Larasati berjalan dengan lemah menuju kamarnya,dia tidak menyangka kalau suami nya memiliki kelainan seperti itu. Pantas saja suaminya tidak pernah menyentuh nya sama sekali Selama menikah dengan nya, dia pikir karena pernikahan mereka merupakan perjodohan.
Saat berjalan mendekati kamar nya,laras mendengar suara yang tidak pernah dia dengar sebelum nya. Suara papa David,papa dari suami nya Sandres. Memang tidak baik untuk nya mengintip papa mertuanya ,tapi suara papa mertuanya yang mendesah dan seperti menikmati sesuatu membuat nya semakin penasaran.
Laras celingukan melihat keadaan disekitar nya,kemudian dia membuka sedikit pintu kamar milik papa mertua nya hingga dia melihat dengan jelas apa yang dilakukan oleh papa mertua nya itu.
Mata laras membulat sempurna,dia melihat papa mertua nya sedang menatap bingkai foto didepan nya sambil menikmati pergerakan dari alat yang melekat diatas bagian inti miliknya. Alat itu menyerupai milik kewanitaan,bergerak ke atas dan kebawah seperti s
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 14
☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘
Mau tak mau laras pun membuatkan makanan untuk David,mereka makan berdua di meja makan. Laras menyiapkan semua nya didepan David,dia berusaha melupakan kejadian di kamar tamu tadi karena dia melihat wajah David yang tidak memikirkan hal itu.
"Masakan kamu enak,nanti setelah menikah dengan Sandres. Papa mau kamu memasak untuk kita ya " ucap David yang merasakan masakan yang dibuat Laras.
Laras memasak nya sendiri karena Karin dan mama nya malah pergi meninggalkan mereka berdua,makanya mau tak mau Laras memasak untuk David dan dirinya. Mana mungkin dia makan sendirian dan membiarkan David kelaparan atau melihat nya makan,dia ngak mungkin melakukan hal itu.
Setelah makan siang yang sudah kesorean, akhirnya David memilih untuk pulang. Sedangkan Laras masih merasa bingung,dia ingin sekali tinggal di rumah kedua orang tua nya tapi dia juga ngak bisa meninggalkan pekerjaan nya yang belum dia selesaikan.
Pernikahan yang buru-buru membuat nya merasa bingung,tapi ini adalah kesempatan yang langka. Belum tentu Sandres akan mau menikah dengan nya lagi ,Laras malah takut jika nanti nya Sandres memilih menikahi wanita lain.
"Pa....aku ikut pulang juga" ucap Laras dengan tegas,dia sudah mengambil pakaian miliknya yang memang sempat dia turunkan baru saja.
"Lho? Kok malah pulang sih kak? Kita kan belum banyak cerita sih " tanya Karin yang merasa masih merindukan kakak nya ,sudah cukup lama karin tidak bertemu dengan kakak nya ini .
"Nanti saat aku menikah,kau harus ambil cuti yang panjang agar bisa main dan menginap dirumah kami " jawab Laras dengan santai,dia sudah memeluk kedua orang tua nya secara bergantian.
Walaupun papa dan mama nya enggan melepaskan anak nya ,tapi mereka tidak bisa menahan nya juga. Mereka akan mendoakan yang terbaik untuk Laras,mereka ingin laras bahagia.
David masuk kedalam mobil nya, kemudian laras ikut masuk ke dalam juga. David menjalankan mobil nya dan sesekali menatap ke arah Laras,dia masih ingat bagaimana tubuh nya melekat pada tubuh Laras tadi. Dia jadi penasaran dengan bentuk tubuh Laras yang menempel tadi,bisa dipastikan ukuran dada laras cukup besar .
Laras masih menatap jalanan,dia masih memikirkan akan menginap di hotel lagi. Dia akan memesan via online saja, karena dia yakin kalau mereka akan sampai di kota larut malam.
Laras mengambil ponsel nya ,dia hendak mencari hotel terdekat yang berada disekitar perusahaan nya atau mungkin di tempat dia menginap kemarin saja.
"Mulai sekarang kau tinggal dirumah saja,ngak usah di hotel. Apalagi minggu depan kalian akan menikah, jadi ngak masalah kalau kau menginap dirumah" ucap David dengan tegas.
"Tapi pa,apa ngak merepotkan nanti nya ?" tanya Laras dengan pelan,dia ngak mau membuat David ngak nyaman. Atau lebih tepat nya ,dia lah yang ngak nyaman karena harus satu rumah sama David. Dia sudah mulai gugup dan canggung lagi jika berduaan dengan papa mertua nya ini ,dia bingung bagaimana harus menghadapi nya lagi.
"Mana mungkin merepotkan,malahan kau bisa memasak makanan untuk kami setiap hari nya . Papa malah merasa untung " jawab David dengan santai.
"Oh ya ampun pa,ternyata disuruh jadi babu toh " ucap Laras tanpa sadar.
"Ha....ha.....ya ngak lah ,kamu koki nya . Nanti papa kasih uang belanja nya ,kamu tinggal masak aja . Bila perlu papa gaji ,sesuai dengan gaji koki . Gimana ? " jawab David yang sudah tertawa dengan keras.
Sudah lama sekali David tidak tertawa sekeras ini,dia merasa terhibur melihat wajah nya laras. Dirinya seperti hidup kembali dengan keberadaan laras,baru beberapa kali dia bertemu dengan laras. Dia sudah merasa nyaman,dia bersyukur karena ada laras di kehidupan nya nanti .
Walaupun bukan dirinya yang menikah dengan laras ,tapi dia yakin jika laras akan bisa membuat hari-hari nya semakin berwarna. Dia jadi ingin mempercepat Sandres menikahi Laras,andai saja ada wanita seperti Laras lagi. Mungkin dia akan menikahinya,begitu lah yang terpikir dibenak nya saat ini.
David menggelengkan kepala nya saat sadar apa yang sudah dia pikirkan ,kenapa dia jadi memikirkan hal-hal yang ngak masuk akal seperti itu. Kemudian dia kembali fokus ke jalanan,dia tidak ingin memikirkan Laras lagi.
Entah kenapa David jadi sering memikirkan Laras? Mungkin karena seharian ini bersama laras,makanya dia masih memikirkan wanita yang masih duduk manis disamping nya ini.
"Pa....papa ngak apa-apa kan?" tanya Laras yang dari tadi memperhatikan wajah David memerah dan tiba-tiba kepala nya menggeleng,dia merasa bingung dengan semua yang terjadi pada papa mertua nya ini.
"Papa sakit ?" tanya Laras yang tiba-tiba menempelkan tangan nya di kening David,membuat David mengerem mendadak. Untung saja tidak ada mobil dibelakang mereka ,sehingga tidak terjadi tabrakan.
Laras pun tersentak kaget,dia menatap wajah David yang kebingungan dan semakin memerah. Laras bukan nya diam saja ,dia malah semakin khawatir. Tubuh nya mendekat ke arah David dan tangan nya meraba leher David,karena dia merasa kalau kening David tidak lah panas .
"Ngak demam kok,apa tubuh nya ada yang sakit pa?" tanya Laras yang masih merasa khawatir.
Tin....Tin....
Mobil yang dibelakang mereka mulai membunyikan klakson,karena mereka berhenti di tengah jalanan. David yang tersadar langsung meminggirkan mobil nya ke tepi,kemudian dia mematikan mesin mobil dan menatap ke arah Laras sambil tersenyum.
"Papa ngak apa-apa kok,hanya teringat sesuatu saja tadi. Makanya menggelengkan kepala ,sesuatu yang ngak mungkin " ucap David yang membuat Laras bernafas lega.
"Syukur lah,aku khawatir papa sakit tadi " ucap Laras dengan menghela nafas nya dengan pelan.
"Terima kasih karena sudah khawatir sama papa,kamu baik sekali. Bersyukur Sandres mendapatkan istri seperti mu,jika nanti Sandres melakukan sesuatu yang tidak baik. Kamu beritahu papa ya,hhmm...." ucap David dengan senyuman yang lebar dibibir nya.
David merasa senang,laras sangat pengertian dan perhatian sekali pada nya padahal dia hanya lah mertua nya saja bukan suami nya . Ah....Lagi-lagi david memikirkan hal yang tidak-tidak,dia kembali menjalankan mobil nya menuju rumah nya . Karena dia ngak mau nanti nya malam semakin kemalaman sampai dirumah,apalagi besok dia dan laras harus bekerja .
David menjalankan mobil nya dengan hati yang senang sekali,sedangkan laras sudah tertidur saat satu jam perjalanan menuju rumah. Karena memang dia bingung harus ngapain,jadi dia memilih untuk tidur saja
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘