Karena hutang ayahnya, Ervina terpaksa menikah dengan seorang CEO yang terkenal dingin, kejam dan tak tersentuh. Kabarnya sang CEO tidak bisa melupakan mantan istri pertamanya.
Narendra Bimantara, Seorang CEO yang membenci sebuah pernikahan karena pengalaman buruk di masa lalu. Namun, karena putri semata wayangnya yang selalu meminta Ibu, Naren terpaksa menikahi Ervina sebagai pelunas hutang rekan kerjanya.
Namun, Naren tak pernah berfikir menjadikan Ervina istri sungguhan, dia berfikir akan menjadikan Ervina baby sister putrinya saja.
Dan membuat perjanjian pernikahan dengan Ervina.
Ikuti kisah IPHMDK
karya Roro Halus.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roro Halus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19. Kedua kalinya di Perusahaan
"Sebaiknya benarkah bajumu, sebelum otak anakku terkontaminasi melihat aset murahanmu itu!" sinis Ervina pada wanita itu sambil melirik si kembar yang menyembul tak punya sopan santun.
wanita itu geram dengan ucapan yang Ervina lontarkan, "Jalang murahan sepertimu tak pantas menghinaku!" jawab wanita itu dengan nyalang.
Plak!
Sontak Ervina tak bisa mengendalikan dirinya dan menampar wanita yang sudah menghinanya, 'Sudah berzina dengan suami orang, masih menghina istri sah! Enak aja!' batin Ervina kesal.
Wanita yang ditampar dengan keras oleh Ervina itu tidak terima dan berniat untuk membalas Ervina..
"PERGI!" teriak Naren.
Sontak membuat dua wanita itu menoleh dan menghentikan gerakannya hingga Ervina aman dari balasan tamparan wanita itu.
"Kamu!" tunjuk Naren pada wanita itu, "Pergi sekarang!"
"Tap—"
"PERGI AKU BILANG!" teriak Naren tak ingin dibantah, suasana hatinya langsung tidak baik setelah kehadiran Ervina...
Setelah wanita itu keluar, Naren langsung mengambil remote-nya dan mengunci pintunya dengan remote dari dalam...
Glek!
Membuat Ervina hanya bisa menelan salivanya dengan berat setelah suaminya menatap dirinya dengan nyalang.
"Apa sekarang kau sangat menikmati peranmu sebagai istriku? kau berperan sebagai istri yang cemburu? Ingat ... Kau hanya baby sister putriku!" kata Naren tajam sambil berdiri dan meringsek mendekati Ervina.
Sontak Ervina berjalan mundur seiring langkah Naren semakin mendekat.
"Kalau begitu kita bisa bicara baik-baik, kenapa seperti anak kecil tidak pulang selama dua bulan?" tanya Ervina memberanikan diri, "Anda pikir dengan adanya saya, tanggung jawab Anda sebagai seorang Daddy sudah hilang?" lanjutnya.
"Bukan urusanmu!" desis nya
"URUSAN KU!" teriak Ervina, "Jika karena aku, Anda tidak pulang, maka bebaskan aku sekarang juga biar aku bisa pergi dari mansionmu! Aku sudah muak!" teriak Ervina dengan nafas yang naik turun.
Entahlah, Ervina sendiri tidak tau kenapa dia menjadi sangat emosional semenjak mendapati wanita lain di ruangan suami kontraknya.
Jatuh cinta? Tidak mungkin, bahkan mereka tak pernah bertegur sapa dengan baik selama ini.
Harga diri!
Yah, Ervina merasa harga dirinya sebagai seorang istri harus dijaga walaupun hanya istri di atas kertas.
"BERANINYA KAU MENGATUR KU!" geram Naren pada Ervina.
Wanita di depannya itu sudah sangat melunjak menurutnya, sudah berani berteriak dan berbicara tidak formal dengannya...
"Terserah padaku, aku mau tetap mempertahankan kamu untuk jadi baby sister putriku! Pulang atau tidak pulang juga bukan urusanmu! Suka-suka aku!" lanjut Naren terus meringsek masuk.
"Oh, lupa! Karena Anda asik mencari yang sexy di luar sini bukan? Menyusu pada dada yang hampir meletus itu! ... Tak ada artinya kami daripada dada yang siap menenggelamkanmu itu, Tuan !" sindir Ervina entah kenapa sangat kesal.
Dengan dada naik turun, Ervina berbalik dan berjalan dengan santai menuju pintu yang sudah jelas di kunci oleh Naren.
Ervina jengah!
"BERHENTI!" teriak Naren, "Beraninya kau membalikkan badanmu! Kau masih budak ku yang kubeli!?" lanjut Naren geram dan diraihnya tangan Ervina dengan cepat hingga berbalik dan limbung seketika.
Tubuh Ervina menghantam tubuh kekar Naren.
Dan dengan cepat Naren menarik agar Ervina tidak menjauh, "Tingkahmu benar-benar membuatku geram!"..
"TINGKAH BAPAK YANG MENJIJIKAN! MEMBUATKU MUAL!" hina Ervina yak kalah pedas., "Penjahat kelamin!" desis nya.
Deg!
Sontak Naren terbelalak, "Apa!" pekiknya, "Penjahat kelamin?" ulangnya.
"Lalu apa sebutan suami yang celap-celup diluar mencari yang aduhai dan semokisasi?" tantangnya.
Naren kemudian menyeringai dan detik berikutnya langsung menyambar bibir Ervina dengan brutal, seolah benar-benar ingin menghukum bibir kurang ajar Ervina.
Ervina terus berontak! Ervina jijik membayang bibir yang menciumnya baru saja di kokop wanita lain.
Tidak! Dia tak akan menyerahkan dirinya lagi, pembuktian hanya sekali, tidak untuk kedua kalinya! pikir Ervina.
Merasakan Ervina yang berontak membuat Naren marah, "Aku akan tunjukkan penjahat kelamin yang sesungguhnya!" desis nya sambil membalik tubuh Ervina dengan cepat.
Hingga posisi Ervina sekarang sedang berdiri dan setelah tubuhnya bertumpu pada sofa di dekat mereka bertengkar sejak tadi.
Dengan cepat Naren menurunkan sedikit celana dalam Ervina dan mencoba menerobos masuk sambil menekan tubuh Ervina agar tidak berontak tanpa pemanasan.
"Akhh, Lepas!" pekik Ervina.
"KAU SALAH MEMILIH LAWAN, Vina!" ucap Naren penuh penekanan juga suara tertahan sambil terus menerobos masuk sangkar yang sudah dia masuki dua bulan lalu.
"Au!" teriak Ervina yang merasakan dorongan kuat pada inti tubuhnya dan beberapa kali hentakan, "Hmmgt, Arghhh" pekik Ervina saat merasakan intinya perih, penuh, sesak dan sakit tentunya.
"Arghhh!" erang Naren.
Dan tanpa banyak bicara, Naren terus menekan punggung Ervina agar berada di posisi yang sama dengan bagian perut menumpu di sandaran sofa dan tangan Ervina berpegangan di dudukan sofa nya..
Tentu satu tangan Naren yang lain memegang pinggang Ervina yang mulai bergerak konsisten dengan ritme yang Sekencang-kencangnya.
"S—sakit!" rintih Ervina masih berusaha berontak, namun tak ada hasil apapun, tubuh kecilnya masih berada dalam kendali tubuh kekar suaminya.
"Oh!" Naren benar-benar tak memikirkan apa yang dirasakan Ervina, sesekali tangannya menjambak rambut panjang Ervina.
"Aaa—au ... S—sakit!" rintih Ervina kalang, "T—tolong, Stop! P—perutku!" rintihnya dengan sekuat tenaga.
Berharap Naren akan berhenti dan mengasihani dirinya, Ervina benar-benar salah memilih lawan, yang sudah jelas dirinya ada di dalam kendali Naren...
Dirinya hanya istri yang dibeli!
Tak berharga!
Hingga erangan panjang menjadi bukti nirwana yang Naren rengkuh dari istrinya, "Arghhh!" erangnya sambil menekan tubuh Ervina agar miliknya terbenam sepenuhnya.
Hening!
Sesaat hanya tersisa Ervina yang berdesis kesakitan! Bahkan sampai tak perduli bahwa Naren baru saja mengeluarkan benihnya di ladang miliknya...
Namun detik berikutnya Naren menarik senjatanya bersamaan dengan darah segar yang mengalir begitu saja dari inti tubuh Ervina.
Dengan Cepat Naren membalik tubuh Ervina yang sudah memucat sambil meremas perutnya, "S—sakit!"
"Kamu kenapa?"
"Anakku! Arhhh, S—sakit!" rintih Ervina tidak tahan dengan sakit luar biasa yang melilit perutnya...
Deg!
Bersambung...
LOH!! Anakku??!! Apakah Ervina hamil?
Naren kau biadab! teganya kau menggauli istrimu dengan kejam lagi!!!
Huh,
Author gak bisa lagi banyak bicara... emosi masihan sama Naren.
Kalau like, komen banyak author akan update lagi hari ini☺ vote atau sajen author gak nolak 🤣 author sedang baik hati ni hari ini😁 kalau banyak yang komen author akan triple update 🛵🛵
Jangan lupa Follow, like, komen dan Vote anget-anget ya semua biar author semangat menulisnya 😍😍