Li Meiyin adalah gadis modern yang memasuki sebuah novel , hidup kedalam tubuh seseorang yatim piatu dengan nama yang sama ,dan ditemani oleh sistem multifungsi.
WARNING ada ****** ****** nya!!!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laras, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part. 4
Selamat membaca guys ❤️ 🐸 ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️
*****
"Cuci tangan dulu Meiyin, kamu baru saja dari luar," nasihat kakak ipar nya sambil dengan lembut memukul tangan Li Meiyin yang akan mencubit pipi Bao yu.
"Hehe iya kakak ipar, aku lupa. Ini semua salah Bao yu yang sangat menggemaskan," ujarnya sambil tersenyum, lalu dia pergi ke dalam rumah untuk mencuci tangannya.
Setelah mencuci tangannya, Li Meiyin pergi keluar sambil membawa setengah gelas susu malt dan beberapa kue yang sudah dia letak kan di atas piring.
"Ayo minum susu dulu Bao yu, kakak cobalah kue yang aku beli di pasar tadi. Ada seorang bibi yang jualan kue ini, sepertinya enak, jadi aku ingin mencobanya." Li Meiyin menempat kan kue itu di samping kakak iparnya dan menyerahkan gelas susu kepada keponakan nya.
Mata Bao yu bersinar-sinar ketika melihat susu yang diberikan oleh bibinya.
"Susu ,manis!," kata Bao yu dengan ceria.
Fang jiayi teringat bahwa adik ipar nya hanya membawa sedikit barang,
"Apa kamu hanya membeli sedikit saja?"
"Aah, tidak kak. Aku membeli semua yang diperlukan untuk dapur, tapi tadi aku bertemu teman Kakak xiulin, jadi dia bilang akan membawakan barang-barang milikku. Dia akan mengantar nya kesini nanti," jelas Li Meiyin.
"Siapa teman kakakmu itu ?"
"Itu Kak. Kakak Gu Xiang Jun yang sekarang telah menjadi tentara."
Fang jiayi tampak terdiam, berusaha mengingat teman suami nya yang bergabung dengan militer. Seperti nya suami nya itu sudah berteman sebelum mereka menikah, jadi dia tidak begitu ingat.
"Oh iya kak, di mana kakak xiulin? Kenapa aku tidak melihatnya?" Li Meiyin mencari-cari keberadaan saudaranya.
"Dia baru saja memotong kayu bakar, mungkin sekarang sedang bersih-bersih." Jawab fang jiayi sambil melanjutkan aktivitas mengupas kulit kacang tanah.
Melihat susu yang di minum oleh keponakan nya telah habis, Li Meiyin pun membantu kakak iparnya mengupas kacang tanah. Dia berencana membuat kue kacang, tetapi bahan seperti tepung dan gula masih belum tiba karena dibawa oleh Gu Xiang jun.
Li Meiyin mendengar suara mobil berhenti di halaman rumahnya, lalu dia melihat beberapa pria turun, di antaranya terdapat Gu Xiang Jun. Li Meiyin cepat-cepat menghampirinya.
"Kak Gu, akhirnya kamu datang." sapanya.
Gu Xiang Jun menoleh dan tersenyum saat melihat Li Meiyin berjalan ke arahnya,
"Ya, apakah kamu menunggu lama?"
"Tidak terlalu lama, kak."
Gu Xiang Jun memberikan dua tas besar kepada Li Meiyin, "Ini barang-barang milikmu, coba periksa apakah ada yang hilang!"
"Apa yang kakak Gu maksud? Apakah ada yang memeriksa tas saya tadi?" Li Meiyin langsung menerima tas itu.
"Ti....."
"Meiyin." Tiba-tiba, suara seorang gadis menghentikan ucapan Gu Xiang Jun.
Li Meiyin dan Gu Xiang Jun berpaling, melihat Mei Yuri mendekati mereka, dengan matanya berbinar saat melihat tasnya.
"Meiyin, apakah kamu baru saja berbelanja?" tanya Mei Yuri begitu dia mendekati Li Meiyin.
"Ya." jawab Li Meiyin singkat.
Mei Yuri segera menyadari ada seseorang bersama Li Meiyin, dan melihat seorang pria tampan dengan penampilan menarik. Dia lalu berpura-pura merapikan rambutnya.
"Li Meiyin, siapa dia?" tanya Mei Yuri dengan nada yang dibuat lembut.
Li Meiyin memutarkan mata nya malas, "Dia teman kakak xiulin" Dia enggan menjelaskan lebih lanjut kepada Mei Yuri.
"Halo, aku Mei Yuri, teman dekat Li Meiyin." Mei Yuri berkata sambil tersenyum dengan malu.
"Segeralah bawa barangmu ke dalam, itu terlalu berat. Aku pulang dulu," kata Gu Xiang Jun tanpa memperhatikan Mei Yuri sedikit pun.
"Eh, apakah kakak Gu tidak ingin bertemu kakak dulu? Dia pasti akan senang bertemu kakak Gu."
"Nanti malam kakak akan kembali ke sini untuk bertemu kakakmu, sekarang kakak masih punya urusan lain yang harus diselesaikan."
"Baiklah, jika begitu, datanglah saat makan malam, Kakak Gu."
Mei Yuri merasa tidak senang saat melihat dua orang di depannya mengabaikan nya. Terlebih lagi, mereka tampak sangat akrab satu sama lain. Dia merasa iri karena Li Meiyin bisa mengenal pria yang tampan.
Terlihat bahwa pria ini sepertinya berasal dari keluarga kaya, dengan penampilan yang menarik dan terlihat sangat menawan. Meskipun Song zhiyu juga terlihat baik, siapa yang tidak ingin memiliki pasangan yang membuat orang lain merasa iri? Mei Yuri sering membayangkan bagaimana rasanya jika dua pria tampan ini memperebutkan dia .
Mei Yuri terbangun dari lamunannya ketika mendengar suara mobil yang melintas, "Eh, ke mana pria itu pergi?" Dia berbalik dan melihat Li Meiyin masuk sambil membawa dua tas besar.
“meiyin, kenapa kamu meninggalkan ku?” Mei Yuri segera mengejar Li Meiyin.
Li Meiyin hanya diam ketika Mei Yuri mendekatinya, “Meiyin, aku melihat kamu sudah membeli bahan-bahan untuk masak, bisakah aku meminta kamu untuk membuatkan makan siang lagi untuk zhiyu?”
Li Meiyin langsung berhenti dan merasa heran dengan sikap Mei Yuri yang seolah tidak tahu apa-apa.
“Maaf Yuri, aku sudah bilang bahwa aku tidak akan membantumu lagi.”
“Namun, jika kamu tidak menolongku, bagaimana aku bisa memberikan makan siang untuk zhiyu?”
“Itu bukan urusanku, Yuri. Itu adalah masalahmu sendiri. Lagi pula, barang-barang ini dibeli dengan jerih payah kakakku dan kakak iparku. Aku merasa tidak enak jika menggunakan barang-barang ini untuk kepentinganmu.” Li Meiyin mulai merasa jengah dengan Mei Yuri.
Mei Yuri merasa terkejut dengan jawaban Li Meiyin. Dia merasa jika dia tidak bisa memanfaatkan Li Meiyin, maka dia tidak akan bisa mendekati Song zhiyu lagi.
“Tapi Meiyin, aku kan sahabatmu, seharusnya kamu membantuku.lagi pula, jika aku menikah dengan Zhiyu, aku akan memperkenalkan mu kepada pria dari kota juga.”
“Aku tidak tertarik dengan masalah mu, Yuri. Sudahlah, aku ingin sibuk dengan urusanku sendiri.” Li Meiyin semakin enggan melayani Mei Yuri.
“Apakah kamu tidak mau mengundangku? Aku bisa membantu,” Mei Yuri terus berusaha mendekati Li Meiyin, berpikir bahwa ini juga bisa jadi kesempatan baginya untuk mengenal pria tersebut.
"Tak perlu, kakak iparku sudah ada, dan lagi pula, bukankah kamu juga harus membantu orang tuamu di rumah?" Tolak Li Meiyin dengan tegas.
Tanpa melihat ke belakang, Li Meiyin melangkah cepat memasuki rumah dan segera menutup pintu.
Melihat itu, Mei Yuri menghentak kan kakinya, dia semakin tidak suka respon Li Meiyin yang tampak menghindarinya. Tanpa keberadaan Li Meiyin, dia merasa tidak berarti sama sekali. Keluarganya sangat patriarki , orangtua nya hanya fokus pada kakak lelakinya.
Selama ini, dia selalu memanfaatkan kepolosan Li Meiyin agar bisa tampil cantik untuk menarik perhatian pemuda dari kota. Dia memaksa Li Meiyin untuk meminjamkan beberapa barang, tanpa niat mengembalikan nya, dan memaksa Li Meiyin memasak untuk Song zhiyu.
*****
Terima kasih sudah membaca guys ❤️🐸❤️❤️❤️❤️
tetap semangat terus