Bagaimana jika seorang anak bungsu perempuan,yang seharus nya mendapat kasih sayang penuh dari sang ayah,malah sebalik nya?
Dia adalah gendis,anak yang tidak di ingin kan oleh sang ayah,dia selalu mendapat perlakuan tidak adil dari sang ayah!
Karena memiliki kulit hitam manis,sehingga ayah nya menolak kelahiran sang bungsu
.Namun semuanya berubah setelah seorang erlangga datang di kehidupan gendis Yuk kitaa simak ceritanya mumgkin akan banyak menguras emosi para pembaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
06
di kediaman erlangga..
setelah mengantarkan pulang gendis,erlangga bergegas pulang kerumah nya
pukul 12 malam erlangga baru sampai kerumah nya.
"lang kamu baru pulang?selarut ini?
erlangga yang namanya di panggil segera menoleh ke arah suara perempuan yang memanggil nya dengan lembut itu.
"iya bu,ada urusan sebentar bu."jawab nya sembari menghampiri ibunya itu
"astaga erlang kamu ini,terlalu fokus kepada perusahaan mendiang ayah mu,sehingga lupa kepada diri mu sendiri" ucap desi,ibu nya erlangga.
Ya erlangga hanya mempunyai ibu saja,sedangkan ayah nya meninggal saat umur erlangga 27 tahun,dan sekarang erlangga sudah berusia 32 tahun.
"kapan nak kamu akan menikah?ibu sudah tua,ibu ingin melihat mu menikah dan mempunyai anak."selanya lagi,desi sangat jenggah kepada anak semata wayang nya itu.
Erlangga menghampiri ibu nya dan menuntun ke arah kamar ibu nya ,sambil berkata
"sudahlah bu,nanti juga ada waktunya ,erlangga belum menemukan menantu yang tepat untuk ibu,lebih baik ibu tidur ya..lihat sudah sangat larut,tidak baik buat kesehatan ibu"
Lagi lagi jawaban itu yang erlangga berikan kepada sang ibu,desi hanya bisa pasrah dengan jawaban anak nya itu
"baiklah terserah kamu lang,ibu harap kamu secepatnya dapat wanita yang kamu mau"ucap nya dengan helaan nafas yang berat
"besok aku akan bercerita sesuatu kepada ibu,sekarang ibu tidur dulu yaa," jawab erlangga sambil membuka kan pintu kamar ibunya tidak lupa juga menuntun ibu supaya duduk.
desi langsung duduk di tepi kasur dengan alis yang tertaut,
"kamu suka sekali membuat ibu penasaran lang,yasudah kamu juga tidur sana" akhir nya mita mengalah kepada anak nya itu.
Erlangga tersenyum simpul dia melangkah keluar kamar dan menutup pintu sang ibu,,
Perlakuan manja dan ramah erlangga hanya akan di tunjukan kepada orang yang spesial bagi nya,namun kepada orang lain dia akan acuh dan cuek.
...
matahari pagi menyembul dari arah barat,dan menyinari rumah mewah bertingkat milik erlangga
Erlangga mengeliat dan bangun dari kasur nya,hari ini dia sangat di sibukan dengan perusahaan dari mendiang ayah nya,
Dia bergegas bersiap siap ke kamar mandi
setelah mandi dia buru buru turun kebawah,dan di bawah sudah nampak seorang perempuan tua sedang duduk menunggu untuk sarapan bersama.
"lang sudah mau berangkat sayang?mari makan dulu ibu sudah menunggu,sudah lama ibu tidak sarapan bareng bersama anak ibu ini"ucap nya dengan senyum yang sangat mengembang
Di usia yang sudah menginjak 50 tahun desi masih telihat sehat dan bugar,dengan paras cantik,hidung mancung,rambut yang sudah memutih,dengan sedikit kerutan di kulit nya.
"iya bu ,erlang hari ini ada meeting dengan klient"jawab nya sembari mendudukan bokong nya di atas kursi meja makan.
Mereka berdua makan dengan khidmat tidak ada obrolan apapun selain suara sendok dan garpu yang saling beradu..
"lang kapan kamu akan bicara sesuatu kepada ibu,ibu penasaran sekali" setelah selesai makan tiba tiba desi memulai percakapan
"kayanya nanti deh bu pulang ngantor,soalnya sekarang erlang harus segera berangkat"jawab nya tidak enak hati
"hmm baik lah,mungkin ibu harus sedikit bersabar"jawab nya dengan nada yang di buat sekecewa mungkin
"sabar ya bu,maaf juga membuat ibu menunggu" ucap erlangga sambil menggenggam tangan ibu nya itu,
"aku berangkat dulu ya bu,janji deh nanti pulang agak siangan" rayunya supaya muka ibunya tidak sendu lagi
"benar ya erlang,baiklah berangkat lah hati hati di jalan"ucap nya dengan senyuman yang mengembang,,membuat hati erlangga sedikit lega.
Erlangga gegas berdiri dari kursi nya dan berjalan ke arah mobil yang sudah di siapkan oleh supir .
hari ini dia menggunakan supir karena badannya sedikit lemas,dia tidak mau terjadi apa apa nantinya..
Setibanya di kantor..
Erlangga turun dari mobil dia berjalan kerah ruangannya,semua karyawan menyapanya,hanya anggukan kecil yang erlangga perlihatkan,
Saat ingin masuk ke dalam lift erlangga berpapasan dengan baskoro.
"selamat pagi pak"ucap baskoro berbasa basi,dia ingin mendekatkan diri setelah kejadian malam itu,dia benar benar berambisi ingin mendekatkan amel pada erlangga
"pagi juga pak"jawab erlangga dengan sedikit membungkukan badan nya,setelah itu berlalu masuk kedalam lift.
erlangga walaupun cuek tapi dia masih sopan,walaupun dia atasan,namun jika bertemu dengan karyawan yang umur nya jauh di atas nya dia akan selalu berprilaku sopan dengan membungkukan badannya.
"benar kata amel,bos ku ini sangat cuek sekal,huft semoga saja amel bisa memikat kati pemilik perusahaan ini"gumamnya lalu berjalan dan menyelesaikan pekerjaan nya itu.
Di dalam ruangan nya erlangga sedang duduk,dia melihat jam yang melingkar di tangannya
"sekarang masih jam 7 dan meeting akan di lakukan jam 8 sejam lagi aku harus menunggu" monolog nya dalam hati.
Tiba tiba saja ingatan nya kembali ke kemarin malam,dimana dia bertemu lagi dengan gadis yang sudah meruntuhkan hati nya,seketika erlangga reflek tersenyum
"wanita itu"gumam nya dengan tatapan lurus ke depan,dan senyuman yang sudah mengembang
"hah,dia begitu sangat istimewa,dia berbeda dari perempuan yang seering aku temui" selanya lagi
Ya perempuan lain jika bertemu dengan erlangga pasti akan selalu sok akrab,dengan mengenalkan diri nya sendiri ,ada pula dengan terang terangan mendekatinya begitu intens
dan erlangga sangat tidak menyukai perempuan seperti itu,
Maka dari itu saat pertama kali erlangga melihat gadis lugu itu,dia terpana,ada rasa ingin mengenal nya lebih jauh lagi, daan saat dia mengetahui sikap ayah nya ,yang menjelekan gadis itu yang notabennya anak sendiri,ada rasa ingin melindungi..
Dan erlangga makin di buat kagum saat bertemu lagi di depan mini market dengan gadis itu,dia melihat bulu mata lentik,tatapan mata yang indah dengan jarak yang sangat dekat,kulit yang begitu mulus dan eksotis,yang siapapun tidak banyak memiliki kulit seperti itu . Sungguh baru pertama kali erlangga di buat jatuh cinta dalam pandangan pertama
namun erlangga,tetap lah erlangga,dengan sikap nya yang dingin dia pun tidak tau cara mengungkapan cinta atau sekedar memberi perhatian kepada perempuan,dia akan melakukan sesuatu yang menurut nya benar.
Tok...tokk..toookk..
Tedengar suara ketukan pintu yang menggema dari arah luar,sudah beberapa kali sekertaris nya itu mengetuk pintu namun tidak kunjung di buka dari dalam
Toook...toookk...
"permisi pak,maaf pak saya lancang langsung masuk,saya sudah beberapa kali mengetuk pintu namun bapak tidak kunjung membukanya" ucap seseorang yang langsung masuk kedalam ruangan bos nya itu
Erlangga terkesiap dia benar benar kaget,lamunan nya pun buyar,menguap entah kemana,
"astaga gara gara aku mengingat gadis kecil itu,aku sampai tidak sadar sudah melamun terlalu lama"gumannya dalam hati
"iya ada apa?iya maaf saya tadi sedang menelpon dengan ibu saya"bohong nya,dengan menetralkan mimik mukanya,dia malu jika harus mengatakan kalau dia dari tadi sedang melamun
gadis cantik dan seksi di depan erlangga itu tersenyum "ini pak saya cuman. Ingin memberitahukan bahwa meeting sebentar lagi akan mulai"ucap susi sekertaris erlangga
"baiklah ,terimakasih,silahkan keluar dari ruangan saya"ucap nya tanpa menoleh lagi ke arah susi
Susi yang merasa di abaikan langsung memanyun kan bibir nya ,dan berlalu begitu saja
Erlangga hanya bisa menggeleng kan kepala nya saja,sebenar nya erlangga tidak begitu suka dengan susi ,yang menurut nya terlalu terang terangan menyukainya ,namun apa boleh buat, dengan prestasi dan kegesitannya itu lah yang membuat erlangga mempertahan susi.
Erlangga bergegas berdiri dan bersiap siap untuk melakukan meeting...