NovelToon NovelToon
A Man Who Love Me

A Man Who Love Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Healing
Popularitas:14.6k
Nilai: 5
Nama Author: yanahn

Celia Carlisha Rory, seorang model sukses yang lelah dengan gemerlap dunia mode, memutuskan untuk mencari ketenangan di Bali. Di sana, ia bertemu dengan Adhitama Elvan Syahreza, seorang DJ dengan sikap dingin dan misterius yang baru saja pindah ke Bali. Pertemuan mereka di bandara menjadi awal dari serangkaian kebetulan yang terus mempertemukan mereka.

Celia yang ceria dan penuh rasa ingin tahu, berusaha mendekati Elvan yang cenderung pendiam dan tertutup. Di sisi lain, Elvan, yang tampaknya tidak terpengaruh oleh pesona Celia, justru merasa tertarik pada kesederhanaan dan kehangatan gadis itu.

Dengan latar keindahan alam Bali, cerita ini menggambarkan perjalanan dua hati yang berbeda menemukan titik temu di tengah ketenangan pulau dewata. Di balik perbedaan mereka, tumbuh benih-benih perasaan yang perlahan mengubah hidup keduanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yanahn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bayang-bayang Kira

Celia berdiri di depan jendela vila, memandangi pantulan dirinya di kaca yang buram oleh embun pagi. Udara sejuk masuk melalui celah-celah jendela, namun pikirannya terasa berat. Kata-kata Elvan terus terngiang di benaknya.

Di dapur, Lily sedang sibuk menyiapkan sarapan. Melihat Celia yang mematung cukup lama, Lily mendekatinya sambil membawa nampan berisi roti panggang dan mentega. Ia meletakkan nampannya di meja dekat jendela. “Kamu nggak tidur semalam?” tanyanya, sembari mengoles mentega pada roti yang baru dipanggang.

Celia menggeleng pelan tanpa menoleh. “Aku tidur, tapi nggak nyenyak.”

Lily menghela napas panjang, lalu beranjak mengambil dua cangkir teh yang ada di meja makan. Ia kembali dengan dua cangkir teh di tangannya. “Aku tahu ini nggak mudah buat kamu. Tapi kamu nggak boleh seperti ini terus, Celia. Kamu juga harus pikirkan diri kamu sendiri,” ucapnya lembut, berusaha memberi dukungan.

Celia mengangguk kecil, lalu duduk dan menatap cangkir teh di depannya. “Iya, aku tahu, Ly.”

Belum sempat Lily merespons, ponsel Celia tiba-tiba berdering. Kali ini, bukan dari Elvan. Nama "Tristan" muncul di layar. Celia menatap ponselnya sebentar, kemudian menekan tombol hijau.

“Tristan?” tanya Celia, suaranya terdengar hati-hati.

“Celia, aku ada di dekat vila kamu. Aku mau ketemu sama kamu, ada sesuatu yang harus kita bicarakan,” suara Tristan terdengar tegas, namun dengan nada kekhawatiran.

Celia mengerutkan keningnya. “Ada apa? Memangnya penting?"

“Ada sesuatu yang harus kamu tahu. Aku janji ini penting,” jawab Tristan cepat, seolah tidak bisa menunggu lebih lama.

Celia terdiam sejenak, kemudian menutup panggilan tanpa menjawab. Matanya tertuju pada Lily yang menatapnya dengan penuh pertanyaan.

"Tristan ada di sini," ucap Celia pelan.

Lily terdiam beberapa detik, lalu mengangguk. "Mungkin dia mau ngomongin soal kerjaan. Kamu kan udah lama nggak terima tawaran modeling."

Tak lama kemudian, terdengar ketukan pintu. Lily segera beranjak membuka pintu. Tristan muncul di depan pintu, mengenakan kemeja biru muda yang terlihat lebih santai dari biasanya.

“Boleh aku masuk?” tanya Tristan pada Lily.

Lily menoleh ke arah Celia, meminta persetujuan. Celia mengangguk pelan, dan Tristan masuk ke dalam.

“Ada apa, Tristan?” tanya Celia tanpa basa-basi, rasa cemas dan penasaran bercampur di hatinya.

Tristan mengeluarkan sebuah amplop cokelat dan meletakkannya di meja. “Ini tentang Kira. Aku nggak tahu ada masalah apa kamu sama dia, tapi aku rasa kamu perlu lihat ini,” ucapnya dengan nada serius.

Celia mengambil amplop itu dan membukanya perlahan. Beberapa lembar foto keluar dari dalam amplop. Ada foto yang menampilkan Kira yang tampak sangat akrab dengan Elvan di salah satu sudut klub malam. Dan ada foto-foto kebersamaan Elvan dan Celia. Celia menatap foto-foto itu, pikirannya langsung kembali ke kejadian malam itu.

“Sepertinya dia sengaja mendekati Elvan. Aku nggak tahu apa motifnya, tapi aku yakin ini bukan kebetulan," ujar Tristan dengan nada tegas, matanya mengarah pada Celia.

Celia menatap foto-foto itu. “Kenapa kamu punya foto-foto ini?” tanyanya curiga.

Tristan menatapnya tajam. “Aku punya kenalan yang kerja di media. Mereka bilang Kira nawarin berita soal hubungannya dengan Elvan, dan juga hubungan kamu dan Elvan. Aku cuma nggak mau kamu dimanfaatin,” jawabnya dengan penuh perhatian.

Lily yang sejak tadi diam akhirnya angkat bicara. “Celia, kamu harus hati-hati. Kalau benar Kira punya niat buruk, kamu nggak bisa diam aja,” ucapnya serius, menatap Celia dengan penuh kekhawatiran.

Celia menatap foto-foto itu sekali lagi, perasaan campur aduk memenuhi dadanya. Dia tahu, ini bukan sekadar masalah pribadi. Ini tentang karier, reputasi, dan hubungan yang selama ini dia bangun dengan Elvan. Kira, dengan segala cara, tampaknya ingin menghancurkan semuanya.

Lily menatapnya dengan cemas. “Kamu pasti nggak mau masalah ini semakin besar, kan?” tanyanya hati-hati.

Celia menarik napas dalam-dalam, lalu mengangguk. “Aku nggak akan biarin Kira menang begitu saja,” jawabnya, suaranya lebih tegas, namun ada kekhawatiran di matanya.

Tristan mengamati Celia, kemudian berbicara dengan nada serius, “Aku bisa bantu kamu. Tapi kamu harus siap dengan segala konsekuensinya. Ini bisa berisiko, terutama kalau media mulai mengekspos hubungan kamu dan Elvan.”

“Media bisa menggali lebih dalam. Kira pasti akan menggunakan semua cara untuk menjatuhkan kamu dan Elvan. Kalau kamu membiarkan hal ini berkembang, hubungan kalian berdua bisa hancur dalam sekejap," jelas Tristan.

Celia menggigit bibirnya, berpikir sejenak. Dia tahu Tristan benar, dan dia juga tahu Kira tak akan berhenti sampai tujuannya tercapai. Namun, dia juga tak bisa mundur begitu saja. Elvan adalah orang yang sangat berarti baginya, dan dia tak akan membiarkan orang lain menghancurkannya begitu saja.

“Aku harus bicara sama Elvan,” ujar Celia.

Lily menatapnya, ia sedikit khawatir. “Celia, kamu yakin?"

Celia menatap sahabatnya, lalu tersenyum tipis. “Aku nggak bisa menyembunyikan ini darinya. Dia harus tahu.”

Celia kemudian mengambil ponselnya dan menekan nomor Elvan. Setelah beberapa detik, terdengar suara Elvan di ujung telepon.

“Elvan, di mana kamu sekarang?” tanya Celia dengan suara hati-hati.

Elvan tidak langsung menjawab, dia masih tidak percaya jika Celia akhirnya menghubunginya.

"Elvan?" panggil Celia.

“Aku di rumah nenek sekarang. Kenapa?” tanya Elvan.

“Bisa kita ketemu? Ada sesuatu yang harus kita bicarakan," jawab Celia.

“Bisa, kamu mau ketemu di mana? Aku akan ke tempat kamu sekarang juga," ucap Elvan, kekhawatiran terdengar jelas di suaranya.

“Tidak usah. Aku akan ke rumah nenek sekarang. Tunggu aku,” ucap Celia, lalu menutup teleponnya.

Setibanya di rumah nenek Elvan, Celia keluar dari mobil dan berjalan cepat menuju ke pintu depan. Ketika pintu dibuka, Nenek Kinan tersenyum ramah di ambang pintu.

“Celia, kamu datang? Elvan ada di dalam,” ucap Nenek Kinan dengan senyum hangat menyambutnya.

Celia membalas senyuman itu, lalu memeluk Nenek sebentar, “Iya, Nek. Aku mau ketemu sama Elvan.”

Nenek Kinan mengangguk bijaksana. “Silakan masuk, Nenek mau pergi sebentar.”

"Baik Nek," Celia mengangguk dan berjalan masuk ke dalam rumah yang hangat dan nyaman itu. Di ruang tamu, Elvan sudah menunggunya.

Celia duduk di hadapannya, menarik napas dalam-dalam. “Elvan, aku nggak bisa diam saja. Ada yang harus kita bicarakan.”

Elvan menatapnya, kemudian mengangguk. “Tentang apa?”

Celia mengeluarkan foto-foto yang dia terima dari Tristan dan meletakkannya di meja di depan Elvan. “Lihat ini,” ucapnya, suaranya berat.

Elvan memungut foto itu, memandangnya dengan bingung. “Ini kan foto Kira, kamu dan aku di klub malam itu. Kenapa dia…?”

Celia menghela napasnya. “Kira mendekatimu dengan tujuan tertentu. Aku yakin dia mencoba memanfaatkan situasi ini untuk merusak hubungan kita.”

Elvan menatapnya dengan tatapan bingung, lalu mulai menyadari apa yang dimaksud Celia. “Lalu apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Elvan sambil memperhatikan ekspresi wajah Celia.

1
Author GG
Bintang buat kakaknya, biar semangat 🌹🙇‍♂️
Author GG: masama, /Sneer/
yanah~: terimakasih banyak kak 🤗💪
total 2 replies
codefive_
Laaanjuuut🙌🏻
codefive_
Who’s thaaaaat🫣
codefive_
HAHAHA DIEM GA CALEB🤏🏻
codefive_
AAAAAK PERGULATAN👌🏻👌🏻
codefive_
Emeshhh🤏🏻
yanah~: cubit akak 🤭🤣
total 1 replies
codefive_
Moowninggg ayang🥰
chipsz🌙
waduh suasana macam apa ini 😭😭😭🌊🌊🌊🌊🌊
chipsz🌙
suka kehebohan ya keluarga Mo ini 😌😌😌😌😌
chipsz🌙
aku suka pantai, baca bagian ini jd tenang banget 🏖️🌊🥰
yanah~: Ayuklah kak, kapan2 mantai bareng 🤭🤣
total 1 replies
codefive_
Chapter kali ini bener2 hotttt🫣🔥
codefive_
Move on ya tristaaan
yanah~: Siap kak 🤗
total 1 replies
codefive_
Sabar yaaa 🙃
yanah~: iya kak 😊
total 1 replies
codefive_
WOYYY HELP, GABISA…. INI TERLALU BAGUS DAN HOTTTT HAHAHA AAAAAAK🫶🏻🫶🏻🫶🏻🫶🏻🫶🏻
yanah~: Hot jeletot setelah swadikakap 🤭🤣
total 1 replies
codefive_
Here we goooo🫣🥰🥰🥰🥰
codefive_
KYAAAA aku nyengir2 bacanyaaaa!!!!
codefive_
Poor you🥲
yanah~: Gpp kak, nanti dapat penggantinya kok 🤭
total 1 replies
codefive_
Aku turut bahagia lho atas pernikahan kaliannn 🫶🏻🫶🏻✨✨✨
yanah~: Terimakasih kak, ditunggu amplop kondangannya 🤭😊
total 1 replies
codefive_
AKKKKKK HOW ROMANTIC 🫶🏻😭
codefive_
Cintanya daddyyyy🥹🥹🫶🏻🫶🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!