NovelToon NovelToon
Antara Benar Dan Salah

Antara Benar Dan Salah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Debi Andriansah

Debi menuruni jalan setapak yang menuju rumahnya dengan langkah cepat. Matahari mulai tenggelam, memberi warna keemasan di langit dan menyinari tubuhnya yang lelah setelah perjalanan panjang dari Sarolangun. Hawa desa yang sejuk dan tenang membuatnya merasa sedikit lebih ringan, meskipun hatinya terasa berat. Liburan semester ini adalah kesempatan pertama baginya untuk pulang, dan meskipun ia merindukan rumah, ada rasa yang tidak bisa ia jelaskan setiap kali memikirkan Ovil.

Debi sudah cukup lama tinggal di Sarolangun, bersekolah di sana sejak awal tahun ajaran baru. Sekolah di kota jauh berbeda dengan kehidupan di desa yang sudah dikenalnya. Di desa, segalanya terasa lebih sederhana. Namun, setelah dua tahun menjalani kehidupan kota, ia merasa bahwa dirinya sudah mulai terbiasa dengan keramaian dan rutinitas yang cepat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Debi Andriansah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

jalan baru yang terbentang

Tiga bulan berlalu sejak Debi meninggalkan Sarolangun untuk merantau ke luar negeri. Kehidupannya kini penuh dengan tantangan baru—bahasa yang berbeda, budaya yang asing, dan lingkungan yang menuntutnya untuk cepat beradaptasi. Meski ia sibuk dengan segala aktivitasnya, bayangan Ovil terus hadir di pikirannya. Ia sering teringat saat-saat mereka bersama, terutama momen ketika Ovil dengan tulus mendukung keputusannya.

Di sisi lain, kehidupan di Sarolangun tetap berjalan seperti biasa. Ovil menjalani hari-harinya dengan tekun, mencoba mengalihkan pikirannya dari kerinduan terhadap Debi. Meski ia selalu tersenyum di depan teman-temannya, Ras dan Redi tahu bahwa Ovil menyimpan perasaan yang dalam. Kehilangan Debi untuk sementara waktu adalah ujian terbesar bagi cinta mereka.

Suatu malam, Ras dan Redi mengunjungi Ovil di rumahnya. Mereka ingin memastikan bahwa sahabat mereka baik-baik saja. Ras, yang kini lebih sering terlihat menggandeng tangan Redi, mencoba mencairkan suasana dengan candaan.

"Vil, kamu ini kenapa? Sejak Debi pergi, senyummu cuma formalitas aja," goda Ras sambil tertawa kecil.

Redi menambahkan, "Iya, Vil. Kalau terus-terusan gini, nanti kami yang jadi sedih lihat kamu."

Ovil tersenyum tipis. "Aku baik-baik saja, kok. Aku cuma... ya, kadang kangen sama Debi. Tapi aku tahu dia sedang melakukan yang terbaik untuk dirinya."

Ras dan Redi saling berpandangan. Mereka tahu bahwa Ovil sedang mencoba terlihat kuat, meskipun sebenarnya ia membutuhkan dukungan. Akhirnya, Ras mengusulkan sesuatu yang tak terduga.

"Bagaimana kalau kita video call Debi sekarang? Aku yakin dia juga kangen sama kita."

Ovil awalnya ragu, tetapi setelah didesak oleh Ras dan Redi, ia setuju. Mereka pun menghubungi Debi melalui aplikasi pesan. Tidak butuh waktu lama, Debi mengangkat panggilan mereka dengan senyuman lebar di wajahnya.

"Wah, akhirnya kalian ingat sama aku!" seru Debi dari layar ponselnya. "Aku pikir kalian sudah lupa."

"Tentu saja enggak!" balas Ras. "Kami cuma mau memastikan kalau kamu nggak lupa sama kampung halaman."

Debi tertawa. "Mana mungkin aku lupa. Aku kangen banget sama kalian semua."

Obrolan berlangsung hangat, penuh dengan cerita-cerita baru dari Debi tentang kehidupannya di luar negeri. Ia menceritakan bagaimana ia berhasil memenangkan lomba debat di kampus, bagaimana ia belajar memasak makanan lokal, dan bagaimana ia mulai merasa lebih percaya diri menghadapi tantangan di lingkungan barunya.

Namun, meskipun ia tampak bahagia, Ovil bisa melihat bahwa ada kelelahan di mata Debi. Setelah Ras dan Redi selesai mengobrol, Ovil mengambil alih percakapan.

"Debi, aku bangga sama kamu," kata Ovil dengan nada yang tulus. "Tapi jangan lupa untuk jaga kesehatanmu, ya. Aku tahu kamu kuat, tapi jangan terlalu memaksakan diri."

Debi terdiam sejenak, lalu tersenyum lembut. "Terima kasih, Ovil. Kata-katamu selalu membuatku merasa lebih baik. Aku juga bangga sama kamu. Terima kasih karena selalu mendukungku."

Malam itu, obrolan mereka berakhir dengan janji untuk tetap saling mendukung, meskipun jarak memisahkan. Debi merasa lebih kuat setelah mendengar suara Ovil, dan Ovil merasa lebih tenang setelah melihat senyum Debi.

---

Pulang dengan Keyakinan

Beberapa minggu kemudian, Debi memutuskan untuk pulang ke Sarolangun selama liburan musim panas. Ia ingin memberikan kejutan untuk semua orang, terutama Ovil. Saat ia tiba di rumah, ia segera menemui Ras dan Redi untuk merencanakan pertemuan dengan Ovil.

"Kita harus bikin ini spesial," kata Debi dengan semangat. "Aku ingin Ovil tahu bahwa aku serius dengan hubungan kita."

Ras tertawa kecil. "Tenang, Debi. Kami akan bantu kamu. Tapi kamu harus siap kalau Ovil mungkin nggak percaya begitu saja. Dia tipe orang yang butuh bukti nyata."

Redi menambahkan, "Betul. Ovil sudah cukup terluka karena jarak kalian. Kamu harus benar-benar menunjukkan keseriusanmu kali ini."

Debi mengangguk penuh tekad. Ia tahu bahwa perjalanan cintanya dengan Ovil tidak akan mudah, tetapi ia siap untuk melakukan apa pun demi memperbaiki hubungan mereka. Ia menyadari bahwa cinta bukan hanya tentang perasaan, tetapi juga tentang usaha untuk menjaga dan memperjuangkan apa yang mereka miliki.

---

Pertemuan yang Dinanti

Hari pertemuan akhirnya tiba. Debi menyiapkan kejutan kecil untuk Ovil di sebuah taman yang sering mereka kunjungi dulu. Dengan bantuan Ras dan Redi, ia menghias tempat itu dengan lampu-lampu kecil dan bunga-bunga yang menjadi favorit Ovil. Ketika Ovil tiba, ia terlihat terkejut melihat semua persiapan yang telah dilakukan Debi.

"Debi?" Ovil menatapnya dengan mata yang berbinar. "Ini semua... untukku?"

Debi tersenyum. "Iya, Vil. Aku ingin kamu tahu bahwa aku serius dengan kita. Aku tahu aku pernah membuatmu menunggu, tapi aku ingin kita mulai lagi, kali ini dengan lebih baik."

Ovil terdiam sejenak, lalu mendekati Debi. "Aku tidak butuh kejutan besar, Debi. Yang aku butuhkan hanya kepastian bahwa kamu tidak akan meninggalkan aku lagi."

Debi menatap Ovil dengan penuh keyakinan. "Aku tidak akan pergi lagi, Ovil. Aku berjanji."

Malam itu, mereka memulai babak baru dalam hubungan mereka, dengan keyakinan dan cinta yang lebih kuat dari sebelumnya. Bagi Debi dan Ovil, perjalanan mereka mungkin penuh liku, tetapi mereka tahu bahwa bersama, mereka bisa menghadapi apa pun.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!