NovelToon NovelToon
Pengkhianatan Dalam Pernikahan

Pengkhianatan Dalam Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:119.7k
Nilai: 5
Nama Author: Gadisti

Sebuah pengkhianatan seorang suami, dan balas dendam seorang istri tersakiti. Perselingkuhan sang suami serta cinta yang belum selesai di masa lalu datang bersamaan dalam hidup Gladis.

Balas dendam adalah jalan Gladis ambil di bandingkan perceraian. Lantas, balas dendam seperti apa yang akan di lakukan oleh Gladis? Yuk di baca langsung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadisti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pria masa lalu

Hati Darren semakin terasa panas, kilat amarah terlihat jelas dari sorot matanya. Ia menggenggam erat ponsel milik temannya, seolah-olah ponsel itu telah menyebabkan amarah dalam dirinya naik kepermukaan.

"Gladisya! Ternyata kamu sudah berkeluarga. Aaarghh, sialan!" Umpat Darren seraya melemparkan ponsel itu kepada pemiliknya. Amarahnya kian membuncah, bayangan photo bahagia Gladisya bersama seorang pria terus saja berputar di kepalanya.

"Sialan! Kenapa hape gue di lempar. Untuk kagak kena muka gue yang tampan, bisa-bisa bonyok." Dengus Alex dengan kesal. Sementara Crhistian dan juga Dimas, keduanya nampak saling melemparkan pandangannya ketika mereka melihat perubahan dari raut wajah Darren saat ini. Bahkan bukan hanya perubahan wajah saja, aura laki-laki itu pun mendadak dingin.

"Buatkan akun gue, sekarang!" perintah Darren kepada Alex sambil melemparkan ponsel miliknya sama seperti ia melemparkan ponsel milik Alex tadi.

"Lo becanda kan Ren? Lo gak mungkin serius...."

"Gue serius! Cepat buatkan akun gue, sekarang!" Ucap Darren memotong ucapan Alex.

"Hah! Darren, lo kesambet setan apa sih? Kenapa tiba-tiba lo mau ikutan maen sosmed kaya si kampret itu?" tanya Dimas tidak percaya dengan apa yang di lakukan oleh Darren. Meminta Alex untuk membuatkannya akun biru, rasanya itu bukan seperti Darren.

"Apa dia wanita itu?" tanya Crhistian sambil menatap temannya itu. Crhistian baru menyadari jika nama yang di sebutkan oleh Alex tadi adalah nama kekasih Darren dulu. Jadi, dia mulai memahami kenapa Darren meminta Alex untuk membuatkannya akun biru itu. Itu semua pasti gara-gara Gladisya.

Darren tidak menanggapi ucapan Crhistian, ia terlalu sibuk dengan hati dan perasaannya yang sangat kacau saat ini. Sementara Dimas dan Alex, kedua mahluk itu mulai penasaran dengan wanita yang baru saja di sebutkan oleh Crhistian.

"Wanita itu? Wanita siapa maksud lo, Crhis?" tanya Dimas sangat amat penasaran. Ia memang tidak mengetahui tentang Gladisya, wanita yang menjadi kekasih Darren dulu, begitu pun juga dengan Alex, yang sama tidak mengetahui tentang percintaan temannya itu.

"Kepo lo." Sahut Cristian dengan santuy membuat Dimas dan juga Alex mendengus kesal.

"Ckkk... Sebagai seorang teman, kita wajib tahu ap.... " Ucapan Alex tercekat di tenggorokan.

"Berisik! Cepat buatkan akun buat Darren, sebelum lo di makan sama dia." Sela Chris membuat Alex kesal setengah mati. Sedangkan Darren, ia hanya menatapnya sekilas, lalu bergelut kembali dengan pikirannya yang bercabang.

***

Saat ini jam sudah menunjukkan tujuh pagi. Seperti biasa, Gladis sudah selesai menyiapkan sarapan untuk suaminya, sementara putri kecilnya, dia masih terlelap tidur di dalam kamar.

Evan mencium kening istrinya saat ia sudah berada di meja makan, dengan pakaian yang sudah rapi.

"Pagi, sayang." Sapanya dengan lembut seperti biasanya.

Gladis tersenyum, menatap suaminya lekat. "Ya, mas. Duduklah, sarapannya sudah siap." Ucap Gladis yang di anggukki kepala oleh Evan.

"Kamu bikin nasi goreng kesukaanku, sayang? Wah kebetulan banget, sudah lama mas tidak memakan nasi goreng buatanmu ini." Evan menatap binar sepiring nasi goreng favoritnya. Sengaja, Gladis memasakan nasi goreng itu, karena memang dia sudah lama tidak membuat nasi goreng favorit suaminya. Meskipun hati dan pikirannya sedang beradu, namun ia tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang istri seperti biasanya.

"Iya, mas. Makannya habisin ya, jangan di sisain, ok." Ucap Gladis seraya menarik kursi yang berada di hadapan suaminya, kemudian ia pun duduk.

"Hari ini, aku izin keluar ya. Aku mau bertemu dengan Sandra di cafe. Mas, izininkan?" tanya Gladis dengan tatapan mata tertuju pada Evan.

"Iya, sayang. Mas pasti izinkan kamu untuk bertemu dengan temanmu itu. Lagian, di rumah terus kamu juga pasti bosen kan?" Evan berkata dengan lembut, tatapan matanya terlihat penuh cinta dan kasih sayang. Sama sekali tidak terlihat seperti laki-laki brengsek yang berselingkuh.

"Iya, mas. Terima kasih, ya." Kata Gladis dengan seulas senyuman di wajahnya yang cantik itu.

"Iya, sayang. Yasudah ayo kita makan dulu, nanti mas kesiangan lagi." Tutur Evan yang mendapat anggukkan kepala dari Gladis.

Setelah itu pasangan suami istri itu pun mulai menyantap nasi gorengnya masing-masing. Keduanya begitu fokus menikmati nasi goreng itu, tanpa ada yang mengeluarkan suara satu pun. Hanya dentingan sendok yang terdengar di dalam ruang makan itu.

Sepuluh menit kemudian, keduanya pun sudah menyelesaikan sarapannya masing-masing. Gegas, Evan pun langsung berdiri, sembari membenarkan pakaiannya yang sedikit kusut.

"Sayang, mas berangkat ya. Nanti kalau kamu keluar hati-hati ya, kalau mau nyeberang tengok kanan kiri dulu, jangan asal nyeberang aja. Mengerti." Ucap Evan membuat Gladis tertawa pelan. Suaminya ini, selalu saja mengingatkan Gladis untuk tengok kanan kiri sebelum nyeberang. Padahal, Gladis bukan lagi seorang anak kecil, tapi Evan selalu saja mengingatkannya jika Gladis akan pergi keluar tanpa dirinya.

"Iya, mas. Aku tahu, aku bukan anak kecil lagi. Jadi, kamu tidak perlu mengingatkanku tentang itu." Tutur Gladis seraya beranjak dari tempat duduknya. Menghampiri sang suami yang kini tengah tersenyum menanggapi ucapannya.

"Aku hanya sekedar mengingatkan saja, sayang. Biar kamu tidak lupa." Ucap Evan sebelum ia mendaratkan kecupan mesranya pada kening sang istri.

"Hmm baiklah, sekarang kamu berangkat, nanti keburu siang." Kata Gladis seraya meraih tangan kanan sang suami, lalu mencium punggung tangannya.

Evan kembali mendaratkan kecupannya di kening sang istri, lalu beralih pada bibir berwarna pink, mengecupnya dengan singkat.

"Jaga diri kamu baik-baik ya, sayang. Kalau ada apa-apa langsung hubungin aku. Mengerti." Ucap Evan yang mendapat anggukkan kepala dari istrinya. Setelah itu, Evan pun bergegas pergi membawa kedua kakinya meninggalkan Gladis yang hanya diam menatap kepergian suaminya tersebut.

Helaan nafas keluar dari mulut Gladis ketika sang suami sudah menghilang dari pandangannya. "Mas, kamu memperlakukan aku begitu mesra dan perhatian. Aku benar-benar tidak bisa menebak dengan apa yang ada di dalam hatimu, mas. Andai saja aku tidak membaca pesan itu, mungkin aku akan merasa bahagia seperti sebelumnya. Tidak seperti sekarang, hatiku begitu gelisah." Batin Gladis dengan raut wajah yang mulai berubah menjadi sendu, tidak seperti tadi lagi.

"Aku harus mencari tahu semuanya. Aku tidak ingin tersiksa dengan hati dan pikiran yang terus menerka-nerka tentang semua ini. Walaupun nanti kenyataan yang aku terima pahit, tapi setidaknya hatiku akan terasa lega karena sudah mengetahui kebenarannya." Gladis kembali menghela nafasnya, lalu setelah itu ia pun mulai merapikan meja makan, membawa piring bekas sarapannya bersama sang suami menuju dapur.

Selesai membereskan semuanya, Gladis pun lantas berjalan menuju kamar. Ia menatap putri kecilnya yang masih saja terlelap tidur. Gladis mengulas senyum, lalu mencium kening putri kecilnya itu. "Putri kecil mama, tumben jam segini belum bangun. Biasanya pagi-pagi sudah bangun." Ucapnya seraya mengusap lembut wajah mungil nan lucu itu.

Gladis perlahan menjauhkan tubuhnya dari gadis kecil tersebut, tangannya meraih benda pipih miliknya yang selalu ia letakkan di atas nakas. Sebuah hurup f berwarna biru muncul di atas layar ponselnya.

Segera Gladis pun menarik layar ponsel itu ke bawah, untuk melihat notifikasi apa yang ia dapat dari aplikasi biru tersebut.

Sebuah notifikasi permintaan pertemanan dari seseorang bernama Darren Putra Pradipta muncul membuat Gladis langsung terdiam beberapa saat.

"Darren? Apakah Darren... Ah tidak mungkin, ini pasti sebuah kebetulan. Lagian, mana mungkin dia tiba-tiba muncul setelah delapan tahun pergi meninggalkanku? Ini pasti namanya saja yang sama. Orangnya pasti berbeda." Gumam Gladis seraya membuka aplikasi biru itu, lalu melihat profil pria yang memiliki nama yang sama dengan mantan kekasihnya dulu.

"Tidak ada gambar? Hmm sepertinya dia baru membuat akun Facebook. Tidak apa-apa lah, aku konfirmasi saja pertemanannya. Toh tidak ada salahnya kan berteman dengan banyak orang di dunia online?" Gladis bermonolog sendirian, lalu setelah itu ia pun mulai mengkonfirmasi pria bernama Darren tersebut.

Setelah selesai, Gladis pun keluar dari aplikasi tersebut, kemudian ia masuk ke dalam aplkasi whatsapp, dan mulai mengetik pesan singkat, lalu ia kirimkan pada sahabatnya, Sandra.

Setelah selesai mengirimkan pesan singkat itu, Gladis kembali meletakkan kembali benda pipih itu di atas nakas. Namun, baru saja benda pipih itu mendarat di atas nakas, Gladis mendengar suara pesan yang berasal dari aplikasi biru itu.

Gladis yang merasa penasaran pun, langsung mengambil kembali benda pipih itu, lalu membuka sebuah messenger dari seseorang.

(Apa kabarmu, Gladisya? Aku merindukanmu)

Pesan itu di kirim oleh pria bernama Darren yang sepuluh menit lalu Gladis konfirmasi pertemanannya. Gladis terdiam dengan perasaan yang tidak karuan. Menatap pesan itu cukup lama, hingga pada akhirnya Gladis pun memutuskan untuk tidak membalas pesan tersebut.

1
Konny Rianty
lama kali proses cerai nya gladies& evan..
Uthie
Duhhh.. lama nya akhirnya ada lagi up nya 👍🤗🤗🤗
Farida Rida
Kok lama banget up nya thor
Apriyanti
Alhamdulillah akhirnya up lg
makasih Thor🙏💪
Yunita Fuluso
jadikan Gladisya sebagai wanita yang cerdas cerdik dan pandai berstrategi melawan pelakor
Danny Muliawati
smga Evan tdk tergoda oleh calon janda gatel
Danny Muliawati
jangan percaya ucapan suami, d segera cari tau detail nya .... jaman skrg pelakor lebih berani
Fitri
kpn up nya Thor...🥲
Ulufi Dewi
smoga senjata makan tuan.....
Puji Lestari
y g gitu juga x selingkuh di bls dgn selingkuh ,, itu namanya sama j kamu sama suami g jauh beda ,,
neng ade
Wah.. bakalan seru nih .. Darren harus bisa lindungi Gladis karena si selingkuhan udah keluarin tanduk nya . dia ingin membunuh Gladis dngn menyuruh orang utk menabrak nya .. jngn sampai itu terjadi ..
Konny Rianty
semoga darren slalu melindungi gladies, lama kalii thorr, gladies pisah sm si evan yg berengsek ituu
Sunaryati: Ayo up Thoor
Sunaryati: Ayo up Thoor
total 2 replies
Sunaryati
Benar Gladys jangan celaka namun berbalik ke pelakor, tidak tahu saja Darren sudah menempatkan orang-orang nya untuk melindungi Gladys tanpa sepengetahuan Gladys. Malah langsung tertangkap. Biar Evan makin dalam keterpurukan dan penyesalan karena selingkuhan akan menghabisi istri dah, agar membukakan mata Evan seperti apa selingkuhannya
Uthie
si Evan bakalan nyesel udah pake batu kali yg emangnya doyan laki2 milik orang lain 😏
Apriyanti
semoga aja gladis di lindungin darren
Yuyu Yulis
gagalin rencana pelakor buat celakain gladys thor...
efridaw995@gmail.com
jangan salah Gladys celaka atau terluka Thor Uda banyak alur cerita seperti itu biarkan berbalik pada si pelakor
Uthie
Semangat Gladis 💪💪😏
neng ade
hello Evan .. baru lihat Gladis di cium puncak kepalanya aja udh begitu marah .. lalu. apa kabar diri mu yg sedang berciuman dngn Amelia bahkan sampai berhubungan badan dngn selingkuhan mu itu ..
Apriyanti
skrg enak kan kamu ngerasain gmn sakit nya di selingkuhin,, lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!