kehendak langit menentukan bentuk fisik hewan mistis. menurut, kondisi alam tempatnya berasal.

pada setiap kitab kitab kuno, diseluruh penjuru dunia, pasti akan memuliakan hewan mistis. bahkan, di beberapa tempat lain diluar nuswantorra, hewan mistis, dipercaya sebagai wujud tuhan yang terlihat sebagai anugerah.

Walaupun, seiring perkembangan zaman. hewan mistis banyak digunakan untuk senjata perang. Karena diantara jenis hewan mistis, ada jenis tertinggi dari hewan mistis lainya. Yaitu, jenis yang mampu bertarung dan menjalin kontrak dengan seorang Fatalis.

Namun, hanya kehendak langit yang mampu merestui kontrak tersebut. jika, seorang Fatalis mampu menjalin ikatan dengan hewan mistis, maka, Perubahan bentuk fisik pada hewan mistis itu, akan mengikuti dari kekuatan tuanya.

Hewan mistis tanpa tuan, tetap lah hewan secara naluriah. hanya, berbeda bentuk saja dengan hewan asli.

"Mmm.. suamiku!, apa hewan mistis tempo hari itu sedang dikejar fatalis?. sepertinya, dia dipaksa untuk menjalin kontrak atau semacamnya" ucap kandhita, sambil memahami buku yang dia baca kepada nazzares. yang sedang tertidur dipangkuanya.

"Entahlah, jikalau begitu, lebih baik dia pergi saja dari sini. Kita tidak harus ikut urusan orang lain" jawab zares yang nyaman tiduran di paha istrinya. sambil, memainkan benda yang menghalangi pandanganya tadi malam.

"Tapi, kau mempunyai banyak teman hewan mistis sekarang? Setelah dewi itu menumbuhkan pohon pohon itu, setengah tahun lalu, banyak hewan mistis berkeliaran di depan rumah, tanpa ada rasa takut." tanya zares

"Ya, mungkin karena mereka mengira kalau rumah kita itu, bagian dari hutan. Aku juga, telah mempelajari, sedikit demi sedikit hewan mistis. dari jenis, sampai tingkah laku mereka" jawab kandhita.

"Hmm sekarang kau jadi pawang hewan mistis" ungkap senang zares yang melihat istrinya mempunyai antusias terhadap ilmu pengetahuan.

Beberapa saat kemudian..

Hewan mistis tempo hari sudah pergi dari tempat itu. kandhita yang mengeceknya, karena sedikit khawatir dengan keadaanya. Kini, ia bisa bernapas lega. karena, dia bisa membuatnya sembuh, dan bisa pergi, untuk mencari tempat yang aman.

"Piii.. piii... Piiii..." Suara hewan, sedang mengelus elus kaki kandhita.

"Heeeiii.. imut sekali dirimu datang dari mana kau" kandhita yang menggendong dan mengelus elus hewan mistis itu.

"Baiklah apa kau tersesat?" Tanya kandhita

"piii.. piii.." Jawab sang hewan mistis.

"Hei.. Aku tak mengerti bahasamu, oww baiklah, mungkin sementara waktu kau bisa tinggal di depan rumah kami. disana, banyak hewan mistis sepertimu" Jawab kandhita dengan lembut.

"piii.. pii..." Hewan mistis itu pun mengikuti kandhita dari belakang.

"Baiklah.! kau tinggallah dulu disini, lihat banyak mahkluk sepertimu kan!" Ucap kandhita.

"piii piii"

kandhita lalu, meninggalkan hewan mistis itu dan kembali kerumahnya, untuk memasak buat sang suami.

Namun, hewan itu malah mengikuti kandhita kedalam rumah.

"Hei kenapa kau mengikuti ku! yaaa baiklah,! tapi jangan merusak apapun oke!" kandhita yang takut kalau dia nantinya membuat suaminya tidak nyaman.

Langit kini telah berubah warna. lilin lilin, dan obor pun kembali dinyalakan oleh kandhita. untuk, menerangi rumahnya.

zares sudah kembali, membawa tumpukan kayu yang sudah dipotong potongnya, ke halaman depan rumah.

"Braaakk" suara kayu terdengar.

"Buat apa itu?" Tanya kandhita.

"sepertinya, aku akan membuat tempat untuk buang hajat, di belakang rumah. seperti, yang ada di penginapan di kota serabi" Ucap zares

"Oww baiklah, sepertinya kau sudah belajar banyak" jawab kandhita.

"Iyalah,! aku sedikit membaca juga tentang bangunan bangunan nuswantorra. yang, memakai bebatuan alami, untuk membangunnya." jawab zares lalu melanjutkan.

"mngkin untuk sekarang ,aku masih belum bisa melakukanya. namun, suatu saat aku akan merubah rumah ini, menjadi, tempat pulang yang paling nyaman untuk kita pulang" ujar zares. kandhita yang mendengarnya, hanya bisa tersenyum.

"Bersihkanlah tubuhmu, aku sudah merebus air panas untukmu mandi" ucap kandhita sambil mengelap keringat zares.

"Apa kau juga sudah mandi" tanya zares.

"Belum, aku akan mandi setelah mu" jawab kandhita.

"Mmm, maaf aku menolak!. aku ingin mandi bersamamu" ucap zares sambil mengedutkan kedua alisnya. ,

"ih dasar mesum, baiklah! Ayok!" Jawab kandhita

"hore, asik.. kiuw kiuw mpuk jeruk, cukurukuk, mpukjeruk" zares yang senang mendengarnya.

beberapa saat kemudian ketika zares dan kandhita selesai mandi..

"Hei kenapa ada hewan melayang disini," ucap zares melihat hewan mistis didalam rumahnya.

"Sayang, apa ini salah satu temanmu" teriak zares dari ruang tamu rumah.

"Ooh itu, aku menemukanya ditempat hewan besar itu pingsan" jawab kandhita dengan mengeraskan suaranya. sambil, menata makanan dimeja makan.

"Ya sudahlah aku lapar" zares yang meninggalkan hewan itu sendirian

"Mmmm melihat masakanmu saja, sudah membuatku sangat lapar. Selamat makan istriku" Merekapun makan bersama.

setelah selesai makan malam..

"Aaaaaaaaaaa" zares bersendawa dengan keras.

"Enaknya masakan istriku, perutku serasa mau meledak" ucap zares yang terlalu kenyang.

"Sayang, sepertinya stok beras kita sudah mulai habis" ucap kandhita.

"Baiklah,! besok aku akan ke kota serabi, sekalian aku ingin membeli peralatan lainya". Jawab zares.

"okey tapi aku ikut" ucap kandhita ingin ikut.

"Baiklah, sayang" jawab zares.

Sambil berpelukan menikmati pemandangan air terjun di debelakang rumah.

"Istriku, sepertinya kita memerlukan kereta kuda, untuk pergi ke trowulan nanti."

"Iyah tempat itu begitu jauh, namun, kereta kuda sangat mahal bukan" jawab kandhita

"Tenanglah, jika kita menjual ramuan obat dengan lebih giat lagi mungkin dalam waktu satu atau dua bulan bisa terpenuhi" ucap zares sambil memeluk kandhita di dadanya yang bidang.

"Baiklah, aku akan berusaha keras!" Jawab kandhita lalu mencium mesra pipi suaminya.

"Sebentar, sepertinya aku pernah merasakan energi mistis ini." Zares yang baru tersadar. Hewan mistis itu yang sedari tadi tiduran di sebelah mereka pun mulai berkeringat.

Zares menatap hewan mistis itu dengan seksama dan mengerutkan kedua alisnya.

"Mmmmm auranya sama dengan hewan sekarat tempo lalu.. heii apa yang kau lakukan kau pikir bisa menipuku"

zares yang marah mencekik hewan itu hingga matanya melotot.

"Pii piii piii pii" respon hewan itu ketika dicekik.

Plakkkkk...!!!!

Muka zares kini berstempel telapak tangan di pipi kirinya.

"Mmm.. kau bilang tadi, kalau hewan mistis petarung bisa mendapatkan kekuatanya, ketika dia mendapatkan tuanya" ucap zares ke kandhita.

"Iyah, yang aku baca seperti itu!" Jawab kandhita

"namun kenapa dia mempunyai kekuatan untuk berubah menjadi kecil seperti kucing bodoh ini" zares yang bingung.

"Oww mungkin karena dia menyukaimu jadi secara tidak sengaja kau telah menjalin kontrak dengan kucing ini, namun, kenapa kekuatanya berubah bentuk menjadi kecil? Oh baik coba ku periksa." Zares yang mencoba memeriksa kandhita.

"Hah.. baiklah" kandhita mempersilahkan.

Zares membuat segel tangan lalu dengan cepat "mmm.. biar kurasakan.. anuu... Mmm.. ukuranya tidak terlalu besar namun juga tidak kecil kurasa, ini sempurna... Tapi kenapa kucing ini mengecil? Harusnya dia.. mmm.. berubah bentuk ke hewan yang ukuranya lebih besar seperti harimau atau singa... Mmm cekk disini.."

zares memeriksa benda yang menghalangi pandanganya tempo hari saat berbaring di pangkuan kandhita dengan kedua tanganya dengan sangat teliti.

Plaaakkkkkkk....!!!!!

Kini pipi kananya juga mendapatkan stempel telapak tangan. Hewan mistis yang melihatnya pun tertawa

"ppiiiii piiii piii" dengan terbahak bahak.

"Diam kau kucing sialan! bodoh!" ucap zares.

"Rawwwwww" dia menggigit kepala zares..

"at.. tatata.. sakit"

Ditengah perkelahian antara kucing bodoh dan zares, kandhita mencari buku ditumpukan rak buku.

"Mmm yang mana.. yang ini,, ohh bukan.. mm yang itu.. owwh yang ini. Coba ku buka mmm." kandhita sedang mencari data tentang hewan mistis itu

"Awas kau..hiaatt. kucing bodoh kau... Terima ini.. meoooowwww... Rawwwww.. ckck ckckckc.." ketika zares dan kucing bodoh bertengkar mereka pun berhenti secara tiba tiba..

"Haa ini udah ketemu.. ini dia, adalah jenis dari hewan mistis binatang buas yang hanya ada satu jenis setiap generasinya" ucap kandhita membaca buku itu.

"Maksudmu tidak akan ada hewan seperti dia ketika dia mati?" Tanya zares "ya bisa dibilang begitu" jawab kandhita.

"Tapi kenapa dia bisa mendapatkan kekuatan sebelum menerima kontrak dengan fatalis nya?" Tanya zares

"Di buku ini dijelaskan bahwa, Jenis ini, memiliki kekuatan bawaan merubah bentuk mereka menjadi hewan mistis kecil ditandai dengan ekornya terlihat seperti kabut" ucap kandhita

"Ya persis seperti yang kau katakan" jawab zares.

"Apa aku bunuh saja mahkluk ini biar ada yang baru menggantikan nya" ekspresi zares yang menyeramkan menakuti kucing bodoh itu. Lalu kucing itu pun bersembunyi di balik badan kandhita.

"Hei bukankah berbahaya bagi dia untuk berkeliaran. Pasti, banyak kerajaan yang mengincarnya bukan." Ucap kandhita

"Tapi kita tidak boleh ikut campur dengan kerjaan manapun atau Fatalis manapun. Itu terlalu berbahaya untuk kita" zares yang tak ingin istrinya berurusan dengan hewan mistis itu.

"Mmm.. kenapa kau tidak menjalin kontrak saja dengan hewan mistis ini" kata kandhita

"Sepertinya, aku tidak perlu melakukan itu. Dia berhak bebas atas hidupnya sendiri tanpa harus melayani orang lain. Aku akan kuat cukup dengan dirimu" ucap zares.

kandhita yang mendengarnya senang, namun, disisi lain dia seperti ingin merawat hewan itu.

malam diakhiri kandhita yang tertidur diruang tamu dengan tumpukan buku disampingnya.

"Sepertinya istriku memerlukan tempatnya sendiri untuk belajar" zares yang melihat istrinya tertidur pulas disamping hewan mistis itu. Ia pun membereskan buku buku itu lalu dengan lembut menggendong istrinya ke dalam kamar dan menyelimutinya.

keesokan harinya..

kandhita sedang berdandan bersiap untuk pergi ke kota serabi. "sayang kau sudah siap" tanya zares.

"Yah... ayo kita berangkat" ucap kandhita

"Piipii pii piii" hewan mistis yang bersuara ke zares "apa kau kucing bodoh,.." ucap zares

"raawwww" kucing itu menggigit kepala zares

"atatat tatatata sakit".

Di pagi hari mereka sudah berkelahi satu sama lain.

"Hei sepertinya kita memerlukan nama untuk hewan cantik ini, baiklah karena bunyi mu hanya pii dan pii. aku akan menamai mu harpii" Ucap kandhita sambil menggendong hewan mistis itu.

"Haa.. aku punya nama lebih baik, kuberi nama SUPONO saja hahaha" zares yang menertwakan sang kucing bodoh..

"Rawwwww" kucing bodoh itu  kembali menggigit kepala zares.

"Atatatata tatata sakit"

harpii pun duduk di kursi beranyamkan bambu di dengan melingkarkan ekornya menunggu mereka pulang.

Zares dan kandhita pun terbang dengan secepat kilat ke langit menuju kota serabi. Dengan menggendong kandhita.

15 menit perjalanan telah sampai..

"Terbang mu semakin cepat?" tanya kandhita, memperhatikan suaminya yang terbang dengan kecepatan tinggi.

"Benarkah? Aku bisa saja lebih cepat dari itu, hehehe," jawab Nazzares dengan canda, merasa puas dengan kemampuannya.

"Tapi merusak rambutku," kata kandhita dengan senyuman tipis, tampak sedikit mengeluh meskipun matanya bersinar penuh kehangatan.

"Tidak, bahkan rambutmu hanya bermodalkan menyisir dengan jari saja sudah kembali seperti semula" sambil mengelus rambut kandhita.

Berjalan santai menuju pusat perdagangan kota serabi kandhita secara tiba "mm ada yang aneh" ucap kandhita.

"Apa" jawab zares,

"tubuhmu begitu tinggi sekarang. Lihat, kepalaku saja di ketiak mu". Ucap kandhita

"mngkin ini efek lartihanku yang berat, dan makanan dari istriku yang cantik" jawab zares sambil tersenyum.

"Mmm gombal terus" jawab kandhita memegang erat lengan zares dan menyenderkan kepalanya ke bahu lengan suaminya.

Zares dan kandhita berkeliling berbelanja semua peralatan yang dibutuhkan.

"Tuan muda," teriak tuan dobleh dari kerjauhan memanggil zares

"oh tuan dobleh"

"tuan muda, apa persediaan ramuan obatnya sudah siap?" Tanya tuan dobleh.

"Hampir selesai tuan" jawab zares.

"Oh baiklah, namun ingin berkata jujur kepadamu, lebih baik kau menjual ramuan ramuan mu lebih mahal" Ujar tuan dobleh

"kenapa tuan dobleh" jawab zares dengan heran.

"Maaf tuan. Ramuan racikan anda sudah selevel dengan ramuan kerjaan. Tidak seharusnya anda memasang harga semurah itu untuk obat anda tuan. Aku rasa ini kesepakatan yang bagus untuk kita berdua." Ucap dang pedagang.

"Baiklah untuk urusan harga aku percayakan semuanya padamu, yang penting aku harus mendapatkan laporan resmi atas penjualan obat obatan ku tuan dobleh" ujar zares.

"Baik tuan muda. Ini akan menjadi kesepakatan bisnis yang menguntungkan untuk kita berdua, dan saya juga akan berkeliling nuswantorra untuk membuka cabang tuan" ucap sang pedagang

"Waaaaa.. baiklah, semoga kita bisa berbisnis selamanya" merekapun berjabat tangan demi kesepaktan bisnis.

waktu berlalu sore hari pun tiba..

Zaresh yang membawa barang perbelanjaan dengan menggendong kandhita pulang kerumah.

"Akhirnya sampai juga... Arrcckkkkhhhh" zaresh sambil mregangkan tubuhnya.

"Sayang ayok mandi" ajakan kandhita.

"Ayooookkk.. heleh heleh" sambil melet melet seperti anjing.

Malam berlalu..

Kukuruyuuuukkkk...

kandhita yang sedang meracik obat ditemani oleh harpii dan zares yang meliburkan latihanya hari ini untuk membuat tempat buang hajat.

"Cetok cetok cetok" suara palu saling bergemuruh. Karena, zares ingin pekerjaan itu cepat selesai dia menggunakan kekuatanya dengan cara menanamkan teknik mistisnya kedalam alat dan bahan tersebut sehingga bisa leluasa bergerak dengan sendirinya.

Hingga siang berlalu zares hampir menyelesaikan pekerjaannya.

"Uuuhh melelahkan, aku lapar." Ujar zaresh

"sayang makanan sudah siap" teriak kandhita dari dalam rumah.

"Bagaimana ada yang perlu dibantu tidak sayang" ucap kandhita.

"Tidak, aku bisa menyelesaikanya tenanglah" jawab zares.

"Jika tempat buang hajat itu selesai apakah kita harus mengambil air juga disungai belakang rumah?" Tanya kandhita

"Untuk satu minggu kedepan mungkin iyah" jawab zaresh sang suami.

"Satu minggu?." istri yang terkejut.

"Iyah aku akan membuat sumur untuk kita. Jadi kau tidak perlu ke sungai untuk mencuci pakaian" jawab sang suami.

"Terimakasih suamiku, aku mencintaimu" kandhita dengan perasaan sangat bahagia.

"Ya tempat mandi dirumah kita. akan ku pindahkan menjadi saru area dengan sumur." Jawab sang suami

"Kamu bisa tau sedetail itu caranya gimana?" Tanya sang istri tiba tiba punya suami pinter.

"Aku juga tidak mau kalah dengan istriku yang cerdas. Jadi aku membaca tentang gulungan arsitektur Majapahit yang diberikan guru" ujar sang suami

"mmmm suamiku, selain tampan juga cerdas" kandhita lalu menciumi suaminya.

satu minggu kemudian..

"Demmmm" suara tumpukan batu terdengar sampai kedalam rumah. kandhita yang sudah terbiasa dengan kelakukan suaminya kini sudah tidak heran jika suaminya membawa benda benda baru ke rumah.

zares membawa banyak batu bata yang diproduksi langsung dari kerajaan majapahit. Dengan bantuan tuan dobleh ia berhasil mendapatkan semuanya yang dia mau.

"Hei ini akan kau gunakan membuat sumur, buakankah terlalu banyak?" Ujar kandhita ke suaminya itu.

"Tenanglah aku sudah menghitung semuanya istriku" jawab zares.

"Baiklah" jawab sang istri.

Zaresh mulai menggali dengan sangat cepat kedalam tanah. Namun karena tanah dihutan blora sangat subur dia tidak perlu galian yang terlalu dalam untuk mendapatkan air.

Dia melanjutkan dengan menempelkan batu bata besar dengan teknik gosok kerajaan majapahit yang terkenal sehingga struktur bangunan menjadi sangat kuat. Dia mulai mengerjakan semuanya  dan selesai dalam waktu 2 minggu karena teknik gosok akan merekat dengan sangat kuat jika waktu sudah lama.

Sebuah sumur, dilengkapi area mencuci, tempat buang hajat yang tertutup, serta area pemandian yang dilengkapi dengan tempat ganti baju bercirikhas arsitektur majapahit telah selesai. Zares juga membangun area pagar keliling dengan batu andesit supaya aman.

"Lihat istriku sudah selesai" zares menunjukan semuanya kepada kandhita.

"Waaaaaaaa. Ini indah sekali suamiku. Kamu juga udah memperbaiki dapur dan semua parabotan selama seminggu ini loh. Aku mencintaimu" jawab kandhita lalu menciumi suaminya.

"Eh ayok kita coba mandi" kandhita dan zares pun langsung mencoba area mandi yang dibuatnya itu.

"Ayoookkk" sambil melet melet seperti anjing.

satu bulan kemudian..

Harpii tengah tidur didepan rumah dengan tenang.

"Suamiku, 5 bulan lagi kita akan menuju trowulan" ucap kandhita

"iya. Makanya aku ingin menyelesaikan semuanya dan memperkuat rumah ini supaya ditinggal lama strukturnya tidak keropos.. aku akan mengganti semua strukturnya dengan batu alam namun secara pelan pelan." Ucap sang suami.

"Iyah apapun yang akan kau lakukan, aku akan selalu menemanimu" ucap kandhita.

"Tapi maaf yah jika selama pengerjaan itu.. menimbulkan suara yang berisik" ujar zares

"Aku tidak akan pernah keberatan akan hal itu" jawab kandhita.

Waktu berlalu sedikit demi sedikit nazzares merekonstruksi rumahnya dengan batu bata alami dengan teknik gosok kerjaan majapahit, menggali tanah untuk pondasi, dengan bantuan teknik mistisnya.

Tanpa sadar, nazzares menggunakan teknik mistisnya dengan rutin untuk merekonstruksi rumah. dan itu sangat melatih otaknya dalam penguasaan dan kekebalanya terhadap kerusakan otak.

Karena, Jika zares mengerjakan pekerjaan menggali. maka zares harus menggerakan alat lain dengan kegunaan, penggunaan, dan jenis pekerjaan yang berbeda dalam waktu yang bersamaan.

dalam sehari karena terbiasa, dirinya bisa mengerjakan yang tadinya 2 pekerjaan dalam satu waktu. kini dia, bisa mengerjakan 5 sampai 7 pekerjaan dalam waktu yang bersamaan dijalankan dengan satu otaknya. Dan dilakukanya dalam jangka waktu satu tahun penuh.

tiga bulan kemudian..

Kini semua pekerjaan rekontruksi sudah sudah selesai dalam waktu tiga bulan.

"Ih kamu mau aku dibawa kemana" nazzares ingin memberi kejutan kepada kandhita dengan menutup matanya dengan kain.

"Loh kok ini turun?" kandhita merasa aneh dengan ada tangga menurun padhal dia berada dilantai satu.

"Udah nurut aja istriku sayang" jawab nazzares sambil menuntun kandhita.

"Okey, siap yah" zares pun membuka penutup mata itu. kandhita perlahan membuka penutup matanya dan

"waaaaaaaaaah ini..." kandhita menutup mulutnya dan terharu apa yang dilihatnya.

Sebuah ruang bawah tanah yang terbagi menjadi 3 ruangan. sebuah perpustakaan dengan rak buku tersusun rapi walau beberapa rak buku masih kosong beserta kursi dan meja untuk kandhita belajar, ruangan kusus untuk meracik ramuan obat lengkap dengan peralatanya, juga ruangan untuk kandhita bebas melakukan penelitian.

"Sayang, suamiku ini, bagaimana aku harus berterimakasih" ucap sang istri sangat bahagia melihat itu semua.

"Haaa.. ini semua untukmu. jadilah terus wanita cerdas untuk anak anak kita nanti. Itu adalah hadiah terbaik untuku" jawab zares.

"Baiklah suamiku aku akan berusaha sebaik baiknya." jawab sang istri.

Lalu kandhita mendorong suaminya kek kursi hingga terduduk disitu.

"heeii"

zares yang terkejut. Namun, kandhita mulai membuka semua apa yang dikenakanya.

"Suamiku terimakasih aku ada hadiah untukmu"

Lalu kandhita mulai mendekati zares duduk menyilang dipangkuan zares menciumnya, merabanya, menjilatinya membiarkan setiap inci dari tubuhnya diendus bahkan lebih oleh suaminya itu.

"Suamiku, sentuh aku sesukamu" dengan raut wajah penggoda.

"Yah"

zares seakan terhipnotis dengan suara istrinya itu. Dalam remang remang cahaya lilin seadanya mereka berdua menghabiskan malam diruang bawah tanah bermain petak umpet.

keesokan harinya..

Zares bangun dengan sangat lemas tanpa busana dibalutkan selimut dengan istrinya masih memeluknya dengan mesra dilantai kayu beralaskan karpet motif batik berwarna cokelat.

"Aww tadi malam istriku sangat berlebihan, sekarang aku merasa tidak punya tenaga untuk berdiri sial. Ini lebih melelahkan dari pada melawan raksha level ancaman tinggi" zares lemas.

"Aaarrhhhh" kandhita menguap lembut. Dan mencoba bangun, tanpa halangan dia mulai duduk bangun dari pelukan suaminya dan menengok ke arah suaminya

"sayang kamu masih lemas" tanya kandhita sambil mendekatakan dada dan wajahnya ke suaminya.

"Yah" Jawab zares.

"Sayang tadi malam aku puas sekali, mungkin yang paling puas selama ini, hehehe" ujar kandhita dengan memeluk mesra didada suaminya.

"Yah kau membuatku gila tadi malam" jawab zares.

"Mmmmm. Hahaha.. maap kalo aku berlebihan, ya udah aku mau membuat sarapan untukmu" ucap kandhita

"Jangan. Aku tak mau beranjak bangun dulu"

zares yang masih ingin menghabiskan waktu dengan istrinya itu. Lalu, dia menarik tubuh istrinya yang masih tanpa sehelai benang pun dan memeluknya tepat wajahnya di didada istrinya.

"Ehh.. kamu tidak lapar" tanya kandhita sambil mengelus elus kepala suaminya.

"Udah kenyang semaleman sama kamu" jawab sang suami.

"Baiklah, jika kau masih nyaman dengan posisi ini" ucap kandhita dengan mesra.

siang menjelang..

Karena melihat suaminya yang masih lemas dia pun memandikan hingga menyuapinya pada hari itu.

"Sayang, dimana harpii?" Setelah selesai makan.

"entah tadi aku lihat sedang bermain main dengan hewan mistis lain di depan rumah" jawab kandhita

"aku belum menyelesaikan formula mantraku dan dua bulan lagi kita harus berangkat ke trowulan" ujar zares

"Namun sebaiknya sebelum hari dimana akademi membuka pendaftaran, lebih baik kita berangkat satu minggu sebelum hari itu". saran dari istri.

"Baiklah istriku"..

Bersambung..

1
Jihan Hwang
hai... aku mampir.. semangat
yuk mampir juga dinovelku jika berkenan
Achazia_
anakku*
☆White Cygnus☆
seharusnya sehabis ini nama guru vitjendra disebutin, tapi di atas udah disebutin.
☆White Cygnus☆: ya kan belum ditanya, jadi nyebutnya elf dulu, kalo udah ditanya baru dah sebut, sebab udah diperkenalkan namanya.
Mr. J: sama aja kan kak.. wkwk
total 2 replies
☆White Cygnus☆
wkwk... Elf Jawa...
Mr. J: hahaha... lou bayangin broww elf jawa kalok cewek pake kemben agak mlorot.. uhh
total 1 replies
☆White Cygnus☆
jlep jlep jlep ahh yesshh...
☆White Cygnus☆: wkwkw... sfx nya sus...
Mr. J: gak gitu dong wkwk
total 2 replies
Aghni Khoirica
bagus ceritanya
Mr. J: mkasih kak../Pray//Pray//Kiss/
tapi boleh bngt kak kritikanya soalnya temen aku bilang bahasanya kyk ada yang bikin bingung gitu..
total 1 replies
Muhammad Fatih
Kisahnya bikin baper thor, semangat terus menulisnya!
Mr. J: mksh kak 💪
total 1 replies
valeria la gachatuber
Nggak bosan-bosan deh baca karyamu thor, semoga semakin sukses! ❤️
Mr. J: 🤗👍 mkasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!