NovelToon NovelToon
Cinta Dibalik Kontrak

Cinta Dibalik Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mrs. y

Seorang wanita muda, Luna, menikah kontrak dengan teman masa kecilnya, Kaid, untuk memenuhi permintaan orang tua. Namun, pernikahan kontrak itu berubah menjadi cinta sejati ketika Kaid mulai menunjukkan perasaan yang tidak terduga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs. y, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awal dari sebuah kontrak

Langit senja memancarkan warna jingga keemasan, seolah menggambarkan perasaan Luna yang sedang campur aduk. Ia duduk di pojok sebuah kafe kecil, menggenggam cangkir kopinya yang sudah lama dingin. Di depannya, seorang pria dengan wajah dingin dan tatapan tajam duduk diam, seperti patung. Luna menghela napas panjang.

“Jadi, ini ide orang tuamu?” tanyanya dengan nada yang dipaksakan santai.

Kaid, pria di depannya, menyilangkan tangan di dadanya. “Bukan ide. Ini keputusan.”

Luna tertawa kecil, meskipun hatinya sedikit bergetar. “Pernikahan kontrak? Serius? Kita bukan di drama televisi, Kaid.”

Pria itu menyandarkan tubuhnya di kursi, pandangannya tidak berubah. “Kalau kamu mau menolak, silakan. Tapi kamu tahu apa yang akan terjadi kalau kamu tidak ikut permainan ini.”

Luna mengerutkan kening. Ia tahu betul apa yang dimaksud Kaid. Kedua keluarga mereka memiliki sejarah panjang, bukan hanya sebagai tetangga dan teman, tetapi juga sebagai mitra bisnis. Ayah Luna yang sedang kesulitan keuangan telah meminta bantuan dari keluarga Kaid, dan salah satu syaratnya adalah… ini.

Pernikahan.

“Ini gila,” gumam Luna sambil mengusap wajahnya.

“Tidak ada yang memintamu untuk menyukainya,” balas Kaid dengan dingin.

Luna mendongak, menatap Kaid dengan sorot tajam. “Dan kamu? Kamu mau menikah dengan orang yang bahkan tidak kamu cintai?”

Kaid mengangkat bahu. “Aku tidak percaya cinta. Ini hanya formalitas. Kamu setuju, masalah selesai. Kalau tidak, kita sama-sama rugi.”

Luna terdiam. Kata-kata Kaid selalu tajam, penuh dengan logika yang tidak menyisakan ruang untuk emosi. Tapi justru karena itu, ia bingung. Mengapa seorang pria seperti Kaid mau terlibat dalam sesuatu yang serumit ini?

“Aku butuh waktu,” kata Luna akhirnya.

“Waktu?” Kaid mengangkat alis. “Kita tidak punya banyak waktu. Pernikahan ini harus terjadi dalam dua minggu.”

Luna terkejut. “Dua minggu?! Itu gila! Aku bahkan belum memberitahu keluargaku—”

“Mereka sudah tahu,” potong Kaid dengan tenang. “Dan mereka setuju.”

Luna merasakan amarah menggelegak di dalam dirinya. Bagaimana bisa keluarganya setuju tanpa memberitahunya? Tapi jauh di dalam hati, ia tahu jawabannya. Ayahnya terlalu putus asa untuk menyelamatkan bisnis keluarga. Dan ibunya… ibunya hanya ingin melihat Luna ‘selamat’ dengan cara apa pun.

“Jadi, aku tidak punya pilihan,” kata Luna dengan suara pelan.

Kaid menatapnya dalam-dalam, lalu mengangguk. “Tidak. Tapi aku jamin, semuanya akan berjalan lancar. Ini hanya setahun. Setelah itu, kita bebas.”

Luna mengangkat kepalanya. “Setahun?”

Kaid mengangguk lagi. “Itu syarat di kontrak. Setelah setahun, kita bisa bercerai tanpa ada masalah. Aku akan memastikan tidak ada yang tahu ini hanya pernikahan pura-pura.”

Pernikahan pura-pura. Dua kata itu bergema di kepala Luna. Selama ini, ia selalu membayangkan pernikahan sebagai sesuatu yang sakral, penuh cinta dan kebahagiaan. Tapi sekarang, ia dihadapkan pada kenyataan pahit bahwa pernikahannya sendiri hanyalah transaksi bisnis.

Dua minggu berlalu dalam kabut. Persiapan pernikahan berlangsung dengan cepat, hampir terlalu cepat bagi Luna untuk memahami apa yang sedang terjadi. Keluarganya sibuk dengan segala detail kecil, seolah-olah ini adalah pernikahan impian mereka. Sementara itu, Kaid hampir tidak menunjukkan emosi.

Di hari pernikahan, Luna berdiri di depan cermin, mengenakan gaun putih sederhana yang dipilih oleh ibunya. Ia menatap bayangannya sendiri, merasa seperti orang asing.

“Luna, ayo cepat! Kaid sudah menunggu,” panggil ibunya dari luar.

Luna menarik napas panjang, mencoba menenangkan detak jantungnya yang tak karuan. Ia tidak pernah membayangkan hari pernikahannya akan seperti ini—tanpa cinta, tanpa harapan. Hanya kewajiban.

Saat ia melangkah ke altar, Kaid berdiri di sana, tampak seperti patung marmer dengan jas hitam sempurna yang membungkus tubuhnya. Mata mereka bertemu, dan Luna merasakan sesuatu yang aneh. Tatapan Kaid, meskipun dingin, memiliki kedalaman yang sulit ia pahami.

Upacara berlangsung dengan cepat. Janji pernikahan diucapkan tanpa emosi, seperti membaca naskah drama. Ketika Kaid menyematkan cincin di jari manisnya, Luna merasakan berat yang tak kasat mata menekan dadanya.

Malam itu, setelah pesta kecil dengan keluarga dan teman-teman dekat, Luna dan Kaid tiba di rumah baru mereka. Rumah besar yang dingin, hampir seperti museum.

“Ini kamarmu,” kata Kaid singkat, membuka pintu ke sebuah kamar besar dengan dekorasi minimalis.

“Kita tidak tidur di kamar yang sama?” tanya Luna spontan, meskipun ia sebenarnya lega.

Kaid menatapnya dengan ekspresi datar. “Ini pernikahan kontrak. Tidak ada alasan bagi kita untuk berpura-pura di sini.”

Luna mengangguk pelan, merasa sedikit tersinggung meskipun ia tahu ia tidak seharusnya peduli.

Ketika pintu kamar tertutup, Luna duduk di atas tempat tidur, menatap cincin di jarinya. Hidupnya baru saja berubah sepenuhnya, tetapi ia tidak tahu apakah ini awal dari sesuatu yang baik, atau awal dari bencana.

Di ruangan lain, Kaid duduk di depan jendela besar yang menghadap ke kota. Ia memutar cincin di jarinya, tatapannya kosong. Di kepalanya, ia hanya bisa memikirkan satu hal: Ini hanya setahun. Setelah itu, semuanya akan kembali normal.

Tapi jauh di dalam hatinya, ia tahu. Tidak ada yang akan benar-benar normal lagi.

1
Supriyatijunaidi Wicaksono
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!